< Previous 627Gambar. 10.9 Mesin Hammer (www.forging-hydraulic-press.com) 10.4.5. Mesin Hammer Mesin Hammer pada dasarnya adalah mesin yang digunakan untuk membentuk benda kerja atau sebagai pengganti fungsi palu pembentuk. Mesin ini mempunyai kapasitas pemukul yang relatif besar sesuai dengan kapasitasnya. Mesin hammer ini bergerak secara linear dengan gerakkan naik dan turun. Pada saat turun mesin hammer ini bekerja untuk memukul atau membentuk benda kerja. Kecepatan gerak mesin hahhmer turun ini dapat diatur sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Kepala pemukul mesin hammer dan landasan /anvil ini dapat diganti sesuai dengan bentuk benda kerja yang ada pada gambar. Penggunaan mesin hammer ini akan lebih efisien jika digunakan untuk memproduksi dalam jumlah relatif besar. Mesin hammer ini digerakkan oleh motor listrik dengan pemindahan gerakan putar motor menjadi gerak translasi atau gerak turun naiknya hammer pemukul. Mesin hammer ada juga yang digerakkan dengan menggunakan sistem hidrolik, 628 Gambar 10.10 Bagian Utama Mesin Hammer dimana silinder hidrolik ini yang difungsikan untuk proses pemukulan atau pembentukan benda kerjanya. Bagian-bagain Utama Mesin Hammer 1. Kepala Gabungan (head assembly) 2. Batang Penyangga (column to anvil pads) 3. Pegas Balik (steel spring replacements) 4. Tutup Landasan (anvil cap or sow block) 5. Isolasi blok landasan (foundation block isolation) 6. Landasan (anvil mat) 10.4.6. Bak Pendingin Bak pendingin ini berfungsi untuk mendinginkan benda kerja setelah proses pekerjaan tempa selesai. Bak pendingin ini juga berfungsi sebagai tempat proses quenching alat-alat hasil tempa seperti, pada penempaan parang atau pisau, cangkul, kampak dan sebagainya. Media pendingin yang 629umum digunakan untuk proses pendinginan cepat atau quenching ini terdiri dari beberapa jenis diantaranya, air, olie, dan minyak sabana 10.4.7. Ragum Tempa Gambar10.11. Bak PendinginGambar 10.12 Penjepit HidrolikGambar 10.13 Ragum Tempa 630 10.4.8. Proses Penempaan Manual Pada gambar terlihat bahan dasar benda kerja berbentuk persegi empat panjang. Proses penempaan dimulai dari bagian ujung dilakukan pemukulan secara bertahap sampai mencapai benda kerja menjadi bentuk pipih seperti yang diinginkan. Proses pemukulan bertahap yang dimaksud adalah pemukulan merata pada seluruh bagian benda, selanjutnya dilakukan pemukulan kembali secara merata secara berulang-ulang. Gambar 10.15 Parang Hasil Tempa Parang hasil tempa terlihat pada gambar di atas hasil pengerjaan tempa secara tradisional setelah proses penempaan ini selesai dilakukan quenching atau pendinginan cepat pada bagian sisi parang yang tajam. Gambar 10.14 Proses Penempaan Alat Pertanian Parang 63110.4.9. Teknik Penempaan di Atas Landasan Gambar 10.16 Penempaan di Atas Landasan Teknik penempaan di atas landasan ini dapat dilakukan dengan memperhatikan penggunaan kepala palu dan posisi benda kerja pada landasan. Palu kepala picak digunakan untuk peregangan benda sehingga benda kerja akan mengalami pertambahan panjang. Proses peregangan dilakukan dengan meletakkan benda dibagian tanduk (horn) landasan dan dipukul secara bertahap. Palu kepala rata digunakan untuk membentuk benda menjadi rata dan diletakkan di atas bagian permukaan rata dari landasan. Gambar 10.17 Proses penempaan pembuatan parang Contoh sederhana pada pembuatan parang panjang diperlihatkan pada gambar di atas dimana tahap awal penempaan dilakukan dengan meregang benda dengan menggunakan palu picak secara bertahap. Tahap berikutnya dilakukan pembentukan dengan palu 632 rata sampai membentuk benda kerja menjadi pipih. Pada gambar di bawah diperlihatkan parang panjang yang mendekati penyelesaian akhir. Terlihat pekerjaan pembuatan ini sederhana tetapi jika hal ini dilakukan penempa pada tingkat awal maka akan muncul kesalahan-kesalahan dalam proses penempaan. Seperti ketebalan parang yang tidak merata, tingkat kelurusannya yang rendah, lebar yang tidak teratur dan sebagainya. Gambar 10.18 Penempaan Parang Panjang 10.4.10. Proses Pembentukan Tempa dengan Mesin Hammer Gambar 10.19 Proses Tempa dengan Mesin Hammer 633Proses penempaan dengan menggunakan mesin hammer pada dasarnya sama dengan proses pembentukan secara manual. Pada proses penempaan dengan tangan ini pemukulan yang dilakukan lebih fleksibel, tetapi pembentukan dengan hammer ini pukulan hammer berggerak secara teratur dengan kecepatan pemukulan dapat diatur. Kapasitas pemukulan yang dihasilkan relatif besar dibandingkan pemukulan secara manual. Pada gambar di bawah terlihat mesin hammer konvensional dengan penggerak motor listrik. Gambar 10.20 Mesin Hammer Konvensional 10.4.11. Tempa Menggunakan Die Cetakkan Pengerjaan tempa dapat juga dilakukan dengan menggunakan cetakkan atau die . Penggunaan cetakan ini dilakukan pada mesin hammer untuk pembuatan berbagai macam produk tempa. Pada dasarnya pengerjaan tempa dengan menggunakan die dapat diketahui dengan meletakkan benda kerja dalam keadaan panas diantara kedua die atas dan bawah (gambar 10.21), selanjutnya die ditekan dengan hammer. Sampai kedua die atas dan bawah merapat. Pembentukan dengan teknik ini sangat menguntungkan apabila profil produk yang dihasilkan mempunyai bentuk kombinasi dan dapat di produksi dalam jumlah besar. 634 Gambar 10.21 Tempa dengan menggunakan Die (www.forging-hydraulic-press.com) Untuk menghasilkan suatu produksi yang baik dan memenuhi standar pada proses tempa ini dilakukan dengan menghitung volume awal pada saat benda belum terbentuk dan volume benda pada saat benda sesudah dibentuk. Secara matematis antara volume benda sebelum dibentuk dan sesudah dibentuk harus sama. Kesulitan yang mungkin dapat terjadi apabila bentuk benda yang diinginkan tidak beraturan sehingga menyulitkan untuk menganalisis volume bentuk benda yang diinginkan. Gambar 10.22 Beberapa Model Penempaan 635 Pada gambar di atas terlihat beberapa model penempaan yang dilakukan dengan menggunakan die. Bentuk awal benda sebelum ditempa berbentuk silinder bulat dan setelah mengalami proses penempaan diperlihatkan menjadi bentuk-bentuk profil simetris. 10.4.12. Hasil Produksi Tempa Gambar 10.23 Hasil Produksi Tempa 1Gambar 10.24 Hasil Produksi Tempa 2 636 Tabel-tabel untuk proses forging Tabel. 10.2 Forgging 1 (www.forging.com) Tabel. 10.3 Forging 2 (www.forging.com) Next >