< Previous PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI X Seni Budaya (termasuk muatan lokal) Prakarya dan Kewirausahaan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Kelas X, XI, XI KELOMPOK B (WAJIB) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Sejarah Indonesia Bahasa Inggris Kelas X, XI, XI KELOMPOK A (WAJIB) PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI XI GLOSARIUM Fading : Pertemuan pantulan gelombang radio Directivity : Sudut pengarahan antena Radiator isotropis : Referensi untuk menyatakan sifat kearahan antena Gain : Suatu penguatan Bit stream : proses penumpangan sinyal digital ke dalam sinyal pembawa Amplitudo Shift Keying : Proses pemodulasian dengan cara menggeser Amplitudo sinyal Frekuensi Shift Keying : Proses pemodulasian dengan cara menggeser Frekuensi Phase Shift Keying : Proses pemodulasian dengan cara menggeser Phasa. Envelope detector : Rangkaian deteksi sampul Digital Enhanced Cordless Telecommunications : Standar komunikasi digital digunakan untuk membuat system telepon tanpa kabel Advance MobIle Phone Service : Teknologi mobile telephon generasi pertama yang masih menggunakan system analog. Radio Eropa Messaging System : sistem radio paging Eropa. Land Mobile Radio System : Suatu sistem komunikasi nirkabel untuk digunakan oleh pengguna kendaraan darat Differensial Phase Shift Keying : Bentuk umum modulasi fasa untuk mengirimkan data dengan mengubah fasa dari gelombang pembawa Phase Locked Loop : Pembangkit sinyal dengan pengunci phasa Band Pass Filter : Penyaring pelolos band Frequency-Division Multiple Access : Pengiriman sinyal untuk berdampingan pada waktu dan ruang tanpa saling mengganggu. Guard band : Pemisah bidang frekuensi Adjacent channel : Interferensi antar kanal yang berdekatan carrier signal : Sinyal pembawa informasi Frequency Division Multiple Access : Pembagian spektrum gelombang dalam beberapa kanal frekuensi Time Division Multiple Access : Teknologi transmisi digital yang mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna Global System for Mobile : Generasi kedua dari standar sistem seluller PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI XII digital modulation : Pemodulasian secara digital Code division Multiple Access : Penggunaan frekuensi yang sama dalam waktu bersamaan tetapi menggunakan sandi unik Time Hopping Spread Spectrum : Pengiriman sinyal pembawa informasi tidak kontinyu image rejection ratio : Kemampuan penerima radio menolak frekuensi bayangan Pulse Code Modulation : Proses penumpangan informasi kode pulsa ke sinyal pembawa Pulse Amplitude Modulation : Sistem pengambilan sinyal sample yang sempit Pulse Code Modulation : perubahan data biner paralel ke dalam data biner seri yang selalu bergeser secara deret Pulse Width Modulation : Sistem modulasi lebar pulsa Pulsa Phase Modulasi : sistem pemrosesan sinyal analog ke dalam pulsa-pulsa digital yang beda phase-nya berubah sesuai dengan amplitudo sinyal masukan Parasitic effects : Sifat resistor yang berubah menjadi kapasitif atau induktif saat kena RF PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 1 I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Buku teks ini membahas tentang sistem penerima Radio yang berisi tentang konsep-konsep penerima Radio. Pembahasan dimulai dari sejarah ditemukannya Radio, standar Radio yang diberlakukan, bagian-bagian penerima Radio yang dibahas secara konseptual yang mendasarkan teori berisi tentang prinsip-prinsip dasar. Dewasa ini, rangkaian penerima Radio sudah dibuat sangat kompak dan integrated, namun dengan memahami prinsip dasar teknik penerima Radio diharapkan siswa mampu membangun sikap dan ketrampilan sesuai dengan tuntutan dunia kerja. B. Prasyarat Untuk memahami buku teks ini siswa disyaratkan sudah memahami mata-mata pelajaran sebagai berkut: 1). Teknik Elektronika 2). Teknik Pengukuram 3). Matematika 4). Fisika 5). Agama 6). Kewarganegaraan C. Petunjuk Penggunaan Buku teks ini bisa dibakai sebagai bahan bacaan di rumah, maupun pada saat pelatihan bsgi guru Kelas XI , SMK. D. Tujuan Akhir Setelah membaca buku teks ini diharpan siswa memahami sejarah televisi, agar pada diri siswa mampu menanamkan sikap spiritual maupun sikap sosial, pengetahuan teknik penerima televisi warna. E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 2 KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI & REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK ELEKTRONIKA PAKET KEAHLIAN : TEKNIK ELEKTRONIKA KOMUNIKASI MATA PELAJARAN :PEREKAYASAAN SISTEM RADIO & TELEVISI KELAS :XI SEMESTER : GANJIL KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) KI-1 (RELIGIUS) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1.1. Membangun kebiasaan bersyukur atas limpahan rahmat, karunia dan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. 1.2. Memilikisikap dan perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, jujur, disiplin, sehat, berilmu, cakap, sehinggadihasilkan insan Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang keilmuannya. 1.3. Memiliki sikap saling menghargai (toleran) keberagaman agama, bangsa,suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global KI-2 (SOSIAL) 2. Menghayati dan Mengamalkan 2.1. Menerapkan perilaku ilmiah (memiliki PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 3 perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; bertanggung jawab; terbuka; peduli lingkungan) sebagai wujud implementasi proses pembelajaran bermakna dan terintegrasi, sehingga dihasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif dan inovatifmelalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) sesuai dengan jenjang pengetahuan yang dipelajarinya. 2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan 2.3. Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari selama di kelas, lingkungan sekolah. KI-3 (PENGETAHUAN) 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban,terkait penyebab 3.1. Menerapkan rangkaian frekuensi radio 3.2. Menerapkan teknologi pemrosesan dan pemodulasian sinyal gambar 3.3. Memahami definisi televisi standar- standard definition television(SDTV) 3.4. Mendeskripsikan High Devinition Television (HDTV) 3.5. Menerapkan Penerima Satelit pada sistem penerima TV digital PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 4 fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI-4 (KETRAMPILAN) 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. 4.1. Menguji sistem penerima dan pemancar radio analog 4.2. Menguji pemrosesan sinyal video sistem penerima televisi analog 4.3. Mendiagramkan standard definition television 4.4. Menggunakan penerima TV High Definition Television Menggunakan sistem penerima satelit 1.1 KEGIATAN BELAJAR 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah pembelajaran ini diharapkan siswa dapat : 1. Menginterprestasikan karakteristik gelombang frekuensi radio dan propagasi sinyal radio. B. MATERI Pengertian Getaran dan Gelombang Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Gelombang adalah suatu getaran yang merambat, selama perambatannya gelombang membawa energi. Pada gelombang, materi yang merambat memerlukan medium, tetapi medium tidak ikut berpindah. Jenis-jenis Gelombang Walaupun terdapat banyak contoh gelombang dalam kehidupan kita, secara umum hanya terdapat dua jenis gelombang saja, yakni gelombang mekanik dan PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 5 gelombang elektromagnetik. Pembagian jenis gelombang ini didasarkan pada medium perambatan gelombang. Contoh dari gelombang elektromagnetik adalah gelombang radio. Propagasi Apabila kita berbicara tentang propagasi maka kita menyentuh pengetahuan yang berhubungan dengan pancaran gelombang radio. Seperti kita ketahui bahwa apabila kita transmit, pesawat kita memancarkan gelombang radio yang ditumpangi oleh audio kita. Gelombang radio tadi diterima oleh receiver lawan bicara kita dan oleh receiver itu gelombang radionya dihilangkan dan audio kita ditampung lewat speaker. Gelombang radio yang dipancarkan tadi berupa gelombang elektromagnetik bergerak menuruti garis lurus. Gelombang radio mempunyai sifat seperti cahaya, ia dapat dipantulkan, dibiaskan, direfraksi dan dipolarisasikan. Kecepatan rambatanya sama dengan kecepatan sinar ialah 300.000 km tiap detik. Dapat kita bayangkan bila gelombang radio bisa mengelilingi dunia, maka dalam satu detik bisa keliling dunia 7 kali. Kita ketahui bahwa dunia kita berbentuk bulat seperti bola, akan tetapi pancaran gelombang radio high frequency dari Indonesia bisa sampai di Amerika Serikat yang terletak dibalik bumi sebelah sana, padahal ia bergerak menuruti garis lurus. Phenomena alam seperti tersebut tadi dapat dijelaskan sebagai uraian di bawah ini. Di angkasa luar, ialah di luar lapisan atmosphere bumi terdapat lapisan yang dinamakan ionosphere. Ionosphere adalah suatu lapisan gas yang terionisasi sehingga mempunyai muatan listrik, lapisan ini berbentuk kulit bola raksasa yang menyelimuti bumi. Lapisan ini dapat berpengaruh kepada jalannya gelombang radio. Pengaruh-pengaruh penting dari ionosphere terhadap gelombang radio adalah bahwa lapisan ini mempunyai kemampuan untuk membiaskan dan memantulkan gelombang radio. Kapan gelombang radio itu dipantulkan dan kapan gelombang radio dibiaskan atau dibelokkan tergantung kepada frekuensinya dan sudut datang gelombang radio terhadap ionosphere. Frekuensi gelombang radio yang mungkin dapat dipantulkan kembali adalah frekuensi yang berada pada range Medium Frequency (MF) dan High PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 6 Frequency (HF). Adapun gelombang radio pada Very High Frequency (VHF) dan Ultra High Frequency (UHF) atau yang lebih tinggi, secara praktis dapat dikatakan tidak dipantulkan oleh ionosphere akan tetapi hanya sedikit dibiaskan dan terus laju menghilang ke angkasa luar. Gelombang radio yang menghilang ke angkasa luar tadi dalam istilah propagasi dikatakan SKIP. PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO Tabel 1.1 Very Low Frequency VLF 3 - 30 KHZ Low Frequency LF 30 - 300 KHz Medium Frequency MF 300 - 3.000 KHz High Frequency HF 3 - 30 MHz Very High Frequency VHF 30 - 300 MHz Ultra High Frequency UHF 300 - 3.000 MHz Super High Frequency SHF 3 - 30 GHz Extremely High Frequency EHF 30 - 300 GHz Perambatan Gelombang Pada gambar 1.1. dapat dilihat sebuah antena yang memancarkan gelombang radio pancaran gelombang radio ini menyebar kesegala penjuru secara merata untuk antena vertikal sebagian gelombang yang bergerak pada permukaan bumi disebut GELOMBANG BUMI, selain dari pada itu disebut GELOMBANG ANGKASA. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 7 B U M I Gambar 1.1. Perambatan Gelombang Jangkauan perambatan gelombang. Kerugian pada permukaan bumi dengan naiknya frekuensi akan semakin BESAR. Gelombang bumi dapat merambat dalam daerah gelombang panjang sampai 1000 km, dalam daerah gelombang menengah hanya sampai 300 Km dan dalam daerah gelombang pendek sampai 100 km. gelombang angkasa merambat secara GARIS LURUS, berhubung dengan itu angkasa tidak bisa mengikuti permukaan bumi kita. Berikut adalah tabel daerah frekuensi kerja, redaman, jangkauan, pantulan dan jenis gelombang yang dipakai untuk berkomunikasi. Next >