< Previous viiKODE KOMPETENSI JUDUL KOMPETENSI SUB KOMPETENSI instalasi APP pengukuran tidak langsung Menyiapkan pemeliharaan Memelihara instalasi APP Memeriksa instalasi APP Membuat laporan DIS.HAR.003(2).A Mengganti Instalasi APP Pengukuran Langsung Menerapkan prosedur pemeliharaan Menyiapkan penggantian Mengganti instalasi APP Memeriksa instalasi APP Membuat laporan DIS.HAR.004(2).A Mengganti Instalasi APP pengukuran tidak langsung Menerapkan prosedur pemeliharaan Menyiapkan penggantian Mengganti instalasi APP Memeriksa instalasi APP Membuat laporan BAB V TR DIS.KON.008 (2).A Mendirikan/menanam tiang Merencanakan dan mempersiapkan pendirian tiang dengan/tanpa penopangnya Mendirikan tiang Memasang tiang penopang Mengindetifikasi masalah penanaman tiang Membuat laporan penanaman tiang DIS.KON.009 (2) A Memasang saluran kabel udara tegangan rendah Merencanakan dan mempersiapkan pemasangan SKUTR Memasang perlengkapan pelengkap Memasang kawat tambat Menarik SKUTR Mengindetifikasi masalah pemasangan SKUTR Membuat laporan pemasangan SKUTR DIS.KON.010 (2).A Memasang instalasi pembumian Merencanakan dan mempersiapkan pemasangan instalasi pembumian Memasang instalasi pembumian Mengukur tahanan elektroda Mengidentifikasi masalah pemasangan instalasi pembumian Membuat laporan pemasangan instalasi pembumian DIS.KON.011 (1).A Memasang konektor Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) Merencanakan dan mempersiapkan pemasangan konektor Memasang konektor sadapan SKUTR Memasangk konektor lurus viiiKODE KOMPETENSI JUDUL KOMPETENSI SUB KOMPETENSI Memasang sambungan SKUTR dengan SKTR Mengidentifikasi masalah masalah pemasangan konektor Membuat laporan pemasangan konektor DIS.KON.012 (2).A Menggelar saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR) Merencanakan dan mempersiapkan penggelaran SKTR Menggelar SKTR Menyambung SKTR Mengidentifikasi masalah penggelaran SKTR Membuat laporan DIS.KON.013 (1).A Memasang Peralatan Hubung Bagi Tegangan Rendah ( PHBTR) Merencanakan dan mempersiapkan pemasangan PHB-TR Memasang PHB-TR Mengidentifikasi masalah pemasangan PHBTR Membuat Laporan DIS.KON.014 (2).A Memasang Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) Merencanakan dan mempersiapkan pemasangan SUTR Memasang Perlengkapan pelengkap dan isolator Memasang kawat tambat Menarik SUTR Mengidentifikasi masalah pemasangan SUTR Membuat laporan pemasangan SUTR DIS.OPS.001(2).A Mengoperasikan sambungan pelanggan Menerapkan prosedur pengoperasian Menyiapkan pengoperasian Menyiapkan dokumen pengoperasian Mengoperasikan sambungan pelanggan Menanggulangi masalah operasi Memeriksa dan membuat laporan Menerapkan prosedur pengoperasian DIS.OPS.002(2).A Mengoperasikan Saluran Kabel Tegangan rendah (SKTR) atau opstyg tegangan rendah baru Menyiapkan pengoperasian. Menyiapkan dokumen pengoperasian Mengoperasikan SKTR dan kabel opstyg baru Menanggulangi masalah operasi Memeriksa dan membuat laporan ixKODE KOMPETENSI JUDUL KOMPETENSI SUB KOMPETENSI DIS.OPS.003(2).A Mengoperasikan peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR) baru Menerapkan prosedur pengoperasian Menyiapkan pengoperasian Menyiapkan dokumen pengoperasian Mengoperasikan PHB-TR Menanggulangi masalah operasi Memeriksa dan membuat laporan DIS.OPS.004(2).A Mengoperasikan Semi Automatic Change Over (SACO) pada jaringan tegangan rendah Menerapkan prosedur pengoperasian Menyiapkan pengoperasian Mengoperasikan SACO Menanggulangi masalah operasi Memeriksa dan membuat laporan DIS.OPS.005(2).A Mengganti fuse pada Peralatan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB TR) Menerapkan prosedur pengoperasian Menyiapkan pengoperasian Mengganti Fuse PHB-TR Memeriksa dan membuat laporan DIS.OPS.006(2).A Mengoperasikan saluran udara tegangan rendah Menerapkan prosedur pengoperasian Menyiapkan pengoperasian. Menyiapkan dokumen pengoperasian Mengoperasikan SUTR baru Menanggulangi masalah operasi Memeriksa dan membuat laporan DIS.OPS.007(1).A Mencari gangguan pada saluran udara tegangan rendah Menerapkan prosedur pengoperasian Menyiapkan sarana pekerjaan Mencari gangguan pada SUTR Menanggulangi masalah operasi Memeriksa dan membuat laporan DIS.OPS.008(2).A Mengidentifikasi gangguan pada sistem Alat Pembatas dan Pengukur (APP) Menerapkan prosedur pengoperasian Menyiapkan pelaksanaan Menyiapkan dokumen pengoperasian Melaksanakan identifikasi sistem APP Menanggulangi masalah operasi Memeriksa dan membuat laporan BAB VI TM DIS.KON.015 (2).A Menggelar Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM ) Merencanakan dan mempersiapkan penggelaran SKTM Menggelar SKTM xKODE KOMPETENSI JUDUL KOMPETENSI SUB KOMPETENSI Mengidentifikasi masalah penggelaran SKTM Membuat laporan DIS.KON.016 (2).A Memasang kotak sambung dan kotak ujung Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) Merencanakan dan mempersiapkan pemasangan kotak sambung dan kotak ujung SKTM Memasang kotak sambung Melakukan berbagai macam pembubutan Memasang kotak ujung Memasang arester dan instalasi pembumian Mengidentifikasi masalah pemasangan kotak sambung dan kotak ujung Membuat laporan DIS.KON.017 (2).A Memasang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM ) Merencanakan dan mempersiapkan pemasangan SUTM Memasang perlengkapan pelengkap dan isolator Memasang kawat tambat Menarik SUTM Mengidentifikasi masalah pemasangan SUTM Membuat laporan pemasangan SUTM DIS.KON.018 (2).A Memasang peralatan penghubung/pemisah Merencanakan dan mempersiapkan pemasangan SUTM Memasang peralatan penghubung/pemisah Mengidentifikasi masalah pemasangan peralatan penghubung/pemisah Membuat laporan DIS.KON.019 (2).A Memasang Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM ) Merencanakan dan mempersiapkan pemasangan SKUTM Memasang perlengkapan pelengkap Memasang kawat tambat Menarik SKUTM Mengidentifikasi masalah pemasangan SKUTM Membuat laporan DIS.KON.020(2).A Memasang kotak ujung dan kotak sambung Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM) Merencanakan dan mempersiapkan pemasangan kotak ujung dan kotak sambung SKUTM Memasang Kotak sambung Memasang kotak ujung Membuat laporan DIS.OPS.009(2).A Mengoperasikan Saluran Kabel Tegangan Menerapkan prosedur pengoperasian. Menyiapkan pengoperasian xiKODE KOMPETENSI JUDUL KOMPETENSI SUB KOMPETENSI Menengah (SKTM) Baru Menyiapkan dokumen pengoperasian Mengoperasikan jaringan SKTM Menanggulangi masalah operasi Memeriksa dan membuat laporan DIS.OPS.010(2).A Melokalisir gangguan pada SKTM Menerapkan prosedur pengoperasian Menyiapkan pengoperasian Menyiapkan dokumen pengoperasian Mengoperasikan jariangan SUTM Menganggulangi masalah operasi Memeriksa dan membuat laporan DIS.OPS.011(2).A Mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM ) Baru Mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM ) Baru DIS.OPS.013(2).A Mengganti fuse cut out pada SUTM Menerapkan prosedur pengoperasian. Menyiapkan pengoperasian Melaksanakan penggantian Fuse Link Menanggulangi masalah operasi Membuat laporan penggantian Fuse DIS.HAR.037(1).A Memelihara instalasi Ground Fault Detector (GFD) Menerapkan prosedur pemeliharaan Menyiapkan pemeliharaan GFD Memelihara GFD Memeriksa dan membuat laporan pemeliharaan DIS.KON.025(1).A Memasang Indikator Gangguan Tanah (IGT) Merencanakan dan mempersiapkan pemasangan IGT Memasang IGT Mengidentifikasi masalah pemasangan peralatan penghubung/pemisah Membuat laporan pemasangan IGT DIS.HAR. 035(2).A Memelihara sistem komunikasi suara Menerapkan prosedur pemeliharaan Menyiapkan pemeliharaan Memelihara instalasi sistem komunikasi suara Membuat laporan pemeliharaan DIS.HAR.039(2).A Memelihara sistem Baterai dan rectifier inverter Menerapkan prosedur pemeliharaan Menyiapkan pemeliharaan UPS dan rectifier catu daya Memelihara sistem UPS dan rectifier catu daya Menanggulangi masalah operasi xiiKODE KOMPETENSI JUDUL KOMPETENSI SUB KOMPETENSI Membuat laporan pemeliharaan BAB VII SAKLAR DAN PENGAMAN DIS.OPS.014(2)A Mengoperasikan Pole Top Switch (PTS)/Load Break Switch (LBS) Menerapkan prosedur pengoperasian Menyiapkan pengoperasian Menyiapkan dokumen pengoperasian Mengoperasikan PTS dan Poletop LBS Menanggulangi masalah operasi Membuat laporan pengoperasian DIS.OPS.015(2)A Mengoperasikan Penutup Balik Automatic (PBO)/ Saklar Semi Automatic Menerapkan prosedur pengoperasian Menyiapkan pengoperasian Menyiapkan dokumen pengoperasian Pengoperasian PBO dan SSO Menanggulangi masalah operasi Membuat Laporan Pengoperasian DIS.OPS.016(2).A Mengoperasikan Automatic Voltage Regulator (AVR) dan Cavasitor Voltage (CVR) Menerapkan prosedur pengoperasian Menyiapkan pengoperasian Menyiapkan pengoperasian Mengoperasikan AVR dan CVR Menanggulangi masalah operasi Membuat laporan pengoperasian Pendahuluan 1BAB I PENDAHULUAN 1-1 Pemanfaatan Tenaga Listrik Selain memberikan manfaat, tenaga listrik mempunyai potensi membahayakan bagi manusia dan berpotensi merusak lingkungan. Beberapa permasalahan di bidang ketenagalistrikan bila dilihat dari sisi pemanfaatan tenaga listrik banyak ditemukan instalasi tenaga listrik yang digunakan masih banyak yang belum memenuhi standar dan peralatan listrik yang beredar di masyarakat banyak yang belum memenuhi standar. Di samping itu, untuk menjamin keselamatan manusia di sekitar instalasi, keselamatan pekerja, keamanan instalansi dan kelestarian fungsi lingkungan, usaha penyediaan tenaga listrik dan pemanfaatan tenaga listrik harus memenuhi ketentuan mengenai keselamatan ketenaga-listrikan. Tenaga listrik sebagai bagian dari bentuk energi dan cabang produksi yang penting bagi negara sangat menunjang upaya dalam memajukan dan mencerdaskan bangsa. Sebagai salah satu hasil pemanfaatan kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak, tenaga listrik perlu dipergunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Sistem tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk (pusat beban) yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi sehingga merupakan satu kesatuan yang terinterkoneksi. Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: pusat pembangkit listrik, saluran transmisi, dan sistem distribusi. Beberapa tantangan besar yang dihadapi dunia pada masa kini, antara lain, bagaimana menemukan sumber energi baru, mendapatkan sumber energi yang pada dasarnya tidak akan pernah habis untuk masa mendatang, menyediakan energi di mana saja diperlukan, dan mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lain, serta memanfaatkannya tanpa menimbulkan pencemaran yang dapat merusak lingkungan hidup kita. 1-2 Kualitas Daya Listrik Secara umum, baik buruknya sistem penyaluran dan distribusi tenaga listrik terutama adalah ditinjau dari kualitas daya yang diterima oleh konsumen. Kualitas Daya yang baik, antara lain meliputi: kapasitas daya yang memenuhi dan tegangan yang selalu konstan dan nominal. Tegangan harus selalu di jaga konstan, terutama rugi tegangan yang terjadi di ujung saluran. Tegangan yang tidak stabil dapat berakibat merusak alat-alat yang peka terhadap perubahan tegangan (khususnya alat-alat elektronik). Demikian juga tegangan yang terlalu rendah akan mengakibatkan alat-alat listrik tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Salah satu syarat pe-nyambungan alat-alat listrik, yaitu tegangan sumber harus sama dengan 2 2 tegangan yang dibutuhkan oleh peralatan listrik tersebut. Tegangan terlalu tinggi akan dapat merusak alat-alat listrik. Perubahan frekuensi akan sangat dirasakan oleh pemakai listrik yang orientasi kerjanya berkaitan/bergantung pada kestabilan frekuensi. Konsumen kelompok ini biasanya adalah industri-industri yang menggunakan mesin-mesin otomatis dengan menggunakan setting waktu/frekuensi. Kualitas daya yang baik juga harus dapat mengantisipasi timbulnya pengaruh harmonisa yang akhir-akhir ini sudah mulai menggejala. Pengaruh harmonisa disebabkan oleh adanya alat-alat elektronik, penyearah, UPS dan sebagainya. 1-3 Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik Keselamatan yang berhubungan dengan ketenagalistrikan (electrical safety) pada dasarnya adalah segala upaya atau langkah-langkah pengamanan terhadap instalasi tenaga listrik, peralatan serta pemanfaat listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman, baik bagi pekerja maupun masyarakat umum. Kita menyadari benar bahwa belum seluruh anggota masyarakat mengerti atau menyadari adanya potensi bahaya dari penggunaan listrik. Sebagian sudah menyadari, tetapi belum mengetahui bagaimana prosedur untuk menangani pemanfaat listrik dengan benar. Untuk itu, perlu sosialisasi yang intensif untuk mencegah terjadinya bahaya dari listrik, baik terhadap jiwa manusia maupun harta benda. Resiko atas suhu yang berlebihan pada instalasi listrik adalah; (1) Bahaya api, (2) Api dapat menyebabkan hilangnya nyawa, (3) Kematian karena kejut listrik biasanya hanya menimpa pada satu orang saja. Kematian karena kebakaran yang terjadi pada tempat dengan orang banyak, seperti tempat-tempat hiburan, pertokoan dan industri, dapat menimpa pada banyak orang pada satu kali kejadian. Penyebab timbulnya api/kebakaran pada instalasi adalah; (1) Peralatan listrik dibawah standard, (2) bencana alam, (3) manusia sebagai konsumen, (4) karena keawaman, (5) salah penggunaan, (6) kelalaian, (7) kesengajaan. Manusia sebagai pemasang(instalatir), karena penyimpangan dari peraturan, kelalaian, dan kesengajaan. Manusia sebagai pemeriksa karena Pendahuluan 3kurang teliti, kelalaian, kesengajaan, dan kegagalan pengamanan atau sistem. Untuk menangkal bahaya api listrik adalah dengan; (1) Perlengkapan listrik dipilih yang memenuhi standard teknik (IEC Standard) dan sesuai dengan lingkungan instalasinya, agar tidak terjadi percikan api, (2) Dimontase dengan ketentuan instalasi yang benar, atau sesuai dengan instruksi manual dari pembuatnya, kalaupun ada, dan semua sambungan dan hubungan dilakukan dengan erat, (3) Instalasi sebaiknya diperiksa dan diuji secara periodik untuk mengetahui kemungkinan kerusakan, termasuk longgarnya sambungan/hubungan, (4) Dengan melengkapi gawai proteksi arus sisa yang tepat, dapat menghindari kegagalan pengamanan atau sistem, (5) Kelima, hindari kelebihan beban pada konduktor agar tidak timbul panas pada instalasi. Untuk mencegah timbulnya api disarankan agar: Dilakukan penertiban mutu perlengkapan listrik yang ada dipasaran, Penyuluhan secara terus menerus lewat berbagai kesempatan, seminar, media massa, media elektronik dan sebagainya. 1-4 Sistem Ketenagalistrikan Dalam sepuluh tahun terakhir ini, masalah listrik menjadi polemik yang berkepanjangan dan telah memunculkan multi implikasi yang sangat kompleks di berbagai aspek kehidupan, antara lain : keuangan, ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lain-lain. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa listrik telah menjadi bagian yang sangat penting bagi umat manusia. Oleh karenanya tak berlebihan bahwa listrik bisa dikatakan sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan hidup umat manusia. Beberapa tantangan besar yang dihadapi dunia pada masa kini, antara lain, bagaimana menemukan sumber energi baru, mendapatkan sumber energi yang pada dasarnya tidak akan pernah habis untuk masa mendatang, menyediakan energi di mana saja diperlukan, dan mengubah energi dari satu ke lain bentuk, serta memanfaatkannya tanpa menimbulkan pencemaran yang dapat merusak lingkungan hidup kita. Dibanding dengan bentuk energi yang lain, listrik merupakan salah satu bentuk energi yang praktis dan sederhana. Di samping itu listrik juga mudah disalurkan dari dan 4 4 pada jarak yang berjauhan, mudah didistribusikan untuk area yang luas, mudah diubah ke dalam bentuk energi lain, dan bersih (ramah lingkungan). Oleh karena itu, manfaat listrik telah dirasakan oleh masyarakat, baik pada kelompok perumahan, sosial, bisnis atau perdagangan, industri dan publik. Tenaga listrik sebagai bagian dari bentuk energi dan cabang produksi yang penting bagi negara sangat menunjang upaya dalam memajukan dan mencerdaskan bangsa. Sebagai salah satu hasil pemanfaatan kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak, tenaga listrik perlu dipergunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Yang dimaksud dengan sistem tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk (pusat beban) yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi sehingga merupakan sebuah satu kesatuan yang terinterkoneksi. Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: pusat pembangkit listrik, saluran transmisi, dan sistem distribusi. Suatu sistem distribusi menghubungkan semua beban yang terpisah satu dengan yang lain kepada saluran transmisi. Hal ini terjadi pada gardu-gardu induk (substation) di mana juga dilakukan transformasi tegangan dan fungsi-fungsi pemutusan (breaker) dan penghubung beban (switching). Gambar 1-1 memperlihatkan sistem tenaga listrik mulai dari pembangkit sampai ke pengguna/pelanggan. PLTA/ PLTGUGARDU INDUK STEP UPSALURAN TRANSMISIINDUSTRI BESARPERUMAHANPLTGUNIT PENGATUR DISTRIBUSIKANTOR / PERTOKOANSALURAN TRANSMISIJARINGANTM / TRINDUSTRI MENENGAH / KECILSEKOLAH / PERGURUAN TINGGIPLTDGARDU INDUK 150 kVGARDU INDUK 70 kVGambar 1-1. Ruang Lingkup Sistem Tenaga Listrik Next >