< Previous166Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK2345dst.No.Nama SiswaSikapTotal NilaiDisiplin Dalam BelajarMenghargai Pendapat Siswa LainRasa Percaya Diri 12341234123412345dst. No.Nama SiswaKeterampilanTotal NilaiMengemukakan PendapatMencoba Menirukan GerakMemprestasikan Gerak1234123412341234167Seni Budaya5dst.Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 5. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa, yaitu:SKORPENJELASAN4Sangat Baik3Baik2Cukup1KurangPenilaian hasil melibatkan tes tertulis dan tes lisan. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir semester.Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Contoh :Skor diperoleh 9, skor tertinggi 4 x 3 pernyataan = 12, maka skor akhir: 3Siswa memperoleh nilai :Sangat Baik : apabila memperoleh skor A – dan ABaik : apabila memperoleh skor B - , B, dan B +Cukup : apabila memperoleh skor C -, C, dan C +Kurang : apabila memperoleh skor D dan D +168Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKTabel konversi nilaiNoInterval NilaiPredikatKeterangan13,83 < x ≤ 4,00ASangat Baik23,50< x ≤ 3,83A-Sangat Baik33,17< x ≤ 3,50B+Baik42,83< x ≤ 3,17BBaik52,50< x ≤ 2,83B-Baik62,17< x ≤ 2,50C+Cukup71,83 < x ≤ 2,17CCukup81,50< x ≤ 1,83C-Cukup91,17< x ≤ 1,50D+Kurang101,00 ≤ x ≤ 1,17DKurangPemahaman siswa terhadap sub-materi pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerja sama dengan pihak orang tua siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para siswa, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan diskusi di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang submateri yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pertunjukan tari dengan anak-anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pertunjukan tari tersebut.Interaksi dengan Orang Tua169Seni BudayaKI 1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif, serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan duniaKI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalahKI 4:Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuanKompetensi IntiBAB VIMenata Gerak Berdasarkan Pola Iringan Tari170Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK1.1:Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya seni tari sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan2.1:Menunjukkan sikap kerja sama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian2.2:Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan pembuatnya2.3:Menunjukkan sikap responsif dan proaktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama,menghargai karya seni dan pembuatnya3.1:Mengkreasi karya tari berdasarkan simbol, jenis, dan fungsi dengan beragam teknik.4.1:Berkreasi karya tari sesuai dengan iringanKompetensi DasarPeta MateriMenata Gerak Tari Kreasi Berdasarkan Pola Iringan TariPengertian Musik Dalam TariUnsur-unsur Pendukung Dalam TariFungsi dan Jenis-jenis Musik dalam TariMengolah Gerak Berdasarkan Pola Iringan 171Seni BudayaSetelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki kompetensi sebagai berikut.a. Mampu memahami unsur-unsur pendukung dalam tari.b. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri unsur pendukung dalam tari.c. Mampu meneybutkan unsur-unsur pendukung dalam tari.d. Mampu menjelaskan perbedaan unsur-unsur pendukung dalam tari.e. Mampu mengetahui pengelompokan unsur-unsur pendukung dalam tari.f. Mampu memperagakan beberapa gerak tari.Dalam mengembangkan kreativitas gerak tari, siswa diperlukan wawasan dan pengetahuan tari sebagai dasar pemahaman untuk melakukan kegiatan tari. Kegiatan tari yang sifatnya praktik merupakan salah satu bentuk aplikasi dari pemahaman unsur-unsur pendukung tari. Oleh karena itu, dalam buku ini Siswa diajak untuk mengkaji kembali unsur-unsur pendukung tari serta unsur-unsur pendukung lainnya, karena tari dalam perwujudannya perlu didukung oleh unsur-unsur lainnya seperti rias, busana, musik, properti, tata pentas dan sebagainya. Kelengkapan semua unsur pendukung merupakan hal penting dalam tari, sehingga tarian dapat dinikmati oleh penonton. Kemampuan pemahaman tersebut perlu dimiliki, agar kegiatan tari di sekolah menjadi sarana pendidikan yang kreatif, inovatif, dan sekaligus menyenangkan bagi siswa. Terpenting, siswa memiliki perangkat pengetahuan dan keterampilan dalam memahami unsur-unsur pendukung dalam tari sehingga akan memudahkan siswa dalam melakukan aktivitas kreatif dalam mengembangkan tari. Secara umum, perlu dipahami perbedaan antara elemen-elemen dasar tari dan unsur-unsur pendukung dalam tari, sebagai berikut. A. Unsur-unsur Pendukung dalam TariTujuan PembelajaranInformasi Guru172Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKa. Unsur-unsur atau elemen-elemen dasar tari:1. Gerak2. Tenaga3. Ruang4. Waktub. Unsur-unsur pendukung tari:1. Tata Rias Tari2. Tata Busana Tari3. Musik TariBerdasarkan pengklasifikasian di atas, beberapa unsur pendukung dalam tari secara garis besar terbagi pada tiga bagian, yakni tata rias, tata busana, dan musik tari. Meskipun pada kenyataannya banyak pertunjukan tari yang memerlukan unsur-unsur pendukung lainnya seperti properti tari, dekorasi panggung, tata lampu atau cahaya, dan sound sistem. Perlu dipahami terlebih dahulu dari ketiga unsur pendukung yang disebutkan diawal, yakni tata rias, tata busana dan musik tari.1. Pengertian Tata RiasIstilah tata rias di masyarakat sudah tidak asing lagi. Tata rias dalam pengertian umum berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya indah atau cantik. Tata rias tari adalah seni menata wajah atau muka untuk kebutuhan pentas tari. Tata rias tari merupakan fasilitas bagi penari untuk menata rupa visualisasi tubuhnya sesuai dengan tarian yang disajikan. Pada dasarnya tata rias tari adalah seni menggunakan alat kosmetik untuk menghias atau menata rupa wajah yang sesuai dengan peranannya. Kaitan penggunaan tata rias dalam kebutuhan seni tari merupakan hal penting yang dilibatkan di dalamnya. Pertunjukan seni tari bukanlah penampilan gerak semata, namun gemulainya gerak tari memerlukan wajah penari yang menarik sesuai dengan tuntutan perannya agar tarian tampil sempurna. Penggunaan tata rias dalam tari pemakaiannya sangat beragam bergantung dari jenis, karakter, dan kebutuhan peran tarian yang dibawakana. Jenis-jenis tata rias Tata rias dalam penampilannya memiliki jenis dan tujuan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, tata rias dapat dibedakan berdasarkan jenisnya yaitu sebagai berikut.(1) Tata rias sehari-hari; yaitu digunakan untuk memberi kesan pada seseorang agar tampil lebih rapi dan menarik serta lebih cantik dari biasanya. 173Seni Budaya(2) Tata rias khusus; yaitu tata rias yang sengaja dititikberatkan pada maksud serta tujuan penampilannya. Tata rias jenis ini di antaranya tata rias untuk pengantin.(3) Tata rias pertunjukan; yaitu penataan wajah untuk para pemain yang disesuaikan dengan peran yang dibawakannya. Tata rias untuk kebutuhan pertunjukan dalam pemakaiannya disesuiakan dengan efek lampu yang digunakan. Oleh karena itu, penggunaan tata rias ini harus dilakukan oleh orang yang ahli di bidang pertunjukan.2. Pengertian Tata busana Tata busana dalam pengertian umum adalah pakaian lengkap yang dikenakan oleh seseorang untuk kebutuhan tertentu. Menurut Onong Nugraha dalam Endang Caturwati (1996), yang dimaksud dengan busana adalah segala yang dikenakan seseorang, yang terdiri dari pakaian dan perlengkapannya (accessories) dan identik dengan kata kostum. Tata busana atau kostum tari pada dasarnya ialah pemakaian sandang dan propertinya. Pemakaian sandang ini meliputi bagian tubuh: kepala, leher, badan, bahu, pergelangan tangan, pinggang, kaki, dan pergelangan kaki. Di antara seluruh perlengkapan tersebut ada pula yang berfungsi ganda, yaitu sebagai alat atau properti dalam menarinya, yaitu seperti soder, keris, panah, dan yang lainya. a. Jenis-jenis busana Secara umum tata busana terdiri dari empat jenis, yaitu sebagai berikut. (1) Tata busana sehari-hari adalah busana yang dipakai sehari-hari dengan penampilan sederhana sesuai dengan kebutuhannya dan tidak memerlukan atribut khusus lainnya.(2) Tata busana khusus adalah pakaian yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan atau peristiwa-peristiwa tertentu yang bukan pakaian sehari-hari.(3) Tata busana pertunjukan adalah jenis pakaian yang khusus dibuat untuk tujuan pertunjukan. Pembuatan busana ini dirancang berdasarkan dari pakaian sehari-hari, kemudian dikembangkan. Sebagai hasil imajinasi si penggarap seni (seniman) busana pertunjukan dirancang sesuai dengan kebutuhan pentas dan didasarkan pula pada aspek estetiknya.(4) Tata busana tari adalah pakaian yang digunakan oleh penari dengan segala kelengkapannya berdasarkan untuk kebutuhan pentas.174Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKb. Fungsi Busana TariBusana tari secara umum berfungsi untuk menunjang atau mendukung ekspresi suatu tarian. Adapun fungsi yang lebih spesifik sebagai berikut.(1) Secara psikis;- Busana sebagai sesuatu yang paling dekat dan akrab dengan penari sehingga menjadi penentu keberhasilan suatu tarian.- Busana sebagai pendukung secara moril bagi penari, sehingga penari terdorong untuk menari dengan lebih semangat dan lebih baik.(2) Secara fisik;- Busana sebagai penutup aurat dan bagian tubuh lainnya yang dianggap perlu sehingga penari merasa nyaman ketika menari.- Busana sebagai pelindung tubuh dari pengaruh sekelilingnya seperti angin atau cuaca panas dan dingin.(3) Secara artistik;- Busana berkaitan dengan aspek seni rupa. Oleh karena itu dalam tari mengandung estetik melalui garis, warna, bentuk, dan corak.- Busana merupakan pendukung tarian yang tidak dipisahkan dalam penampilannya. Oleh karena itu, identitas suatu tarian dan dorongan menari harus tercapai melalui kesenirupaan.(4) Secara estetik;- Busana merupakan unsur kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan keindahannya dapat dihayati.- Busana merupakan unsur keserasian bagi tubuh penari dan tarian itu sendiri yang dapat mengungkapkan karakteristik dan tujuan dari suatu tarian.(5) Secara teateral;- Busana menunjukkan dan menggambarkan peran.- Busana merupakan komponen pemeranan melalui corak dan warna ke dalam maksud sebuah pementasan tari.3. Pengertian Musik TariKeberadaan musik dalam tari merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan karena musik merupakan partner dari tari. Lahirnya gerak walaupun tanpa musik menurut Soedarsono (1972) sudah mengandung unsur ritme, namun demikian ritme gerak dengan musik jelas tidak sama pengertiannya. Hadirnya musik dalam tari bukan merupakan barang baru dan bukan sekadar iringan, tetapi musik dalam tari sudah menyatu sejak zaman prasejarah sampai sekarang. Oleh karena itu, di mana ada tari di sana ada musik. Musik dalam tari bukan hanya sekadar pengiring, melainkan musik sudah larut di dalam tari. Dengan demikian, kehadiran musik dalam tari perlu digarap dengan betul dan diperhitungkan sesuai dengan garapan tarinya. 175Seni BudayaSetelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki kompetensi sebagai berikut:a. Mampu memahami pengertian musik tari.b. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri musik dalam tari.c. Mampu mengetahui peran musik dalam tari.d. Mampu memperagakan beberapa gerak tari.Terdapat tarian yang tidak diiringi musik secara sesungguhnya, namun ia memiliki musik sebagai pengiringnya, seperti tari kecak di Bali. Tari Kecak tidak menggunakan musik dengan menggunakan alat-alat instrumen, tetapi hanya menggunakan suara mulut dari para penarinya. Demikian juga yang terjadi pada tari Saman dari Aceh dan tari Pedoa dari Sabu Raijua, NTT, musiknya hanya dengan menggunakan nyanyian. Masih terdapat pula tarian yang diiringi dengan tepuk tangan, namun walaupun demikian tepuk tangan itu sendiri sudah mengandung ritme yang merupakan elemen dasar dari musik. Bahkan di zaman modern ini ada tarian yang tidak diiringi oleh musik yang sesungguhnya, dia hanya bermain dengan gerak yang mengandung ritmik dari geraknya itu sendiri. Namun demikian, sesungguhnya penari itu sendiri sudah memainkan musik dengan geraknya yang sudah mengandung ritme. Jadi ritme merupakan elemen dasar dari musik, walaupun tidak ditampilkan dengan alat instrumen musik. Ritme merupakan degupan dari musik yang umumnya dilakukan dengan aksen yang diulang-ulang secara teratur. Banyak jenis tarian yang dalam penggarapannya lebih menitikberatkan pada ritme. Tarian yang demikian banyak didapatkan pada tari-tarian komunal atau tari bergembira yang lazim disebut tari sosial. Penampilan tari yang digarap atas garis ritme dari musik akan memberikan kesan teratur, sedangkan musik yang dibawakan secara melodi atau lagu yang didasari oleh tinggi rendahnya nada serta kuat atau lembutnya alunan nada, akan memberikan kesan emosional. B. Pengertian Musik TariTujuan PembelajaranInformasi GuruNext >