< PreviousAsal-Usul Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia113Berdasarkan penyelidikan terhadap penggunaan bahasa yang dipakai di berbagai kepulauan,Kern berkesimpulan bahwa Indonesia berasal dari satu daerah yang menggunakan bahasayang sama, yaitu bahasa Campa, dan agak ke utara, yaitu Tonkin. Mereka datang ke Indonesia1500 SM semula ke Kampuchea dan melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaka. DariMalaka masuk ke Sumatra, Kalimantan, dan Jawa, sedangkan yang berada di Filipinamelanjutkan perjalanan sampai di Minahasa dan daerah sekitarnya.DiskusiBagaimana evolusi manusia dapat mengakibatkan terjadinya perubahan sosial dan budaya?Diskusikan!B.Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masya-rakat Indonesia1.Perkembangan teknologi nenek moyang bangsa IndonesiaPerkembangan alat dan teknologi kehidupan manusia pada masa lalu, yaitu pada masahidup berburu dan mengumpulkan dapat dikatakan masih sangat sederhana, hampir semuaalat yang dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup masih sangat sederhana. Alatyang dibuat sekadar dapat membantu pekerjaan mereka. Alat-alat bantu dibuat dari batudan tulang. Tujuan pembuatan alat untuk mempermudah memperoleh bahan makananyang menjadi kebutuhan pokok.Pada masa bercocok tanam, kebudayaan mereka berkembang pesat, hidup sudahmenetap (sedenter) dan sudah menghasilkan makanan (food producing). Peningkatanteknologi ditandai dengan adanya peningkatan alat-alat dari batu kasar menuju batu halus,kemudian menggunakan alat-alat dari logam. Alat-alat sebelum dihaluskan, contohnya,kapak perimbas (bagian tajamnya berbentuk cembung), kapak penetak (ketajamannyaberbentuk liku-liku), pahat genggam (ketajamannya berbentuk terjal), dan kapak genggamyang bagian tajamnya berbentuk meruncing. Teknologi kemudian meningkat, alatnyasudah dihaluskan seperti kapak persegi dan kapak lonjong. Dengan alat itu, ternyatamereka sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih luas dari masa sebelumnya,yaitu bersawah, membuat rumah, bermasyarakat, dan membuat perahu bercadik.Teknologi kapak batu pun ditinggalkan, kemudian muncul yang lebih maju, yaitukepandaian menggunakan alat-alat dari logam sebagai bahan membuat alat yang memerlukanteknik, seperti cara bivalvedana cire perdue. Semua kapak logam dibuat mirip dengankapak batu. Dalam perkembangan selanjutnya, kapak logam kemudian mempunyai bentuklain yang dinamakan kapak sepatu atau kapak corong, yaitu sebagai alat untuk membantukehidupan mereka. Namun, ada jenis alat logam yang tidak digunakan untuk alat bekerja,misalnya, candrasa dipakai untuk alat upacara, begitu juga nekara dan moko. Denganteknologi yang semakin maju inilah masyarakat semakin mampu membuat hasil budayayang jauh lebih berharga untuk menciptakan alat yang lebih sempurna seperti di zamanmegalit itu.114Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas X2.Kebudayaan batuDisebut kebudayaan batu karena alatnya terbuat dari batu, yang terdiri dari zamanPaleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum.a.Kebudayaan Batu Tua (Paleolitikum)Disebut kebudayaan Batu Tua sebab alat peninggalannya dari batu yang masihkasar atau belum dihaluskan. Pendukung kebudayaan ini adalah manusia purba.Berdasarkan daerah penemuannya, kebudayaan Batu Tua dibedakan menjadi kebudayaanPacitan dan kebudayaan Ngandong.1)Kebudayaan PacitanDisebut kebudayaan Pacitan sebab hasil budayanya terdapat di daerah Pacitan(Pegunungan Sewu, Pantai Selatan Jawa). Alat yang ditemukan berupa chopper(kapak penetak) atau disebut kapak genggam. Pendukung kebudayaannya adalahPithecanthropus erectus dan budaya batu ini disebut stone culture. Selain tempatdi atas, alat Paleolitikum ini juga ditemukan di Parigi (Sulawesi), Gombong (JawaTengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatra Selatan).Bagan pembagian perkembangan budaya pada masa praaksaraBudaya BatuBudaya Logam(Stone Culture)(Metal Culture)Zaman Paleolitikum•Kehidupan Pacitan–Chopper (kapak penetak)•Kebudayaan Ngandong–Flakes (alat serpih)–ChalcedonZaman Mesolitikum•Kjokkenmoddinger•Abris sous roche•Pebble•Hache courteZaman Neolitikum•Kapak persegi•Kapak lonjongZaman Megalitikum•Dolmen•Sarkofagus•Menhir•Waruga•Kubur batu•Arca•Punden berundakZaman TembagaZaman Paleolitikum•Kapak corong•Nekara•PerhiasanZaman BesiAsal-Usul Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia1152)Kebudayaan NgandongDisebut kebudayaan Ngandong sebab hasil kebudayaannya ditemukan diNgandong, Ngawi Jawa Timur. Di sini juga ditemukan kapak seperti di Pacitan danjuga kapak genggam, sedangkan di Sangiran ditemukan batu flakesdan batuchalcedon yang indah.Di Ngandong ditemukan juga alat dari tulang maka disebutbone culture. Pendukung kebudayaan Ngandong adalah Homo soloensis danHomowajakensis.Penghidupan mereka masih mengumpulkan makanan (food gathering).Mereka mencari makanan dari jenis ubi-ubian dan berburu binatang.b.Kebudayaan Batu Tengah (Mesolitikum)Zaman Mesolitikum terjadi pada masa Holosen setelah zaman es berakhir.Pendukung kebudayaannya adalah Homo sapiens yang merupakan manusia cerdas.Penemuannya berupa fosil manusia purba, banyak ditemukan di Sumatra, Jawa,Kalimantan, Sulawesi, dan Flores.Manusia zaman Mesolitikum hidup di gua-gua, tepi pantai, atau sungai, disebutdalam bahasa Denmark, kjokkenmoddinger(bukit sampah = bukit kerang), yangbanyak ditemukan di pantai timur Sumatra. Penemuan alatnya adalah pebbledisebutjuga kapak Sumatra), kapak pendek (hache courte), dan pipisan (batu penggiling).Selain tempat-tempat di atas, juga terdapat abris sous roche (gua sampah) di GuaSampung, (Ponorogo, Jawa Timur), Pulau Timor, Pulau Roti, dan Bojonegoro (tempatditemukan-nya alat dari tulang).c.Kebudayaan Batu Muda (Neolitikum)Disebut kebudayaan Batu Muda (Neolitikum)sebab semua alatnya sudah dihaluskan. Merekasudah meninggalkan hidup berburu dan mulaimenetap serta mulai menghasilkan makanan (foodproducing). Mereka menciptakan alat-alatkehidupan mulai dari alat kerajinan menenun,periuk, membuat rumah, dan mengaturmasyarakat. Alat yang dipergunakan pada masaini adalah kapak persegi dan kapak lonjong. Daerahpenemuan kapak persegi di Indonesia bagian barat adalah di Lahat (Sumatra), Bogor,Sukabumi, Karawang, Tasikmalaya, Pacitan, dan Lereng Gunung Ijen. Adapun kapaklonjong banyak ditemukan di Indonesia bagian timur, seperti di Papua, Tanimbar,Seram, Serawak, Kalimantan Utara, dan Minahasa.d.Kebudayaan Batu Besar (Megalitikum)Disebut kebudayaan Megalitikum sebab semua alat yang dihasilkan berupa batubesar. Kebudayaan ini kelanjutan dari Neolitikum karena dibawa oleh bangsa DeuteroMelayu yang datang di Nusantara. Kebudayaan ini berkembang bersama dengankebudayaan logam di Indonesia, yakni kebudayaan Dongson. Ada beberapa alat danbangunan yang dihasilkan pada zaman kebudayaan Megalitikum.Sumber:Sejarah Nasional Indonesia IGambar 6.2 Kapak persegi dan kapak lonjong116Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas X1)MenhirMenhir adalah tiang tugu batu besar yang berfungsi sebagai tanda peringatansuatu peristiwa atau sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Daerahpenemuannya di Sumatra Selatan dan Kalimantan.2)DolmenDolmen adalah meja batu besar yang biasanya terletak di bawah menhir tempatmeletakkan sesaji. Daerah temuannya di Sumba, Sumatra Selatan, dan Bondowoso(Jawa Timur).3)Keranda (sarkofagus)Keranda adalah peti mati yang dibuat dari batu. Bentuknya seperti lesung dandiberi tutup dari batu. Daerahtemuannya di Bali.4)Peti kubur batuPeti kubur batu merupakan kuburan dalam tanah yang sisi-sisi, alas, dantutupnya diberi papan dari lempeng batu. Peti kubur batu ini banyak ditemukan diKuningan, Jawa Barat.5)Punden berundakPunden berundak merupakan bangunan dari batu yang disusun bertingkat-tingkat (berundak-undak). Fungsinya sebagai bangunan pemujaan roh nenekmoyang yang kemudian menjadi bentuk awal bangunan candi. Bangunan pundenberundak adalah bangunan asli Indonesia.6)WarugaWaruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat. Waruga biasanyadibuat dari batu utuh. Daerah temuannya di Sulawesi Tengah dan Utara.7)ArcaArca-arca megalit merupakan bangunan batu besar berbentuk binatang ataumanusia yang banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah, Sumatra Selatan yangmenggambarkan sifat dinamis. Contohnya Batu Gajah, sebuah patung batu besardengan gambaran seorang yang sedang menunggang binatang dan sedang berburu.Sumber:Sejarah Nasional Indonesia I & Indonesian Heritage, Ancient HistoryGambar 6.3 Menhir dari Bada, Sulawesi Tengah peti kubur yang ditemukan di Kuningan, Jawa Barat kubur batu waruga.Asal-Usul Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia117Pada zaman Batu Besar dikenal kebiasaan-kebiasaan berikut.1)Pemujaan matahariDi Indonesia, matahari dipuja sebagai matahari, bukan sebagai dewa matahariseperti di Jepang.2)Pemujaan dewi kesuburanDapat kita lihat di candi Sukuh dan candi Ceto sebagai lambang kesuburan. Di Jawa,pada umumnya Dewi Sri dipuja sebagai dewi kesuburan dan pelindung padi.3)Adanya keyakinan alat penolak bala (tumbal)Biasanya dengan menanam kepala kerbau di tengah bangunan atau tempat tertentu,maka akan terlindungi dan terbebas dari marabahaya.4)Adanya upacara ruwatanUpacara ruwatan adalah upacara untuk mengembalikan orang atau masyarakatkepada kedudukan yang suci seperti semula, misalnya, anak tunggal, anak kembar,pandawa lima, dan bersih desa.3.Kepercayaan awal masyarakat IndonesiaSejak masa berburu dan mengumpulkanmakanan, orang mempunyai anggapan bahwa hiduptidak akan berhenti, walaupun orang sudahmeninggal. Orang mati dianggap pergi ke suatutempat yang lebih baik dan tenang dan orang yangditinggalkannya masih dapat berhubungan denganyang berada di dunia lain. Masyarakat berburu danmengumpulkan diperkirakan juga mengenalupacara penguburan sebab soal mati adalah soalyang besar, yaitu adanya sesuatu di luar perhitunganmanusia. Kesadaran adanya kekuatan gaib menjadidasar kepercayaan mereka (animisme), ada jugakepercayaan dinamisme, yaitu adanya benda yang dikeramatkan. Pada masa bercocoktanam, masyarakat sudah mengenal kepercayaan gaib, yaitu kekuatan di luar kekuatanmanusia, misalnya, gunung meletus atau banjir. Mereka beranggapan adanya kekuatanalam yang luar biasa pasti ada yang menggerakkan dan sedang murka. Mereka jugamemuja arwah manusia yang sudah meninggal. Menurut pendapat mereka, tempat roh itusangat tinggi, misalnya, di puncak-puncak gunung. Untuk turunnya roh nenek moyang,mereka mendirikan bangunan batu besar (bangunan Megalitikum), dibuat dari batu yangutuh dan dipahat dalam bentuk tertentu. Bentuk nyata dalam kepercayaan masyarakatbercocok tanam, yaitu menyembah roh nenek moyang (animisme) dan menyembah bendayang memiliki kekuatan gaib (dinamisme).Masa bercocok tanam dan perundagian telah menghasilkan bangunan megalit sepertimenhir, dolmen, keranda, dan kubur batu. Dalam kubur batu terdapat bekal kubur, yaitubekal-bekal si mati selama perjalanan menuju ke tempat alam baka. Selanjutnya keluargaSumber:Ensiklopedi Suku Bangsa di IndonesiaGambar 6.4 Dolmen, wujud kebudayaanMegalitikum di Nias118Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas Xyang ditinggal selalu bersesaji di dolmen (tempat pemujaan roh), di atas dolmen terdapatmenhir. Pemujaan roh nenek moyang sangat penting dalam suatu kehidupan rohani padamasa itu.C.Hasil Budaya Manusia Purba di IndonesiaSejak zaman Pleistosen Bawah telah ada jenis manusia purba yang sudah menghasilkanalat-alat hidup dan budaya. Bukti bahwa Pithecanthropus erectus menghasilkan kebudayaanPacitan ditemukan Von Koenigswald berupa kapak perimbas atau disebut kapak Pacitan.Alat-alat kebudayaannya terbuat dari batu, tulang, kayu, dan ada yang dari tulang binatang.Selain di Pacitan dan Ngandong, alat-alat semacam ini juga ditemukan di Sumatra, Sulawesi,Flores, dan Timor. Hallam L. Movius Jr. mengklasifikasikan alat Paleolitikum sebagaiberikut.1.Kapak perimbas (chopper)Bagian yang tajam berbentuk cembung, digunakan untuk memangkas. Fungsi kapakini untuk penetak dan pemotong. Kapak ini ditemukan di Pacitan oleh Von Koenigswaldtahun 1935 yang diperkirakan pendukung Pithecanthropus erectus, kapak ini disebut jugachopper chopping tool. Kapak ini juga ditemukan di luar Nusantara, seperti di Pakistan,Myanmar, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.2.Kapak penetakKapak ini mirip kapak perimbas, hanya bentuknya lebih besar, dipergunakan untukmembelah kayu, pohon, atau bambu. Alat ini disebut chopping tool, ditemukan hampir diseluruh wilayah Nusantara.3.Kapak genggamKapak ini memiliki bentuk mirip kapak perimbas, tetapi jauh lebih kecil. Cara pema-kaiannya dengan digenggam pada ujungnya yang lebih kecil. Hampir di seluruh Nusantaraterdapat alat tersebut.4.Pahat genggamBentuknya lebih kecil dari kapak genggam yang berfungsi untuk menggemburkantanah dan mencari ubi-ubian. Alat ini sangat tajam.5.Alat serpihAlat serpih dipergunakan untuk pisau, mata panah,dan alat pemotong. Alat serpih ini ditemukan oleh VonKoenigswald tahun 1934 di Sangiran, juga di GuaLawa, (Sampung, Ponorogo), Cabbenge (SulawesiSelatan), Timor, dan Roti. Alat serpih ini berukurankecil antara 10 – 20 cm yang banyak ditemukan di gua-gua.Sumber:Sejarah Nasional Indonesia IGambar 6.5Alat-alat serpih/microlitdari kebudayaan ToalaAsal-Usul Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia1196.Alat-alat dari tulangAlat ini dibuat dari tulang binatang untuk pisau,belati, dan mata tombak yang banyak ditemukan diNgandong (Ngawi Jawa Timur).Homo sapiens juga telah memiliki kebudayaanyang lebih tinggi dari manusia purba. Bahkan jika kitamelihat hasil kebudayaannya, sudah tergolong padabudaya Batu Tengah, yakni Mesolitikum. Alat merekasudah dihaluskan sebagian dan tempat tinggal merekaberada di gua-gua sehingga meninggalkan abris sousroche dan sampah kerang kjokkenmoddinger. Tempattinggalnya ditemukan di pantai Sumatra Timur dan alat-nya berupa kapak Sumatra, kapak pendek, serta pipisanatau batu penggiling. Adapun kjokkkenmoddingerditemukan di Gua Sampung (Ponorogo, Jawa Timur), di Timor, di Pulau Roti, dan Bojonegoro.Alat-alat mereka selain dari batu sudah ada yang dibuat dari tulang (bone culture).AnalisisHubungkan antara perkembangan fisik manusia purba dengan perkembangan kebudayaannya!Tuliskan kesimpulan pada kertas folio dan kumpulkan pada guru!D.Peta Penemuan Manusia Purba dan Hasil BudayanyaSumber:Atlas SejarahGambar 6.7Tempat temuan manusia praaksaraSumber:Sejarah Nasional Indonesia IGambar 6.6Kapak batu dari zaman Paleo-litikum, Mesolitikum, dan Neolitikum. Perban-dingan bentuk fisik memperlihatkan teknikpembuatan peralatan batu, dari masih kasarmenjadi semakin halus. Kemajuan teknikmembuat alat memperlihatkan kemajuan keahlianmanusia purba.120Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas XSumber:Atlas SejarahGambar 6.8Tempat temuan alat-alat masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhanaSumber:Atlas SejarahGambar 6.9Tempat temuan alat-alat masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutSumber:Atlas SejarahGambar 6.10Tempat temuan alat-alat masa bercocok tanam dan benda-benda megalitikAsal-Usul Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia121Sumber:Atlas SejarahGambar 6.11 Tempat temuan kapak persegi dan kapak lonjongSumber:Atlas SejarahGambar 6.12Peta persebaran kapak persegi dan kapak lonjong kebudayaan batu besardan kebudayaan perungu di NusantaraDiskusiDiskusikan mengapa banyak ditemukan fosil manusia purba di dekat sungai!Rangkuman1.Beberapa petunjuk tentang keberadaan masyarakat awal di Indonesia.•Menurut Van Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia.•Prof. Dr. H. Kern mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Campa.•Prof. Muh. Yamin mengemukakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal daridaerah Indonesia sendiri.•Moh. Ali mengemukakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan(Cina Selatan).122Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas X•Dr. Brandes mengemukakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia (masyarakat JawaKuno) mempunyai kesamaan dengan nenek moyang bangsa-bangsa di sebelah utaraFormosa, sebelah barat Madagaskar, dan sebelah timur sampai pantai barat Amerika.2.Manusia purba dan Homo Sapiens mempunyai perbedaan tubuh. Terutama volumeotaknya,Homo Sapiens (manusia cerdas) sudah lebih dari 900 cc.3.Kehidupan sosial masyarakat pada masa awal di nusantara terbagi dalam masa kehidupansebagai berikut.•Hidup pada masa berburu dan mengumpulkan, cirinya:*hidup berkelompok;*hidup mengembara;*belum memiliki tempat tinggal tetap;*hidup berburu dan mengumpulkan;*hidup di tepi sungai, pantai, dan menggantungkan alam (food gathering).•Hidup di masa bercocok tanam, cirinya:*hidup sudah menetap,*sudah menghasilkan (food producing),*menaklukkan alam,*masyarakat sudah teratur,*hidup gotong royong,*mengenal persawahan,*di masa perundagian sudah mengenal teknik persawahan irigasi dan pertukangan,serta*sudah mengenal logam.4.Alat-alat batu pada zaman praaksara di Indonesia terbagi atas zaman Paleolitikum,Mesolitikum, dan Neolitikum.5.Zaman batu terbagi atas tiga periode atau zaman, yakni zaman Batu tua, zaman BatuTengah, dan zaman Batu Baru.EvaluasiJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!1.Sebutkan alat kebudayaan manusia purba zaman Paleolitikum di Indonesia menurutHallam L. Movius!2.Apa sebab kebudayaan praaksara identik dengan kebudayaan batu?3.Sebutkan alat-alat Megalitikum yang dihasilkan di Nusantara!4.Sebutkan kebiasaan yang ada di tengah masyarakat di zaman Batu Besar!RefleksiSudahkan Anda paham tentang asal-usul persebaran manusia di Indonesia? ApabilaAnda belum menguasainya, silakan membaca buku referensi terkait kemudian buatlahringkasannya sebagai tambahan materi.Next >