< Previous190Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKSemester 1 Gambar 3 Gambar 4 Sumber: Dokumen Saung Sastra LembangGambar 8.4 Pertunjukan teater Setelah anda mengidentifikasi keempat gambar pertunjukan teater di atas, selanjutnya anda maknai warna dan bentuk kostumnya, gesturnya, serta barang-barang pendukung pentas lainnya yang memperkuat adegan. Setelah itu kemudian giliran anda untuk mencoba merancang atau medesain adegan teater dalam bentuk lukisan atau sketsa lengkap dengan warnanya.1. Ragam Teknik Ungkapan SimbolikTeknik pengungkapan gagasan dalam teater sangat beragam. Media ungkap yang digunakan biasanya tidak hanya satu media melainkan multimedia. Media tersebut berupa bahasa ungkap sebagai sarana komunikasi yang meliputi audio dan visual. Bahasa atau kata-kata yang diucapkan para pemain dan musik termasuk kategori audio, sedangkan bahasa tubuh, bahasa warna, dan bentuk termasuk kategori visual. Para penggarap teater senantiasa melakukan teknik pengungkapan secara efektif mengingat panggung merupakan ruang yang sangat terbatas, tetapi harus mengesankan berbagai hal. Jika panggung harus mengesankan suasana pantai, karena peristiwa cerita terjadi di pantai, tidak mungkin suasana pantai yang sebenarnya dipindahkan ke atas panggung. Penggarap teater biasanya hanya menghadirkan benda-benda yang khas dan dapat mewakili suasana pantai. Jika tidak dapat menghadirkan benda-benda pantai dengan sesuatu alasan tertentu, sarana simbol dapat menggunakan bunyi deru ombak atau desir pasir tertiup angin laut menyentuh dedaunan yang berada di sekitar pantai. Jika hal itu pun tidak bisa dilakukan, ada cara instan yang biasa digunakan para penggarap teater, yaitu dengan lukisan atau print out foto pantai pada kanvas besar atau pada D. Ragam Teknik Ungkapan Simbolik191Seni Budayalayar belakang. Untuk memperkuat suasana pantai tersebut biasanya dipertegas oleh media lain, misalnya sistem pencahayaan, warna dan desain kostum para pemain, serta akting para pemain yang seolah-olah seperti perilaku orang-orang pantai. Kejelian penggarap dalam menghadirkan benda-benda, warna-warna, bentuk-bentuk, serta bunyi-bunyi dan perilaku-perilaku untuk mengesankan suasana tertentu adalah nilai kreativitas yang sangat tinggi. Sekarang Anda bergabung dalam kelompok dan buatlah suasana peristiwa tertentu, kemudian presentasikan di depan teman kamu untuk mendapat tanggapan. Peristiwa yang dimaksud boleh berupa realitas pengalaman kamu, atau boleh juga khayalan kamu tentang suasana tertentu. Biasakanlah berdiskusi dengan teman-teman sekelas kamu untuk bertukar pengalaman. Terbukalah untuk kritik agar kamu kaya akan pengalaman dan teknik pengungkapan. Hal itu disebabkan, dalam satu peristiwa yang sama mungkin saja menghasilkan pengalaman kesan yang berbeda. Proses penafsiran terhadap satu peristiwa yang sama, setiap orang berbeda. Hal itu sangat bergantung pada pengetahuan dan suasana hati para penafsir.Setelah mendapat tanggapan dari orang lain, kamu harus terus mencoba dengan cara melatih teknik pengungkapan, mengembangkan media ungkap, sampai menghasilkan bagi kesan orang lain bahwa gagasan kamu sesuai. Selamat mecoba.Seorang pengarang akan menuangkan ide-ide ceritanya melalui kata- kata yang terhimpun dalam sebuah teks naskah drama. Teks naskah drama yang memuat kata-kata itu adalah simbol-simbol verbal sebagai sarana untuk mengomunikasikan gagasan cerita. Sekarang silahkan kamu coba tuangkan pengalaman kamu ke dalam naskah drama. Angkat salah satu tema yang sedang hangat dibicarakan masyarakat sekeliling kamu. Gunakan idiom kata, diksi, serta gaya bahasa yang kamu sukai dan khas kamu. Setelah selesai kemudian komunikasikan pada teman kamu untuk mendapat tanggapan. Apakah ide yang ingin kamu sampaikan dapat dicerna oleh teman? Jika jawabannya “ya” kemudian kembangkan naskah yang kamu buat menjadi sebuah adegan drama.Setelah menjadi sebuah adegan drama, kamu harus selalu meminta teman untuk menanggapi bahkan mengkritisi guna pengembangan selanjutnya. Jika mendapat tanggapan yang positif dari teman kamu, kemudian perluas wahana E. Ungkapan Simbolik dalam Kreasi Naskah Drama192Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKSemester 1komunikasinya agar lebih banyak mendapat masukan. Jika naskah itu sudah jadi dan mendapat banyak tanggapan dari teman kamu, artinya naskah yang kamu buat itu adalah simbol, sebab pada akhirnya orang lain memahami siapa kamu yang sebenarnya melalui naskah yang kamu buat.Penampilan teater pada dasarnya merupakan proses pemanggungan sebuah lakon. Naskah drama yang berupa teks berisi kata-kata karya seorang pengarang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa pentas oleh para seniman penggarap maka itulah pertunjukan teater. Istilah lain untuk proses penterjemahan bahasa ungkap yang dipanggungkan adalah transformasi. Bahasa kata-kata dalam teks naskah yang awalnya hanya simbol-simbol verbal, kemudian diperkaya dengan simbol-simbol audio dan visual. Seorang penggarap teater akan selalu mencari padanan sarana simbol yang digunakan dalam teks naskah ke dalam versi pertunjukan. Misalnya, kata “tidak” dalam teks naskah apakah kemudian langsung diucapkan oleh pemain? Atau hanya cukup dengan bahasa tubuh dengan cara menggelengkan kepala. Dapat juga kata “tidak” divisualkan dengan gerakan tangan yang seolah-olah menolak atau mungkin dapat menggunakan seluruh media ungkap, baik visual maupun verbal serta audio agar betul-betul lengkap. Perlu diperhatikan bahwa dalam penggunaan media ungkap, efektivitas dan kesesuaiannya dengan karakter tokoh cerita yang dimainkan. Karakter tokoh yang lincah, berani dan tegas senantiasa menyertakan bahasa tubuh ketika dia sedang berbicara. Berbeda dengan seseorang yang dingin, pendiam, atau pemalu. Dia akan sulit berkomunikasi dengan orang lain. Akibatnya gagasannya atau hasratnya, atau keinghinginannya sulit untuk dipahami oleh orang lain. Kedua karakter tersebut di atas dapat hadir dalam satu cerita dan bagaimanana cara menampilkannya. Bukan hal gampang untuk menerjemahkan bahasa teks (sastra drama) ke dalam bahasa pertunjukan. Ada banyak pengetahuan dan pengalaman yang harus dimiliki oleh seorang penggarap drama. Jika garapan drama tidak disertai dengan pengetahuan dan pengalaman, maka produk drama yang dipertunjukan akan berkesan miskin pengalaman dan pengetahuan. Sebaliknya jika penggarapnya adalah orang yang memiliki banyak pengetahuan serta pengalaman maka pertunjukan akan berkesan kaya dan bagus. Seseorang yang memiliki banyak pengetahuan tidak akan kehabisan ide untuk manafsirkan hal-hal yang ada dalam sastra drama untuk kebutuhan pertunjukan. Seseorang F. Ungkapan Simbolik dalam Penampilan Teater193Seni Budayayang memiliki banyak pengalaman dalam proses garapan dan menonton karya orang lain, sangat memungkinkan untuk menghadirkan ide-ide yang orisinal, bukan tiruan dari karya orang lain. Orisinalitas karya adalah keunikan seniman penggarap yang membedakan dirinya dengan seniman lainnya.Semua itu berindikasi pada suksesnya garapan drama, serta itulah kualitas karya yang membuat penonton merasa empati pada karya tersebut.Nama : ………………….Kelas : ………………….Semester : …………………. Waktu penilaian : ………………….NoPernyataan Uji Kompetensi1Saya berusaha belajar mengidentifikasi tentang simbol, jenis, dan fungsi karya teater YaTidak2. Saya berusaha belajar memahami karya seni teater melalui apresiasi dan diskusi YaTidak3Saya mengikuti pembelajaran cara mengidentifikasi, simbol, jenis, dan fungsi dalam karya teaterYaTidak4Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktuYaTidak Uji Kompetensi Penilaian Pribadi194Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKSemester 15Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahamiYaTidak6Saya aktif dalam mencari informasi tentang simbol, jenis, dan fungsi dalam karya teaterYaTidak7Saya menghargai keunikan berbagai jenis karya seni teaterYaTidak8Saya menghargai keunikan karya pergelaran teater yang dibuat oleh teman sayaYaTidak9Saya penuh percaya diri untuk mempresentasikan kreasi naskah yang saya buat melalui pergelaran teater YaTidak10Saya menerima masukan dan kritik teman tentang naskah yang saya kreasikanYaTidak195Seni BudayaNama teman yang dinilai : ………………….Nama penilai : ………………….Kelas : ………………….Semester : …………………. Waktu penilaian : ………………….NoPernyataan Uji Kompetensi1Berusaha belajar dengan sungguh-sungguhYaTidak2. Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatianYaTidak3Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktuYaTidak4Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahamiYaTidak5Berperan aktif dalam kelompokYaTidak6Menyerahkan tugas tepat waktuYaTidak7Menghargai keunikan ragam seni rupa dua dimensiYaTidak8Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baikYaTidakPenilaian Antarteman196Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKSemester 19Menghormati dan menghargai temanYaTidak10Menghormati dan menghargai guruYaTidak 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan • Simbol • Jenis • Fungsi Jawaban dlengkapi dengan contoh-contohnya2. Tuliskan gagasan yang diungkapkan dalam naskah yang kamu kreasikan secara runtut Menontonlah kamu pergelaran teater kemudian membuat resume pergelaran terutama menyangkut simbol, jenis, dan fungsi untuk bahan diskusi dikelas. Kemudian coba kamu mengkreasikan naskah drama. Buatlah pergelaran naskah pendek hasil kreasi sendiri yang dimainkan paling banyak oleh 6 orang.Tes TulisPenugasanTes Praktik197Seni BudayaPada akhir semester akan diadakan pekan seni, karya yang kamu buat akan dipergelarkan bersama-sama dengan karya teman kamu dari kelas yang lain. Kamu harus memilih salah satu kelompok yang dianggap paling baik untuk mewakili kelas kamu. Pada akhir tengah semester ini, adakanlah penjaringan kelompok garapan yang akan mewakili kelas melalui lomba antarkelompok garapan. Pergelaran teater merupakan pemanggungan lakon drama. Proses pemanggungan adalah proses transformasi bahasa ungkap sastrawi ke dalam bahasa ungkap teater. Bahasa-bahasa ungkap itu merupakan simbol-simbol yang digunakan sebagai sarana komunikasi dengan penonton teater. Seorang pengarang cerita menggunakan simbol verbal untuk mengomunikasikan gagasan-gagasannya.sementara seniman teater menafsirkan teks naskah yang kemudian ditransformasikan ke dalam bahasa ungkap teater secara simbolik. Penonton teater dapat menanggapi ide-ide seniman melalui sarana simbol yang digunakan dalam proses komunikasi. Jenis-jenis simbol terdiri atas simbol verbal (bahasa kata-kata), simbol visual (dapat dilihat), dan simbol auditif/audio (dapat didengar). Simbol berfungsi menghantarkan makna yang terkandung dalam seperangkat gagasan para seniman.Projek Pentas SeniRangkuman198Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKSemester 1Hakikat belajar adalah menafsirkan apa yang dilihat, didengar, dan ditanggapi. Apa yang ditafsirkan adalah makna-makna dibalik sarana simbol yang digunakan. Semakin banyak memahami makna sesuatu dibalik simbol, maka akan semakin cerdas. Segala sesuatu itu adalah simbol termasuk manusia.Refleksi199Seni BudayaAchsan parmas (dkk).2003. Manajemen organisasi seni pertunjukan. Jakarta: ppmAndjar sumyana, s. 1981. Album lagu kenangan hidup. Bandung: paramaartha.Arjo, irawati durban. 2004. Teknik gerak tari dan tari dasar sunda. Bandung: pusbitariAwuy, yea. Dkk. 1978. Pelajaran seni musik praktis. Jakarta: aries 5 Ayan, jordan e, 1997.”Bengkel kreativitas”, bandung: kaifaBerger, maurice., 1998. The crisis of criticism. New york: the new press.Budiwati, d.S. 2001. Berdialog lewat kritik seni. Makalah. Bandung: fpbs upi Budiwati, d.S. 2001. Pendidikan seni musik, suatu tinjauan kurikuler psikologis. Makalah seminar. Bandung: fpbs upiBudiwati, d.S. 2003 Sosialisasi nilai budaya dan seni pada tembang sunda cigawiran. Tesis. Semarang: pascasarja prodi pendidikan seni unnes Chomsky. Lois. 1986. The kodaly context. Creating an environment for musical learning. Englewood cliffs: prentice-hall, incClaire holt. 1967Art in indonesia: continuities and change ithaca.. New york: cornell university.Depdikbud. 1993. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah gbpp mata pelajaran ktk, muatan lokal sekolah dasar. Jakarta: depdikbudDepnas. 2004. Kurikulum 2004. Standar kompetensi. Mata pelajaran kesenian.Jakarta: dirjen pendidikan luar sekolah dan pemudaDjelantik, aam. 1990. Pengantar dasar ilmu estetika, jilid i. Estetika instrumental. Denpasar: sekolah tinggi seni indonesia (stsi)Djohan. 2005. Psikologi musik. Yogyakarta: buku baikElliot, david j. 1995. Musik matters: a new philosophy of musik education. Oxford: oxford university press.Esther l. Siagian. 2006. Gong. Dawai. Jakarta: lembaga pendidikan seni nusantara. Daftar PustakaNext >