< PreviousMekanika Dan Elemen Mesin 200 KOPLING Kopling menghubungkan dua batang poros atau dua elemen mesin yang berputar.satu pada yang lain. Menurut fungsinya Menghubungkan poros satu ke poros yang lain Dapat dihubungkan dana dilepas sewaktu-waktu Slip bila terjadi beban lebih Ada yang dapat tersambung bila putaran tinggi Kopling tetap - menghubungkan pada umumnya dua batang poros secara tetap ( hunbungan dapat dile[pas dengan membuka ikatan kopling ) Kopling ini dipergunakan untuk menghubungkan motor die-sel atau turbin dengan generator, sebuah motor listrik dengan pompa, dengn tujuan menghasilkan gerak penerus yang tid-aak tersentak atau tanpa kejutan dan dapat menghindari get-aran . Bahan adalah baja karbon, baja cor, perunggu, kuningan., paduan aluminium,fiber,karet, kulit, kayu keras Kopling tidak tetap - dapat dengan mudaah menghub-ungkn dan memutuskan kemabli antara dua batang poros Kopling ini digunakan untuk memutar kompresor /komponen yang diam oleh poros yang telah berputar secara tenang daan kontinyu KOPLING JEPIT Mekanika Dan Elemen Mesin 201 KOPLING FLENS BIASA KOPLING OLDHAM Mekanika Dan Elemen Mesin 202 KOPLING CARDAN Mekanika Dan Elemen Mesin 203 KOPLING CARDAN KOLPING ELASTIS Konstruksi detail alat penggerak KOPLING Mekanika Dan Elemen Mesin 204 Kopling Gesek Radial Mekanika Dan Elemen Mesin 205 Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 206 BAB VIII PEGAS Pegas banyak digunakan dalam konstruksi mesin. Dapat berfungsi sebagai penekan, perapat dan pengunci suatu komponen atau pasangan yang lainnya. Atau berfungsi sebagai penahan kejutan, penyerap getaran, penyimpan energi, pengukur dan sebagainya. MACAM-MACAM PEGAS Ada bermacam-macam jenis pegas menurut bentuk dan fungsinya yaitu antara lain: Pegas Tekan (gambar1) Pegas Tarik (gambar 2) Pegas Momen (gambar 3) Pegas Buffer (gambar 4) Pegas Spiral (gambar 5) Untuk pegas jenis 1, 2, 3 biasa disebut dengan pegas ulir. Pegas-pegas yang banyak dipakai dalam teknik mesin adalah jenis pegas ulir dengan penampang kawat pegas bulat, segiempat atau bujur sangkar. Tetapi yang umum dipakai adalah yang berpenampang bulat. (a) (b) Gambar 1 Gambar 2 Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 207 Gambar 3 Gambar 4 Kawat baja yang keras dan bermutu tinggi adalah kawat, untuk bahan pembuatan pegas. PERHITUNGAN MENCARI UKURAN PEGAS Penampang kawat pegas dapat berbentuk bulat, bujur sangkar atau persegi panjang (gambar 5) Kawat baja yang keras dan bermutu tinggi adalah kawat, untuk bahan pembuatan pegas. PERHITUNGAN MENCARI UKURAN PEGAS Penampang kawat pegas dapat berbentuk bulat, bujur sangkar atau persegi panjang (gambar 5) Gambar 5. Penampang kawat pegas Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 208 1. Panjang Tidak Berbeban Panjang pegas tekan tidak berbeban ditunjukkan seperti gambar 6 di bawah ini. Gambar 6a pegas tidak berbeban. Gambar 6b dibebani demikian rupa dengan F kg dan gambar 6c pegas dibebani demikian besarnya sehingga lilitan seluruhnya berimpit. Keadaan ini disebut “Keadaan masip”. Gambar 6. Panjang pegas tidak berbeban dapat dirumuskan sebagai berikut : L = ( N – 0,5 )d + n ( h – d ) N = Jumlah lilitan aktif. Pada pegas tekan harus ada lilitan ekstra, sebagai dudukan pegas tersebut agar pegas dapat berdiri tegak lurus bidang horizontal. Lilitan ini tidak aktif, berarti tidak semua lilitan pegas yang aktif maka: N = n + ( 1,5 sampai 2 ) N = Jumlah lilitan pegas total. Dalam pembuatan dan dalam kenyataannya lilitan ekstra ini harus berfungsi sebagai dudukan pegas itu sendiri, sehingga harus diasah agar bnar-benar bisa terletak pada posisi tegak. Jumlah lilitan aktif ini paling sedikit 3 buah. Pitch ini dapat dihitung dengan rumus berikut : H = l maks = adalah defleksi elastis yang dihitung pada beban maksimum (F maka). Dalam prakteknya h diambil 0,3 sampai 0,5 D. D = diameter rata-rata pegas maks. )2,1sampai 1,1(ndTeknik Kerja Elemen dan Mekanika 209 Panjang kawat pegas yang dibutuhkan untuk membuat suatu pegas dapat dihitung sebagai berikut : ( lihat gambar 7 ). Keliling pegas setiap lilitan : A = Sudut helik yang besarnya a : 00 - 120 Panjang kawat pegas L : 2. Mencari Besarnya Diameter Kawat Perhitungan didasarkan pada momen yang bekerja pada pegas itu : Tegangan geser T = Tegangan geser maksimum dalam kg/mm2 Vp = Tahanan puntir kawat pegas. D = Diameter rata-rata pegas. Karena adanya lengkungan dan tekukan dari pegas maka terjadi tegangan-tegangan dalam pegas sendiri. Dalam hal ini harus dikoreksi dengan suatu factor K sehingga tegangan geser maksimum pada kawat : karena index pegas Maka Jadi dalam hal ini F adalah maksimum. .a CosDLa Cos.DNL2DFTsWpTTs2.163FDd3.8dFdDFKT...8.dDC2...8.dDFKTTCFKd..6,1Next >