< PreviousTeknik pengecoran logam Hardi Sudjana Page vi BAB X PENGUJIAN LOGAM…………………………………………. 407 A. Syarat-syarat kualitas logam sebagai bahan teknik... 407 1. Kualitas fungsional………...………………………… 407 2. Kualitas Mekanik………………..…………………… 409 B. Pengujian Sifat mekanik………….……………………… 409 1. Kekerasan (Hardness) ……………….……………… 409 2. Pengujian Tarik (Tensile Test) …….……………… 433 3. Pengujian Lengkung (Bend Test) ………………… 444 4. Pengujian Pukul Takik (Impact Test) …….……… 453 5. Pengujian Geser……….…………………………… 457 C. Pemeriksaan bahan (Materials Inspection) ..……. 459 1. Pemeriksaan cacat luar………..…………………… 460 2. Pemeriksaan cacat dalam (Checks for internal defects) …….…………………………………………. 462 D. Metallography …………………………………………… 466 BAB XI PERKAKAS PERTUKANGAN KAYU DALAM PROSES PENGECORAN LOGAM 475 A. Umum …………….……………………………………… 475 B. Kayu sebagai bahan teknik ...................................... 475 C. Perkakas pertukangan kayu………...………………… 476 D. Berbagai peralatan dan perkakas pendukung…….. 481 1. Pemegang benda kerja ..…………………………… 481 2. Perkakas tangan dengan operasi manual .....….. 485 3. Bor kayu dengan operasi manual (Bit Brace) ….. 489 4. Alat ukur dan penandaan dalam pertukangan kayu…..…………………………………….………….. 490 E. Pembuatan model (pattern) dengan kayu. ………… 492 BAB XII MENGENAL BERBAGAI SISTEM KONVERSI ENERGI... 496 A. Sistem pesawat kerja……………………………………… 496 B. Power pack, system konversi energy, Transmisi dan pengendaliannya……………………………...…………… 496 C. Konversi energi……………………..……………………… 503 D. System Transmisi……………………………………..…… 504 E. Kopeling (Couplings) ………………………………..…… 507 1. Compression Coupling………………………………… 508 2. Flexible Coupling-Disk type………………………….... 508 F. Clutch (Clutch)……………………………………………... 511 1. Dog-tooth Clutch………………………………………… 511 2. Universal Joints…………………………………………. 512 Teknik pengecoran logam Hardi Sudjana Page vii 3. Cone-type Clutch…………………………...…………… 512 4. Expanding-type clutch………………………………….. 513 5. Plate-type Clutch………………………………………... 513 6. Magnetic Clutches………………………………………. 514 7. Sprag Clutches………………………………………….. 514 G. System satuan yang digunakan dalam konversi energy menurut Standar Internasional (SI Units)……. 515 H. Power transmisi……………………………………………. 516 1. Sabuk datar (Flat Belt)………………………………...... 517 2. Pulley untuk sabuk datar……………………………...... 518 3. Sabuk “V” (“V” - Belt) - adjustable Vee belting………. 518 4. Alur V pada pulley……………………………………….. 519 5. Merakit penggerak……………………………………….. 520 6. Sistem transmisi mekanik dengan menggunakan rantai………………………………………………………. 520 7. Standarisasi dimensional roller chains………………… 522 8. Silent Chains and Toothed belt………………………… 528 BAB XIII KESELAMATAN KERJA 531 A. Kebijakan pemerintah dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)- tahun 2008. …………………………………………………….. 531 B. Keselamatan ditempat kerja………………………..533 C. Kecelakaan (Accident) ……………………………. 538 D. Penyebab kecelakaan…………………...………….. 539 E. Pencegahan terhadap kecelakaan………………… 539 F. Pertolongan pertama (First-aid) …………………... 541 G. Kebiasaan menjaga kebersihan………….………. 541 H. Faktor keselamatan di bengkel kerja…………… 543 I. Kelengkapan keselamatan kerja peralatan tangan……………………………..…………………… 543 J. Pemesinan……………...…………………………….. 544 K. Penyelamatan diri akibat kebakaran (Fire fighting)………………………………………………… 545 L. Jenis api dan alat pemadamnya..………………. 548 DAFTAR PUSTAKA ……………….…………………… DAFTAR GAMBAR ………………………………………………… DAFTAR TABEL ……………………………………………………… LAMPIRAN ………………………..…………………………………… Teknik pengecoran logam Hardi Sudjana Page viii ABSTRAKSI Proses rekayasa dibidang Teknologi pada dasarnya merupakan upaya optimalisasi penggunaan sumber daya alam secara efektif dan efisien agar memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan hidup manusia. Perkembangan peradaban manusia ditandai dengan meningkatnya kebutuhan dan kemudahan dalam mencapai tujuan yang diinginkannya, oleh karena itu berbagai cara dilakukannya dan selalu mencari berbagai alternative yang lebih baik dan efisien melalui pemanfaatan energi yang ada. Ketersediaan sumber energi alam serta meningkatnya populasi manusia, kembali manusia dituntut untuk mencari dan menemukan energi alternative yang lebih efisien pula. Dengan demikian moderenisasi peradaban manusia akan menuntut menusia itu sendiri untuk selalu berfikir dan berusaha mengembangkan Ilmu pengetahuan dan keterampilannya agar dapat memanfaatkan dan menemukan Teknologi baru yang lebih baik dan tepat guna, karena pada dasarnya alam telah menyediakan berbagai materi yang cukup, hanya karena keterbatasan pengetahuan kita materi tersebut tidak dapat dimanfaatkan, terlebih lagi pada era globalisasi dimana bangsa yang maju akan lebih menguasi bangsa yang lemah. Berdasarkan pada kenyataan ini nampak jelas bahwa pengetahuan tentang materi dan sumber daya alam ini mutlak harus dikuasai agar dapat mengolah dan menggunakannya secara tepat dan efisien sehinggga memberikan manfaat secara optimal untuk kehidupan manusia. Secara sederhana kita akan bertanya: Materi apa yang akan kita olah dan kita manfaatkan, jika kita tidak mengetahui materi tersebut? Logam merupakan salah satu materi alam yang memiliki peranan penting dalam mendukung berbagai sektor kehidupan manusia yang memerlukan pengembangan dengan berbagai penerapan teknologi. Untuk itu banyak hal yang harus diketahui dan difahami karena ternyata logam ini sangat kompleks dan bervariasi dari jenis hingga sifat dan karakteristiknya. Para Ilmuwan telah sejak lama melakukan analisis dan dapat kita gunakan sebagai dasar teoritis untuk dikembangkan secara produktif. Teknik Pengecoran merupakan salah satu metoda yang dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan tentang ilmu logam ke dalam bentuk berbagai produk yang bermanfaat, melalui re-komposisi dari berbagai unsur logam menjadi sebuah unsur logam paduan sehingga akan diperoleh suatu produk dengan sifat tertentu, yang selanjutnya akan diketemukan sebuah formulasi baru yang lebih baik dan teruji secara ilmiah untuk dimanfaatkan menjadi produk berstandar yang bernilai tinggi sesuai dengan kebutuhan kualitas produk yang Teknik pengecoran logam Hardi Sudjana Page ix disyaratkan, dimana proses pembentukan benda kerja melalui proses pengecoran dilakukan dengan memilih berbagai jenis bahan yang sesuai dengan sifat produk yang dikehendaki, melakukan peleburan atau pencairan melalui pemanasan, menuangkannya ke dalam cetakan untuk memperoleh bentuk dan dimensi benda yang diinginkan serta melakukan pengujian untuk mengetahui kesesuaian kualitas produk terhadap kualitas yang disyaratkan. Untuk itu maka berbagai pengetahuan sebagai dasar pelaksanaannya harus dikuasai, antara lain : 1. Pengetahuan Logam dan bahan-bahan Teknik 2. Membaca dan menggunakan Gambar 3. Memilih dan menggunakan alat ukur serta alat penandaan 4. Teknologi pengecoran dan pembuatan produk melalui pengecoran 5. Pengujian dan pemeriksaan 6. Mengenal berbagai metoda dan system Conversi energy 7. Pengetahuan tentang perkakas pertukangan kayu dengan operasi mekanik dan manual. 8. Menerapkan berbagai aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Teknik pengecoran logam Hardi Sudjana Page x SINOPSIS Buku teks ini merupakan salah satu referensi untuk membantu siswa SMK dalam mencapai kompetensi kejuruan dibidang pengecoran logam yang mencakup berbagai aspek prasyarat kerja yang harus dipelajari dan dikuasai sehingga dapat melakukan kegiatan praktik sesuai dengan ketentuan prosedur kerja yang benar. Melalui buku Teks ini sedikitnya akan memberi gambaran kepada peserta didik khususnya siswa SMK untuk mencari dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya serta memperkaya wawasan keilmuannya dari berbagai sumber yang relevan, yang tidak dimuat pada Buku Teks ini. Buku Teks ini disusun berdasarkan analisis persyaratan penguasaan materi pendukung yang secara utuh harus dimiliki siswa SMK sebagai calon tenaga kerja yang akan bekerja pada bidang pengecoran logam, antara lain meliputi pemahaman teoritis tentang : 1. Bahan-bahan teknik yang terdiri atas bahan alam, bahan tiruan, bahan logam dan bahan non-logam, logam ferro dan logan non-ferro dari berbagai sifat dan karakteritiknya yang dapat dipilih dan digunakan sebagai bahan pembuat cetakan model (pattern) melalui pencetakan pasir (sand-cast), cetakan logam (die-cast), serta sebagai bahan baku produk pengecoran, antara lain sifat mekanik secara umum, berat jenis, dan titik cair (melting point) dari berbagai jenis logam. 2. Bahan logam menjadi bagian pembahasan yang luas dan memerlukan pengembangan yang lebih aplikatif oleh guru dan siswa disekolah melalui pengalaman secara praktis, khususnya dalam memformulasikan bahan-bahan tersebut menjadi produk pengecoran yang dapat memenuhi kualitas mutu yang disyaratkan. 3. Membaca dan menggunakan gambar teknik merupakan materi pendukung pelaksanaan pekerjaan bagi operator mesin maupun tenaga kerja pengecoran logam, pada gambar teknik khususnya gambar kerja memuat berbagai informasi pekerjaan yang meliputi dimensional geometris dan berbagai persyaratannya termasuk besaran penyimpangan yang diizinkan, allowance yang harus dipersiapkan dalam pembuatan cetakan yang berhubungan dengan kemungkinan terjadinya perubahan ukuran yang disebabkan oleh adannya penyusustan, bending, pengerjaan mesin (machining) dan lain-lain, dimana gambar kerja akan memandu kita dalam menentukan langkah-langkah kerja, dengan mesin jenis apa benda Teknik pengecoran logam Hardi Sudjana Page xi kerja tersebut harus dikerjakan dan alat ukur apa yang harus digunakan dan lain-lain. 4. Pengukuran dan penandaan (measurement and marking out) merupakan bagian dari proses pekerjaan yang selalu dilakukan untuk menentukan dan mengendalikan dimensional produk pekerjaan baik pada perencanaan pekerjaan, selama proses pengerjaan maupun pemeriksaan kesesuaian hasil pekerjaan yang berhubungan dengan dimensional produk yang disyaratkan. Proses pengukuran dilakukan sejak persiapan selama proses, hingga akhir proses produksi. Oleh karena itu pemahaman tentang alat ukur harus dikuasai secara menyeluruh baik pada alat-alat ukur sederhana, alat penandaan maupun alat-alat ukur presisi, serta berbagai metoda pengukuran termasuk penggunaan alat ukur bantu agar dapat menentukan dimensi pekerjaan hingga bagian yang sangat rumit. 5. Proses pemesinan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses manufactur dimana sejak persiapan cetakan, pembuatan model luar maupun inti diperlukan pengoperasian mesin dan perkakas baik perkakas untuk pengerjaan logam maupun perkakas pertukangan kayu. Pekerjaan pemesinan merupakan bagian penting yang harus difahami oleh operator kerja bidang pengecoran logam terutama dalam hubungannya dengan pembuatan dies atau cetakan logam (mould) seperti mesin-mesin EDM yang lebih spesifik untuk fungsi tersebut. Proses pemesinan sering diperyaratkan pada benda-benda produk pengecoran, biasanya produk tersebut merupakan part atau bagian dari rakitan beberapa komponen, walaupun tidak merupakan bagian dari pekerjaan pengecoran, tetapi sedikitnya bagian dari benda kerja hasil pengecoran (casting) yang harus dikerjakan lanjut melalui pemesinan merupakan bagian yang telah direncanakan dalam urutan pekerjaan pengecoran, akan tetapi pembahasan ini lebih kepada hal-hal yang berhubungan dengan pembentukan benda-benda tuangan atau cor (casting) yang biasanya memiliki bentuk yang tidak beraturan sehingga diperlukan perhatian khusus terutama dalam memegang benda kerja (casting) tersebut pada peralatan mesin yang tersedia, atau pembuatan alat bantu yang sesuai dengan kebutuhan pemotongan pada fungsi mesin perkakas tersebut. 6. Teknik peleburan sangat berhubungan dengan pengetahuan logam didalamnya memuat berbagai sifat pencampuran bahan paduan serta derajat pemanasan yang diperlukan untuk jenis logam yang diperlukan. Dalam pembahasan ini memuat berbagai dapur lebur yang umum dan dapat digunakan dalam proses pengecoran. 7. Teknik pengecoran merupakan metoda proses pembentukan benda kerja dengan cara mencairkan logam tertentu dan menuangkannya ke dalam cetakan yang telah dipersiapkan, pada bagian ini dibahas Teknik pengecoran logam Hardi Sudjana Page xii langkah-langkah secara umum serta berbagai contoh untuk pembuatan produk pengecoran, penentuan jenis saluran, proses pengecoran dengan grafitasi, penekanan (pressure) serta sentrifugal casting dan lain-lain. 8. Pengujian dan pemeriksaan meliputi pengujian terhadap sifat mekanik seperti kekerasan, kekuatan tarik dan reaksi bahan akibat pembebanan tarik, kekuatan geser, kekuatan lengkung dan lain-lain yang dikelompokan dalam Destructif Test (DT), Pemeriksaan terhadap sifat physic yang dikelompokan dalam Non Destructif Test (NDT) yang meliputi pemeriksaan cacat luar dan cacat dalam dan pemeriksaan pada microstruktur (Metallography). 9. Keselamatan kerja yang memberikan gambaran kecelakaan akibat kelalaian dalam operasi pekerjaan, penanganan bahaya kebakaran. Teknik pengecoran logam Hardi Sudjana Page xiii Analisis Urutan Logis STANDAR KOMPETENSI DAPAT BERDIRI SENDIRI NO KODE STANDAR KOMPETENSI YA TIDAK TERGANTUNG PADA KOMPETENSI MANAMENUJU KOMPETENSI MANA 240 LOG.OO.04.001.01 LOG.OO.13.004.01, LOG.OO.06.007.01241 LOG.OO.04.002.01 LOG.OO.13.004.01, LOG.OO.04.009.01242 LOG.OO.04.003.01 LOG.OO.13.004.01 243 LOG.OO.04.004.01 244 LOG.OO.04.005.01 LOG.OO.09.002.01 LOG.OO.18.001.00 245 LOG.OO.04.006.01 246 LOG.OO.04.007.01 LOG.OO.13.004.01 247 LOG.OO.04.008.01 LOG.OO.18.001.00 LOG.OO.18.002.00 248 LOG.OO.04.009.01 LOG.OO.04.002.01 LOG.OO.09.002.00 LOG.OO.15.003.01249 LOG.OO.04.010.01 LOG.OO 02.012.01 LOG.OO 04.018.01 LOG.OO 09.001.01 LOG.OO 09.002.01 LOG.OO 12.006.01 LOG.OO 18.001.01 LOG.OO 18.002.01 LOG.OO.18.014.01LOG.OO.04.012.01250 LOG.OO04.011.01 LOG.OO02.005.01 LOG.OO07.005.01 LOG.OO13.003.01 LOG.OO09.002.01 LOG.OO18.001.01 251 LOG.OO.04.012.01 LOG.OO02.005.01 LOG.OO02.012.01 LOG.OO04.010.01 LOG.OO04.018.01 LOG.OO09.001.01 LOG.OO09.002.01 LOG.OO12.006.01 LOG.OO18.001.01 LOG.OO18.002.01 252 LOG.OO.04.018.01 LOG.OO02.005.01 LOG.OO09.001.01 LOG.OO09.002.01 LOG.OO18.001.01 LOG.OO.04.010.01LOG.OO.04.012.01Teknik pengecoran logam Hardi Sudjana Page xiv Keterangan Kode Standar Kompetensi: KODE STANDAR KOMPETENSISTANDAR KOMPETENSI LOG.OO.09.001.01 Menggambar dan membaca sketsa LOG.OO.09.001.01 Membaca gambar teknik LOG.OO.07.005.01 Bekerja dengan mesin umum LOG.OO.18.001.01 Menggunakan perkakas tangan LOG.OO.18.002.01 Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam LOG.OO.13.003.01 Bekerja secara aman dengan bahan kimia dan industri LOG.OO.13.004.01 Bekerja dengan aman dalam mengolah logam/gelas cairLOG.OO.04.001.01 Operasi tanur peleburan LOG.OO.04.002.01 Pengecoran tanpa tekanan LOG.OO.04.003.01 Mengoperasikan mesin pengecoran bertekanan LOG.OO.04.004.01 Mempersiapkan dan mencampur pasir untuk cetakan pengecoran logam LOG.OO.04.005.01 Membuat cetakan dan inti secara manual (jobbing) LOG.OO.04.006.01 Mengoperasikan mesin cetak dan mesin inti LOG.OO.04.007.01 Penuangan cairan logam LOG.OO.04.008.01 Pembersihan dan pemotongan produk pengecoran LOG.OO.04.009.01 Inspeksi dan pengujian benda tuang LOG.OO.04.010.01 Pengembangan dan pembuatan pola kayu LOG.OO.04.011.01 Membuat pola resin LOG.OO.04.012.01 Assembling pola plat LOG.OO.04.013.01 Mengembangkan dan membuat pola polistiren LOG.OO.04.018.01 Operasi mesin kerja kayu secara umum LOG.OO.15.003.01 Melakukan Pemeriksaan Dasar Teknik pengecoran logam Hardi Sudjana Page xv KODE STANDAR KOMPETENSISTANDAR KOMPETENSI LOG.OO.06.007.01 Melakukan proses pemanasan/quenching,temperingdanannealingLOG.OO 12.006.01 Pemberian tanda batas (teknik dasar) LOG.OO12.003.01 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi LOG.OO18.014.01 Membuat perkakas.mal ukur dan matras LOG.OO 02.012.01 Melakukan perhitungan matematika LOG.OO02.005.01 Mengukur dengan menggunakan alat ukur LOG.OO15.003.01 Melakukan Pemeriksaan Dasar Next >