< PreviousStoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa171Gambar 7.7Cara melakukan titrasi (tangankanan menggoyangkan labu, tangankiri memegang kran buret).Sumber:Dokumentasi PenerbitAlat yang diperlukan untuk titrasi, di antaranya buret, labuerlenmeyer, statif, dan pipet volume. Lakukanlah kegiatan berikut.Aktivitas Kimia 7.4Titrasi Asam BasaTujuanMenentukan konsentrasi asam (HCl) dengan cara titrasi asam basa.Alat1.Buret2.Statif3.Erlenmeyer4.Pipet volumeBahan1.Larutan HCl2.Larutan NaOH 0,1 M3.Indikator fenoftaleinLangkah Kerja1.Masukkan larutan NaOH 0,1 M ke dalam buret sampai volumenya terukur.2.Pipet 10 mL larutan HCl, kemudian masukkan ke dalam labu erlenmeyer.Tambahkan 2 tetes indikator fenolftalein.3.Lakukan tirasi dengan cara memasukkan larutan NaOH dari buret ke dalamlabu erlenmeyer setetes demi setetes.4.Hentikan titrasi ketika campuran dalam labu erlenmeyer akan berubah warna(hampir merah muda).5.Lakukan percobaan tiga kali (triplo). Hitung rata-rata volume NaOH yangdiperlukan untuk menetralkan larutan HCl.Pertanyaan1.Mengapa titrasi harus dihentikan ketika campuran berubah warna?2.Jika volume NaOH yang diperlukan 10 mL, berapakah konsentrasi HCl yang dititrasi?3.Diskusikan hasil pengamatan percobaan ini dengan teman-teman Anda.Titrasi asam basa pada dasarnya adalah reaksi penetralan asam olehbasa atau sebaliknya. Persamaan ion bersihnya:H+(aq) + OH–(aq)⎯⎯→ H2O(A)Ketika campuran berubah warna, itu menunjukkan ion H+ dalamlarutan HCl telah dinetralkan seluruhnya oleh ion OH– dari NaOH.Jika larutan NaOH ditambahkan terus, dalam campuran akan kelebihanion OH– (ditunjukkan oleh warna larutan merah jambu).Berikut akan dibahas cara perhitungan titrasi asam kuat oleh basakuat, misalnya 50 mL larutan HCl 0,1 M oleh NaOH 0,1 M. Kemudian,menghitung pH larutan pada titik-titik tertentu selama titrasi.a.Sebelum NaOH DitambahkanHCl adalah asam kuat dan di dalam air terionisasi sempurna sehinggalarutan mengandung spesi utama: H+, Cl–, dan H2O. Nilai pH ditentukanoleh jumlah H+ dari HCl. Karena konsentrasi awal HCl 0,1 M, larutanHCl tersebut mengandung 0,1 M H+ dengan nilai pH = 1 (Gambar 7.8).b.Penambahan 10 mL NaOH 0,1 MDengan penambahan NaOH, berarti menetralkan ion H+ oleh ionOH– sehingga konsentrasi ion H+ berkurang.Dalam campuran reaksi, sebanyak (10 mL × 0,1 M = 1 mmol) OH–yang ditambahkan bereaksi dengan 1 mmol H+ membentuk H2O.Kata Kunci•Titrasi asam basa•Indikator asam basa•Titik ekuivalen/titikstoikiometri•Titik akhir titrasiTitik akhir titrasi terjadi ketikaindikator berubah warna.The end point of titration occurs whenthe indicator changes color.NoteCatatan172Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XIGambar 7.9Penambahan NaOH belumdapat menetralkan semua ionion H+ dalam larutan HCl.Gambar 7.10Semua ion H+ dapat dinetralkanoleh ion OH–(titik ekuivalen).Sebelum reaksiSetelah reaksiKonsentrasi (M)H(aq)Penambahan OH–(aq)50 mL ×0,1 M = 5 mmol(5 – 1) mmol = 4 mmol10 mL × 0,1 M = 1 mmol(1 – 1) mmol = 0Tabel 7.3Pengaruh Penambahan OH– terhadap Konsentrasi H+Sebelum reaksiSetelah reaksiKonsentrasi (M)H(aq)Penambahan OH–(aq)4 mmol (sisa sebelumnya)(4 – 1) mmol = 3 mmol10 mL × 0,1 M = 1 mmol(1 – 1) mmol = 0Tabel 7.4Pengaruh Penambahan OH– Berikutnya terhadap Konsentrasi H+Sebelum reaksiSetelah reaksiKonsentrasi (M)H(aq)Penambahan OH–(aq)5 mmol (jumlah awal)075 mL × 0,1 M = 7,5 mmol(7,5 – 5) mmol = 2,5 mmolTabel 7.5 Pengaruh Penambahan OH– Berlebih terhadap Konsentrasi LarutanGambar 7.8Sebelum NaOH ditambahkan,dalam larutan hanya ada ion H+dan Cl–.Setelah terjadi reaksi, larutan mengandung: H+, Cl–, Na+, dan H2O.Nilai pH ditentukan oleh [H+] sisa:[H+] = +mmolHsisa4mmol=volumelarutan(50+10)= 0,07 MpH = –log (0,07) = 1,18.c.Penambahan 10 mL NaOH 0,1 M BerikutnyaPada penambahan 10 mL NaOH 0,1 M berikutnya akan terjadiperubahan konsentrasi pada H+(Gambar 7.9). Perhatikan tabel berikut.Setelah terjadi reaksi, nilai pH ditentukan oleh [H+] sisa:[H+] =3mmol(60+10)mL= 0,04 MpH = –log (0,04) = 1,37.d.Penambahan NaOH 0,1 M Sampai 50 mLPada titik ini, jumlah NaOH yang ditambahkan adalah 50 mL × 0,1M = 5 mmol dan jumlah HCl total adalah 50 mL × 0,1 M = 5 mmol.Jadi, pada titik ini ion H+ tepat dinetralkan oleh ion OH–.Titik dimana terjadi netralisasi secara tepat dinamakan titikstoikiometriatautitik ekuialen. Pada titik ini, spesi utama yang terdapatdalam larutan adalah Na+, Cl–, dan H2O. Karena Na+ dan Cl– tidakmemiliki sifat asam atau basa, larutan bersifat netral atau memiliki nilaipH = 7 (Gambar 7.10).e.Penambahan NaOH 0,1 M Berlebih (sampai 75 mL)Penambahan NaOH 0,1 M berlebih menyebabkan pH pada larutanmenjadi basa karena lebih banyak konsentrasi OH– dibandingkan H+.Perhatikan tabel berikut.Setelah bereaksi, ion OH– yang ditambahkan berlebih sehingga dapatmenentukan pH larutan.Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa173Gambar 7.11Penambahan NaOH setelah titiksetara mengubah pH sangatdrastis.NaOH (mL)pH01,00101,18201,37301,60401,95452,28483,70507,005210,295511,686011,967012,228012,369012,4610012,52Gambar 7.12Tabel dan kurva penambahankonsentrasi NaOH terhadap pHlarutan.pH14 7 0 25 50 75 NaOH (mL)Titik Ekuivalen[OH–] =mmolOHberlebih2,5mmol=volumelarutan(50+75)mL− = 0,02 MpOH = –log (0,02) = 1,7pH larutan = 14 – pOH = 12,3Hasil perhitungan selanjutnya disusun ke dalam bentuk kurva yangmenyatakan penambahan konsentrasi NaOH terhadap pH larutan sepertiditunjukkan pada Gambar 7.12. Pada mulanya perubahan pH sangatlamban, tetapi ketika mendekati titik ekuivalen perubahannya drastis.Gejala ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada awal titrasi, terdapatsejumlah besar H+ dalam larutan. Pada penambahan sedikit ion OH–,pH berubah sedikit, tetapi mendekati titik ekuivalen, konsentrasi H+relatif sedikit sehingga penambahan sejumlah kecil OH– dapat mengubahpH yang sangat besar.Kurva pH titrasi asam-basa memiliki ciri:(1) Bentuk kurva selalu berupa sigmoid(2) Pada titik setara, pH sama dengan 7.(3) Ketika mendekati titik ekuivalen, bentuk kurva tajam.Titik akhir titrasi dapat sama atau berbeda dengan titik ekuivalenbergantung pada indikator yang digunakan. Jika indikator yang dipakaimemiliki trayek pH 6–8 (indikator BTB), mungkin titik akhir titrasi samadengan titik ekuivalen.Titik akhir titrasi adalah saat titrasi dihentikan ketika campuran tepatberubah warna. Pada umumnya, pH pada titik akhir titrasi lebih besar daripH titik ekuivalen sebab pada saat titik ekuivalen tercapai, larutan belumberubah warna apabila indikator yang digunakan adalah fenolftalein.SekilasKimiaJohannes Nicolas Bronsted adalahanak dari seorang insinyur teknik sipil.Bronsted meraih sarjana di bidangTeknik Kimia pada 1899 dan DoktorKimia dari Copenhagen Universitypada 1908. Pada 1923, Bronstedmengemukakanteori asam basaberdasarkan transfer proton (ion H+).Johannes Nicolas Bronsted(1879–1947)Sumber: dbhs.wvusd.k12.ca.usDapatkah titrasi dilakukan secara terbalik: HCl dalam buret, NaOH dalam labuerlenmeyer? Jika dapat, gambarkan kurva titrasinya secara kasar.Kegiatan Inkuiri174Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XIRangkuman1.Stoikiometri larutan melibatkan konsep mol dalammenentukan konsentrasi zat-zat di dalam larutan.2.Reaksi asam dan basa merupakan reaksi penetralanion H+ oleh OH–. Reaksi asam basa juga dinamakanreaksi penggaraman.3.Indikator asam basa adalah asam-asam lemah organikyang dapat berubah warna pada rentang pH tertentu.4.Rentang pH pada saat indikator berubah warnadinamakan trayek pH indikator.5.Titrasi asam basa adalah suatu teknik untuk menentukankonsentrasi asam atau basa dengan cara titrasi.6.Titik setara atau titik stoikiometri adalah titik pada saattitrasi, asam dan basa tepat ternetralkan. Titik akhirtitrasi dapat sama atau berbeda dengan titik setara.Contoh7.6Menghitung pH Titrasi Asam BasaSebanyak 25 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Hitung pH larutan:a.sebelum penambahan NaOHb.setelah penambahan NaOH 25 mLJawab:a.Nilai pH ditentukan oleh jumlah H+ dari HCl. Konsentrasi awal HCl= 0,1 Mmaka larutan akan mengandung 0,1 M H+.[H+] = 0,1 M dan pH = 1.b.Jumlah NaOH yang ditambahkan adalah25 mL × 0,1 M = 2,5 mmol.Jumlah asam klorida mula-mula adalah25 mL × 0,1 M = 2,5 mmol.Ion OH– yang ditambahkan bereaksi tepat dengan H+, saat [H+] = [OH–]. Padatitik ini dinamakan titik ekuivalen titrasi.Pada titik ekuivalen, konsentrasi H+ yang terdapat dalam larutan hanya berasaldari ionisasi air. Jadi, pH = 7.b.Berapakah pH campuran pada saat larutanNaOH ditambahkan sebanyak 0 mL, 10 mL, 25mL, 30 mL, dan 50 mL?c.Jika bromtimol biru (BTB) dipakai sebagaiindikator dalam titrasi, bagaimanakah perubahanwarna dari asam ke basa dan warna pada saattitik ekuivalen?1.Pada trayek pH berapakah indikator berikut berubahwarna: metil jingga, fenolftalein, dan brom timol biru?2.Mengapa titrasi harus dihentikan ketika campuranberubah warna?3.Seorang siswa melakukan titrasi 25 mL HCl 0,25 Mdengan larutan NaOH 0,1 M.a.Berapakah volume NaOH yang diperlukanuntuk mencapai titik ekuivalen?Tes Kompetensi SubbabBKerjakanlah dalam buku latihan.Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa175Peta KonsepReaksiKimiaasam basaTitrasi HCloleh NaOHPembentukanendapanPembentukangasPerubahanpHPerubahanwarna•Kertas lakmus•Indikator universal•pH meterIndikatorasam basaterjadipadamenggunakan indikatormisalnyamisalnyaciri-cirinyadiukurdengan•Metil merah•Metil jingga•fenolftalein•Alizarin kuning•Bromtimol biruRefleksiPada bab ini, Anda telah memahami reaksi-reaksidalam larutan dan dapat memperkirakan hasil reaksi yangterjadi melalui pengamatan secara teoritis. Anda jugatelah mengetahui perhitungan kimia suatu reaksi dalamlarutan dengan menggunakan konsep mol, konsentrasi,dan volume larutan. Dengan merancang dan melakukanpercobaan titrasi asam basa, Anda dapat menghitungkonsentrasi asam atau basa melalui reaksi penetralan.Kemudian, mengkomunikasikan hasil percobaan Andadalam bentuk laporan.Menurut Anda, apa manfaat lainnya dari mempelajaristoikiometri larutan dan titrasi asam basa ini?176Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI1.Larutan HCl direaksikan dengan larutan NaOH mem-bentuk garam dan air. Persamaan ionnya adalah ....A.HCl + NaOH ⎯⎯→ NaCl + H2OB.HCl + H2O⎯⎯→ H3O+ + Cl–C.H+ + OH–⎯⎯→H2OD.Cl– + Na+⎯⎯→ NaClE.NaOH + H2O⎯⎯→Na(H2O)+ OH–2.Persamaan reaksi berikut merupakan persamaan ionbersih,kecuali A.Ca(s) + H2SO4(aq)⎯⎯→ CaSO4(s) + H2(g)B.H+(aq) + H2O(A)⎯⎯→ H3O+(aq)C.H+(aq) + OH–(aq)⎯⎯→ H2O(A)D.Cl–(aq) + Na+(aq)⎯⎯→ NaCl(aq)E.NH3(aq) + H2O(A)⎯⎯→ NH4+(aq) + OH–(aq)3.Di antara persamaan reaksi berikut yang akanmembentuk endapan adalah ....A.Ca(s) + HCl(aq)⎯⎯→B.Na2CO3(aq) + HCl(aq)⎯⎯→C.Na2S2O3(aq) + HCl(aq)⎯⎯→D.Al2O3(s) + HCl(aq)⎯⎯→E.Cu2O(s) + H2SO4(aq)⎯⎯→4.Jika 27 g aluminium (Ar=27) dimasukkan ke dalam1 liter larutan CuSO4 1,5 M, berat tembaga yang akandiendapkan sebanyak .... (Ar Cu = 64)A.16 gD.32 gB.64 gE.128 gC.96 g5.UMPTN 2000/C:H2SO4 ditambahkan pada 500 mL larutan BaCl2 0,2 Msampai terjadi endapan BaSO4 (Mr= 233) dengansempurna. Endapan BaSO4 yang terbentuk sebanyak ....A.68,0 gD.46,6 gB.34,0 gE.11,7 gC.23,3 g6.Jika 1 L AgNO3 0,1 M direaksikan dengan 5 mL HClyang massa jenisnya 0,365 g mL–1 maka gram AgClyang di endapkan adalah ....A.3,540 gD.5,275 gB.7,175 gE.10,245 gC.9,350 g7.Aluminium bereaksi dengan asam sulfat menurutpersamaan berikut.2 Al(s) + 3H2SO4(aq)→ 2 Al(SO4)3(aq) + 3H2(g)Pernyataan yang benar adalah ....A.H2SO4(aq) sebagai pereaksi pembatasB.Al(s) tepat bereaksi dengan asam sulfatC.mol H2(g) sama dengan mol Al(s)D.mol Al2(SO4)3(aq) sama dengan mol Al(s)E.volume H2(g) yang dihasilkan sebesar 22,4 L8.Sebanyak 0,24 g asam berbasa satu dapat menetralkan8 mL larutan NaOH. Jika konsentrasi NaOH 0,4 M,massa molekul relatif asam adalah ....A.37,5 g mol–1B.75 g mol–1C.125 g mol–1D.62,5 g mol–1E.150 g mol–19.Sebanyak 150 mL NaOH 0,2 M dicampurkan dengan100 mL NaOH 0,3 M. Konsentrasi OH– dalam larutanadalah ....A.0,30 MD.0,27 MB.0,25 ME.0,20 MC.0,24 M10.Ebtanas 1996/1997:Menurut persamaan kimia:H2SO4(aq)+2NaOH(aq)→ Na2SO4(aq)+ 2H2O(A)Jika 75 mL larutan H2SO4 0,1 M direaksikan dengan50 mL larutan NaOH 0,2 M maka pada reaksi tersebutyang tersisa adalah ....A.2,5 × 10–3 mol H2SO4B.5 × 10–3 mol H2SO4C.2,5 × 10–3 mol NaOHD.5 ×10–3 mol NaOHE.7,5 × 10–3 mol NaOH11.UMPTN 2000/A:Konsentrasi ion H+ yang diperoleh dari men-campurkan 150 mL HCl 0,5 M dan 100 mL HCl0,3 M adalah ....A.0,20 MD.0,50 MB.0,30 ME.0,60 MC.0,42 M12.NaOH 0,1 mol dan NH3 0,1 mol dilarutkan ke dalam1 L larutan, pH larutan yang dibuat adalah ....(Kb NH3 = 1,8 × 10–5)A.14,0D.13,0B.11,1E.7,6C.9,013.Jika 100 mL HCl 0,1M dicampurkan dengan 50 mLHCl 0,04 M maka pH campuran menjadi ....A.1D.4B.2E.5C.314.Jika 50 mL HCl 0,1 M dicampurkan dengan 50 mLCH3COOH 0,1 M (Ka =10–5) maka pH campuranmenjadi ....A.0,5D.1,3B.2,4E.4,6C.3,5Evaluasi Kompetensi Bab 7A.Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa17715.Sebanyak 50 mL larutan HCl 0,1 M direaksikandengan 20 mL larutan NaOH 0,1 M maka pHcampuran adalah ....A.1,0D.1,4B.3,5E.11,0C.7,016.Tabel berikut menunjukkan nilai pH larutan: P, Q, R,S, T.Jika dua dari larutan di atas dicampurkan dancampurannya dapat bereaksi dengan logam Mgmenghasilkan gas H2 maka campuran itu adalah ....A.R dan SB.P dan QC.R dan QD.S dan TE.R dan S17.Suatu senyawa dapat dijadikan indikator untuk titrasiasam basa jika ....A.memiliki warna tertentuB.dapat berubah menjadi berwarnaC.pada rentang pH tertentu berubah warnaD.terionisasi dalam larutan asam atau basaE.mengandung asam organik lemah18.Ebtanas 1996:Trayek perubahan warna beberapa indikator:Indikator bromtimol biru dan fenolftalein dalam larutanHNO3 menunjukkan warna berturut-turut ....A.biru, kuningB.kuning, merahC.tidak berwarna, kuningD.merah, kuningE.kuning, tidak berwarna19.Perubahan warna dalam keadaan asam, netral, danbasa dari indikator BTB, jika ke dalam larutan HClditambahkan larutan NaOH setetes demi setetesadalah ....A.biru, kuning, merahB.kuning, merah, hijauC.tidak berwarna, kuning, biruD.kuning, hijau, biruE.kuning, tidak berwarna, hijau20.Indikator yang paling tepat digunakan untuk titrasiHCl 0,1 M oleh NaOH 0,1 M adalah ....A.metil merah (rentang pH: 3,5 – 4,8)B.brom kresol hijau (rentang pH: 4,6 – 5,8)C.bromtimol biru (rentang pH: 6,0 – 8,0)D.fenolftalein (rentang pH: 8,0 – 10,0)E.alizarin kuning (rentang pH: 10,0 – 12,5)21.Ebtanas 1998:Dari hasil titrasi larutan NaOH 0,1 M dengan larutanHCl 0,15 M:Larutan 01 MPQRSTNilai pH13119738,3 – 106,0 – 7,65,5 – 8,04,4 – 6,23,1 – 4,4IndikatorarnaFenolftaleinBromtimol biruLakmusMetil merahMetil jinggaTakberwarna–merahKuning–biruMerah–biruMerah–kuningMerah–kuningTrayek pHDari data di atas yang menunjukkan terjadinya titiknetralisasi terletak pada percobaan nomor ....A.1D. 4B.2E.5C.322.Grafik berikut yangmenunjukkan titrasi larutan HCl0,1 M (dalam labu) oleh larutan NaOH 0,1M (dalamburet) adalah ....A.volumeD.B.E.C.23.Grafik pada soal nomor 22 di atas yang menunjukkantitrasi larutan NaOH 0,1M (dalam labu) oleh larutanHCl 0,1 M (dalam buret) adalah ....A.grafik aD.grafik dB.grafik bE.grafik eC.grafik c24.UMPTN 1996/B:Jika 20 mL HNO3 0,1 M dititrasi dengan larutan natriumhidroksida 0,2 M maka volume basa yang diperlukanuntuk mencapai titik stoikiometri adalah ....A.10 mLD.30 mLB.20 mLE.40 mLC.25 mL25.Jika dalam titrasi HCl–NaOH menggunakanindikator fenolftalein maka titik akhir titrasi beradapada pH sekitar ....A.6,5D.10B.7,0E.11C.8,012345LarutanNaOH01 MHCl015 M2 mL8 mL15 mL25 mL30 mL20 mL20 mL20 mL20 mL20 mLpHvolumevolumevolumevolumevolumepHpHpHpH178Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XIB.Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.1.Buat sketsa kasar kurva titrasi asam kuat denganbasa kuat. Tentukan pH larutan dengan:a.tanpa penambahan basa;b.titik setengah ekuivalen;c.titik ekuivalen;d.basa berlebih.2.Sebanyak 50 mL HNO3 69,8% (ρ= 1,42 g mL–1)diencerkan menjadi 19,0% (ρ= 1,11 g mL–1). Hitungmolaritas HNO3 pekat dan HNO3encer?3.Berapakah volume larutan HBr 0,50 M yangdiperlukan agar bereaksi sempurna dengan 0,75 molCa(OH)2?4.Perhatikan reaksi penetralan asam basa berikut.a.Berapa volume HClO4 0,15 M yang diperlukanuntuk menetralkan 50 mL larutan NaOH 0,25 M?b.Jika 25,8 mL AgNO3 diperlukan untukmengendapkan semua ion klorida (dalam 75 mgsampel KCl), berapa kemolaran larutan AgNO3?c.Berapa volume larutan H2SO4 2,5 M yangdiperlukan untuk menetralkan 75 g NaOH?5.Berapakah pH larutan yang mengandung HCN 1 M(Ka = 6,2 × 10–10) dan HNO2 5 M (Ka = 4,0 × 10–4)?Hitung konsentrasi ion sianida dalam larutan ini padakeadaan setimbang.6.Sebanyak 50 mL HNO3 0,1 M dititrasi dengan larutanNaOH 0,1 M. Hitung pH setelah penambahan NaOHsebanyak 0,0 mL, 25 mL, 50 mL, dan 75 mL.7.Definisikan titik ekuivalen dan titik akhir titrasi.Mengapa harus memilih salah satu indikator yangbertepatan di sekitar titik ekuivalen?8.Metil merah mempunyai struktur:CNHOONN(CH)32Perubahan warna terjadi dari merah ke kuning jikalarutan kelebihan basa. Hitunglah rentang pH untukmetil merah berubah warna berdasarkan nilaitetapannya.179KesetimbanganIon-Ion dalam Larutan•menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam basa untukmenjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis;•mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyanggadalam tubuh makhluk hidup;•menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pHlarutan garam tersebut;•memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsipkelarutan dan hasil kali kelarutan.Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya.Hasil yang harus Anda capai:Air yang ada di alam, seperti air laut merupakan campuran berbagaimacam larutan garam yang dapat memengaruhi pH. Campuran tersebutjuga dapat mempertahankan harga pH, walaupun air sungai yang mengalirke laut bersifat asam atau basa. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Selainitu, ada juga garam-garam yang hampir tidak larut dalam air pada pHtertentu, tetapi dapat larut dalam pH yang berbeda. Sifat-sifat garamseperti ini dapat dimanfaatkan untuk memisahkan garam-garam yangterkandung dalam mineral untuk kepentingan pemisahan logam-logam.Contoh-contoh di atas terjadi karena adanya proses kesetimbangan ion-ion dalam larutan. Apa saja yang dapat memengaruhi kesetimbangan larutan?Bagaimanakah pengaruhnya terhadap kelarutan senyawa? Anda akanmenemukan jawabannya setelah mempelajari bab ini.A.Larutan Asam BasaB.Hidrasidan HidrolisisGaram-GaramC.Larutan PenyanggaD.KesetimbanganKelarutan GaramSukar LarutIon-ion dalam larutanSumber: Chemistry :The Central Science, 2000Bab8180Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XIA.Larutan Asam BasaPada bab sebelumnya, Anda sudah belajar tentang titrasi asam kuatdan basa kuat menghasilkan garam yang bersifat netral (pH = 7). Apayang terjadi jika zat yang dititrasi adalah asam lemah dan basa kuat atauasam kuat dan basa lemah atau asam lemah dan basa lemah? Untukdapat menjawab masalah ini, Anda perlu memahami konsep hidrolisisdan prinsip larutan penyangga.Anda sudah memahami bahwa reaksi asam kuat dan basa kuat akanmenghasilkan garam yang bersifat netral. Contoh:HCl(aq) + NaOH(aq)⎯⎯→NaCl(aq) + H2O(A)Di dalam air, garam NaCl bersifat netral karena tidak memiliki kemampuanuntuk bereaksi dengan air sebagai pelarutnya sehingga konsentrasi molarH+ dan OH– dalam larutan tidak berubah, masing-masing sebesar 1,0 ×10–7 M (hasil ionisasi air). Perhatikan kurva titrasi pada Gambar 8.1.Dengan demikian, pada titrasi asam kuat dan basa kuat, titikstoikiometri dicapai pada pH = 7 (netral). Setelah titik setara tercapai,penambahan sedikit basa akan mengubah pH larutan sangat drastis.Jika asam lemah dan basa kuat atau asam kuat dan basa lemahdireaksikan, garam yang terbentuk memiliki sifat berbeda dengan garam-garam netral seperti NaCl. Contoh:HCl(aq) + NH3(aq)⎯⎯→NH4Cl(aq)Garam amonium klorida yang terbentuk bersifat reaktif terhadap air sebagaipelarutnya, khususnya ion NH4+ yang berasal dari basa lemah. Mengapa?Di dalam larutan, NH4Cl berada dalam bentuk ion-ionnya. Jika Andabandingkan kekuatan asam antara ion NH4+ dan H2O, mana yang lebihkuat? Lihat kekuatan asam basa konjugat pada Bab 6.Ion NH4+ merupakan asam konjugat yang lebih kuat dari H2Osehingga ion NH4+ dapat melepaskan proton membentuk NH3 dan ionH3O+ (Gambar 8.2). Persamaan reaksinya:NH4+(aq) + H2O(A)ZZXYZZNH3(aq) + H3O+(aq)Pada bab sebelumnya, Anda sudah belajar tentang titrasi asam kuatdan basa kuat yaitu reaksi yang menghasilkan air hingga air teruraimenjadi ion-ionnya. Oleh karena dalam larutan tersebut kelebihan ionH3O+ maka dapat dipastikan larutan bersifat asam. Dengan demikian,jika Anda melakukan titrasi asam kuat oleh basa lemah, titik stoikiometritidak pada pH = 7, tetapi di bawah 7. Setelah titik stoikiometri tercapai,penambahan NH3 tetes demi tetes tidak meningkatkan pH larutan secaradrastis, sebagaimana pada titrasi HCl dan NaOH, tetapi naik secaraperlahan. Mengapa?Jika ke dalam larutan NH4Cl yang sudah terhidrolisis ditambah lagiNH3, dalam larutan akan terjadi kesetimbangan antara ion NH4+ (dariNH4Cl) dan NH3 dari basa yang ditambahkan. Persamaannya sebagai berikut.Gambar 8.1Kurva titrasi HCl-NaOHGambar 8.2Kurva titrasi HCl-NH4OH 1.Apakah yang dimaksud dengan elektrolit kuat dan elektrolit lemah?2.Apakah yang Anda ketahui tentang larutan asam basa?3.Menurut Anda apakah yang terjadi jika ke dalam suatu larutan pada sistemkesetimbangan ditambahkan ion senama?Tes Kompetensi Awal0VTETitik stoikiometripH<74NHOHV (mL)pHpHTitik stoikiometripH=7VTE0VNaOH (mL)Next >