< Previous144 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK kemudian menjumpai Rasulullah saw. dan mengajak beliau agar hijrah ke Madinah. Mereka berjanji akan membela dan mempertahankan Rasulullah saw. dan pengikutnya serta melindungi keluarganya seperti mereka melindungi anak dan istri mereka.Faktor lain yang mendorong Rasulullah saw. untuk hijrah dari Kota Mekah adalah pemboikotan yang dilakukan oleh kafir Quraisy kepada Rasulullah saw. dan para pengikutnya (Bani Hasyim dan Bani Mu¯allib). Pemboikotan yang dilakukan oleh para kafir Quraisy mencakup hal-hal berikut. a.Melarang setiap perdagangan dan bisnis dengan pendukung NabiMuhammad saw.b.Tidak seorang pun berhak mengadakan ikatan perkawinan denganorang muslim.c.Melarang keras bergaul dengan kaum muslim.d.Musuh Nabi Muhammad saw. harus didukung dalam keadaanbagaimana pun.Pemboikotan tersebut tertulis di atas kertas śahifah atau plakat yangdigantungkan di dinding Ka’bah dan tidak akan dicabut sebelum Nabi Muhammad saw. menghentikan dakwahnya. Teks perjanjian tersebut disahkan oleh semua pemuka Quraisy dan diberlakukan dengan sangat ketat. Blokade tersebut berlangsung selama tiga tahun dan sangat dirasakan dampaknya oleh kaum Muslimin. Kaum Muslimin merasakan derita dan kepedihan atas blokade ekonomi tersebut. Namun, semua itu tidak menyurutkan kaum muslimin untuk tetap bertahan dan membela Rasulullah saw. Setelah melalui pemikiran yang mendalam disertai perintah langsung dari Allah Swt. untuk berhijrah ke Madinah, disusunlah rencana Rasulullah saw. dan seluruh kaum muslimin untuk hijrah ke Madinah. Peristiwa hijrah Rasulullah saw. dari Mekah ke Madinah dilakukan dengan perencanaan yang sangat matang. Kaum muslimin diperintahkan terlebih dahulu untuk menuju Madinah tanpa membawa harta benda yang selama ini menjadi milik mereka. Sementara Rasulullah saw. dan beberapa sahabat merupakan orang terakhir yang hijrah ke Madinah. Hal itu dilakukan mengingat begitu sulitnya beliau keluar dari pantauan kaum kafir Quraisy.B.Substansi Dakwah Nabi di Madinah1.Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum MuhajirinKehadiran Rasulullah saw. dan Kaum Muhajirin (sebutan bagi pengikutRasulullah saw. yang hijrah dari Mekah ke Madinah) mendapat sambutanhangat dari penduduk Madinah (Kaum Anśar). Mereka memperlakukanNabi Muhammad saw. dan para Muhajirin seperti saudara mereka sendiri. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 145 Mereka menyambut Rasulullah saw. dengan kaum Muhajirin dengan penuh rasa hormat selayaknya seorang tuan rumah menyambut tamunya. Bahkan, mereka mengumandangkan sya’ir yang begitu menyentuh qalbu. Bunyi sya’ir yang mereka kumandangkan adalah seperti berikut.“Telah muncul bulan purnama dari ¢aniyatil Wadai’, kami wajib bersyukur selama ada yang menyeru kepada Tuhan, Wahai yang diutus kepada kami. Engkau telah membawa sesuatu yang harus kami taati.”Sejak itulah, Kota Ya¡rib diganti namanya oleh Rasulullah saw. dengan sebutan “Madinatul Munawwarah”.Strategi Nabi mempersaudarakan Muhajirin dan Anśar untuk mengikat setiap pengikut Islam yang terdiri atas berbagai macam suku dan kabilah ke dalam suatu ikatan masyarakat yang kuat, senasib, seperjuangan dengan semangat persaudaraan Islam. Rasulullah saw. mempersaudarakan Abu Bakar dengan Kharijah Ibnu Zuhair Ja’far, Abi Ṭalib dengan Mu’az bin Jabal, Umar bin Khaṭṭab dengan Ibnu bin Malik dan Ali bin Abi Ṭalib dipilih untuk menjadi saudara beliau sendiri. Selanjutnya, setiap kaum Muhajirin dipersaudarakan dengan kaum Anśar dan persaudaraan itu dianggap seperti saudara kandung sendiri. Kaum Muhajirin dalam penghidupan ada yang mencari nafkah dengan berdagang dan ada pula yang bertani mengerjakan lahan milik kaum Anśar.Setelah kaum Muhajirin menetap di Madinah, Nabi Muhammad saw. mulai mengatur strategi untuk membentuk masyarakat Islam yang terbebas dari ancaman dan tekanan (intimidasi). Pertalian hubungan kekeluargaan antara penduduk Madinah (kaum Anśar) dan kaum Muhajirin dipererat dengan mengadakan perjanjian untuk saling membantu antara kaum muslimin dan nonmuslim. Nabi Muhammad saw. juga mulai menyusun strategi ekonomi, sosial, serta dasar-dasar pemerintahan Islam.Kaum Muhajirin adalah kaum yang sabar. Meskipun banyak rintangan dan hambatan dalam kehidupan yang menyebabkan kesulitan ekonomi, namun mereka selalu sabar dan tabah dalam menghadapinya dan tidak berputus asa.Nabi Muhammad saw. dalam menciptakan suasana agar nyaman dan tenteram di Kota Madinah, dibuatlah perjanjian dengan kaum Yahudi. Dalam perjanjiannya ditetapkan dan diakui hak kemerdekaan tiap-tiap golongan untuk memeluk dan menjalankan agamanya.Isi perjanjian yang dibuat Nabi Muhammad saw. dengan kaum Yahudi sebagai berikut.a.Kaum Yahudi hidup damai bersama-sama dengan kaum Muslimin.b.Kedua belah pihak bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing.c.Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong-menolong dalammelawan siapa saja yang memerangi mereka.146 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK d.Orang-orang Yahudi memikul tanggung jawab belanja mereka sendiridan sebaliknya kaum muslimin juga memikul belanja mereka sendiri.e.Kaum Yahudi dan kaum muslimin wajib saling menasihati dan tolong-menolong dalam mengerjakan kebajikan dan keutamaan.f.Kota Madinah adalah kota suci yang wajib dijaga dan dihormati olehmereka yang terikat dengan perjanjian itu.g.Kalau terjadi perselisihan di antara kaum Yahudi dan kaum musliminyang dikhawatirkan akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan,urusan itu hendaklah diserahkan kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya.h.Siapa saja yang tinggal di dalam ataupun di luar Kota Madinah wajibdilindungi keamanan dirinya kecuali orang zalim dan bersalah sebabAllah Swt. menjadi pelindung bagi orang-orang yang baik dan berbakti.2.Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islama.Kebebasan BeragamaTujuan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad saw. adalahmemberikan ketenangan kepada penganutnya dan memberikanjaminan kebebasan kepada kaum Muslimin, Yahudi, dan Nasrani dalammenganut kepercayaan agama masing-masing. Dengan demikian, NabiMuhammad saw memberikan jaminan kebebasan beragama kepadaYahudi dan Nasrani yang meliputi kebebasan berpendapat, kebebasanberibadah sesuai dengan agamanya, dan kebebasan mendakwahkanagamanya. Hanya kebebasan yang memberikan jaminan dalammencapai kebenaran dan kemajuan menuju kesatuan yang integral danterhormat.Menentang kebebasan berarti memperkuat kebatilan danmenyebarkan kegelapan yang pada akhirnya akan mengikis habis cahaya kebenaran yang ada dalam hati nurani manusia. Cahaya kebenaranyang menghubungkan manusia dengan alam semesta (sampai akhirzaman), yaitu hubungan rasa kasih sayang dan persatuan, bukan rasakebencian dan kehancuran.b.A§an, Śalat, Zakat, dan PuasaKetika Nabi Muhammad saw. tiba di Madinah, bila waktu śalat tiba,orang-orang berkumpul bersama tanpa dipanggil. Lalu terpikir untukmenggunakan terompet, seperti Yahudi, tetapi Nabi tidak menyukainya;lalu ada yang mengusulkan menabuh genta, seperti Nasrani. Menurutsatu sumber atas usul Umar bin Khaṭṭab dan kaum muslimin sertamenurut sumber lain berdasarkan perintah Allah Swt. melalui wahyu,panggilan śalat dilakukan dengan aẓan. Selanjutnya Nabi Muhammadsaw. memerintahkan kepada Abdullah bin Zaid bin Sa’labah untukmembacakan lapaẓ aẓan kepada Bilal dan menyerukannya manakala Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 147 waktu śalat tiba karena Bilal memiliki suara yang merdu.Bila waktu śalat tiba, Bilal naik ke atas rumah seorang perempuan Bani Najjar yang berada di dekat masjid dan lebih tinggi daripada masjid untuk menyerukan a§an dengan lafal:Kewajiban śalat yang diterima pada saat mi’raj, menjelang berakhirnya periode Mekah terus dimantapkan kepada para pengikut Nabi Muhammad saw. Sementara itu, puasa yang telah dilakukan berdasarkan syariat sebelumnya, kini telah pula diwajibkan setiap bulan Rama«an. Demikian pula halnya dengan zakat. Bahkan, setelah kekuasaan Islam berkembang ke seluruh jazirah Arab, Nabi Muhammad saw. mengutus pasukannya ke negeri di luar Madinah untuk memungut zakat.c.Prinsip-prinsip KemanusiaanPada tahun ke-10 H (631 M) Nabi Muhammad saw. melaksanakanhaji wada’ (haji terakhir). Dalam kesempatan ini, Nabi Muhammad saw.menyampaikan khutbah yang sangat bersejarah. Ketika matahari telahtergelincir, dengan menunggang untanya yang bernama al-Qaswa’,Nabi Muhammad saw. berangkat dan tiba di lembah yang beradadi Uranah. Di tempat ini, dari atas untanya Nabi Muhammad saw.memanggil orang-orang dan diulang-ulang panggilan itu oleh Rabi’ahbin Umayyah bin Khalaf.Setelah berucap syukur dan puji kepada Allah Swt., Nabi Muhammadsaw. menyampaikan pidatonya. Khutbah Nabi saw. itu antara lainberisi larangan menumpahkan darah kecuali dengan haq dan laranganmengambil harta orang lain dengan baṭil karena nyawa dan hartabenda adalah suci; larangan riba dan larangan menganiaya; perintahuntuk memperlakukan para istri dengan baik dan lemah lembut danperintah menjauhi dosa; semua pertengkaran antara mereka di zamanjahiliyah harus saling dimaafkan; balas dendam dengan tebusan darahsebagaimana berlaku dalam zaman jahiliyah tidak lagi dibenarkan;persaudaraan dan persamaan di antara manusia harus ditegakkan;hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, mereka makan seperti apa yang dimakan tuannya dan berpakaian seperti apa yang dipakaituannya; dan yang terpenting adalah umat Islam harus selalu berpegangkepada al-Qurān dan sunnah.Badri Yatim, dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, DirasahIslamiyah II, menyimpulkan isi khutbah Nabi tersebut denganmenyatakan bahwa khutbah Nabi Muhammad saw. berisi prinsip-148 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK prinsip kemanusiaan, persamaan, keadilan sosial, keadilan ekonomi, kebajikan, dan solidaritas.3.Mengajarkan Pendidikan Politik, Ekonomi dan SosialDalam bukunya 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia SepanjangSejarah, Michael H. Hart yang menempatkan Rasulullah saw. NabiMuhammad saw pada urutan pertama menyatakan bahwa beliau adalahsatu-satunya orang dalam sejarah yang sangat berhasil, baik dalam halkeagamaan maupun keduniaan. Dalam urusan politik Rasulullah saw.menjadi pemimpin politik yang amat efektif. Hingga saat ini, empat belasabad pasca wafatnya, pengaruhnya sangat kuat dan merasuk.C.Strategi Dakwah Nabi saw. di Madinah1.Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan BermasyarakatSesampainya di Madinah, Nabi Muhammad saw. segera meletakkandasar-dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar-dasar kehidupan ber-masyarakat yang dibangun Nabi adalah seperti berikut.a.Membangun masjid. Masjid yang dibangun Nabi Muhammad saw.tidak saja dijadikan sebagai pusat kehidupan beragama (beribadah),tetapi sebagai tempat bermusyawarah, tempat mempersatukan kaummuslimin agar memiliki jiwa yang kuat, dan berfungsi sebagai pusatpemerintahan.b.Membangun ukhuwah Islamiyah. Dalam hal ini, Nabi Muhammad saw.saw. mempersaudarakan Kaum Anśar (Muslim Madinah) dengan KaumMuhajirin (Muslim Mekah). Beliau mempertemukan dan mengikatKaum Anśar dan Muhajirin dalam satu hubungan kekeluargaandan kekerabatan. Dengan demikian, Nabi Muhammad saw. telahmembangun sebuah ikatan persaudaraan tidak saja semata-matadikarenakan hubungan darah, tetapi oleh ikatan agama (ideologi).c.Menjalin persahabatan dengan pihak-pihak lain yang nonmuslim.Untuk menjaga stabilitas di Madinah, Nabi Muhammad saw. menjalinpersahabatan dengan orang-orang Yahudi dan Arab yang masihmenganut agama nenek moyangnya. Sebuah piagam pun dibuat yangkemudian dikenal dengan Piagam Madinah. Dalam piagam itu ditegaskan persamaan hak dan menjamin kebebasan beragama bagi orang-orangYahudi. Setiap orang dijamin keamanannya dan diberikan kebebasandalam hak-hak politik dan keagamaan. Setiap orang wajib menjagakeamanan Madinah dari serangan luar. Dalam piagam itu dicantumkanpula bahwa Nabi Muhammad saw. menjadi kepala pemerintahan dankarena itu otoritas mutlak diserahkan kepada beliau.Terbentuknya negara Madinah membuat Islam makin kuat. Pada sisilain, timbul kekhawatiran dan kecemasan yang amat tinggi di kalangan Quraisy dan musuh-musuh Islam lainnya. Kenyataan ini mendorong orang Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 149 Quraisy dan yang lainnya melakukan berbagai macam bentuk ancaman dan gangguan. Untuk itu, Nabi Muhammad saw. mengatur siasat dan membentuk pasukan perang serta mengadakan perjanjian dengan berbagai kabilah yang ada di sekitar Madinah. Upaya kaum muslimin mempertahankan Madinah melahirkan banyak peperangan. Berikut diuraikan beberapa peperangan yang terjadi antara kaum muslimin dengan musuh-musuh mereka.a.Perang BadarPerang Badar merupakan peperangan yang pertama kali terjadidalam sejarah Islam. Perang ini berlangsung antara kaum musliminmelawan musyrikin Quraisy. Peperangan ini terjadi pada tanggal 8Ramaḍan tahun ke-2 Hijrah. Dengan perlengkapan yang sederhana,Nabi Muhammad saw. dengan 305 orang pasukannya berangkat keluar Madinah. Kira-kira 120 km dari Madinah, tepatnya di Badar,pasukan Nabi bertemu dengan pasukan Quraisy berjumlah antara 900-1.000 orang. Dalam peperangan ini, Nabi Muhammad saw. dan kaummuslimin berhasil memperoleh kemenangan.Setelah kemenangan ini, salah satu suku Badui yang kuat tertarikuntuk mengikat perjanjian damai dengan Nabi Muhammad saw. Taklama kemudian, Nabi menyerang suku Yahudi Madinah dan Qainuqa’yang turut berkomplot dengan orang Quraisy Mekah. Orang-orangYahudi ini akhirnya meninggalkan Madinah dan menetap di A«ri’at,perbatasan Syria.b.Perang UhudKekalahan dalam Perang Badar makin menimbulkan kebencianQuraisy kepada kaum muslimin. Karena itu, mereka bersumpah akanmenuntut balas kekalahan tersebut. Pada tahun ke-3 Hijrah, merekaberangkat ke Madinah dengan membawa 3000 pasukan berunta, 200pasukan berkuda, dan 700 orang di antara mereka memakai baju besi.Pasukan ini dipimpin oleh Khalid bin Walid. Kedatangan pasukan Quraisyini disambut Nabi Muhammad saw. dengan sekitar 1.000 pasukan.Ketika pasukan Nabi Muhammad saw. melewati batas kota,Abdullah bin Ubay menarik 300 pasukan yang terdiri atas orang Yahudidan kembali ke Madinah. Dengan pasukan yang masih tersisa 700orang, Nabi Muhammad saw. melanjutkan perjalanan. Pasukan NabiMuhammad saw. dan pasukan Quraisy bertemu di Bukit Uhud. Perangbesar pun berkobar. Mula-mula pasukan berkuda Khalid bin Walidgagal menembus dan menaklukkan pasukan pemanah Nabi. PasukanQuraisy kocar-kacir. Namun, kemenangan yang sudah di ambang pintugagal diraih karena pasukan Nabi Muhammad saw., termasuk pasukanpemanah, tergoda oleh harta peninggalan musuh.150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Pasukan Khalid bin Walid berbalik menyerang; pasukan pemanah dapat dilumpuhkan dan satu per satu pasukan Nabi berguguran di medan pertempuran. Dalam pertempuran ini, sekitar 70 orang pasukan Nabi gugur sebagai syuhada’. Setelah peperangan ini, Nabi Muhammad saw. menindak tegas Abdullah bin Ubay dan pasukannya. Bani Nadir, satu dari dua suku Yahudi Madinah yang berkomplot dengan Abdullah bin Ubay, diusir dari Madinah. Kebanyakan mereka pergi dan menetap di Khaibar.c.Perang Ahzab/KhandaqBani Nadir yang menetap di Khaibar berkomplot dengan musyrikinQuraisy untuk menyerang Madinah. Pasukan gabungan merekaberkekuatan 24.000 pasukan. Pasukan ini berangkat ke Madinah padatahun ke-5 Hijrah. Atas usul Salman al-Farisi, umat Islam menggali Parituntuk pertahanan. Oleh karena itu, perang ini disebut dengan PerangKhandaq (Parit). Selain itu, peperangan ini disebut dengan PerangAhzab (sekutu beberapa suku) karena Bani Nadir (orang Yahudi yangterusir dari Madinah), musyrikin Quraisy, dan beberapa suku Arab yangmasih musyrik berkomplot melawan pasukan Islam.Pasukan musuh yang hendak masuk ke Madinah tertahan olehparit. Karena itu, mereka mengepung Madinah dengan membangunkemah-kemah di luar parit. Pengepungan ini berlangsung selama satubulan dan berakhir setelah badai kencang menerpa dan memporak-porandakan kemah-kemah mereka. Kenyataan ini memaksa pasukanAhzab menghentikan pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa mendapat hasil apa pun.Dalam suasana kritis, orang-orang Yahudi dan Bani Quraizah dibawah pimpinan Ka’ab bin Asad melakukan pengkhiatan. Setelahmusuh menghentikan pengepungan dan meninggalkan Madinah, parapengkhianat itu dihukum mati.d.Perang HunainMeskipun Mekah telah ditaklukkan, tidak semua suku Arabbersedia tunduk kepada Nabi Muhammad saw. Ada dua suku yangmasih melakukan perlawanan terhadap Nabi Muhammad saw., yaituBani Ṣaqif di Ṭaif dan Bani Hawazin di antara Mekah dan Ṭaif. Keduasuku ini berkomplot melawan Nabi Muhammad saw. dengan alasanmenuntut balas atas berhala-berhala mereka (yang ada di Ka’bah) yangdihancurkan oleh tentara Islam ketika penaklukan Mekah.Dengan kekuatan 12.000 pasukan di bawah pimpinan NabiMuhammad saw., tentara Islam berangkat menuju Hunain. Dalamwaktu singkat Nabi Muhammad saw. dan pasukannya dapat menumpaspasukan musuh. Dengan takluknya Bani Ṣaqif dan Bani Hawazin,seluruh jazirah Arab di bawah kekuasaan Nabi Muhammad saw. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 151 e.Perang TabukPerang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikuti olehNabi Muhammad saw.. Perang ini terjadi karena kecemburuan dankekhawatiran Heraklius atas keberhasilan Nabi Muhammad saw.menguasai seluruh jazirah Arab. Untuk itu, Heraklius menyusunkekuatan yang sangat besar di utara Jazirah Arab dan Syria yangmerupakan daerah taklukan Romawi. Dalam pasukan besar inibergabung Bani Gassan dan Bani Lachmides.Menghadapi peperangan ini, banyak sekali kaum muslimin yang“mendaftar” untuk turut berperang. Olah karena itu, terhimpun pasukanyang sangat besar. Melihat besarnya jumlah tentara Islam, pasukanRomawi menjadi ciut nyalinya dan kemudian menarik diri, kembali kenegerinya. Nabi Muhammad saw. tidak melakukan pengejaran, tetapiberkemah di Tabuk. Dalam kesempatan ini, Nabi membuat perjanjiandengan penduduk setempat. Dengan demikian, wilayah perbatasan itudapat dikuasai dan dirangkul masuk dalam barisan Islam.2.Surat Nabi Muhammad saw. kepada Para RajaGenjatan senjata antara Nabi Muhammad saw. dengan musyrikinQuraisy telah memberi kesempatan kepada Nabi Muhammad saw. untukmelirik negeri-negeri lain sambil memikirkan cara berdakwah ke sana.Salah satu cara yang ditempuh Nabi Muhammad saw. adalah denganberkirim surat kepada raja-raja, para penguasa negeri-negeri tersebut.Di antara raja-raja yang dikirimi surat oleh Nabi Muhammad saw. adalahraja Gassan, Mesir, Abisinia, Persia, dan Romawi. Tidak satu pun dari raja-raja tersebut menyambut dan menerima ajakan Nabi Muhammad saw.Semuanya menolak dengan cara yang beragam. Ada yang menolak denganbaik dan simpati dan ada pula yang menolak dengan kasar seperti yangdilakukan oleh Raja Gassan. Ia tidak sekadar menolak, bahkan utusan NabiMuhammad saw. ia bunuh dengan kejam.Untuk membalas perlakuan Raja Gassan, Nabi Muhammad saw.menyiapkan 3.000 orang pasukan. Peperangan terjadi di Mu’tah, sebelahutara Jazirah Arab. Pasukan Islam kesulitan menghadapi tentara RajaGassan yang dibantu oleh Romawi. Beberapa orang pasukan muslim gugursebagai syuhada’ dalam pertempuran itu. Melihat kenyatan ini, komandanpasukan, Khalid bin Walid menarik pasukannya dan kembali ke Madinah.3.Penaklukan MekahPada tahun ke-6 Hijrah, ketika haji telah disyariatkan, Nabi Muhammadsaw. dengan 1.000 orang kaum muslimin berangkat ke Mekah untukmelaksanakan ibadah haji. Karena itu, Nabi Muhammad saw. beserta kaummuslimin berangkat dengan pakaian iḥram dan tanpa senjata. Sebelumsampai di Mekah, tepatnya di Hudaibiyah, Nabi Muhammad saw. dan kaum152 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Keislaman penduduk Mekah memberikan pengaruh yang sangat besar kepada suku-suku di berbagai pelosok Arab. Oleh karena itu, pada tahun ke-9 dan 10 Hijrah (630 – 631 M) Nabi Muhammad saw. menerima muslimin tertahan dan tidak boleh masuk ke Mekah. Sambil menunggu izin untuk masuk ke Mekah, Nabi saw. dan kaum muslimin berkemah di sana. Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin tidak mendapat izin memasuki Mekah dan akhirnya dibuatlah Perjanjian Hudaibiyah.Perjanjian Hudaibiyah berisi lima kesepakatan, yaitu (1) kaum muslimin tidak boleh mengunjungi Ka’bah pada tahun ini dan ditangguhkan sampai tahun depan, (2) lama kunjungan dibatasi sampai tiga hari saja, (3) kaum muslimin wajib mengembalikan orang-orang Mekah yang melarikan diri ke Madinah. Sebaliknya, pihak Quraisy menolak untuk mengembalikan orang-orang Madinah yang kembali ke Mekah, (4) selama sepuluh tahun dilakukan genjatan senjata antara masyarakat Madinah dan Mekah, dan (5) tiap kabilah yang ingin masuk ke dalam persekutuan kuam Quraisy atau kaum muslimin, bebas melakukannya tanpa mendapat rintangan.Dengan adanya perjanjian ini, harapan untuk mengambil alih Ka’bah dan menguasai Mekah kembali terbuka. Ada dua faktor yang mendorong Nabi Muhammad saw. untuk menguasai Mekah. Pertama, Mekah adalah pusat keagamaan bangsa Arab. Apabila Mekah dapat dikuasai, penyebaran Islam ke seluruh Jazirah Arab akan dapat dilakukan. Kedua, orang-orang Quraisy adalah orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar. Dengan dikuasainya Mekah, kemungkinan besar orang-orang Quraisy, yang merupakan suku Nabi Muhammad saw. sendiri, akan memeluk Islam. Dengan Islamnya orang-orang Quraisy, Islam akan mendapat dukungan yang besar. Setahun kemudian, Nabi Muhammad saw. bersama kaum muslimin melaksanakan ibadah haji sesuai dengan perjanjian. Dalam kesempatan ini banyak penduduk Mekah yang masuk Islam karena melihat kemajuan yang diperoleh oleh penduduk Madinah.Dua tahun Perjanjian Hudaibiyah berlangsung, dakwah Islam telah menjangkau seluruh Jazirah Arab dan mendapat tanggapan positif. Prestasi ini, menurut orang Quraisy, dikarenakan adanya Perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, secara sepihak mereka membatalkan perjanjian tersebut. Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan 10.000 orang tentara. Tanpa kesulitan, Nabi Muhammad saw. dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di semua sudut negeri dihancurkan. Setelah itu, Nabi Muhammad saw. berkhutbah memberikan pengampunan bagi orang-orang Quraisy. Dalam khutbah itu Nabi Muhammad saw. menyatakan “siapa yang menyarungkan pedangnya ia akan aman, siapa yang masuk ke Masjidil Haram ia akan aman, dan siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan ia juga akan aman.” Setelah khutbah itu, penduduk Mekah datang berbondong-bondong dan menyatakan diri sebagai muslim. Sejak peristiwa itu, Mekah berada di bawah kekuasaan Nabi Muhammad saw. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 153 berbagai delegasi suku-suku Arab sehingga tahun itu disebut dengan tahun perutusan. Sejak itu, peperangan antarsuku telah berubah menjadi saudara seagama dan persatuan Arab pun terwujud. Nabi Muhammad saw. kembali ke Madinah. Ia mengatur organisasi masyarakat Arab yang telah memeluk Islam. Petugas keamanan dan para da’i dikirim ke daerah-daerah untuk mengajarkan Islam, mengatur peradilan, dan memungut zakat. Dua bulan kemudian, Nabi Muhammad saw. jatuh sakit, dan pada 12 Rabi’ul Awwal 11 H bertepatan dengan 8 Juni 632 M ia wafat di rumah istrinya, Aisyah.Kamu mempelajari perjuangan dakwah Nabi Muhammad saw. periode Madinah di atas, sikap apa saja yang harus dicontoh atau diteladani dari perjuangan dakwah tersebut, baik dari kaum Anśar maupun kaum Muhajirin? Coba analisisAktivitas 3Menerapkan Perilaku MuliaMembangun dan Menjaga Persaudaraan (Ukhuwah)Persaudaraan (ukhuwah) merupakan hubungan atau pertalian antarmanusia yang diikat oleh sesuatu. Hubungan atau pertalian manusia yang diikat oleh hubungan darah disebut hubungan kekeluargaan. Bila hubungan itu diikat oleh kesukuan disebut saudara sesuku dan bila diikat oleh kebangsaan disebut saudara sebangsa. Demikian pula, jika hubungan itu diikat oleh satu ideologi tertentu, hubungan itu disebut saudara seideologi. Sementara itu, hubungan yang diikat dengan agama disebut saudara seagama. Dalam konteks ini, kita mengenal persaudaraan keluarga, persaudaraan kesukuan, persaudaraan kebangsaan, persaudaraan keagamaan, dan persaudaraan kemanusiaan. Khusus persaudaraan antarumat Islam disebut ukhuwah Islamiyah. Manusia akan menjadi manusia sempurna jika ia hidup di tengah-tengah manusia dan bergaul dengan manusia. Manusia dapat dan mampu berdiri tegak serta berjalan dengan dua kaki karena ia diajarkan oleh masyarakat manusia Next >