< Previous336Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKFormat Penilaian Uji KompetensiBuatlah laporan kegiatan seni setelah melakukan suatu pertunjukan kolaborasi empat unsur seni, yaitu seni musik, tari, rupa, dan seni teater. Pembahasan utamanya difokuskan pada aspek musikalnya. Uraian dalam laporan karya tulis musik yang disusun diharapkan dapat mencakup:Pendahuluan:Bagian awal yang mengungkapkan latar belakang masalah, serta tujuan yang dibahas terkait dengan judul laporan Deskripsi:Paparan fakta-fakta yang dihasilkan dalam pertunjukan seniAnalisis:Membahas sajian yang berfokus pada aspek musik dan nilai-nilai estetik antara bahasa bunyi-bahasa gerak bahasa rupa, dan bahasa peranInterpretasi:Pembahasan atau penafsiran atas nilai-nilai estetik dalam hubungan antar-seni yang didukung oleh beragam referensiKesimpulan:Penilaian terhadap pertunjukan seni secara utuh berdasarkan hasil analisis dan interpretasi yang telah dilakukan.Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa didik terhadap materi pembelajaran seni budaya tentang pergelaran seni musik untuk memiliki pengalaman musikal, terutama tentang perkembangan musik, karya tulis musik, pergelaran karya musik, dipergunakan dua jenis penilaian, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses terkait dengan strategi pembelajaran yang dikembangkan dan prosedur evaluasi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran music melalui aktivitas kreatif seperti mencipta, mengaransemen, menginterpretasi dan mengekspresikan karya-karya seni music yang sudah ada. Sebagai alternative pada kegiatan pengalaman musikal dapat menggunakan dan mengembangkan kriteria penilaian dan menentukan instrumen penilaian yang disesuaikan dengan konsep pergelaran musik yaitu mencakup tiga aspek utama yang mendasar, yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor), melalui tahapan yang dari konsep Wallas yaitu: Preparation, Incubation, Illumination dan Verification. Untuk lebih jelasnya, berikut ini capaian pembelajaran music tersebut diarahkan pada tiga aspek utama yang diilustrasikan dalam contoh lembar penilaian berikut:337Seni BudayaPembelajaran Pergelaran Seni Musik dan Pengalaman MusikalNo.Nama SiswaAspek PenilaianTotal NilaiPengetahuanSikapKeterampilan123412341234123456dst.Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan Skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 4. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa didik, yaitu indikator dari setiap aspek penilaian pembelajaran seni budaya tentang kreativitas seni musik khususnya filosofis musik, konsep musik kreasi, partitur musik kreasi, dan karya musik berupa komposisi, diharapkan siswa didik memiliki kemampuan:1. Pengetahuan a. Menyimak konseptual gagasan kreatif, dan karya tulis musik. b. Menguraikan dan menginterpretasikan karya musik dan organisasinya.c. Memahami filosofi, konsep, partitur dan komposisi seni musik dan budaya.2. Sikap a. Antusias menanggapi gejala estetis dan penjelajahan imajinatif, menyingkap dan menafsirkan struktur keseluruhan fenomena estetis.b. Mempersepsi konsep estetis musik dan kerjasama menyaring berdasarkan pengalaman berolah musik.c. Merespon intuitif dalam mengemukakan gagasan secara tertulis dan menghargai pendapat orang lain.3. Keterampilana. Terampil memetakan gagasan, mengolah, mengeksplorasi dan menyusun unsur-unsur musik.338Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKb. Terampil mengelaborasi aspek musik dan berkreasi dengan unsur musik.c. Terampil mengharmonisasikan, dan mempresentasikan produksi musik. Keterangan:SkorPenjelasan4Sangat Baik3Baik2Cukup1KurangIndikator penilaian kreativitas seni musik antara lain: 1) Persepsi estetis: im-ajinatif, penafsiran, 2) Respon estetis: intuitif, ide/gagasan, 3) Produk karya estetis: kesatuan/keutuhan, kerumitan, keseimbangan, intensitas/kekuatan, originalitas, harmonisasi, ekspresif.Pedoman Penskoran:Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :Contoh :Jika skor diperoleh 30, skor tertinggi 4 x 3 aspek x 3 indikator dari masing masing aspek yakni menghasilkan pernyataan = 36, maka skor akhir : 3,3 dengan kualitas nilai Baik yang memperoleh nilai B. Contoh lain misalnya skor yang diperoleh siswa 20 x 36 : 4 = 2.2 jadi kualitas nilai Cukup atau mendapatkan nilai C. Jika Peserta didik memperoleh nilai:Contoh :Skor diperoleh 9, skor tertinggi 4 x 3 pernyataan = 12, maka skor akhir = 3Siswa memperoleh nilai :Sangat Baik : apabila memperoleh skor A – dan ABaik : apabila memperoleh skor B - , B, dan B +Cukup : apabila memperoleh skor C -, C, dan C +Kurang : apabila memperoleh skor D dan D +339Seni BudayaTabel Konversi NilaiNoInterval NilaiPredikatKeterangan13,83 < x ≤ 4,00ASangat Baik23,50< x ≤ 3,83A-Sangat Baik33,17< x ≤ 3,50B+Baik42,83< x ≤ 3,17BBaik52,50< x ≤ 2,83B-Baik62,17< x ≤ 2,50C+Cukup71,83 < x ≤ 2,17CCukup81,50< x ≤ 1,83C-Cukup91,17< x ≤ 1,50D+Kurang101,00 ≤ x ≤ 1,17DKurangMusik tradisional adalah musik yang dipengaruhi oleh adat, tradisi dan budaya masyarakat tertentu. Pada umumnya, musik tradisi menjadi milik masyarakat bersama. Tidak diketahui siapa pencipta dari musik tradisi, baik yang berupa musik instrumental maupun vokal. Musik tradisional dengan kesederhanaannya merupakan warisan seni budaya leluhur yang memiliki nilai tinggi. Karena tingginya nilai musik ini maka musik ini selalu dicintai dan dipertahankan atau dilestarikan oleh masyarakat.Pergelaran musik akan mencapai kesuksesan jika terkonsep, berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan pergelaran seni musik bagi pembelajar merupakan kegiatan membentuk pengalaman berkreasi musik dari implikasi kreativitas, kemampuan musikal, tanggung jawab manajemen, pengendalian diri terutama dalam berkarya seni musik. Pergelaran akan berhasil jika ditunjang oleh persiapan yang baik, matang dan optimal dalam berbagai hal terkait.Suatu Pergelaran selamanya tidak akan lepas dari perencanaan, karena dalam perencanaan yang baik tedapat komponen: (1) Tujuan yang akan dicapai, (2) alasan melakukan kegiatan, (3) waktu pelaksanaan pergelaran, dan (4) Media / alat yang digunakan. Rangkuman340Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKLangkah yang ditempuh untuk melaksanakan pergelaran adalah: • Menentukan tema pergelaran.• Menentukan rencana kegiatan.• Menyusun program pergelaran.• Menentukan tempat pergelaran.• Membentuk organisasi.• Menyusun kepanitiaan.Refleksi dari pembahasan yang telah dilakukan dalam bab ini adalah kemampuan siswa dalam mengetahui perkembangan dan memahami peranan musik serta menyusun rancangan untuk melakukan pergelaran musik yang bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan potensi pembelajar di bidang musik khususnya, dan seni umumnya. Selain hal itu pembelajar agar memiliki pengalaman musikal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan mampu mengekspresikan pengalaman bermusik melalui karya tulis, sehingga dapat memperlihatkan kemampuannya dalam menghargai pengetahuan dan wawasan musik pihak yang dikaji, toleransi antarsiswa, peduli, santun, responsif, kerja sama, sikap santun, jujur, cinta damai, dan merefleksikan pula sikap anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Refleksi341Seni BudayaKI 1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif, serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan duniaKI 3:Memaknai, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalahKI 4:Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuanKompetensi IntiBAB XIIIPergelaran Karya Tari342Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK1.1:Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya seni tari sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan2.1:Menunjukkan sikap kerja sama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian2.2:Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan pembuatnya2.3:Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama,menghargai karya seni dan pembuatnya3.3:Mengevaluasi hasil pergelaran tari berdasarkan konsep, teknik dan prosedur 4.3:Mempergelarkan karya seni tari hasil kreasi sendiri/kelompok sesuai dengan tata pentasKompetensi DasarPeta MateriProses Garap Gerak Tari KreasiImprovisasi Gerak dalam TariKonsep Tata Pentas Pembentukan Panitia PergelaranPergelaran Karya Tari Kreasi343Seni BudayaSetelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki kompetensi sebagai berikut.a. Mampu memahami pengertian proses garap gerak dalam tari kreasi.b. Mampu mengetahui konsep dalam proses garap gerak dalam tari kreasi.c. Mampu memaknai tahapan-tahapan atau prosedur dalam proses garap gerak tari kreasi.d. Mampu mengidentifikasi tahapan-tahapan proses garap gerak dalam tari kreasi.e. Mampu merangkai gerak tari kreasi sesuai dengan konsep garap tari.f. Mampu membedakan atau membandingkan beberapa ragam gerak tari kreasi menurut sumber gagasan geraknya.g. Mampu memperagakan beberapa gerak tari kreasi sesuai dengan konsep garap yang telah dibuat.Dalam melakukan proses penataan tari, setiap penata tari memiliki kebebasan untuk menentukan sebuah garapan tari yang ingin dipertunjukan sesuai keinginannya. Menuangkan ide atau gagasan tentang karya tari senantiasa melalui proses penggarapan yang membutuhkan aktivitas, kreativitas, dan energi yang tidak sedikit. Seorang kreator tari akan berusaha terus menerus dengan tahapan berkarya biasanya dari proses awal yakni menentukan sebuah kerangka dasar bentuk karya. Pada tahap awal ini, penata tari cenderung melakukan hal-hal yang sederhana dari proses garapan yang akan disajikan. Selanjutnya proses pengembangan karya tari meningkat kepada hal-hal yang spesifik, rumit, dan bagian-bagian pokok lainnya yang dijadikan inti dari sebuah karya tari.Memilih dan menentukan para pendukung tari, properti yang akan digunakan, efek bunyi atau jenis iringan musik yang akan digunakan, perlu disesuaikan dengan kebutuhan karya tari, sehingga dapat menghilangkan kesan karya tari yang dibuat asal jadi. Oleh karena itu, seorang penata tari dituntut memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengevaluasi layaknya seorang A. Proses Garap Gerak Tari KreasiTujuan PembelajaranInformasi Guru344Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKmanajer di sebuah perusahaan, agar karya tarinya sesuai dengan tujuan atau gagasan penciptaan. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam proses penggarapan karya tari antara lain sebagai berikut.1. EksplorasiAktivitas berpikir, berimajinasi, mencoba merasakan, dan merespon suatu objek untuk dijadikan bahan dalam karya tari, merupakan bentuk dari eksplorasi atau penjajagan. Ekplorasi berperan penting agar proses kreatif melahirkan sebuah karya tari dapat terwujud secara maksimal. Pada langkah ekplorasi biasanya terbentuk karena adanya rangsang awal yang ditangkap oleh panca indera. Melalui rangsang inilah secara sederhana praktik menata tari dapat dilakukan dan akan mewujudkan proses kreatif yang cenderung orisinal dari karya tari yang dibuat. Adapun rangsang dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat membangkitkan pikir, semangat, dan mendorong terjadinya suatu kegiatan. Dalam menata tari, rangsang dapat berupa auditif, visual, gagasan, rabaan atau kinestetik. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut.a. Rangsang Dengar (Auditif)Suara instrumen musik (gendang, seruling, gamelan, dan yang lainnya), suara manusia (nyanyian, puisi, tangisan, dan yang lainnya), suara alam atau lingkungan (gemuruh ombak, angin, kicauan burung, dan yang lainnya) seringkali menarik dan menjadi rangsang dinamis tari. Suasana, karakter, ritme, dan atmosfir tari dapat disusun dalam struktur tertentu oleh rangsang tersebut, tetapi terkadang tari dapat hadir meskipun tanpa suara iringan. Misalnya dengan rangsang puisi, penata tari harus mampu menafsirkan semua kata yang ada melalui gerak dan dituangkan dengan caranya sendiri sesuai selera estetisnya, atau dapat pula sebagai penekanan gerak dalam memberikan makna diambil intisari yang ada dari puisi tersebut. Musik pengiring tari berpengaruh terhadap suasana yang dimunculkan, gaya tari yang disajikan, panjang dan lamanya tarian, proses pembabakan, intensitas, dan bentuk keseluruhan penyajian. Dengan demikian, musik sebenarnya memiliki struktur kerangka kerja untuk tari dalam bentuk penyajiannya, sehingga keduanya merupakan satu kesatuan yang utuh untuk menyampaikan gagasan atau tujuan yang hendak disampaikan. Oleh karena itu, jika penata tari berkolaborasi dengan penata musik, dibutuhkan saling pengertian satu sama lain agar tercipta keharmonisan karya yang dibuat bersama.b. Rangsang VisualRangsang visual muncul karena panca indera yang berupa mata menangkap berbagai hal yang menarik untuk diungkapkan dalam bentuk gerak tari. Rangsang visual ini dapat timbul dari objek gambar, warna, wujud, patung, garis atau pola, dan lain-lain. Seorang penata tari melalui 345Seni Budayagambaran visual tersebut dapat mengambil gagasan/konsep yang ada di balik hasil penglihatannya dan dengan segera mampu bereksplorasi menciptakan gerak tarian yang diinginkan. Tentu saja hal ini memerlukan kecermatan dan interpretasi dalam menuangkan gagasan/konsep sebagaimana rangsang visual tadi dan jika dipandang perlu asosiasi dapat diwujudkan pula tanpa harus persis dengan yang dilihatnya. Penata tari memiliki kebebasan dalam menuangkan gagasan dari rangsang visual ini, sehingga tari yang dibuat dapat berdiri sendiri tanpa adanya rangsangan lain dan karya tari seyogyanya harus tercipta orisinalitas yang jelas tanpa ada kesan karya tiruan. Oleh karena itu, ketajaman mata seorang penata tari begitu berharga dan menjadi salah satu sumber inspirasi yang utama.c. Rangsang KinestetikRangsang kinetik merupakan hal yang biasa, bahwa tari dapat jadi disusun berdasarkan gerak itu sendiri, yang dalam arti lain gerak atau frase gerak tertentu berdasarkan fungsi sebagai rangsang kinestetik, sehingga tari tercipta tidak dimaksudkan dalam fungsi komunikatif melainkan sifat alami yang terdapat pada gerak itu sendiri. Namun demikian, gaya maupun kedinamisan gerak dan pola serta bentuknya dapat digunakan dan dikembangkan untuk membentuk tari sebagai pertunjukan. Selain itu, tari dapat pula berdasar kepada rangsang peraba sebagai bagian dari kinestetik yang dapat menghasilkan respons dan kemudian menjadi motivasi untuk menari. Misalnya saja, kerasnya batu yang dipegang dapat memberikan kesan kasar yang dapat dipakai oleh penata tari sebagai sumber gerak dalam tarian yang akan dibuatnya.d. Rangsang Gagasan (Idesional)Rangsang gagasan adalah rangsang yang seringkali digunakan penata tari dalam membuat karyanya. Untuk menyampaikan gagasan atau cerita yang akan disajikan, biasanya gerak dirangsang dan dibentuk dengan kapasitas kemampuan penata tari. Seandainya gagasan yang akan disajikan berupa kelembutan dan keanggunan seorang putri kerajaan, maka pilihan penata tari akan terbatas pada gerak yang memberikan kesan seperti itu. Contoh lain apabila ingin membuat karya tari yang gagasannya menceritakan keadaan di taman, maka seorang penata tari dapat mengekspresikan gerak bunga, kupu-kupu, capung, dan bentuk-bentuk lainnya sehingga suasana ditaman dapat ditangkap penikmatnya. Oleh sebab itu, kerangka kerja untuk menciptakan tari adalah sebuah konsep yang jelas dan matang, pada prosesnya harus digambarkan secara berurutan sesuai cerita dan kejadian yang menjadi tujuan karya tari tersebut. Jadi rangsang gagasan memiliki peranan penting bagi seorang penata tari, yaitu sebagai dasar motivasi dalam membuat karya yang orisinal.Next >