< Previous PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 148 Gambar 8.15. Penguat antara IF menggunakan filter keramik. Selain filter band dengan LC, dipakai juga filter kwarsa ( quarz ) dan filter keramik untuk mendapatkan daya pilah yang tinggi. penypenyaring k Gambar 8.16. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 149 Gambar 8.17. Rangkaian IF dalam chip PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 150 C. RANGKUMAN Penguat frekuensi antara adalah sebuah penguat FREKUENSI TINGGI SELEKTIF UNTUK FREKUENSI ANTARA (f IF). Penyeleksian dicapai dengan rangkaian RESONATOR LC atau filter keramik. Penguat frekuensi antara bertugas MENGUATKAN SINYAL FREKUENSI ANTARA. Dengan lebar band yang diperlukan, lebar band untuk AM (MW,SW,LW) sekitar 5 kHz sampai 9 kHz dan untuk FM sekitar 150 kHz sampai 200 kHz ( stereo ). Rangkaian penguat selektif menguatkan sinyal dengan frekuensi TERTENTU, frekuensi ditentukan oleh rangkaian PARALEL L dan C. Pada rangkaian IF yang bertanggung jawab menentukan kurva laluan tidak hanya tingkat masukan melainkan juga tingkat yang terletak didepannya. Seringkali diinginkan penguatan yang besar, ini dapat diperoleh dengan hanya satu tingkat, dua tingkat atau lebih yang digandeng dalam kaskade. Penguatan keseluruhannya adalah hasil kali dari masing-masing penguatan tiap tingkat, misal penguat terdiri dari dua tingkat dengan penguatan masing-masing 10 kali maka penguatan keseluruhan 10 x 10 = 100 kali. D. TUGAS 1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3 orang 2. Siapkan sebuah penerima radio AM, Oscilloscope dan RF Generator 3. Atur RF generator pada frekuensi 455KHz dan termodulasi AM dengan besar amplitudo 100mVpp. 4. Carilah blok rangkaian IF pada radio FM dan pastikan letak input frekuensi IF. Hubungkan output RF Generator ke input rankaian IF tersebut. 5. Tentukan juga letak/posisi output rangkaian IF (sebelum rangkaian detektor). 6. Dengan menggunakan oscilloscope periksa dan ukur output rangkaian penguat IF tersebut. Gambarlah bentuk gelombangnya dan catat hasilnya. 7. Ulangi langkah-langkah diatas dan lengkapilah tabel dibawah. 8. Gambarlah grafik bandwidh rangkaian penguat IF tersebut berdasarkan data dari tabel PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 151 Tabel No Frekuensi (KHz) Output IF (Vpp) 1 440 2 445 3 450 4 455 5 460 6 465 7 470 E. TES FORMATIF 1. Terangkan fungsi penguat frekuensi antara ! 2. Terangkan akibat pembebanan filter ! 3. Terangkan prinsip kerja sebuah penguat IF ! F. LEMBAR JAWAB TES FORMATIF 1 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 2 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 3 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 152 4.3 KEGIATAN BELAJAR 9 A. TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah pembelajaran ini diharapkan siswa dapat : Memahami macam-macam sistim penerima, pemancar dan pancarima radio. B. MATERI 1. SISTEM PENERIMA Pesawat penerima radio mempunyai fungsi sebagai berikut: pertama memisahkan sinyal radio yang dikehendaki dari semua sinyal radio lain yang diterima oleh antena, dan menolaknya sinyal yang tidak dikehendaki tersebut, sinyal yang dipisahkan tersebut lalu dikuatkan sampai pada tingkatan tertentu yang dapat digunakan, dan akhirnya memisahkan sinyal suara dipisahkan dari pembawa (carier) radio untuk didapatkan kembali sinyal informasi dan selanjutnya sinyal audio tersebut dikuatkan dan diumpankan ke speaker. Pada bab ini akan mempelajari prinsip kerja dari 2 jenis radio penerima yang biasa dipakai , yaitu jenis radio penerima langsung (straigh) dan penerima tidak langsung (superheterodine), pembahasan didasarkan pada diagram blok dan masing masing blok akan dibahas secara detail. Sedangkan jika ditinjau dari proses modulasinya maka pada bahasan buku ini diklasifikasikan menjadi dua yaitu penerima radio AM dan penerima radio FM a. Gambar Blok Penerima langsung Merupakan generasi awal dari penerima radio pada penerima ini tidak terjadi konversi frekwensi dan sangat sederhana sehingga masih banyak kelemahannya, secara blok ditunjukkan pada gambar 9.1 dibawah ini. HFAMAF Gambar 9.1. Blok penerima radio langsung (straigh) PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 153 Gambar Keterangan HF Penguat frekuensi tinggi merupakan penguat selektif, hanya frekuensi sinyal tertentu saja yang dikuatkan. AM Demodulator atau detektor, memisahkan sinyal berfrekuensi rendah dari sinyal berfrekuensi tinggi AF Penguat frekuensi rendah menguatkan sinyal berfrekuensi rendah dari demodulator sehingga mampu menggerakkan Loudspeaker Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara Penerima langsung menerima sinyal tanpa PERUBAHAN BESAR FREKUENSI sampai pada tingkat demodulator. Pada bagian penguat frekwensi tinggi terdapat penguat selektif, yang menguatkan sinyal RF dengan penguatan tertala, jadi menguatkan satu frekwensi saja dan menolak frekwensi diluar frekwensi yang ditala. Kekurangan dari penerima ini bahwa : penguatan frekuensi tinggi tergantung pada besarnya frekuensi kerja. Untuk menerima dari pemancar lain rangkaian resonator dari penguat frekuensi tinggi harus DITALA lagi. Untuk dapat menerima banyak pemancar dibutuhkan rangkaian resonator yang banyak pula. Kelemahan penerima semacam ini adalah mempunyai selektifitas sinyal yang berdekatan yang buruk, terutama untuk penelaan pada bidang frekwensi yang lebar , ini disebabkan oleh faktor Q dari rangkaian tala yang berubah seiring dengan perubahan frekwensi. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 154 Mengingat banyaknya kelemahan dari sistim pertama dengan penerima langsung, dikembangkan sistem yang kedua dengan sistim penerima tidak langsung atau yang lebih populer dengan nama penerima superheterodyne. b. Blok Radio Penerima Tidak langsung (Superheterodyne) AMAFIFG Gambar 9.2. Gambar Blok Penerima radio Superheterodyne Gambar Keterangan Penala memilh sinyal RF yang diinginkan G Osilator lokal membangkitkan getaran , untuk MW kira-kira 900 kHz sampai 2000 kHz Pencampur, mencampur sinyal yang diterima ( dari penala ) dengan sinyal dari osilator sehingga diperoleh sinyal dengan frekuensi anta ( IF ). Frekuensi antara untuk semua sinyal penerimaan sama yaitu 455 kHz - 470 kHz IF Penguat frekuensi antara ( IF ) menguatkan sinyal dengan frekuensi antara ( IF ) PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 155 AM Demodulator atao detektor memisahkan sinyal frekuensi rendah dari sinyal frekuensi antara AF Penguat frekuensi rendah menguatkan sinyal frekuensi rendah dari demodulator sehingga mampu menggerakkan Loud speaker Loud speaker mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara Penerima superheterodin dikembangkan untuk memperbaiki selektifitas dari sinyal radio dengan frekwensi yang berdekatan dengan cara menggiring semua frekwensi yang diterima ke satu frekwensi tertentu yang seragam yaitu frekwensi IF. Hal ini akan mempermudah pemrosesan selanjutnya karena rangkaian ditala pada frekwensi yang tetap sama dan tidak berubah meskipun dipilih atau dirubah pada setasiun yang berbeda beda. Prinsip Superheterodin adalah jika ada dua buah sinyal sinusoidal dengan frekwensi yang berbeda dicampurkan sehingga kedua sinyal tersebut saling mengalikan atau menambahkan dan dilewatkan pada sebuah fungsi transfer tidak linier maka keluarannya akan mengandung komponen frekwensi jumlah dan selisih dari kedua frekwensi tersebut. Pada penerima radio superheterodyne, frekuensi sinyal yang diterima diubah kedalam frekuensi yang lebih rendah yang disebut frekuensi antara ( IF = Intermediate Frequency ). Frekuensi ini sama untuk semua sinyal yang diterima baik dari band MW , LW maupun SW yaitu 455 kHz - 470 kHz. Penguatan utama dari sinyal yang diterima berada pada penguat frekuensi antara , frekuensi antara besarnya konstan sehingga hanya diperlukan satu penguat untuk frekuensi IF. Frekuensi Antara Besarnya frekuensi antara IF = fo – fe , fo = Frekuensi osilator dan fe = Frekuensi penerimaan Contoh : Berapa besar perubahan frekuensi osilator MW jika pemancar berfrekuensi 530 kHz - 1300 kHz seharusnya diterima ? PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 156 Jawab 1. fo = 530 kH + 455 kHz = 985 kHz ; fo2 = 1300 kHz + 455 kHz = 1755 kHz c. Blok Penerima FM Mono FMAFIFRF Gambar 9.3. Blok Penerima FM Mono d. Blok Penerima FM Stereo FMAFIFRFAFstereocoder Gambar 9.4. Blok Penerima FM Stereo Secara gambar rangkaian blok , penerima FM hampir sama dengan penerima AM , perbedaan berada pada frekuensi yang diterima yaitu antara 88 Mhz - 108 Mhz dan frekuensi antara sebesar 10,7 Mhz serta cara demodulasinya serta bagian low pass filter pada penerima mono dan pada mode stereo dilengkapi dengan stereo decoder dan 2 power amplifier untuk sistem penerima FM stereo. Gambar Keterangan Penala memilih sinyal yang diinginkan dengan cara membuat suatu rangkaian resonator yang frekwensi resonansinya dapat dirubah rubah (geser) daerah kerja penala ini tergantung dari frekwensi yang akan diterima dan menurut aturan internasional seperti misalnya untuk PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 157 FM berada pada daerah frekwensi antara 88 MHz. sampai dengan 108 MHz. G Osilator lokal membangkitkan gelombang listrik dengan frekwensi tertentu , pembangkitan ini ada beberapa jenis,mulai dari osilator LC dikenal dengan osilator hartley, colpit, meissner dan lain lain serta pada osilator osilator dengan performa yang bagus baik tingkat kesetabilan maupun kerja frekwensinya yaitu dengan menggunakan PLL syntesizer . untuk FM kira-kira 98,7 MHz sampai 118,7 MHz. Pencampur, mencampur sinyal yang diterima ( dari penala ) setelah dikuatkan terlebih dahulu pada RF amplifier dengan sinyal dari osilator output dari mixer ini mempunyai keluaran yang komplek karena terdiri dari banyak frekwensi , namun karena ditala pada frekwensi IF, sehingga diperoleh sinyal dengan frekuensi anta ( IF ) yang paling besar . Frekuensi antara untuk semua sinyal penerimaan sama yaitu 10,7 MHz. namun adakalanya frekuensi antara ini tidak sebesar 10,7 MHz , misalnya pada peralatan komunikasi VHF dan UHF menggunakan frekwensi antara yang lebih besar dari 10,7 MHz. IF Penguat frekuensi antara ( IF ) menguatkan sinyal dengan frekuensi antara ( IF ) frekwensi antara ini dikuatkan sampai beberapa kali dan tingkatan , hal ini diharapkan untuk mendapatkan performa yang baik, kualitas penguat IF ini akan mempengaruhi selektifitas dari penerima radio , pada penerima AM dibatasi daerah kerja (band width) sekitar 10 KHz, bahkan untuk penerima SSB kurang dari 5 KHz namun untuk FM lebih lebar karena daerah spektrum frekwensinya juga lebar pada peralatan komunikasi dengan sistem FM narow band band width IF cukup sempit antara 10 ~ 15 KHz. Next >