< Previous169 k. Kapal jaring angkat Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap jaring angkat yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi jaring angkat, batang rentang depan dan belakang serta lampu pengumpul ikan. Kapal jaring angkat terbuat dari kayu, fiberglass atau baja dengan atau tanpa mesin. Pada kapal bagan tradisional, bangunan deckhouse dibangun di tengah bagan. Alat bantu penangkapannya antara lain lampu, rumpon, line hauler. Tujuan utama penangkapannya adalah ikan-ikan pelagis seperti ikan teri, layur, cumi-cumi, selar, kembung. Daerah penangkapannya umumnya di perairan yang tenang seperti di perairan air tawar, teluk atau pantai. Bagan perahu dapat dibagi berdasarkan jumlah perahu/kapal yang digunakan: 5. Bagan 1 perahu 6. Bagan 2 perahu Gambar 180. Perahu tanpa mesin menggunak anco sebagai alat tangkap 1 Gambar 181. Kapal jaring angkat cumi-cumi 1 Gambar 182. Kapal bagan 1 perahu 1 171 Gambar 183. Kapal bagan 2 perahu 1 Gambar 184. Kapal jaring angkat 1 l. Kapal tombak/harpun Kapal yang menggunakan tombak atau harpun untuk menangkap ikan. Dalam catatan sejarah, menombak merupakan teknik tertua dalam penangkapan ikan. Menombak dapat dilakukan dari pinggiran perairan, menyelam, atau menggunakan perahu/kapal. Sekarang ini, kapal penangkapan ikan dengan menombak terbuat dari kayu, fiberglass atau baja. Semua jenis kapal dapat digunakan, namun yang cukup terkenal adalah kapal paledang yang terbuat dari kayu dan masih digunakan nelayan dari Lamalera, NTT untuk menangkap paus. Mereka menggunakan tombak bambu dengan ujung lembing yang terikat tali untuk menangkapnya. Perahu layar tersebut memiliki ujung yang panjang yang disebut hamma hollo untuk tempat juru tikam (lama fa) bersiap menombak paus. Beberapa kapal paus modern menggunakan harpun (harpoon) untuk menombak paus. Harpun ditempatkan di haluan dengan mata harpun yang disambungkan dengan tali. Beberapa kapal penangkap paus juga melakukan proses pengolahan di kapalnya. Gambar 185. Penangkapan paus menggunakan perahu dan peralatan sederhana oleh nelayan Lamalera 1 Panjang : 29,8 m Lebar : 6,2 m Dalam : 3 m Berat kotor : 118 GT Kapasitas BBM : 16 ton 173 Kapasitas air tawar : 9 ton Gambar 186. Kapal penangkap paus 1 Gambar 187. Kapal paus dengan harpun dan pos pengamat di haluan 1 Panjang : 217,5 m Lebar : 27,9 m Dalam : 19 m Berat kotor : 32.020 ton Mesin utama : 2 x 7.500 hp/115 rpm Kapasitas air tawar : 2.320 ton Kapasitas pembekuan : 86 ton/hari Crew : 536 orang Gambar 188. Kapal induk paus 1 Gambar 189. Seekor paus ditombak oleh kapal Jepang 1 175 Gambar 190. Kapal paus milik Norwegia menaikan paus minke ke deck tengah 1 Gambar 191. Harpun paus 1 Gambar 192. Paus dinaikan melalui slipway (kiri), deck buritan kapal paus (kanan) 1 m. Kapal perikanan lainnya Kapal pengangkut perikanan Kapal yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan, termasuk memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan kapal. Beberapa jenis kapal pengangkut antara lalin: 1) Kapal kolekting Kapal kolekting atau reefer merupakan kapal yang khusus dilengkapi fasilitas pendingin untuk mengangkut hasil tangkapan. Kapal kolekting adalah kapal penampung dari kapal operasi, maksudnya yaitu kapal yang pekerjaannya tidak menangkap ikan seperti kapal operasi. Namun, kapal kolekting juga yaitu untuk membawa perbekalan seperti: bahan bakar, BBM, sembako, sayur-sayuran, alat elektronik, mesin-mesin yang diperlukan untuk kapal operasi, pakaian, refrigerant, komponen untuk mesin. Catatan Penangkapan paus sudah dilarang sekarang ini karena populasi puas sudah terancam punah 177 Gambar 193. Sebuah kapal trawl sedang merapat pada kapal reefer untuk memidahkan hasil tangkapan 1 2) Kapal pengangkut ikan hidup Kapal ini dilengkapi dengan tangki khusus untuk membawa ikan agar tetap hidup ssampai ditujuan. Berbagai jenis ikan karang dan lain-lain yang masih hidup dibawa ke wahana akuarium untuk dipelihara. Pada operasi penangkapan dengan pole and line, suplai ikan hidup juga dibutuhkan sebagai umpan. Umpan ikan hidup berupa ikan-ikan pelagis kecil seperti ikan teri, selar, dan ikan pelagis kecil lainnya. Gambar 194. Kapal pengangkut ikan hidup dengan tangki ikan 1 3) Kapal pengolahan Kapal pengolahan (processing ship) termasuk dalam class mother ship/kapal induk. Selain bertugas mengambil hasil tangkapan dan menyuplai kebetuhan kapal penangkap seperti bahan makanan/minuman, BBM, dan lain-lain, kapal ini juga langsung memproses ikan menjadi produk beku, kalengan, dan hasil olahan lainnya. Panjang : 164 m Lebar : 21,3 m Dalam : 12,6 m Berat kotor : 13.872 ton Mesin utama : 2 x 7.200 hp/139 rpm Kapasitas pembekuan : 90 ton/hari Crew : 261 orang Gambar 195. Kapal induk untuk pengolahan ikan 1 4) Kapal latih perikanan Kapal yang secara khusus memiliki fasilitas pendidikan untuk mendukung pelatihan penangkapan ikan. Berbagai pelatihan dilakukan seperti olahgerak, navigasi, dinas jaga, hingga pengoperasian alat tangkap. Umumnya kapal latih memiliki beberapa jenis alat tangkap. Next >