< Previous69 31. Lantai Penutup Ruang Ikan (F.H. Floor Ceiling) b) Kapal Baja Gambar 69. Konstruksi melintang kapal baja 1 Penampang sebuah kapal atau bagian-bagiannya, umumnya dibedakan atas penampang melintang dan penampang membujur. Bentuk dari penampang-penampang ini sangat bergantung dari tipe sebuah kapal dan kegunaan dari kapal tersebut. Dengan demikian sistem kerangka yang digunakan dalam membangun kapal tersebut, ikut menentukan konstruksi melintang dan membujurnya. Penampang melintang sebuah kapal dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kaitan antara tipe kapal, system kerangka yang digunakan yang sekaligus memberikan perbedaan yang nyata mengenai perkuatan-perkuatan dan jumlahnya pada konstruksi bagian kapal yang mendapat tekanan terbesar yaitu dasar berganda. Dengan kata lain wrang-wrang yang digunakan sebagai perkuatan dasar berganda sebuah kapal akan sangat bergantung dari jenis kerangka yang digunakan pada konstruksi melintang kapal itu. Di bawah ini ditampilkan penampang melintang sebuah kapal dengan sistem konstruksi membujur melalui wrang penuh. Gambar 70. Penampang melintang sebuah kapal dengan sistem konstruksi membujur melalui wrang penuh 1 Keterangan gambar: 1. Lunas tegak 2. Lunas datar 3. Kulit kapal bagian bawah (pelat dasar bawah / alas) 4. Pelat samping 5. Kulit kapal/lambung kapal 6. Lajur bingkai 7. Lajur dasar dalam (pelat tank top) 8. Geladak antara bawah 9. Geladak antara atas 10. Geladak atas (utama) 11. Wrang penuh 12. Wrang terbuka 13. Wrang tertutup 14. Longitudinals 16. Pelat kipas (gusset plate) 17. Balok perkuatan membujur 18. Tutup geladak bawah 19. Lempeng samping 20. Balok geladak 21. Pelat siku/lutut 22. Gading-gading 23. Penguat deck 24. Tiang (pillar) 25. s/d 27 ambang palka 28. Penyangga ambang 29. Pagar 30. Pelat siku penguat 31. Bagian atas pagar 32. Dinding kedap air 33. Penguat dinding 71 15. Pelat pengisian (bilge bracket) 34. Lunas samping Gambar 71. Penampang melintang sebuah kapal dengan system kerangka melintang yang melalui wrang terbuka 1 Keterangan gambar : 1. Lunas tegak ( vertical keel) 2. Lunas dasar (horizontal keel) 3. Kulit kapal bagian bawah (bottom plating) 4. Lajur samping (bilge strake) 5. Kulit lambung kapal (shell plating) 6. Lajur bingkai (sheer strake) 7. Pelat tank top = lajur dasar dalam (tank top plating) 8. Geladak antara bawah (lower tween deck) 9. Geladak antara atas (upper tween deck) 10. Gelada Utama (main deck) 11. Wrang penuh (solid floor) 16. Pelat kipas (gusset bracket) 17. Papan penutup got (bilge bracket covers) 18. Lobang pengeringan (lightening hole) 19. Lempeng samping (margin plate) 20. Balok geladak (deck beam) 21. Pelat lutut = pelat siku (bracket) 22. Gading-gading (frames) 23. Lunas samping (bilge keel) 24. Tiang (pillars) 25. Ambang palka (hatch coaming) 26. Penyangga ambang palka (hatch coaming stay) 12. Wrang terbuka (open floor) 13. Baja siku gading balik 14. Longitudinals 15. Pelat pengisian (bilge bracket) 27. Baja siku gading 28. Bracket 29. Lobang udara (air holes) 30. Lobang air (water holes) Gambar 72. Konstruksi wrang plat 1 Gambar 73. Konstruksi wrang terbuka 1 g. Bentuk Haluan dan Buritan Macam-macam bentuk Haluan kapal: 73 Gambar 74. Bentuk haluan kapal 1 1) Konstruksi Haluan Haluan sebuah kapal merupakan bagian yang paling besar mendapat tekanan dan tegangan-tegangan, sebagai akibat terjangan kapal terhadap air dan pukulan-pukulan ombak. Untuk mengatasi tegangan-tegangan tersebut, konstruksi haluan sebuah kapal harus dibangun cukup kuat dengan jalan : - Di depan sekat pelanggaran bagian bawah, dipasang wrang-wrang terbuka yang cukup tinggi yang diperkuat dengan perkuatan-perkuatan melintang dan balok-balok geladak - Wrang-wrang dipasang membentang dari sisi yang satu ke sisi lainnya, dimana bagian atasnya diperkuat lagi dengan sebuah flens. Pada bagian tengah-tengah wrang secara membujur dipasang penguat tengah (center girder) yang berhenti pada jarak beberapa gading linggi depan. - Pada bagian di depannya, kulit kapal menjadi sedemikian sempitnya hingga tidak perlu dipasang penguat tengah lagi. - Gading-gading pada haluan, biasanya jaraknya lebih rapat satu sama lain. Pada jarak lebih 15 % panjang kapal terhitung dari linggi depan, gading-gading pada bagian bawah (deep framing) diperkuat, ( 20 % lebih kuat) kelingannya lebih rapat, jugat pelat lutut antara gading-gading dengan kulit kapal dipertebal. Lajur-lajur di dekat lunas, pelatnya dipertebal Gambar 75. Penampang membujur haluan 1 Gambar 76. Penampang samping depan 1 75 Gambar 77. Penampang bagian haluan 1 2) Bentuk Buritan Bentuk-bentuk buritan kapal dapat dilihat pada gambar di bawah ini : - Buritan counter Buritan cruiser spoon1 - Buritan cruiser-spoon2 Buritan full cruiser Gambar 78. Bentuk buritan kapal 1 Sebagai modifikasi dari bentuk-bentuk buritan yang ada maka terdapat 2 (dua) bentuk buritan lain masing-masing : - Buritan eliptika (eleptical stern) - Buritan rata (flat stern) Gambar 79. Bentuk modifikasi buritan kapal 1 Gambar 80. Bagian buritan 1 77 3) Konstruksi Buritan Bingkai baling-baling kapal modern umumnya terbuat dari baja tuang yang dibentuk streamline atau kadang-kadang terbuat dari pelat baja berat yang dialas secara terpadu. Bentuk dan tipenya sangat bergantung sebagian besar dari jenis kemudi yang dipasang. Bagian buritan sebuah kapal konstruksinya hampir sama dengan dengan konstruksi di bagian haluan, dengan perbedaan bahwa tinggi susunan balok-balok geladak tambahan 2,5 meter, pelat-pelat yang menghubungkan ujung-ujung senta disebut “crutches“. Bagian buritan di atas linggi kemudi, makin membesar untuk mana perlu diberi perkuatan khusus berupa sebuah tatanan yang disebut “ transom “ yang terdiri dari wrang yang kuat dan berat (wrang penuh) yang mengikat secara kuat linggi kemudi, dan gading-gading melintang serta blok-blok geladak yang saling dihubungkan satu sama lain secara terpadu. Wrang ini disebut transom floor, gading-gading yang memperkuat daerah ini disebut transom frame dan balok-balok geladaknya disebut transom beam. Gambar 81. Konstruksi buritan 1 h. Alat Bantu Kapal Gambar 82. Alat bantu di haluan kapal 1 1. Warping head 2. Drum 3. Bollards 4. Eyes to connect the stoppers 5. Guide roller 6. Center lead 7. Leadway 8. Head line 9. Forward spring Next >