< Previous12.2. Kas Kecil 353 12.3. Rekonsiliasi Bank 355 BAB 13 Keterampilan Komunikasi dan Korespondensi 359 13.1. Keterampilan E-mail dan Faksimili 362 13.2. Keterampilan Bahasa Tulis SMS Ponsel 371 13.3. Keterampilan Korenspondensi Indonesia 380 13.4. Keterampilan Korenspondensi Luar Negeri 404 Daftar Pustaka A1 1 Bab I Pendahuluan Buku ini berjudul Kesekretarisan sehingga sepintas lalu seperti buku ini yang membahas materi tentang sekretaris, tetapi sebenarnya buku ini membahas materi administrasi perkantoran; sehingga materi tentang profesi sekretaris hanya merupakan salah satu bagian. Buku ini disusun berdasarkan kompetensi yang ditentukan sesuai kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun 2004 untuk Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Administrasi Perkantoran. Ada 18 kompetensi di dalam kurikulum itu, yang kemudian dijadikan sebagai titik tolak penulisan buku. Ke-18 kompetensi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bekerja sama dengan kolega dan pelanggan. 2. Mengikuti prosedur keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja. 3. Berkomunikasi melalui telepon. 4. Menggunakan peralatan kantor. 5. Merencanakan dan melakukan pertemuan. 6. Melakukan prosedur administrasi. 7. Mengikuti aturan kerja sesuai dengan lingkungan kerja. 8. Menjaga dan melindungi budaya kerja. 9. Mengatur penggandaan dan pengumpulan dokumen. 10. Menangani surat masuk dan keluar. 11. Membuat dan menjaga sistem kearsipan untuk menjamin integritas. 12. Mencatat dikte untuk mempersiapkan naskah. 13. Menghasilkan dokumen sederhana. 14. Menciptakan dan mengembangkan naskah untuk dokumen. 15. Mengatur perjalanan bisnis. 16. Memberikan pelayanan kepada pelanggan. 17. Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi. 18. Memproses transaksi keuangan. Berdasarkan 18 kompetensi yang ditentukan di dalam kurikulum, buku ini membahas secara meluas materi-materi perkantoran yang berkaitan dengan pekerjaan tiga jenis profesi: sekretaris, manajer kantor, dan pegawai administrasi yang menjadi target buku ini. Materi-materi tersebut adalah: kantor, organisasi, manajemen perkantoran, sarana kantor, tata ruang kantor, pengorganisasian dalam kantor, perencanaan kerja, efisiensi pekerjaan, efisiensi dalam kantor, tata kerja, sistem kerja, hubungan kerja, kepemimpinan, kepengikutan, pengamanan, keselamatan kerja, kesehatan kerja, profesi sekretaris, profesi manajer kantor, profesi pegawai administrasi, kompetensi khusus sekretaris, moral sekretaris, empat keterampilan bahasa yang harus dikuasa oleh sekretaris, manajer kantor maupun pegawai administrasi, kearsipan dan 2 pengarsipan yang juga harus dikuasai oleh ketiga profesi itu, akuntansi dasar dan keuangan, dan keterampilan komunikasi dan korespondensi dan sebagainya. Khususnya bahasan yang berkaitan dengan materi korespondensi, dalam buku ini, selain membahas korespondensi bahasa Indonesia dan korespondensi bahasa Inggris; juga dibahas korespondensi bahasa Jepang. Korespondensi bahasa Jepang dianggap perlu untuk diajarkan mengingat bahwa korespondensi Jepang, akhir-akhir ini, pemakaiannya mempunyai frekuensi yang sangat tinggi. Hal tersebut, ditandai sejalan dengan semakin berkembangnya hubungan bisnis antara Indonesia dan Jepang. Sementara itu, bobot materi yang diajarkan, diserahkan sepenuhnya kepada sekolah dan tenaga guru yang ada di masing-masing sekolah. Berdasarkan 18 kompetensi yang ditentukan di dalam kurikulum dan isi materi, buku ini bertujuan mencetak tenaga lulusan yang nantinya sanggup dipekerjakan sebagai: 1. Sekretaris, yaitu sekretaris organisasi atau sekretaris kantor, atau sekretaris perorangan pimpina, atau sekretaris pribadi tokoh masyarakat; 2. Manajer kantor, yaitu pimpinan sebuah kantor administrasi baik pemerintah maupun swasta, kantor lembaga pemerintah maupun kantor badan usaha swasta; 3. Pegawai administrasi yaitu karyawan kantor yang menangani urusan administrasi perkantoran, baik pemerintah maupun swasta. Delapan belas kompetensi yang ditentukan di dalam kurikulum tersebut, kemudian diramu menjadi materi pelajaran sebanyak 12 bab. Bab I : Pendahuluan Bab II : Organisasi dan Kantor Bab III : Sarana Kantor Bab IV : Organisasi Dalam Kantor Bab V : Perencanaan Kerja Kantor, Efisiensi Pekerjaan, dan Kerja Sama. Bab VI : Tata Kerja, Sistem Kerja, Hubungan Kerja dan Kepemimpinan Bab VII : Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan kerja Bab VIII : Profesi Sekretaris, Manajer Kantor, dan Pegawai Administrasi. Bab IX : Kompetensi Khusus dan Moral Sekretaris Bab X : Empat Kemahiran Bahasa Bab XI : Mengelola dan Menjaga Sistem Kearsipan Bab XII : Proses Transaksi Akuntansi Bab XIII : Keterampilan Komunikasi dan Korespondensi. Isi ringkas dari masing-masing bab beserta kompetensi kurikuler diintegrasikan di dalamnya, kemudian dijabarkan melalui bab demi bab sebagai berikut. 3 Bab II Organisasi dan Kantor Sinopsis: Bab ini menyediakan pengetahuan tentang kantor dan berbagai macam organisasi tempat para siswa belajar setelah lulus, juga mengenai pengetahuan kantor dan manajemen termasuk manajemen perkantoran, kemudian pekerjaan kantor berikut relasinya dengan kolega dan pelanggan, lalu fungsi-fungsi manajemen, pengetahuan tentang profesi sekretaris kantor atau sekretaris organisasi dan kesekretariatan, manajemen perkantoran dan manajernya, kemudian keterampilan manajemen perkantoran dan keterampilan bekerja secara benar sebagaimana mestinya. Kompetensi Inti dari Bab II 1. Bekerja sama dengan kolega dan pelanggan. 2. Mengikuti aturan kerja sesuai dengan lingkungan kerja. 3. Melakukan prosedur administrasi. 4. Menjaga dan melindungi budaya kerja. Pengetahuan tentang kantor dan organisasi,kemudian pengetahuan kantor dan manajemen, pekerjaan berikut kolega dan pelanggan, fungsi-fungsi manajemen, profesi sekretaris kantor, sekretaris organisasi dan kesekretariatan, manajemen perkantoran dan manajernya, penngetahuan serta keterampilan bekerja sabagai mana mestinya. 4 Kompetensi dan isi bab 1. Pengetahuan tentang kantor dan organisasi menumbuhkan kesiapan siswa untuk bekerja, setelah lulus sekaligus membentuk kompetensi bekerja bersama dengan kolega, pimpinan kantor dan pelanggan. 2. Pekerjaan kantor yang dilakukan mengikuti manajemen membentuk kompetensi melakukan prosedur administrasi dan kompetensi menjaga dan melindungi budaya kerja. 3. Pengetahuan kantor dan manajemen, fungsi-fungsi manajemen, profesi sekretaris atau manajer kantor membentuk kompetensi bekerja sama dengan pelanggan. 4. Pengetahuan dan keterampilan manajemen perkantoran dan pengetahuan profesi sekretaris di kantor atau sekretariat membentuk kompetensi bekerja dengan mengikuti aturan kerja sesuai dengan lingkungan kerja. Kata-Kata Kunci kantor, organisasi, manajemen, perkantoran, pimpinan, kolega, manajer, kesekretariatan, pelanggan 5 BAB II Organisasi dan Kantor 2.1 Pengertian Organisasi 2.1.1 Pengertian Ada banyak pngertian tentang organisasi dan kantor, disini secara ringkas akan dijelaskan sbagai berikut. Organisasi adalah satu jnis wadah perlengkapan di masyarakat yang dibikin oleh orang-orang dengan tujuan dapat memperoleh efesiensi kerja tertntu yang sebesar-besarnya. Kantor adalah bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan administrasi dan tempat pengendalian kegiatan informasi. Berarti segala macam urursan di dalam organisasi harus melewati kegiatan kantor dan keluar masuknya informasi menyangkut organisasi juga harus melalui kantor. Organisasi itu sendiri dibentuk oleh orang-orang dengan tujuan tertentu yang dapat dipetik hasilnya secara bersama-sama, berarti cukup ditangani secara sendiri perorangan, maka orang-orang tidak akan membuat wadah yang disebut organisasi. 2.1.2 Unsur-unsur Organisasi Kalau kita memperhatikan penjelasan di atas tentang pengertian organisasi maka dapatlah di katakan bahwa setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut : • Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama. • Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang • Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing • Ada tujuan tertentu 1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama Organisasi adalah merupakan merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang unutk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaiman cara bekerja sama tersebut akan dilaksankan. Pengertian tempat di sini dalam ari yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan 6 tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya. 2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupaka proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dlam praktek, jika kerja sam atersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi,mempunayi kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya. 3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubngan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain. 4. Ada tujuan tertentu Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cendrung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisiasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut : - Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah : - Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama. - Harus ada orang-orang yang bekerja sama. - Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas. - Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai. · Unsur-unsur Organisasi Ada wadah atau tempatnya Ada orang-orangnya Kedudukan dan tugas yang jelas Ada tujuannya7 2.1.3 Asas-asas Organisasi Agar suatu organisasi dapat berjalan baik perlu adanya asas-asas atau prinsip-prinsip tertentu. Atau dengan kata lain suatu organisasi yang baik perlu dilandasi oleh suatu asas-asas atau prinsip-prinsip tertentu. Dengan pengetahuan tentang asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi maka dalam setiap usaha untuk mengorganisasi kalau tidak mau mengalami kesulitan atau kegagalan maka prinsip-prinsip tersebut harus kita perhatikan. Adapun beberapa asas atau prinsip organisasi yang perlu diketahui antara lain adalah sebagai berikut : o Asas perumusan tujuan o Asas pembagian kerja o Asas pendelegasian wewenang o Asas koordinasi o Asas efesiensi pengawasan o Asas pengawasan umum 1. Asas perumusan tujuan Dalam menyusun suatu organisasi, maka asas yang harus diperkirakan adalah asas perumusan tujuan. Dengan asas tersebut maka berarti bahwa sebelum organisasi tersebut disusun, maka terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dari organisasi itu dibentuk. Dengan lain menyusun organisasi tersebut bermaksud agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif. 2. Asas pembagian kerja Dimuka telah dikemukakan bahwa, dalam pembentukan atau penyusunan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Karena suatu organisasi selalu membutuhkan tenaga-tenaga orang lain yang kadang-kadang tidak sedikit jumlahnya, maka perlu adanya pembagian kerja yang baik. Dengan adanya pembagian kerja maka tiap orang / bagian akan dapat mengetahui secara jelas tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya masing-masing dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, akan dapat diharapkan tidak terjadinya kesimpang siurang dalam pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif. 3. Asas pendelegasian wewenang Bagi manajer sulit untuk melakukan seluruh pekerjaan seorang diri baik karena keterbatasan kemampuan waktu dan sebagainnya. Untuk itu perlu bagi seorang menajer dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya menyerahkan sebagian yang tidak begitu penting kepada bawahan-bawahannya. 8 4. Asas koordinasi Dengan adanya pembagian kerja dalam suatu organisasi maka diharapkan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya jangan sampai terjadi kesimpang siuran. Akan tetapi, dalam praktek adanya koordinasi yang baik maka kemungkinan kesimpang siuran itu tetap ada, sebab kecenderungan setiap orang atau setiap bagian mempunyai egoisme untuk berusaha melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Tindakan ini pada prinsipnya adalah baik, tetapi kalau tindakan ini berlebih-lebihan artinya tidak memperhatikan kegiatan-kegiatan lain maka justru dapat menyulitkan, misalnya bagian produksi berusaha untuk meningkatkan produksinya sebanyak mungkin tanpa memperhatikan bagian penjualan, maka ini berarti akan menimbulan over produksi (produksi yang berlebihan). 5. Asas batas efisiensi pengawasan Dalam meningkatkan tugas masing-masing orang / bagian tersebut mempunyai beberapa orang yang dibawah pengawasannya untuk itu batas-batas efisiensi pengawasan harus betul-betul diperhatiakan, artinya bila batas pengawasan orang hanya lima orang maka janganlah orang tersebut dibebani untuk mengawasi delapan orang. Bebrapa batas yang tepat sebenarnya tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing yang tidak dapat dibaut standar secara tegas. Perbedaan kecakapan yang memimpin, sikap pekerjaan dan faktor-faktor lain ikut pula menentukan beberapa batas yang paling baik 6. Asas pengawasan umum Suatu organisasi tidak dapat terjamin kelancarannya bila pengawasannya kurang baik untuk itu maka dalam penyusunan organisasi harus dilakukan sedemikian rupa misalnya diusahakan penyusunan organisasi yang sederhana sehingga dengan demikian pimpinan akan mampu melakukan pengawasan secara keseluruhan. Asas-asas penyusunan organisasi Perumusan tujuan jelas Pembagian kerja jelas Pendelegasian wewenang jelas Koordinasi jelas Ada efisiensi pengawasan Ada pengawasan menyeluruh 9 2.2 MACAM ORGANISASI 2.1.1 Organisasi Politik - Ruang lingkupnya - Macam-macamnya - Pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan organisasi politik - Organisasi politik Ruang linkupnya : 1. kekuasaan eksekutif : pemerintah 2. kekuasaan yudikatif : pelaksana / penegak 3. kekuasaan legislative : pelaksana pembuat undang-undang (DPR-MPR) Macam-macamnya : 1. Bentuk Monarki : Suatu bentuk negara yang dikuasai seseorang yang disebut raja. 2. Bentuk Oligarki : Negara yang dikuasai oleh bebrapa orang elit politik. 3. Bentuk Demokrasi : Negara yang didasarkan oleh kedaulatan rakyat. Pekerjaan yang berkenaan dengan organisasi politik (partisipasi politik). Polittik artinya proses penyelenggaraaan negara. Macam-macamnya: 1. Menduduki jabatan politik atau administrasi 2. Menjadi pejabat suatu organisasi politik 3. Menjadi anggota suatu organisasi politik 4. Menjadi pejabat pemuli (KPU) 5. Menjadi anggota pejabat penyelenggaraan pemilu. Organisasi politik adalah organisasi yang bertugas dalam penyelenggaraan negara 2.2.2 Organisasi Bisnis Bisnis masa depan dalam menghadapi lingkungan / iklim bisnis pada abad XXI, menunjukan alternatif terbaik harus terdiri dari tenaga kerja yang kompetitif dan berkualitas, mampu menunjukan eksistensi organisasi yang kompetitif, sebagai jawaban terhadap tantangan bisnis di masa datang. Organisasi seperti itu adalah memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Mampu menjaring, menganalisis dan meanfaaatkan informasi. Informasi dari sumbernya secara tepat dapat sampai dan mempengaruhi kehidupan manusia di tempat-tempat yang jauh. 2. Organisasi harus mampu memberikan respon yang tepat sebagai jawaban terhadap tantangan lingkungan / iklim bisnis. Memilih bisnis baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen sekarang dan di masa mendatang. 3. Organisasi harus mampu memberikan respon secara cepat. Kecepatan sangat penting agar kesempatan / peluang bisnis Next >