< Previous22 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi(Sumber: Dok. Kemdikbud)Gambar 2.15 Tahapan menggambar ragam hias fauna(Sumber: Dok. Kemdikbud)Gambar 2.16 Ragam hias fauna1. Membuat gambar bulatan besar dan kecil sebagai badan dan kepala burung.2. Melengkapi gambar dengan bentuk sayap, ekor, kaki, jambul, mata, dan paruh.3. Menambahkan garis-garis untuk menghias bagian ekor dan sayap.4. Menyelesaikan dengan mengisi bidang-bidang dengan warna yang menarik.Aktivitas Mengeksplorasi Ragam HiasKegiatan 31. Kamu dapat menggambar ragam hias figuratif dengan mencari contoh dari berbagai sumber belajar.2. Tujuan melakukan eksplorasi pada Kegiatan 3 ini untuk menambah pengetahuanmu tentang pola pembentukan ragam hias geometris.3. Menggambar Ragam Hias Geometris Ragam hias geometris merupakan motif hias yang di-kembangkan dari bentuk-bentuk geometri, misalnya segitiga, segi empat, dan lingkaran. Penggunaan motif geo metris dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris.1234Seni Budaya 23Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias geometris.1) Membuat ukuran pola bidang gambar geometris2) Membuat gambar geometris3) Mewarnai ragam hias geometris4. Menggambar ragam hias manusia (figuratif)Motif hias figuratif menggunakan motif manusia yang digambar dengan penggayaan tertentu. Motif hias ini misalnya digunakan pada karya tekstil maupun karya kayu, yang dibuat dengan teknik menggambar atau mengukir. Motif manusia misalnya ditemukan di Jawa, Bali, dan Papua.(Sumber: Dok. Kemdikbud)Gambar 2.17 Ragam hias manusia daerah Kalimantan24 Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiAktivitas Mengeksplorasi Ragam HiasKegiatan 41. Kamu dapat menggambar ragam hias geometris dengan mencari contoh dari berbagai sumber belajar.2. Tujuan melakukan eksplorasi pada Kegiatan 4 ini agar kamu dapat membuat stilasi dan defomasi bentuk ragam hias figuratif dengan baik.Mengenal Tokoh Rupa Pelukis besar kelahiran Kisaran, Sumatra Utara, 14 Desember 1913 ini sangat menguasai teknik me-lukis dengan hasil lukisan berbobot. Sudjojono atau yang lebih dikenal dengan nama Pak Djon, guru bagi beberapa pelukis Indonesia. Selain itu, dia mem punyai pengetahuan luas tentang seni rupa. Dia kritikus seni rupa pertama di Indonesia. Ia seorang nasionalis yang menunjukkan pribadi-nya melalui warna-warna dan pilihan subjek. Sebagai kritikus seni rupa, dia sering mengecam Basoeki Abdullah sebagai pelukis yang tidak nasionalistis, karena melukis perempuan cantik dan pemandangan alam. Sejak 1935, Pak Djon dan Basuki dianggap sebagai musuh bebuyutan, bagai air dan api. (Sumber: Dok. Kemdikbud)Gambar 2.18 Ragam hias manusia daerah PapuaSeni Budaya 25 Tapi beberapa bulan sebelum Pak Djon meninggal di Jakarta, 25 Maret 1985, pengusaha Ciputra mempertemukan Pak Djon dan Basuki bersama Pelukis Affandi dalam pameran bersama di Pasar Seni Ancol, Jakarta. Sehingga Menteri P&K Fuad Hassan, ketika itu, menyebut pameran bersama ketiga raksasa seni lukis itu merupakan peristiwa sejarah yang penting. Pak Djon lahir dari keluarga transmigran asal Pulau Jawa, buruh perkebunan di Kisaran, Raja Pejuang Batak melawan Kolonialis Belanda Sumatera Utara. Namun sejak usia empat tahun, ia menjadi anak asuh. Yudhokusumo, seorang guru HIS, tempat Djon kecil sekolah, melihat kecerdasan dan bakatnya dan mengangkatnya sebagai anak. Yudhokusumo, lalu membawa Djon ke Batavia tahun 1925. Djon menamatkan HIS di Jakarta. Kemudian, Djon SMP di Bandung dan SMA Taman Siswa di Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Dia pun sempat kursus montir sebelum belajar melukis pada RM Pirngadie selama beberapa bulan dan pelukis Jepang Chioji Yazaki di Jakarta. Bahkan sebenarnya pada awalnya di lebih mempersiapkan diri menjadi guru daripada pelukis. Dia sempat mengajar di Taman Siswa. Setelah lulus Taman Guru di Perguruan Taman Siswa Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta, ia ditugaskan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama Ki Hajar Dewantara untuk membuka sekolah baru di Rogojampi, Madiun tahun 1931. Namun, Sudjojono yang berbakat melukis dan banyak membaca tentang seni lukis modern Eropa, itu akhirnya lebih memilih jalan hidup sebagai pelukis. Pada tahun 1937, dia pun ikut pameran bersama pelukis Eropa di Kunstkring Jakarya, Jakarta. Keikutsertaannya pada pameran itu, sebagai awal yang memopulerkan namanya sebagai pelukis. Bersama sejumlah pelukis, ia mendirikan Persagi (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia), 1937. Sebuah serikat yang kemudian dianggap sebagai awal seni rupa modern Indonesia. Dia sempat menjadi sekretaris dan juru bicara Persagi. Sudjojono, selain piawai melukis, juga banyak menulis dan berceramah tentang pengembangan seni lukis modern. Dia menganjurkan dan menyebarkan gagasan, pandangan dan sikap tentang lukisan, pelukis dan peranan seni dalam masyarakat dalam banyak tulisannya. Maka, komunitas pelukis pun memberinya predikat: Bapak Seni Lukis Indonesia Baru. Lukisannya punya ciri khas kasar, goresan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas. Objek lukisannya lebih menonjol pada pemandangan alam, sosok manusia, serta suasana. Pemilihan objek itu lebih didasari hubungan batin, cinta, 26 Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiE. Uji Kompetensi1. Apa yang dimaksud dengan ragam hias? jelaskan.2. Mengapa setiap daerah memiliki corak ragam hias yang berbeda? Buatlah ragam hias geometris pada bahan teskstil dengan ukuran 25 cm x 30 cm.PengetahuanKeterampilandan, simpati sehingga tampak bersahaja. Lukisannya yang monumental antara lain berjudul: Di Depan Kelambu Terbuka, Cap Go Meh, Pengungsi, dan Seko. Di tengah kesibukannya, dia rajin berolah raga. Bahkan pada masa muda-nya, Djon tergabung dalam kesebelasan Indonesia Muda, sebagai kiri luar, bersama Maladi (bekas Menteri penerangan dan olah raga) sebagai kiper dan Pelukis Rusli kanan luar. Itulah Djon yang sejak 1958 hidup sepenuhnya dari lukisan. Dia juga tidak sungkan menerima pesanan, sebagai suatu cara profesional dan halal untuk mendapat uang. Pesanan itu, juga sekaligus merupakan kesempatan latihan membuat bentuk, warna dan komposisi. Ada beberapa karya pesanan yang dibanggakannya. Di antaranya, pesanan- pesanan Gubernur DKI, yang melukiskan adegan pertempuran Sultan Agung melawan Jan Pieterszoon Coen, 1973. Lukisan ini berukuran 300310 meter, ini dipajang di Museum DKI Fatahillah. Secara profesional, penerima Anugerah Seni tahun 1970, ini sangat menikmati kepopulerannya sebagai seorang pelukis ternama. Karya-karyanya diminati banyak orang dengan harga yang sangat tinggi di biro-biro lelang luar negeri. Bahkan setelah dia meninggal pada tanggal 25 Maret 1985 di Jakarta, karya-karyanya masih dipamerkan di beberapa tempat, antara lain di: Festival of Indonesia (USA, 1990-1992); Gate Foundation (Amsterdam, Holland, 1993); Singapore Art Museum (1994); Center for Strategic and International Studies (Jakarta, Indonesia, 1996); ASEAN Masterworks (Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia, 1997-1998)Sumber: wwww.tokohindonesia.comSeni Budaya 27F. Rangkuman Menggambar ragam hias memiliki pola bentuk gambar teratur dan pola bentuk gambar yang tidak teratur. Pola gambar teratur memiliki ukuran pola sama. Beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Madura, dan Papua memiliki pola ragam hias menggunakan pola teratur. Pada pola ragam hias tidak teratur, ragam hias dibuat lebih ekspresif dan dinamis. Menggambar ragam hias bagi sebagian masyarakat Indonesia bertujuan sebagai penghormatan kepada roh nenek moyang atau mencari keselamatan hidup misalnya pada gambar ragam hias bentuk manusia. Menggambar ragam hias bentuk manusia dapat diberi warna hijau, biru, dan dibuat secara utuh atau diambil bagian tubuh tertentu seperti bagian muka. Gambar ragam hias dapat dibuat dengan cara dise der-ha nakan atau dilebihkan. Gambar ragam hias dapat dijumpai pada pinggiran rumah adat daerah, kain batik, atau benda-benda kerajinan lainnya. Warna yang digunakan biasanya memiliki ciri khas dan memiliki makna simbolik. Prosedur yang harus dilakukan dalam menggambar ragam hias adalah gambar harus mengikuti bentuk pola gambar ragam hias yang ada seperti pola gambar ragam hias yang beraturan atau tidak beraturan. Menggambar ragam hias juga harus memperhatikan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan harmonisasi.G. Refleksi Menggambar ragam hias flora, fauna, geometris, dan manusia memberikan pengetahuan tentang keanekaragaman budaya rupa dan kearifan lokal tentang kehidupan masyarakat penggunanya. Keragaman bentuk ragam hias ini menunjukkan pada kita bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tidak ternilai harganya. Kegiatan menggambar ragam hias dapat memupuk sikap menghargai, menghayati, dan sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kelestarian budaya daerah khususnya ragam hias. Dengan mengenal ragam hias dari berbagai daerah, kita bisa lebih arif dan bijaksana dalam memelihara hubungan sosial dan lingkungan.28 Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiSetelah mempelajari pengetahuan dan melaksa nakan praktik menggambar ragam hias flora, fauna, manusia, dan geometris, berikut beberapa hal yang saya dapat:ABCDSkor 86-100 71-85 56-70 < 5,51. memahami pengertian tentang menggambar ragam hias flora, fauna, manusia, dan geometris,2. memahami langkah-langkah dan teknik menggambar ragam hias flora, fauna, manusia, dan geometris,3. mengerjakan tugas tentang menggambar ragam hias flora, fauna, manusia, dan geometris dengan percaya diri,4. mengerjakan tugas tentang menggambar ragam hias flora, fauna, manusia, dan geometris dengan disiplin,5. mengerjakan tugas tentang menggambar ragam hias flora, fauna, manusia, dan geometris dengan usaha keras,6. mengerjakan tugas tentang menggambar ragam hias flora, fauna, manusia, dan geometris sesuai dengan ketentuan,7. menghargai keindahan karya gambar fragam hias flora, fauna, manusia, dan geometris sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa,8. menghargai karya tentang gambar ragam hias flora, fauna, manusia, dan geometris yang saya hasilkan,9. menghargai karya tentang gambar ragam hias flora, fauna, manusia, dan geometris yang dihasilkan teman.Jumlah Selanjutnya lakukan penilaian diri dengan memberi angka pada rentang yang tertera pada kolom A, B. C, atau D.Aktivitas MengomunikasikanKamu telah melakukan aktivitas pembelajaran menggambar ragam hias flora, fauna, manusia, dan geometris, lakukan tugas berikut.1. Buatlah tabel spesifikasi pada setiap pola gambar ragam hias.2. Berilah penjelasan pada setiap pola ragam hias tersebut.(Sumber: Dok. Kemdikbud)SENI MUSIK30 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi1. mengidentifikasi keragaman lagu dan musik daerah sebagai warisan budaya indonesia,2. mendeskripsikan keragaman lagu dan musik daerah,3. menyanyikan lagu daerah dengan berlatih teknik vokal, sesuai dengan gaya serta isi lagu, dan4. mengkomunikasikan penampilan menyanyi lagu daerah secara lisan.Pada pelajaran Bab 3, siswa diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni musik, yaitu:Menyanyi dengan Satu SuaraBab 3Menyanyi secara UnisonoArtikulasiIntonasiPhaseringPernafasan DiafragmaPernafasan DadaPernafasan PerutTeknik PernafasanTeknik VokalPeta Kompetensi PembelajaranSeni Budaya 31Menyanyi merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. Menyanyi jenis ini sering disebut dengan menyanyi perseorangan. Menyanyi secara unisono tidak dapat dilakukan seorang diri tetapi dilakukan oleh sekumpulan orang dengan satu suara. Saat menyanyi unisono dibutuhkan kerjasama dan saling peduli sehingga suara yang ditimbulkan menjadi harmoni.Setelah kalian mengamati partitur lagu Dari Sabang Sampai Merauke di atas, jawablah pertanyaan berikut ini.1. Dapatkah kamu membaca notasi angka atau notasi balok lagu Dari Sabang Sampai Merauke?2. Apakah kamu bisa menyanyikan lagu tersebut?3. Jika kamu sudah bisa menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke, apakah lagu yang kamu nyanyikan sesuai dengan partitur atau teks lagunya?4. Tahukah kamu asal-usul lagu Dari Sabang Sampai Merauke?5. Apakah kamu dapat menyanyikan nada-nada yang panjang yang bernilai empat hitungan pada lagu Dari Sabang Sampai Merauke?6. Tahukah kamu sumber suara manusia? Jelaskan.7. Apakah aspek kesehatan memengaruhi mutu suara penyanyi? Jelaskan alasannya.Do= GNext >