< Previous84 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKSumber: Dok. KemdikbudGambar 6.1 Petani sedang bekerja keras membajak sawah Sumber: Dok. KemdikbudGambar 6.2 Seorang anak sedang berdoa setelah salatSumber: Dok. KemdikbudGambar 6.3 Suasana cerdas cermat antar SMALOMBA CERDAS CERMAT SMAAktivitas Siswa:Setelah kamu mengamati gambar di atas, coba berikan tanggapanmu tentang pesan-pesan yang ada pada gambar tersebut! Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 85 Apa jadinya kalau aturan yang telah dibuat tidak ditaati? Apa jadinya kalau hidup yang seharusnya dinamis ini tidak lagi termotivasi? Apa jadinya kalau mengharap cita-citanya tercapai, tetapi tidak ada kerja keras?Manusia boleh saja berhayal, tetapi hayalannya harus diarahkan pada keinginan atau cita-cita untuk hidup lebih baik lagi di masa yang akan datang, baik di dunia maupun di akhirat. Agar hidup yang sekali ini bermakna dan bermanfaat, kita harus menggunakannya semaksimal mungkin. Bagaimana cara menggunakan hidup dengan sebaik-baiknya? Kita laksanakan apa yang diperintahkan Allah Swt. dan rasul-Nya, dan taati pula pemimpin di antara kita. Dengan menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya, serta pemimpin, niscaya hidup kita akan penuh dengan rahmat. Hal ini dijanjikan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya: “Dan taatilah Allah dan rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (Q.S. ali-Imran/3:132)Setiap manusia ingin hidup damai, tenteram, dan bahagia. Kehidupan yang damai akan muncul karena tidak ada pelanggaran terhadap aturan yang berlaku. Ketenteraman akan hadir karena adanya semangat berkompetisi secara sportif dan kolaboratif. Kebahagiaan akan terwujud jika apa yang diinginkan sudah terpenuhi. Bangsa ini akan menjadi besar kalau saja penduduknya, terutama masyarakat terpelajar, dapat menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual, yakni meyakini dan menaati ajaran agama yang dianutnya, menaati pemimpinnya, semangat berkolaborasi dalam berkompetisi, serta memiliki etos kerja dalam meraih cita-cita.Kita tidak bisa melempar tanggung jawab kepada orang lain atau pihak lain. Kita sendiri yang harus melakukannya. Dengan bersama-sama kita junjung tinggi nilai ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja, bangsa ini akan menjadi bangsa yang cukup disegani dan dibanggakan.Membuka Relung HatiSumber: Dok. KemdikbudGambar 6.4 Orang sedang bekerja bakti membetulkan jalan yang rusak86 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKKamu diminta mengkritisi gambar-gambar berikut ini dan berikan tanggapanmu!1. Sejauh mana kamu mengetahui tata tertib di sekolahmu?2. Apa relevansinya antara aturan yang dibuat dan kondisi di lapangan?3. Bagaimana dampak yang terjadi apabila aturan itu tidak dilaksanakan?4. Bagaimana dampak yang terjadi apabila aturan itu ditaati?1. Apa yang kamu pahami dari gambar di samping?2. Apa yang harus dilakukan agar kesebelasannya unggul dalam berkompetisi?3. Mengapa dalam berkompetisi diperlukan kolaborasi?1. Apa yang kamu simpulkan dari gambar di samping ini?2. Apakah pak tani bekerja hanya dengan menggunakan otot tanpa pakai otak? Mengapa?3. Apa hubungannya antara kerja keras dan kerja cerdas?Mengkritisi Sekitar KitaSumber: Dok. KemdikbudGambar 6.5 Tata tertib sekolahSumber: Dok. KemdikbudGambar 6.6 Kompetisi dalam pertandingan sepak bolaSumber: Dok. KemdikbudGambar 6.7 Petani sedang menanam padi di sawah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 87 Kamu diminta mengkritisi perilaku sosial berikut ini dari beberapa sudut pandang (contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya)!1. Akhir-akhir ini, sering kita saksikan melalui media, tentang banyaknya pelanggaran terhadap norma-norma agama, seperti pencurian, penipuan, perampokan, pembunuhan, dan lain sebagainya. Pelakunya merasa tidak berdosa dan tidak ada beban sama sekali. Bahkan, dilaporkan seorang anak tega membunuh ibu kandungnya sendiri lantaran persoalan sepele, yaitu tidak diberi uang jajan pada saat mau berangkat sekolah. Bagaimana tanggapanmu?2. Sejak dulu dalam dunia pendidikan sudah ada ujian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pendidikan di negeri ini. Ironisnya, setiap kegiatan ujian nasional berlangsung, terjadi perilaku negatif, seperti bocornya soal, saling menyontek, dan tipu daya lainnya yang menjadikan kualitas pendidikan menjadi dipertanyakan. Semangat untuk berkompetisi sudah musnah, yang ada adalah saling berkompetisi dalam hal kejahatan atau keburukan. Semangat untuk mendapatkan yang terbaik tidak pernah tertanam. Bagaimana tanggapanmu?3. Banyak peminta-minta di jalan, ada yang dengan membawa bayi di gendongannya, ada yang pura-pura tangannya diikat, kakinya diikat sehingga dikira ia cacat, dan berbagai modus lain untuk mengelabui orang lain agar merasa iba lalu memberi selembar-dua lembar rupiah sebagai tanda simpati. Perilaku ini sudah meresahkan pengguna jalan, sampai-sampai salah seorang kepala daerah membuat kebijakan “dilarang keras memberi sumbangan kepada peminta-minta di jalan”. Bagaimana tanggapanmu?Aktivitas Siswa:1. Cermati pernyataan di atas, kemudian buatlah kesimpulan dari permasalahan tersebut!2. Berikan tanggapamu terhadap penyelesaian permasalahan tersebut!88 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKA. Pentingnya Taat kepada AturanTaat memiliki arti tunduk (kepada Allah Swt., pemerintah, dsb.) tidak berlaku curang, dan atau setia. Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin, atau yang lainnya.Di sekolah terdapat aturan, di rumah terdapat aturan, di lingkungan masyarakat terdapat aturan, di mana saja kita berada, pasti ada aturannya. Aturan dibuat tentu saja dengan maksud agar terjadi ketertiban dan ketenteraman. Mustahil aturan dibuat tanpa ada tujuan. Oleh karena itu, wajib hukumnya kita menaati aturan yang berlaku. Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang dibuat oleh Allah Swt., yaitu terdapat pada al-Qur’ān. Sementara di bawahnya ada aturan yang dibuat oleh Nabi Muhammad saw., yang disebut sunah atau hadis. Di bawahnya lagi ada aturan yang dibuat oleh pemimpin, baik pemimpin pemerintah, negara, daerah, maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin keluarga.Peranan pemimpin sangatlah penting. Sebuah institusi, dari terkecil sampai pada suatu negara sebagai institusi terbesar, tidak akan tercapai kestabilannya tanpa ada pemimpin. Tanpa adanya seorang pemimpin dalam sebuah negara, tentulah negara tersebut akan menjadi lemah dan mudah terombang-ambing oleh kekuatan luar. Oleh karena itu, Islam memerintahkan umatnya untuk taat kepada pemimpin karena dengan ketaatan rakyat kepada pemimpin (selama tidak maksiat), akan terciptalah keamanan dan ketertiban serta kemakmuran. Aktivitas Siswa:Identifikasilah aturan-aturan yang ada di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat. Lalu, jelaskan hubungannya antara aturan dan kondisi sosial tersebut!Memperkaya Khazanah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 89 Penerapan Hukum TajwidKata/kalimahHukum BacaanAlasanmad jaiz munfasilmad aṡli bertemu huruf alif di luar katamad badalhuruf alif bertanda baca fathah berdiritafh³mlafal Jalālah didahului tanda baca dommahalif lam qomariyyahhuruf alif lam ber-hadapan dengan huruf qomariyyahikhfanun sukun bertemu huruf taArti Kata/KalimatKataArtiKataArtiwahai kepada Allahorang-orang yang beriman dan rasultaatilah Allahjika kamuAktivitas Siswa:Pada ayat tesebut sebenarnya banyak sekali kata/kalimat yang mengandung hukum bacan tajwid. Identifikasi lebih lanjut hukum bacaan tajwid selain yang ada di kotak tersebut di atas, minimal lima hukum bacaan tajwid!90 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKdan taatilah rasulberimandan pemimpinkepada Allahdi antara kamudan hari akhirjika kamu ber-beda pendapatyang demikian itu lebih baiktentang sesuatudan lebih baik akibatnyamaka kembali-lahArtinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan)) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. an-Nisā/4: 59)Asbābu al-Nuzūl atau sebab turunnya ayat ini menurut Ibn Abbas adalah berkenaan dengan Abdullah bin Huzaifah bin Qays as-Samhi ketika Rasulullah saw. mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyyah (perang yang tidak diikuti oleh Rasulullah saw.). As-Sady berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya diangkat oleh Rasulullah saw. sebagai pemimpin dalam sariyah.Q.S. an-Nisā/4: 59 memerintahkan kepada kita untuk menaati perintah Allah Swt., perintah Rasulullah saw., dan ulil amri. Tentang pengertian ulil amri, di bawah ini ada beberapa pendapat.No.Nama ulamaPendapatnya1Abu Jafar Muhammad bin Jarir at-ThabariArti ulil amri adalah umāra, ahlul ‘ilmi wal fiqh (mereka yang memiliki ilmu dan penge-tahuan akan fiqh). Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa sahabat-sahabat Rasulullah saw. itulah yang dimaksud dengan ulil amri. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 91 2Al-MawardiAda empat pendapat dalam mengartikan kalimat "ulil amri", yaitu: (1) umāra (para pemimpin yang konotasinya adalah pemimpin masalah keduniaan), (2) ulama dan fuqaha, (3) sahabat-sahabat Rasulullah saw., (4) dua sahabat saja, yaitu Abu Bakar dan Umar. 3Ahmad Mustafa al-MaraghiBahwa ulil amri itu adalah umara, ahli hikmah, ulama, pemimpin pasukan dan seluruh pe-mimpin lainnya.Kita memang diperintah oleh Allah Swt. untuk taat kepada ulil amri (apa pun pendapat yang kita pilih tentang makna ulil amri). Namun, perlu diperhatikan bahwa perintah taat kepada ulil amri tidak digandengkan dengan kata “taat”; sebagaimana kata “taat” yang digandengkan dengan Allah Swt. dan rasul-Nya. Quraish Shihab, Mufassir Indonesia, memberi ulasan yang menarik: “Tidak disebutkannya kata “taat” pada ulil amri untuk memberi isyarat bahwa ketaatan kepada mereka tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Artinya, apabila perintah itu bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Allah dan rasul-Nya, tidak dibenarkan untuk taat kepada mereka. Lebih lanjut Rasulullah saw. menegaskan dalam hadis berikut ini: Artinya: “Dari Abi Abdurahman, dari Ali sesungguhnya Rasulullah bersabda...Tidak boleh taat terhadap perintah bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam hal yang makruf.” (H.R. Muslim)Umat Islam wajib menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya dan diperintahkan pula untuk mengikuti atau menaati pemimpinnya. Tentu saja, apabila pemimpinnya memerintahkan kepada hal-hal yang baik. Apabila pemimpin tersebut mengajak kepada kemungkaran, wajib hukumnya untuk menolak. 92 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK1. Apa yang kamu simpulkan dari gambar di samping?2. Apa hubungannya antara imam dan makmum?3. Apa akibatnya kalau makmum tidak mengikuti imam?4. Apa akibatnya kalau imam melakukan kesalahan?B. Kompetisi dalam KebaikanHidup adalah kompetisi. Bukan hanya untuk menjadi yang terbaik, tetapi juga kompetisi untuk meraih cita-cita yang diinginkan. Namun sayang, banyak orang terjebak pada kompetisi semu yang hanya memperturutkan syahwat hawa nafsu duniawi dan jauh dari suasana robbani. Kompetisi harta-kekayaan, kompetisi usaha-pekerjaan, kompetisi jabatan-kedudukan dan kompetisi lainnya, yang semuanya bak fatamorgana. Indah menggoda, tetapi sesungguhnya tiada. Itulah kompetisi yang menipu. Bahkan, hal yang sangat memilukan ialah tak jarang dalam kompetisi selalu diiringi “suuẓan” buruk sangka, bukan hanya kepada manusia, tetapi juga kepada Allah Swt. Lebih merugi lagi jika rasa iri dan riya ikut bermain dalam kompetisi tersebut.Tugas:1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan ketaatan pada aturan!2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu!3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi objekif di lapangan yang kamu temui!Sumber: Dok. KemdikbudGambar 6.8 Salat berjamaahSumber: Dok. KemdikbudGambar 6.9 Kompetisi dalam pertandingan voli Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 93 Lalu, bagaimanakah selayaknya kompetisi bagi orang-orang yang beriman? Allah Swt. telah memberikan pengarahan bahkan penekanan kepada orang-orang beriman untuk berkompetisi dalam kebaikan sebagaimana firman-Nya: Penerapan Hukum TajwidKalimahHukum BacaanAlasanikhfatanda baca kasrah tanwin bertemu huruf jimizhar syafāwimim sukun bertemu huruf syinmad iwādtanda baca fathah tanwin bertemu alif dan di-waqafkanmad wajib muttasilmad asli bertemu hamzah pada satu kataidgham bighunnahtanda baca fathah tanwin bertemu huruf wawAktivitas Siswa:Pada ayat tersebut sebenarnya banyak sekali kata/kalimat yang mengandung hukum bacaan tajwid. Identifikasi lebih lanjut hukum bacaan tajwid selain yang ada di kotak tersebut di atas, minimal lima hukum bacaan tajwid!Next >