< Previous PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 168 Gambar 9.10. Blok diagram pancarima SSB Pada dasarnya transceiver tebagi menjadi tiga bagian utama yaitu bagian VFO dan BFO bagian transmitter (pemancar) dan bagian receiver (penerima), dimana terdapat beberapa blok khusus yang digunakan untuk kedua jalur tersebut baik transmiter atau receiver. Sederhana sekali dalam merakit transceiver ini alat yang kita pergunakan hanya multi tester, RF probe, SWR dan power meter, 1KHz AF Tone Generator dan Radio HF SSB multi band berfungsi sebagai monitor frekwensi BFO, VFO, memonitor balance modulator sekaligus exciter baik pada transmitter atau receivernya. Gambar 9.11. Skematik diagram rangkaian SSB PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 169 Urutan perakitan berturut turut mulai dari merakit BFO, VFO, AF Amp, If Amplifier dan produk detektor ke rangkaian filter amplifier, Mic Amplifier, Balance modulator, RX mixer + Rf amplifier, terakhir TX mixer urutan tersebut untuk mempermudah pengecekan masing masing unit karena rangkaian ini adalah penggabungan dari beberapa unit rangkaian tersendiri. BFO Memprgunakan keramik filter tipe SFU 455 dua kaki yang dipergunakan kaki tengah untuk ground dikopel dengan capasitor dan capasitor trimer dan salah satu kaki pinggirnya ke basis transistor, BFO mempergunakan dua transistor tipe 2SC1815. Tc 1 untuk mengatur frekuensi BFO pada 453.5Kc sedang trafo IF 455Kc warna hitam untuk mengatur level daripada BFO. Untuk mengecek rangakaian ini mempergunakan RF Probe. Pada output BFO sekunder T9 cek dengan RF Probe atur T9 smpai level out put maksimum monitor di radio HF atau frekwensi Counter atur Capasitor trimer dan capasitor pararelnya sampai terpenuhi frekwensi yang dibutuhkan yaitu 453.5Kc. Untuk cek apakah terjadi osilasi pada BFO ini lepas Ceramik filter apakah RF Probe masih bergerak jika ia cek lagi rangakain nya disini apabila ceramik filter kita lepas RF Probe tidak bergerak. VFO Untuk VFO kita mempergunakan Fet Tipe 2SK192 dan diperkuat dengan satu buah transistor tipe 2SC1815. Rakit rangkaian ini serapi munkin dengan pemilihan komponen terutama capasitor disini kita mempergunakan capasitor kertas pada rangkain Colpits oscilator. Tutup rangkaian ini dengan kotak dari logam beserta Varconya sekalian. Pengetesan VFO sama dengan rangkaian BFO Trime Ferit Koker T13 monitor Frekwensinya dapakan frekwensi antara 4.100 Kc s/d 4.300 Kc apabila tidak didapatkan range frekwensi tersebut atur atur jumlah lilitan dan nilai capasitor bypas ke groundnya. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 170 AF Amplifier AF Amplifier dipergunakan IC tipe LM386 rakit bagian ini dan cek dengan Spiker pada out putnya. Colok kaki inputnya dengan obeng harus tidak ada cacat pada saat vulume potensio diperbesar. IF Amp dan Produk Detektor Rakit dulu produc detectornya dari mulai keempat diode 1N60 sampai T7 trafo IF 455 warna hitam sampai dengan capasitor bypass trafo ke ground. Colok salah satu kai pinggir trafo dengan obeng keraskan volume audio harus ada reaksi pada speaker. Pasang transistor untuk penguatnya tes pada basisnya pada speaker harus lebih keras suaranya. Rakit bagian ini semuanya. Filter Amplifier Pasang semua komponen dengan benar sampai kedelapan ceramic filternya terpasang semua. Coba dengar pada speaker colok pada input if atau pasang beberapa meter kabel kecil yang berfungsi sebagai antenna trim T6 dan T8 dengarkan suara di speaker sampai tidak ada cacat dispeaker harus berdesis keras. RX Mixer dan RF Amplifier Rakit rangkain ini dengan baik dan benar dalam membuat lilitan harus dalam keadaan rapi. Masukkan Snyal VFO ke input mixer coba monitor teman teman yang sedang QSO putar ferit pada koker berturut turu dari T3 lalu T4 sampai didapat sinyal penerimaan yang kuat lalu atur ferit T1 lalu T2 sampai diterima Penerimaan sinyal yang kuat dengan memperhatikan level pada S Meter. Apabila hal tersebut tidak didapatkan coba cek bagian ini lebih lanjut. Dengan demikian selesei sudah Bagian Receiver unit kita. Mic Amplifier Rakit bagian ini semua lalu pasang IC LM 741 coba dengar out putnya dengan headphone putar potensio level out putnya coba bicara di mikropon harus sempurna tanpa ada cacat pada out putnya. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 171 Balance Modulator Balance modulator mempergunakan ic tipe AN612 yang biasa dipakai pada radio CB. Rakit semua komponen dengan benar. Untuk cek rangkaian ini pasang probe ke outputnya pada ic AN612 bila ada sinyal pada probe set trimpot pada IC tersebut sampai simpangan nol lalu coba colok dengan pinset pda input mic amplifiernya jarum probe harus ada simpangan. Lalu pasang micropon coba berbicara meter pada probe harus bergerak gerak sesuai level input bicara anda. Pasang beberapa panjang kabel kecil sebagai antenna coba monitor diradio HF anda disini sinyalnya masih DSB Uper dan Lower Side Bandnya bunyi. Dengarka sampai tidak ada cacat disini rangkain sudah selesei. Lalu teruskan outputnya ke Rangkian Filter Amplifier coba berbicara denagan memasang beberapa meter kabbel ke sekunder T6 IF 455 warna Putih coba monitor diradio pada frekwensi 455 Kc dan coba berbicara trim ferit T6 dan Ferit T8 sampai terdengar suara pada USB diradio tanpa ada selef osilasi dan ada simpangan pada meter di probe. Apabila pada monitor radio anda sudah didapatka suara yang sempurna berarti sudah selesei sekaligus untuk bagian If rceifernya. TX Mixer Rakit bagian ini semua dengan baik buat pula lilitan pada T11 dan T12 serapi mungkin. Mixer yang kita pergunakan denga IC tipe TA7310 pasang juga amplifiernya transistor 2SC1815. Lalu pasang out put VFO dan Out put Balnce Modulatornya pada input ic TA7310 laulu pasang Probe beri input mic dengan af tone generator trim ferit T11 dan T12 lihat simpangan meter probe sampai diperoleh simpangan meter yang terbesar. Pasang microppon coba berbicara dimicropon lihat simpangan meter apabila kita tidak berbicara micropon tapi ada simpangan pada jarum meter probe atur trim T11 dan T12 sampai tidak ada simpangan di meter coba bicara lagi di micropon simpangan meter harus bergerak sesuai dengan level pembicaraan di mikropon. Coba pasang beberapa meter kabel kecil pada out put tx amplifiernya monitor diradio sesuai dengan frekwensi kerja exciter kita dengan mode LSB apabila side band tidak kita dapatkan pada mode LSB dengan sempurana atur lagi trimer capasitor pada BFO dan putar sedikit ferit pada trafo if PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 172 T8 warna hitam smpai didapatkan side band yang kita inginkan. Sampai disini seleseilah rangkaian exciter. PA TX Amplifier Gambar 9.12. Skematik diagram PA TX Amplifier Rangkaian PA mempergunakan tipe Power Fet karena murah dan mudah didapatkan di pasaran. Buatlah trafo dengan baik dan benar jangan sampai email pada kawatnya sampai terjadi lecet, pasang satu tingkat dulu transistor 2SC1815 pasang probe pada out put coba bicara di mikropon simpangan pada probe harus lebih beh besar dari tingkat exciter disini harus tidak sampai terjadi self osilasi osilasi apabila tidak bicara tidak ada simpangan pada jarum meter probe. Bila terjadi self osilasi coba cek bagian tersebut. Begitu pula pada perakitan drivernya. Driver kita pakai transistor tipe 2 SC1162. Power level meter yang didapat harus lebih besar dari tingkat sebelumnya juga. Lalu final unit juga buat lilitan serapi mungkin. Pengetesan lepas dulu input Pa dari exciter arur trimpot ukur tegangan jangan sampai melebihi 3V colok out put dengan probe hyarus tidak ada simpangan pada meternya. Apabila terjadi simpangan berarti terjadi sel oscilasi pada pagian tersebut. Lalu pasang input dari exciter pasang ac voltmeter dari avo meter coba bicara di micropon meter pada ac di avo meter harus menunjukkan beberapa volt ac sesuai dengan level bicara di mikropon. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 173 Low Pass Filter Buat lilitan low pass filter dengan baik dan rapi L1 dan L2. pasang semua komponen cek penyambunngan relay sampai benar pasang dumy load 50 Ohm pada konektor out put antena jangan lupa SWR dan Power meternya dipasang. Berbicara di mikropon atur atur ferit Koker L1 dan L2 sampai didapat poiwer maksimum lalu cek SWR nya harus menunjuk 1 : 1 dengan dumy Load 50 ohm jika tidak cek lagi Low Pass Filternya. Setelah iti coba pasang antena 80M Band ada di konektor radio qrp anda monitor teman yang QSO coba memasukinya dan minta report. Rangkaian tersebut juga bisa dikembangkan menjadi Dual Band QrpTransceiver 80 M / 40 M Band yang mana berfungsi sebagai Generator Transceiver Dual Band.dengan merubah beberapa bagian unit. C. RANGKUMAN Pesawat penerima radio mempunyai fungsi sebagai berikut: pertama memisahkan sinyal radio yang dikehendaki dari semua sinyal radio lain yang diterima oleh antena, dan menolaknya sinyal yang tidak dikehendaki tersebut, sinyal yang dipisahkan tersebut lalu dikuatkan sampai pada tingkatan tertentu yang dapat digunakan, dan akhirnya memisahkan sinyal suara dipisahkan dari pembawa (carier) radio untuk didapatkan kembali sinyal informasi dan selanjutnya sinyal audio tersebut dikuatkan dan diumpankan ke speaker. Penerima langsung merupakan generasi awal dari penerima radio pada penerima ini tidak terjadi konversi frekwensi dan sangat sederhana sehingga masih banyak kelemahannya. Mengingat banyaknya kelemahan dari sistim pertama dengan penerima langsung, dikembangkan sistem yang kedua dengan sistim penerima tidak langsung atau yang lebih populer dengan nama penerima superheterodyne Penerima superheterodin dikembangkan untuk memperbaiki selektifitas dari sinyal radio dengan frekwensi yang berdekatan dengan cara menggiring semua frekwensi yang diterima ke satu frekwensi tertentu yang seragam yaitu frekwensi IF. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 174 Prinsip Superheterodin adalah jika ada dua buah sinyal sinusoidal dengan frekwensi yang berbeda dicampurkan sehingga kedua sinyal tersebut saling mengalikan atau menambahkan dan dilewatkan pada sebuah fungsi transfer tidak linier maka keluarannya akan mengandung komponen frekwensi jumlah dan selisih dari kedua frekwensi tersebut. Pada penerima radio superheterodyne, frekuensi sinyal yang diterima diubah kedalam frekuensi yang lebih rendah yang disebut frekuensi antara ( IF = Intermediate Frequency ). Frekuensi ini sama untuk semua sinyal yang diterima baik dari band MW , LW maupun SW yaitu 455 kHz - 470 kHz. Penerima FM hampir sama dengan penerima AM , perbedaan berada pada frekuensi yang diterima yaitu antara 88 Mhz - 108 Mhz dan frekuensi antara sebesar 10,7 Mhz serta cara demodulasinya serta bagian low pass filter pada penerima mono dan pada mode stereo dilengkapi dengan stereo decoder dan 2 power amplifier untuk sistem penerima FM stereo. Piranti elektronik yang digunakan untuk hubungan radio dikenal sebagai pesawat pancarima (radio transceiver). Sistem modulasi yang paling banyak diterapkan dalam radio komunikasi adalah sistem modulasi AM dan FM. Sebuah sideband tunggal (SSB) transceiver adalah perangkat transmisi berdaya rendah yang digunakan di radio amatir. Ini adalah salah satu jenis transceiver QRP dan terkenal karena berdasarkan jumlah daya yang sangat rendah, sering kurang dari lima watt. Pada dasarnya transceiver tebagi menjadi tiga bagian utama yaitu bagian VFO dan BFO bagian transmitter (pemancar) dan bagian receiver (penerima), dimana terdapat beberapa blok khusus yang digunakan untuk kedua jalur tersebut baik transmiter atau receiver. D. TUGAS 1. Buat kelompok praktik yang terdiri dari 3 orang siswa ! 2. Siapkan peralatan berikut : VHF transceiver, SWR Meter, Kabel koaksial RG8, Power supply dan Antena VHF. 3. Hubungkan alat dan bahan seperti pada gambar berikut : PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 175 4. Atur tegangan power supply sebesar 12-13,8 V, kemudian nyalakan transceiver. 5. Gunakan daya yang rendah (Low atau Middle) untuk pemancar. 6. Atur frekuensi kerja pemancar mulai dari 140 – 160 MHz (step: 1MHz). 7. Ukur daya forward dan daya reflected yang ditunjukkan jarum SWR meter. Catat dalam tabel berikut. Dari tabel tersebut buatlah kesimpulan. Tabel 9.1. No Frekuensi (MHz) Forward (Watt) Reflected (Watt) 1 140 2 141 3 142 4 143 5 144 6 145 7 146 8 147 9 148 10 149 11 150 12 151 13 152 14 153 15 154 16 155 17 156 18 157 19 158 PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 176 20 159 21 160 E. TES FORMATIF 1. Sebutkan blok diagram penerima radio langsung dan jelaskan fungsinya dengan singkat ! 2. Sebutkan blok diagram penerima radio Super Heterodyne dan jelaskan fungsinya dengan singkat ! 3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Radio Pancarima ! F. LEMBAR JAWAB TES FORMATIF 1 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 2 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 3 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 177 5.1 KEGIATAN BELAJAR 10 A. TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah pembelajaran ini diharapkan siswa dapat : Memahami Teknologi pemrosesan sinyal digital dan penggunaan perangkat lunak untuk perencanaan sistem radio B. MATERI 1. Pulsa Modulasi Sistem telekomunikasi dewasa ini dituntut terbebas dari gangguan sistem transmisi, seperti gangguan petir, gangguan saluran terlalu panjang, gangguan loncatan api dari pengapian motor dansebagainya. Di samping itu juga dituntut kualitas reproduksi informasi yang bersih dan noise rendah. Untuk itu diperlukan sistem komunikasi digital yang prinsipnya merubah besaran analog ke dalam besaran digital, yang kemudian dipancarkan berupa pulsa-pulsa digital. Karena sistem digital hanya mempunyai kondiai logik "1" dan "0", maka level tegangan atau amplitudo tidak ada artinya. Sistem komunikasi digital ini akan mengolah kembali pulsa digital yang dipancarkan dan merubahnya ke dalam sinyal analog kembali. Gambar.10.1. Blok diagram pemancar dan penerima pulsa modulasi Sistem komunikasi data (Gambar 10.1) memerlukan sebuah sistem komunikasi yang mampu mentransmisikan data-data yang akurat, level tegangan yang presisi antara tegangan di pemancar dan di penerima. Level tegangan referensi yang akurat baik di pemancar dan penerima ini diperlukan pada sistem pengendalian jarak jauh tanpa kabel, seperti pengendalian motor jarak jauh, fasilitas power elektronik yang dikendalikan dari jarak jauh, sistem telepon digital Next >