< PreviousB5putty – bahan tipis yang digunakan untuk mengisi permukaan yang tidak rata pada bodi kendaraan (dempul) ram – silinder yang berisi piston yang digerkkan menggunakan tekanan oli/ hidrolik yang digunakan untuk memperbaiki rangka dan bodi kendaraan refrigerant – cairan yang digunakan untuk menyerap panas pada sistem ACregulator – pengatur relay – komponen kelistrikan untuk memperpendek sirkuti kelistrikan dan memperkuat arus yang mengalir relay block – kumpulan relay relay rod – batang penyambung repainting – pengecatan ulang reserve masking – melaksanakan penutupan pada bagian bodi kendaraan untuk pengecatan dengan jalan melipat masking kearah dalam untuk menghindari membentuknya batas cat lama dengan cat baru.resin - bahan berbentuk cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening yang berfungsi untuk mengencerkan semua bahan –bahan untuk membuat fiberglass retainer – alat yang digunakan untuk menahan komponen lain, seperti kap mesin.roof – atap kendaraan rotary vane – jenis dari pompa yang memanfaatkan sirip-sirip (sudu), dan karena putaran menimbulkan gaya sentrifugal. safety glass – kaca yang didesain untuk kendaraan yang memiliki sifat tidak membahayakan penumpang bila terjadi kecelakaan. sander – mesin pengamplas yang digerakkan oleh listrik atau udara dengan gerakan lurus atau melingkar sealed beam – lampu kendaraan yang terbungkus kaca tetap sehingga kalau bolamnya putus harus diganti sekalian rumahnya. sealer – bahan kendaraan sebagai perekat komponen baik berbentuk cair ataupun padat. shaft – poros shielded metal arc welding/smaw – cara pengelasan busur nyala listrik dengan elektrode terbungkus.. B6shim – lembaran tipis yang digunakan untuk memberikan ketebalan tertentu.soldering – proses menempelkan beberapa komponen dengan cara memanaskannya solvent – bahan kimia cair yang digunakan untuk mengencerkan cat spot repainting – pengecatan sebagian pada bodi kendaraan yang cacat atau rusak, dan harus sama dengan warna secara keseluruhan. spray booth – ruangan yang digunakan untuk melakukan pengecatan dilengkapi dengan cahaya dan ventilasi yang cukup steering gear – roda-roda gigi yang terdapat pada rumah roda kemudi. steering linkage – sambungan-sambungan dari sistem kemudi. steering main shaft – batang utama kemudi. steering shaft center – pusat batang kemudi kendaraan steering wheel – roda kemudi untuk membelokkan kendaraan. stream lining – permukaan bodi kendaraan yang dapat meminimalkan hambatan sehingga mengurangi beban kendaraan tack weld – melakukan pengelasan awal dengan jalan membuat las titik pada dua plat atau logam. tensile strength – kekuatan tarik thermistor – komponen yang berfungsi sebagai sensor dari sistem tertentu yang memiliki tahanan yang berubah-ubah tergantung panas. tie rod – komponen sistem kemudi paling luar yang dekat dengan roda dan dapat distel untuk menentukan besarnya toe in/out. tie root – batang yang menghubungkan pitman arm dan knuckle arm atau komponen yang menghubungkan roda depan kendaraan dengan mekanisme kemudi tilt handle – pengatur ketinggian batang kemudi kendaraan. track – penjejakan roda kendaraan tubeless tire – roda kendaraan yang tidak memerlukan ban dalam. vacuum – tekanan negatif di bawah tekanan udara atmosfer vinil – bahan yang terbuat dari kain untuk interior kendaraan. washer – alat yang digunakan untuk memompa air untuk membersihkan kaca ketika wiper dihidupkan. B7welding – proses menyambung beberapa logam dengan jalan menyatukannya dengan panas winshield – kaca depan kendaraan wiper – alat yang digunakan untuk membersihkan kaca kendaraan. wiring harness – kumpulan dari kabel-kabel dalam kendaraan yang disatukan untuk mempermudah perawatan dan perbaikan serta terlihat rapi. C1Daftar Gambar Gambar 1.1. Konstruksi Bodi Otomotif...............................................1 Gambar 1.2. Bentuk mobil modern.....................................................2 Gambar 1.3. Kendaraan berbahan plat..............................................3 Gambar 1.4. Proses assembly (merakit) kendaraan .........................5 Gambar 1.5.KonstruksiComposite body...........................................5Gambar 1.6. Konstruksi Bodi Integral (monocoq)..............................6Gambar 1.7. Konstruksi Rangka Bentuk H.........................................7 Gambar 1.8. Konstruksi Rangka Perimeter........................................8 Gambar 1.9. Konstruksi Rangka Bentuk X ........................................8 Gambar 1.10. Konstruksi Rangka Bentuk Back Bone........................9Gambar 1.11. Mendesain kendaraan tempo dulu..............................9 Gambar 1.12. Menggambar model mobil...........................................10 Gambar 1.13. Desain komputer dan bentuk jadinya..........................10 Gambar 1.14. Prototipe mobil.............................................................11 Gambar 1.15. Menggambar desain eksterior.....................................11 Gambar 1.16. Pembuatan model interior mobil..................................12 Gambar 1.17. Interior dan eksterior Kendaraan.................................12 Gambar 1.18. Skema mesin 4 dan 2 langkah....................................14 Gambar 1.19. Mesin mobil yang semakin kompak.............................16 Gambar 1.20. Penggunaan rivet dan nut...........................................16 Gambar 1.21. Pengelasan listrik........................................................17Gambar 1.22. Pengelasan bodi mobil dengan robot..........................17 Gambar 1.23. Perbaikan bodi mobil ..................................................18 Gambar 1.24. Pengecatan bodi mobil ...............................................20 Gambar 1.25. Ruang pemanas..........................................................21 Gambar 1.26. Polishing menghilangkan goresan pada cat................21 Gambar 2.1. Bekerja harus memperhatikan K3.................................22 Gambar 2.2. Kecerobohan mengakibatkan kecelakaan.....................24Gambar 2.3. Pahami karakter pekerjaan anda...................................24Gambar 2.4. Kecerobohan berakibat fatal..........................................26Gambar 2.5. Tempat kerja yang tidak layak.......................................27 Gambar 2.6. Peralatan pemotong plat...............................................28 Gambar 2.7. Utamakan keselamatan.................................................29 Gambar 2.8. Hati-hati terhadap transportasi bergerak.......................29 Gambar 2.9. Pastikan rangkaian kelistrikan aman.............................31Gambar 2.10. Unsur terjadinya pembakaran.....................................32Gambar 2.11. Jagalah bahan-bahan yang berbahaya.......................34Gambar 2.12. Instalasi pemadam kebakaran.....................................35Gambar 2.13. Tabung pemadam dan tanda bahaya..........................36Gambar 2.14. Tanda keluar ketika terjadi kebakaran.........................36Gambar 2.15. Pendidikan bahaya kebakaran kepada anak...............37Gambar 2.16. Memadamkan kebakaran dengan APAR....................37C2Gambar 3.1 Pensil ............................................................................41 Gambar 3.2 Rautan...........................................................................41 Gambar 3.3 Penghapus....................................................................42 Gambar 3.4. Mistar segitiga...............................................................42 Gambar 3.5. Satu Set Jangka ...........................................................43 Gambar 3.6. Jangka Utama...............................................................43 Gambar 3.7. Sablon Huruf..................................................................44 Gambar 3.8. Mal Garis ......................................................................44 Gambar 3.9. Mesin Gambar ..............................................................45 Gambar 3.10. Huruf Miring ................................................................46 Gambar 3.11. Huruf Tegak ................................................................46 Gambar 3.12. Etiket 1.........................................................................48 Gambar 3.13. Etiket 2.........................................................................48 Gambar 3.14. Pembagian Garis-Garis Gambar.................................49 Gambar 3.15. Proyeksi.......................................................................50 Gambar 3.16. Proyeksi Amerika ........................................................50 Gambar 3.17. Hasil Proyeksi Amerika................................................51 Gambar 3.18. Proyeksi Eropa............................................................51 Gambar 3.19. Hasil Proyeksi Eropa...................................................52 Gambar 3.20. Penunjukan Ukuran.....................................................53 Gambar 3.21. Penunjukan Ukuran Mendatar ....................................53 Gambar 3.22. Toleransi......................................................................54 Gambar 4.1. Penggaris Segitiga........................................................58 Gambar 4.2. Penggaris dengan skala metrik dan inchi......................58 Gambar 4.3. Cara Pengukuran..........................................................59 Gambar 4.4. Penggaris Siku dan penggunannya...............................59 Gambar 4.5. Straightedge..................................................................60Gambar 4.6. Meter Pita......................................................................60 Gambar 4.7. Busur Derajat ................................................................61 Gambar 4.8. Screwpitch Gauge dan penggunaannya.......................62 Gambar 4.9 Jangka sorong dan bagan-bagiannya............................62 Gambar 4.10 Jangka Sorong Dial .....................................................63Gambar 4.11 Jangka Sorong Digital..................................................63 Gambar 4.12 Penggunaan jangka sorong..........................................64 Gambar 4.13 Jangka sorong mengukur kedalaman..........................64Gambar 4.14 Dial Indikator ................................................................65 Gambar 4.15 Penggunaan dial indikator............................................65 Gambar 4.16 Mengukur backlash dan kelurusan ..............................65Gambar 4.17. Wheel Alignment ........................................................66Gambar 4.18. Spooring unit danturning table....................................66Gambar 4.19. Tram Gauge ...............................................................67Gambar 4.20. Balancer Roda dan tang pengungkit...........................68 Gambar 4.21. Pengukur Tekanan Ban ..............................................69 Gambar 4.22. Tracking ......................................................................70Gambar 5.1.Tool Set Box ..................................................................71 C3Gambar 5.2. Variasi Obeng ...............................................................72 Gambar 5.3. Bagian dari Obeng ........................................................72 Gambar 5.4. Bentuk Mata Obeng ......................................................73 Gambar 5.5. Penggunaan Ketok........................................................74 Gambar 5.6. Jenis Kunci Ring dan Pas .............................................74 Gambar 5.7. Pilih Kunci yang Pas .....................................................75 Gambar 5.8. Kunci Sock Set .............................................................76 Gambar 5.9. Jenis Mata Sock ...........................................................76 Gambar 5.10. Kunci Sock...................................................................77 Gambar 5.11. Sliding handle .............................................................77 Gambar 5.12. Speed handle .............................................................77 Gambar 5.13. Penggunaan speed handle .........................................78 Gambar 5.14. Rachet handle ............................................................78Gambar 5.15. Shortextension............................................................78Gambar 5.16. Longextension............................................................79Gambar 5.17. Nut Spnner .................................................................79Gambar 5.18. Universal Joint ............................................................79Gambar 5.19. Kunci Heksagonal (kunci L) & kunci bintang...............80 Gambar 5.20. Kunci Inggris ...............................................................81 Gambar 5.21. Kunci Inggris ...............................................................81 Gambar 5.22. Penggunaan Kunci Inggris yang Salah ......................81 Gambar 5.23. Kunci Pipa ..................................................................82 Gambar 5.24. Penggunaan Kunci Pipa .............................................82 Gambar 5.25. Kunci Momen Mikrometer ...........................................83 Gambar 5.26. Kunci Momen Jarum ...................................................83 Gambar 5.27. Kunci Momen Dial ......................................................84 Gambar 5.28. Penggunaan Kunci Momen ........................................84 Gambar 5.29. Tang Kombinasi dan pemotong sisi ...........................85 Gambar 5.30. Tang Lancip dan Rivet ................................................85 Gambar 5.31. Tang Betet dan balancer.............................................85 Gambar 5.32. Tang Baterai ...............................................................85 Gambar 5.33. Gunting Lurus .............................................................86 Gambar 5.34. Gunting Kurva..............................................................86 Gambar 5.35. Gunting lengkung........................................................86 Gambar 5.36. Palu kepala ball-pen....................................................87 Gambar 5.37. Palu kepala cross pen.................................................87 Gambar 5.38. Palu Cakar ..................................................................87 Gambar 5.39. Palu Martil ...................................................................88 Gambar 5.40. Palu Karet ...................................................................88 Gambar 5.41. Palu Plastik .................................................................88 Gambar 5.42. Palu Kayu ...................................................................88 Gambar 5.43. Shrinking hammer ......................................................89 Gambar 5.44. Pick hammer ...............................................................89 Gambar 5.45. Standar bumping hammer ..........................................89 Gambar 5.46. Penggunaan Palu Khusus...........................................90 Gambar 5.47. Berbagai macam dolly ...............................................90 C4Gambar 5.48. Contoh penggunaan palu dan dolly.............................91 Gambar 5.49. Metode perataan on-dolly...........................................91 Gambar 5.50. Metode perataan off-dolly, ..........................................91 Gambar 5.51. Bentuk dan ukuran body spoon ..................................92Gambar 5.52. Penggunaan Body Spoon ...........................................92 Gambar 5.54. Sengkang Gergaji .......................................................93 Gambar 5.55. Gergaji Mini ................................................................93 Gambar 5.56. Cara Menggunakan Gergaji yang benar ....................93 Gambar 5.57. Mata Kikir ....................................................................94 Gambar 5.58. Gagang kikir ...............................................................94 Gambar 5.59. Jenis Alur Kikir ............................................................94 Gambar 5.60. Jenis Kikir Bodi ...........................................................95 Gambar 5.61. Pahat Set ....................................................................96 Gambar 5.62. Jenis pahat .................................................................96Gambar 5.63. Perbaikan pahat dengan gerinda ...............................96 Gambar 5.64. Contoh penggunaan pahat .........................................97 Gambar 5.65. Penitik .........................................................................97 Gambar 5.66. Penggores biasa, ballpoint, dan perata ......................98 Gambar 5.67. Contoh Penggunaan Penggores ................................98 Gambar 5.68. Contoh Penggunaan Penggores perata .....................98 Gambar 5.69. Jangka ........................................................................99 Gambar 5.70. Jangka penggores out side ........................................99Gambar 5.71. Jangka penggores in side............................................99Gambar 5.72. Skrap ..........................................................................100 Gambar 5.73. Ragum meja ...............................................................100 Gambar 5.74. Ragum portabel ..........................................................101 Gambar 5.75. Pelapis penjepit ragum ...............................................101 Gambar 5.76. Ragum benda kerja yang akan di bor .........................101 Gambar 5.77. Sikat Kawat .................................................................102 Gambar 5.78. Sikat khusus untuk mesin ...........................................102 Gambar 5.79. Sikat kawat tembaga ..................................................103 Gambar 5.80. Kape dempul...............................................................103 Gambar 5.81. Tap dan ukurannya .....................................................104 Gambar 5.82. Tap ulir whitwort .........................................................104Gambar 5.83. Tap ulir metris .............................................................105Gambar 5.84. Gagang tap .................................................................105 Gambar 5.85. Gagang snei ...............................................................106 Gambar 5.86. Snei ulir metris ............................................................106 Gambar 5.87. Snei ulir whitwort ........................................................106 Gambar 5.88. Snei ulir UNC ..............................................................107 Gambar 5.89. Bolt extractor .............................................................107 Gambar 6.1. Kerusakan bodi ketika tabrakan ...................................108 Gambar 6.2. Prinsip kerja hidrolik......................................................109 Gambar 6.3. Penggunaan alat hidrolik...............................................110 Gambar 6.4. Tekanan hidrolik ...........................................................110 Gambar 6.5. Single post car-lift .........................................................111C5Gambar 6.6. Two post car-lift ............................................................111Gambar 6.7. Four post car-lift ............................................................112Gambar 6.8. Dongkrak ......................................................................113 Gambar 6.9. Dongkrak buaya ...........................................................113 Gambar 6.10. Portable crane.............................................................114Gambar 6.11. Hydraulic power jack set ............................................115Gambar 6.12. Pump hydraulic power jack..........................................115Gambar 6.13. Slang dan bagiannya ..................................................116 Gambar 6.14. Ram dan bagiannya ...................................................116 Gambar 6.15. Push ram dan pull ram................................................116Gambar 6.16. Ram dan peralatan tambahan.....................................117 Gambar 6.17. Atachment ..................................................................117Gambar 6.18. Penggunaan pengait pada rangka..............................118 Gambar 6.19. Menarik rangka dari lubang dipasangi ulir...................118 Gambar 6.20. Mencekam rangka pada anchor pot............................118 Gambar 6.21. Menarik rangka menggunakan pengait L....................118 Gambar 6.22. Arah menarik plat bodi.................................................119 Gambar 6.23. Ditarik dan di pukul......................................................119 Gambar 6.24. Mencekam bodi pada kedua sisi.................................119 Gambar 6.25. Penggunaan pengait untuk menarik bodi ..................119 Gambar 6.26. Adaptor........................................................................120Gambar 6.27. Push ram ....................................................................120 Gambar 6.28. Ram khusus berkekuatan besar..................................121 Gambar 6.29. Prinsip penarikan dengan pull ram .............................121Gambar 6.30. Pull ram dan variasi peralatan tambahan ...................122 Gambar 6.31. Alat bantu rantai untuk pull ram...................................122Gambar 6.32. Konsep hidrolik body-frame traighteners ....................123Gambar 6.33. Menarik dengan klem..................................................124 Gambar 6.34. Portable body-frame straigttener ................................124Gambar 6.35. Stationey body-frame straighteners ............................125Gambar 6.36. Menarik bodi dengan hydraulic jack ...........................125 Gambar 6.37. Menarik deck lid dengan hydraulic jack ......................126 Gambar 6.38. Menarik atap dengan hydraulic jack ...........................126 Gambar 6.39. Meluruskan rangka bodi komposit...............................126 Gambar 6.40. Meluruskan rangka bodi monocoq..............................127 Gambar 6.41. Posisi anchor pots pada lantai kendaraan ..................127 Gambar 6.42. Anchor pots , rantai dan penutupnya ..........................128 Gambar 6.43. Anchor pots pada lantai ‘lama’....................................129Gambar 6.44. Anchor pots pada lantai ‘baru’.....................................129Gambar 6.45. Arah mengunci anchor pots.........................................130Gambar 6.46. Contoh penggunaan anchor pots ...............................130Gambar 6.47. Stasionary body-frame straighteners tipe 1 ................131Gambar 6.48. Stasionary body-frame straighteners tipe 2 ................131Gambar 7.1. Pekerjaan Mengelas Oxy-acetylene .............................133Gambar 7.2. Generator untuk Memproduksi Gas Acetylene..............136 Gambar 7.3. Proses Nyala Oxy-acetylene ........................................138C6Gambar 7.4. Temperatur Nyala Api ...................................................138 Gambar 7.5. Bentuk Nyala Inti dan Karakteristiknya..........................139 Gambar 7.6. Api Carburizing .............................................................140Gambar 7.7. Api Oxidizing..................................................................141Gambar 7.8. Api Netral.......................................................................141 Gambar 7.9. Ilustrasi pembuatan Acetylene......................................142Gambar 7.10. Tabung Acetylene........................................................143Gambar 7.11. Penampang Tabung oksigen ......................................144Gambar 7.12. Katup Tabung Oksigen ...............................................145 Gambar 7.13. Penyimpanan Acetylene dan Oksigen.........................146 Gambar 7.14. Regulator Acetylene & Oksigen ..................................147 Gambar 7.15. Membuang Kotoran Katup Tabung Oksigen...............147 Gambar 7.16. Kunci Pembuka Katup Tabung....................................148 Gambar 7.17. Manometer..................................................................149 Gambar 7.18. Selang Las...................................................................149 Gambar 7.19. Konstruksi Selang Las.................................................150 Gambar 7.20. Brander Las.................................................................151 Gambar 7.21. Penampang Brander Las.............................................152 Gambar 7.22. Pembersih Moncong Brander......................................153 Gambar 7.23. Kunci Air Generator Acetylene....................................154Gambar 7.24. Skema Kerja Kunci Air.................................................155 Gambar 7.25. Katup Pengaman Nyala Balik .....................................156 Gambar 7.26. Instalasi Las Oxy-acetylene Portabel..........................157 Gambar 7.27. Appron dan Sarung Tangan Las.................................158 Gambar 7.28. Kacamata Las Oxy-acetylene .....................................158Gambar 7.29. Korek Api Las..............................................................159 Gambar 7.30. Alat Pembersih Ujung Moncong Brander....................159 Gambar 7.31. Pembersihan Ujung Moncong Brander.......................160 Gambar7.32. Kereta Dorong untuk Peralatan Las Portabel..............160 Gambar 7.33. Pembersihan Terak.....................................................161 Gambar 7.34. Sikat Kawat..................................................................161 Gambar 7.35. Tang Penjepit..............................................................161 Gambar 7.36. Alat Penghisap Asap Pengelasan...............................162 Gambar 7.37. Posisi Pemeriksaan Kebocoran Instalasi Las..............163 Gambar 7.38. Jarak Nyala Api dan Temperatur Las.........................165 Gambar 7.39. Teknik Ayunan Nozzle.................................................167Gambar 7.40. Mengelas Tanpa Bahan Tambah................................168 Gambar 7.41. Mengelas Kampuh I Pada Posisi Flat .........................169 Gambar 7.42. Mengelas Kampuh V Posisi Flat..................................170Gambar 7.43. Mengelas Sambungan Berimpit..................................170Gambar 7.44. Mengelas Kampuh T Posisi Flat..................................171Gambar 7.45. Mengelas Kampuh Sudut Luar Posisi Flat..................172Gambar 7.46. Mengelas Posisi Horisontal Arah Maju (Kiri)...............173 Gambar 7.47. Mengelas Horisontal Arah Mundur..............................173 Gambar 7.48. Posisi Nozzle & Bahan Tambah Vertikal...................174 Gambar 7.49. Memulai Pengelasan Posisi Vertikal...........................174 C7Gambar 7.50. Gerakan Nozzle& Bahan Tambah Vertikal.................175 Gambar 7.51. Jalur Lasan Posisi Vertikal.........................................175 Gambar 7.52. Pengelasan Arah Maju Posisi Overhead.....................176Gambar 7.53. Pengelasan Arah Mundur Posisi Overhead................176Gambar 7.54. Dorongan Nyala Api Terhadap Kawah Lasan.............177 Gambar 7.55. Mal Rigi-rigi..................................................................178 Gambar 7.56. Pengujian Ukuran Rigi-Rigi Lasan...............................179 Gambar 7.57. Pengujian Magnetis.....................................................179 Gambar 7.58. Pengujian dengan Rontgen.........................................180 Gambar 7.59. Pemotongan dengan oxyacetylene.............................180 Gambar 7.60. Brander Potong...........................................................181 Gambar 7.61. Proses Pemotongan....................................................181 Gambar 7.62. Menyalakan Nyala Api Acetylene...............................183 Gambar 7.63. Jenis Nyala Api Potong...............................................183 Gambar 7.64. Pemanasan dan Pemotongan.....................................184 Gambar 7.65. Pemotongan Logam Tebal..........................................185 Gambar 7.66. Pemotongan Besi Tuang ............................................185 Gambar 8.1. Pekerjaan Mengelas busur nyala listrik.........................189Gambar 8.2. Skema Dasar Las Busur Nyala Listrik..........................189 Gambar 8.3. Pembentukan Busur Nyala Listrik ...............................190 Gambar 8.4. Peleburan Butiran Logam Busur Nyala Listrik...............191 Gambar 8.5. Peleburan Butiran Logam Elektroda..............................191 Gambar 8.6. Kawah Lasan dan Sambungan Las...............................192 Gambar 8.7. Kecepatan,Busur Nyala dan Arus Pengelasan.............194 Gambar 8.8. Mesin Las Busur Nyala Listrik.......................................196 Gambar.8.9. Penurunan Tegangan Oleh Transformator....................196Gambar.8.10. Penyearahan Output Oleh Rectifier.............................197Gambar.8.11. Perataan dan Penstabilan Tegangan..........................197Gambar 8.12. Proses Kerja Mesin Las...............................................198 Gambar 8.13. Mesin Las Busur Nyala Listrik.....................................198 Gambar 8.14. Jenis Elektroda Las Busur Nyala Listrik......................200 Gambar 8.15. Elektroda Terbungkus.................................................200 Gambar 8.16. Pakaian Kerja dan Sarung Tangan Las.......................203 Gambar 8.17. Topeng Las Busur Listrik.............................................204 Gambar 8.18. Sikat Kawat & Palu Terak...........................................204 Gambar 8.19. Melaksanakan pengelasan..........................................205 Gambar 8.20. Teknik Penyalaan Ayun...............................................206 Gambar 8.21. Teknik Penyalaan Ketuk..............................................207 Gambar 8.22. Posisi Elektroda pada sambungan celah....................207 Gambar 8.23. Posisi Elektroda pada sambungan fillet.......................208 Gambar 8.24. Pola Ayunan Elektroda................................................209 Gambar 8.25. Pengaruh sudut elektroda...........................................209 Gambar 8.26. Pengaruh panjang busur nyala elektroda....................210 Gambar 8.27. Pengaruh kecepatan elektroda....................................210 Gambar 8.28. Karakter kualitas lasan yang buruk.............................210 Gambar 8.29. Karakter kualitas lasan yang baik................................211 Next >