< Previous14 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling tepat!1. Berikut ini yang termasuk perilaku orang yang beriman kepada kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada para nabi-Nya adalah .... a. hanya meyakini satu kitab suci saja b. berlomba-lomba untuk mempertahankan kebenaran masing-masing c. selalu menjalankan ajaran semua kitab suci yang diturunkan Allah Swt.d. menyeleksi isinya kemudian menjalankan yang dianggap mudah untuk diamalkane. mengimani keberadaan semua kitab suci, tetapi hanya menjalankan isi kitab suci yang diyakininya sajaRangkuman1. Umat Islam wajib mengimani kitab-kitab Allah Swt, baik al-Qur’ān maupun kitab-kitab sebelumnya, yaitu Taurāt, Zabūr, dan Inj³l .2. Kitab Taurāt diturunkan kepada Nabi Musa as. berisi tentang sepuluh perintah, yaitu: meng-esa-kan Allah, larangan menyebut nama Allah dengan main-main, memuliakan hari Sabtu, menghormati kedua orang tua, larangan mencuri, larangan membunuh manusia, larangan berbuat syirik, larangan melakukan zina, larangan menjadi saksi palsu, larangan memiliki keinginan atas hak orang lain.3. Kitab Zabūr diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Daud as. berisi tentang zikir, nasihat dan hikmah, tidak memuat syariat karena diperintahkan oleh Allah Swt. untuk mengikuti syariat Nabi Musa as. 4. Kitab Inj³l diturunkan kepada Nabi Isa as. memuat perintah agar manusia meng-esa-kan Allah Swt. dan tidak menyekutukan-Nya, juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir, yaitu Ahmad atau Muhammad.5. Al-Qur’ān adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’ān terdiri atas 30 juz, 114 surat dan kurang lebih 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya al-Qur’ān disebut Nuzulul Qur’ān. 6. Di antara keutamaan al-Qur’ān adalah tersedia pahala bagi pembacanya.Evaluasi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 15 2. Nabi Muhammad saw. menjelaskan bahwa tidak akan tersesat orang yang berpegang teguh kepada al-Qur’ān dan sunah, maksudnya adalah ....a. bagi orang yang selalu membawanya ke mana saja ia pergib. bagi orang yang selalu mengamalkannya di mana saja ia beradac. bagi orang yang selalu mengkajinya siang dan malamd. bagi orang yang selalu berdakwah untuk kebenaran al-Qur’ān e. bagi orang yang meyakini dalam hatinya3. Ketika terjadi perdebatan tentang kebenaran al-Qur’ān dan kitab-kitab yang lainnya, seorang muslim harus .…a. membiarkan perbedaan tersebut karena merupakan rahmat Allah Swt.b. memancing suasana agar makin ramai perdebatannyac. mencari solusi dengan cara meminta penjelasan rekan sejawatd. mencari akar masalah dan menggali sumber kebenaran kepada ahlinyae. mengembalikan permasalahan tersebut kepada al-Qur’ān dan hadis4. Cara menjaga al-Qur’ān adalah sebagai berikut, kecuali .…a. mempelajari al-Qur’ān dengan sungguh-sungguhb. mengamalkan al-Qur’ān di tempat tertutupc. menghafal semua ayat al-Qur’ān dengan baikd. mengkaji isinya dengan seluas-luasnyae. mengamalkan isinya 5. Yang tidak termasuk nama lain al-Qur’ān adalah ....a. al-Hudāb. al-Furqānc. al-Mizānd. al-Kitābe. asy-Syifā'B. Jawablah soal-soal berikut dengan tepat!1. Kemukakan beberapa pendapat kamu tentang kitab-kitab Allah Swt. sebelum al-Qur’ān! 2. Mengapa al-Qur’ān disebut kitab yang bersifat universal?3. Bagaimana cara mewujudkan perilaku supaya bisa disebut orang yang beriman kepada al-Qur’ān?4. Mengapa al-Qur’ān disebut sebagai kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya?5. Bagaimana pendapat kamu ketika menyaksikan orang Islam tidak mau membaca dan mengkaji al-Qur’ān? 16 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKC. Isilah kolom berikut dengan jujur sesuai keadaanmu!1. Isilah kolom keterangan dengan menjelaskan berapa kali kamu melakukan perilaku-perilaku berikut ini selama satu minggu!No.PerilakuKeterangan1Belajar al-Qur’ān (mengaji) di sekolah2Membaca tadarus al-Qur’ān di sekolah3Belajar al-Qur’ān (mengaji) di rumah4Membaca tadarus al-Qur’ān di rumah5Mengikuti pengajian remaja2. Isilah kolom keterangan dengan memberikan alasan secara jujur!No.PerilakuKeterangan1Bagaimana perasaan kamu saat belajar al-Qur’ān?2Bagaimana perasaan kamu saat orang tu-amu memerintahkan untuk membaca al-Qur’ān?3Bagaimana perasaan kamu saat mendengar pembaca al-Qur’ān dengan suara yang indah?4Bagaimana perasaan kamu kalau dalam satu hari tidak membaca al-Qur’ān?5Bagaimana perasaan kamu saat membaca al-Qur’ān dengan bacaan yang terbata-bata?6Bagaimana perasaan kamu saat membaca al-Qur’ān dengan bacaan yang lancar? Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 17 3. Isilah kolom pilihan jawaban dengan jujur!No.PernyataanPilihan JawabanSkorSangat SetujuSetujuKurang SetujuTidak Setuju1.Yakin bahwa al-Qur’ān adalah wahyu dari Allah Swt.2.Yakin bahwa orang yang membaca al-Qur’ān akan mendapat pahala3.Yakin bahwa al-Qur’ān sebagai penenteram jiwa di kala sedang risau4.Yakin bahwa al-Qur’ān tidak bisa menyelesaikan seluruh permasalahan umat manusia 5.Yakin bahwa al-Qur’ān diturunkan hanya untuk orang yang beriman Jumlah SkorD. Tugas Kelompok1. Buatlah kelompok sesuai dengan jumlah peserta didik di kelasmu. (Maksimal lima orang satu kelompok)2. Setiap kelompok membuat ringkasan materi tentang isi Taurāt, Zabūr, Inj³l, dan al-Qur’ān.3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, kelompok lain menanggapi.Tanggapan Orang Tua tentang Implementasi Materi IniSikapPengetahuanKeterampilanParaf Orang Tua18 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKHidup Nyaman dengan Perilaku JujurBab 2 Pengertian Jujur Keutamaan Perilaku Jujur Hidup Nyaman dengan Perilaku Jujur Menerapkan Perilaku Jujur dalam Segala Hal dan Menghindari Perilaku Dusta Petaka Kebohongan Menjauhi Perilaku Dusta Macam-macam Kejujuran HIDUP NYAMAN Macam-Macam KejujuranKehidupan yang Nyaman Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 19 Sumber: Dok. KemdikbudGambar 2.1 Orang sedang menimbang barang yang akan dijualSumber: Dok. Kemdikbud Gambar 2.2 Dua orang sedang melakukan komunikasiSumber: Dok. KemdikbudGambar 2.3 Slogan KPKAktivitas Siswa:Setelah kamu mengamati gambar di atas, coba berikan tanggapanmu tentang pesan-pesan yang ada pada gambar tersebut!20 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKSikap jujur merupakan sikap positif yang harus dimiliki setiap orang. Namun pada saat sekarang, kejujuran merupakan hal yang mulai langka, hal yang jarang bisa kita jumpai. Padahal, kejujuran dapat menunjukkan jalan kebaikan yang nantinya akan mengantarkan kita ke surga.Sifat jujur merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia. Kehidupan dunia akan hancur dan agama juga menjadi lemah di atas kebohongan, khianat serta perbuatan curang.Karena mulianya orang yang jujur, baik di sisi Allah maupun di sisi manusia, kejujuran harus ditegakkan meskipun berat dan susah. Ungkapan tentang “orang jujur akan hancur” adalah keliru. Allah Swt. menyifatkan diri-Nya dengan kejujuran. Ini adalah bukti kesaktian jujur. Sekarang ini makin terbuka mata kita terhadap keunggulan perilaku jujur. Berapa banyak orang yang tidak jujur harus masuk penjara.Kejujuran adalah pujian dari Allah Swt. untuk diri-Nya. Allah Swt. memiliki sifat jujur dalam semua berita-Nya, syari’ah-Nya, dalam kisah-kisah-Nya. Semuanya yang datang dari Allah Swt. semuanya benar. Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan terjadinya. Siapakah yang lebih benar perkataan(nya) daripada Allah?” (Q.S. an-Nisā’/4:87)Mengapa sikap jujur itu ‘penting’? Karena kejujuran dapat membuat hati kita nyaman dan tenteram. Ketika kita berkata jujur, tidak akan ada ketakutan yang mengikuti atau bahkan kekhawatiran tentang terungkapnya sesuatu yang tidak kita katakan. Seseorang yang terbiasa berkata jujur akan merasa tidak nyaman saat dia berkata bohong walau hanya sekali.Semoga kita mampu berbuat jujur dalam segala hal. Yakinlah, Allah Swt. Pembela kita semua. Orang yang jujur pasti akan mujur (beruntung).Membuka Relung HatiSumber: Dok. KemdikbudGambar 2.4 Suasana kantin kejujuran di sebuah sekolah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 21 Kata jujur seolah-olah menjadi barang langka, bahkan hampir sirna. Lalu, di manakah Engkau wahai “Jujur”? Di setiap sudut kehidupan selalu saja tampak perilaku ketidakjujuran. Saat di sekolah, banyak peserta didik yang melakukan kebohongan, baik saat ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, maupun perilaku lain yang dengan mudah menampilkan ketidakjujuran. Sungguh memilukan. Kritisi perilaku berikut ini, kemudian berikan tanggapanmu dengan beberapa sudut pandang (contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya)!1. Meskipun banyak yang menganggap kejujuran sudah sulit ditemukan, masih banyak juga orang yang sebenarnya sangat jujur dalam hidupnya. Hal ini terbukti dari beberapa kejadian yang diliput oleh media di mana seorang sopir taksi mengembalikan uang yang ditemukan di taksinya dalam jumlah yang tidak sedikit. Hal-hal seperti ini patut diapresiasi. Sebenarnya, kejujuran masih dimiliki oleh semua anak kecil; mereka masih polos dan belum memiliki niat jahat atau niat tersembunyi lainnya yang mungkin dapat berimbas melukai orang lain.2. Jika kejujuran yang diperlihatkan oleh siswa di sekolah, seperti dalam berkata dan berbuat, pasti ia akan dihormati teman, di sayang guru, dan interaksi sosial sesama menjadi indah. Sebaliknya, jika perilaku kita diwarnai ketidakjujuran, pastilah interaksi kita tidak nyaman. Begitu juga di rumah, sepanjang kita menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam hal apa pun, pasti orang tua akan bangga. Di masyarakat pun demikian, kejujuran harus disandingkan dalam kehidupan kita tanpa kecuali. Insya Allah apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. bahwa kejujuran akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan menuju surga pasti terbukti. Yakin itu!Mengkritisi Sekitar KitaSumber: Dok. KemdikbudGambar 2.5 Suasana orang yang berada di dalam sel (penjara)Aktivitas Siswa:1. Amatilah perilaku kejujuran di sekitarmu, lalu kaji seberapa besar akibat yang ditimbulkan dari perilaku jujur tersebut!2. Amatilah perilaku ketidakjujuran di sekitarmu, lalu kaji seberapa besar akibat yang ditimbulkan dari perilaku ketidakjujuran tersebut!22 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKMemperkaya KhazanahSebentar Lagi Seorang Penghuni Surga Akan Masuk!Dari Anas Bin Malik, suatu ketika Rasulullah saw. duduk di Masjid Nabawi dan berbincang-bincang dengan para sahabat. Tiba-tiba beliau bersabda, “Sebentar lagi seorang penghuni surga akan masuk kemari!” Semua mata pun tertuju ke pintu masjid dan pikiran para sahabat pun membayangkan seorang yang luar biasa. “Penghuni surga, penghuni surga.” Demikian gumam mereka.Beberapa saat kemudian, masuklah seorang pria dengan air wudhu yang masih membasahi wajahnya. Apakah gerangan keistimewaan orang itu sehingga mendapat jaminan surga? Tidak seorang pun yang berani bertanya, walau semua sahabat merindukan jawabannya. Keesokan harinya, peristiwa semula terulang kembali. Bahkan, pada hari ketiga pun terjadi hal yang demikian. ‘Abdullah, putra Gubernur Pertama di Mesir: ‘Amr bin al-‘Ash, tidak tahan lagi, meski ia tidak berani dan khawatir mendapat jawaban yang tidak memuaskannya. Maka, timbullah suatu ide dalam benaknya. Dia pun mendatangi si penghuni surga sambil berkata, “Wahai saudaraku! Telah terjadi kesalahpahaman antara aku dan orang tuaku. Karena itu, dapatkah aku menumpang di rumahmu selama tiga hari?” “Tentu, tentu,” jawab si penghuni surga yang ternyata seorang Anṡar bernama Sa’ad bin ‘Amr bin al-‘Ash. Setelah memperhatikan, mencermati, bahkan mengintip si penghuni surga, ternyata, tak ada sesuatu pun yang istimewa. Tidak ada ibadah khusus yang dilakukan si penghuni surga. Tidak ada ṡalat malam, tidak ada pula puasa sunah. Ia bahkan tidur dengan nyenyak hingga beberapa saat sebelum fajar. Memang sesekali ia menyebut nama Allah di pembaringannya, tetapi sejenak saja dan tidurnya pun berlanjut. Pada siang hari, si penghuni surga berkerja dengan tekun. Ia ke pasar, sebagaimana halnya orang yang ke pasar. “Pasti ada sesuatu yang disembunyikan atau yang tak sempat kulihat. Aku harus berterus terang kepadanya,” demikian gumam ’Abdullah bin ‘Amr. “Apa yang engkau lihat, itulah saya!” jawab si penghuni surga. Dengan rasa kecewa, ‘Abdullah bin ‘Amr bermaksud kembali ke rumah, tetapi tiba-tiba tangannya dipegang oleh sang penghuni surga seraya berkata, “Apa yang engkau lihat, itulah yang saya lakukan, ditambah sedikit lagi, saya tidak pernah merasa iri terhadap seseorang yang dianugerahi nikmat oleh Allah Swt. Tidak pernah pula saya berdusta dalam melakukan segala kegiatan saya!” (HR. Ahmad)(Diambil dari: Mutiara Akhlak Rasulullah saw. Ahmad Rofi’ Usmani) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 23 A. Pentingnya Perilaku JujurJujur memiliki arti kesesuaian antara apa yang diucapkan atau diperbuat dengan kenyataan yang ada. Jadi, kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang ada, dikatakan benar/jujur, tetapi kalau tidak, dikatakan dusta. Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk berlaku benar baik dalam perbuatan maupun ucapan, sebagaimana firman-Nya: Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.” (Q.S. at-Taubah/9: 119)Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Ketika berani mengatakan “tidak” untuk korupsi, berusaha menjauhi perilaku korupsi. Jangan sampai mengatakan tidak, kenyataannya ia melakukan korupsi. Demikian juga seorang munafik tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia menampakkan dirinya sebagai seorang yang bertauhid, padahal hatinya tidak. Yang jelas, kejujuran merupakan sifat seorang yang beriman, sedangkan lawannya, dusta, merupakan sifat orang yang munafik. Ciri-ciri orang munafik adalah dusta, ingkar janji, dan khianat, sebagaimana sabda Rasulullah saw. berikut ini: Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi Muhammad saw. bersabda “Tanda orang munafik itu ada 3, yaitu: Apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila dipercaya khianat.” (HR. Bukhari Muslim)Sumber: Dok. KemdikbudGambar 2.6 Seorang panitera sedang melakukan proses sumpah jabatanNext >