< Previous 161 ungu larutan Klorfenol merah 5,4-6,8 1 tetes 0,1% larutan kuning merah Bromfenol biru 6,2-7,6 1 tetes 0,1% larutan kuning Biru p-Nitrofenol 5,0-7,0 1-5 tetes 0,1% larutan tak berwarna kuning Azolitmin 5,0-8,0 5 tetes 0,5% larutan merah biru Fenol merah 6,4-8,0 1 tetes 0,1% larutan kuning merah Neutral merah 6,8-8,0 1 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol merah kuning Rosolik acid 6,8-8,0 1 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol kuning merah Kresol merah 7,2-8,8 1 tetes 0,1% larutan kuning merah α-Naftolftalein 7,3-8,7 1-5 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol merah mawar hijau Tropeolin OOO 7,6-8,9 1 tetes 0,1% larutan kuning merah mawar Timol biru 8,0-9,6 1-5 tetes 0,1% larutan kuning biru Fenolftalein (pp) 8,0-10,0 1-5 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol tak berwarna merah α-Naftolbenzein 9,0-11,0 1-5 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol kuning biru Timolftalein 9,4-10,6 1 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol tak berwarna biru Nile biru 10,1-11,1 1 tetes 0,1% larutan biru Merah Alizarin kuning 10,0-12,0 1 tetes 0,1% larutan kuning lilac Salisil kuning 10,0-12,0 1-5 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol kuning oranye-coklat Diazo ungu 10,1-12,0 1 tetes 0,1% larutan kuning ungu 162 Tropeolin O 11,0-13,0 1 tetes 0,1% larutan kuning oranye-coklat Nitramin 11,0-13,0 1-2 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol tak berwarna oranye-coklat Poirrier's biru 11,0-13,0 1 tetes 0,1% larutan biru ungu-pink Asam trinitrobenzoat 12,0-13,4 1 tetes 0,1% larutan tak berwarna oranye-merah 6. Indikator Asam Basa Alami Senyawa alam banyak yang digunakan sebagai indikator asam basa alami. Beberapa tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan indikator asam basa alami antara lain adalah kubis ungu, sirih, kunyit, dan bunga yang mempunyai warna (anggrek, kamboja jepang, bunga sepatu, asoka, bunga kertas). Cara membuat indikator asam basa alami adalah: a) Menumbuk bagian bunga yang berwarna pada mortar. b) Menambahkan sedikit akuades pada hasil tumbukan sehingga didapatkan ekstrak cair. c) Ekstrak diambil dengan pipet tetes dan dan diteteskan dalam keramik. d) Menguji dengan meneteskan larutan asam dan basa pada ekstrak, sehingga ekstrak dapat berubah warna. Table 3. Indikator asam basa alami. Warna Bunga Nama Bunga Warna Air Bunga Warna Air Bunga Keadaan Asam Warna Air Bunga Keadaan Basa Merah Kembang sepatu Ungu muda Merah Hijau tua Kuning Terompet Kuning keemasan Emas muda Emas tua 163 Ungu Anggrek Ungu tua Pink tua Hijau kemerahan Merah Asoka Coklat muda Oranye muda Coklat Kuning Kunyit Oranye Oranye cerah Coklat kehitaman Ungu Bougenville Pink tua Pink muda Coklat teh Pink Euphorbia Pink keputih-putihan Pink muda Hijau lumut Merah Kamboja Coklat tua Coklat oranye Coklat kehitaman 7. Hasil Kali Kelarutan Kelarutan = banyaknya gram/zat yang larut dalam 1 liter air. Hasil kali kelarutan(Ksp)= hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh dipangkatkan koefisien masing-masing. Pengaruh ion sejenis : Kelarutan garam semakin kecil. Pengendapan:-Mengendap jika hasil kali ion-ion pangkat koefisien>Ksp (larutan lewat jenuh), belum mengendap jika hasil kali ion-ion pangkat koefisien < Ksp (larutan tidak jenuh). Istilah kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat terlarut dalam sejumlah tertentu pelarut/larutan pada suhu tertentu. Istilah kelarutan dan diberi symbol s (solubility). 8. Satuan kelarutan Kelarutan dinyatakan dalam mol/liter. Jadi, kelarutan sama dengan kemolaran dalam larutan jenuhnya. Contohnya, .kelarutan AgCl dalam air sebesa 1 x 10-5 mol L-1 Contoh soal menyatakan kelarutan : Sebanyak 4,35 mg Ag2CrO4 dapat larut dalam 100 ml air. Nyatakan kelarutan Ag2CrO4 tersebut dalam mol L-1 . (Ar O = 16; Cr = 52; Ag = 108) 164 Jawab : Kelarutan = Molaritas larutan jenuh ; s = n/V Mol Ag2CrO4 = Massa Ag2CrO4/Mr Ag2CrO4= 4,35 x 10-3 gram /332 gram/mol= 1,31 x 10-5 mol Kelarutan (s) = mol / volume= 1,31 x 10-5 mol /0,1 L= 1,31 x 10-4 molL- 9. Tetapan hasil kali kelarutan (ksp) Perak kromat Ag2CrO4 merupakan contoh garam yang sangat sukar larut dalam air. Jika kita memasukan sedikit saja kristal garam itu ke dalam segelas air kemudian diaduk, kita akan melihat bahwa sebagia besar dari garam itu tidak larut (mengendap didasar gelas) larutan perak kromat mudah sekali jenuh. Apakah setelah mencapai keadaan jenuh proses melarut berhenti? Ternyata tidak. Melali percobaan telah diketahui bahwa dalam larutan jenuh tetap terjadi proses melarut, tetapi pada saat yang sama terjadi pula proses pengkristalan dengan laju yang sama. Dengan kata lain, dalam keadaan jenuh terdapat kesetimbagan antara zat padat tak larut dengan larutanya. Kesetimbangan dalam larutan jenuh perak kromat adalah : Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq). Dari reaksi tersebut data ditentukan persamaan tetapan keseimbangan Ag2CrO4 yaitu: Kc = [Ag+]2[ CrO42-]/[Ag2CrO4]. Tetapan keseimbangan dari kesetimbangan antara garam atau basa yang sedikit larut disebut tetapan hasilkali kelarutan (solubility product constant) yang dinyatakan dengan lambang Ksp.Karena [Ag2CrO4] konstan, maka kita dapat menuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan untuk Ag2CrO4, yaitu : Ksp = [Ag+]2[ CrO42-] 165 Secara umum , persamaan keseimbangan larutan garam AxBy dengan kelarutan s adalah: AxBy(s) ⇄ XAy+(aq) + YBx-(aq) Maka Ksp = [Ay+]x[Bx-]y karena [AxBy] konstan Keterangan : X dan Y adalah koefisien x- dan y+ adalah muatan dari ion A dan B Contoh soal menuliskan persamaan tetapan hasilkali kelarutan (Ksp) Tulislah persamaan tetapan hasilkali kelarutan dari senyawa : AgCl dan Al(OH)3 Jawab : AgCl (s) ⇄ Ag+ (aq) + Cl- (aq) Al(OH)3 (s) ⇄ Al3+ (aq) + 3OH- (aq) Ksp = [Ag+][ Cl-] Ksp = [Al3+][ OH-]3 10. Hubungan kelarutan dan hasilkali kelarutan Perhatikanlah kembali kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh Ag2CrO4. Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq). Konsenterasi kesetimbangan ion Ag+ dan ion CrO42- dalam alrutan jenuh dapat dikaitkan dengan kelarutan Ag2CrO4 , yaitu sesuai dengan stoikiometri reaksi perbandigan koefisien reaksinya). Jika kelarutan Ag2CrO4 dinyatakan dengan s maka konsenterasi ion Ag+ dalam larutan itu sama dengan 2s dan konsenterasi ion CrO42- sama dengan s :Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)s2ss Dengan demikian, nilai tetapan hasilkali klarutan (Ksp) Ag2CrO4 dapat diakitkan dengan nilai kelarutannya (s), sebagai berikut : Ksp = [Ag+]2[ CrO42-] = ( 2s )2 (s) = 4s3 166 Keterangan : X dan Y adalah koefisien x dan y adalah muatan dari ion s adalah kelaruatan Diskusi : Diskusikanlah permasalahan berikut pada kelompok anda, kemudian presentasikan dikelas hasil diskusi dari kelompok anda, a) Sebanyak 4,5 mg Mg(OH)2 dapat larut dalam 500 ml air. Nyatakan kelarutan Mg(OH)2 dalam mol/L. (Ar H= 1 ; O = 16; Mg = 24) b) Kelarutan PbCrO4 dalam air adalah 1,34 mol/L. Berapa gram PbCrO4 dapat larut dalam 200 ml air ? ( Ar O = 16; Cr = 52; Pb = 206) c) Tulislah hubungan kelarutan dengan tetapan hasil kali kelarutan untuk elektolit berikut: HgCN)2 Ni3(A)2 Bila diketahui Ksp Ag2CrO4 = 4 x 10-12, maka konsenterasi ion CrO42- dalam larutan jenuh AgCrO4 Jika konsenterasi ion Ca2+ dalam larutan jenuh CaF2 = 2 x 10-4 mol/L, maka hasil kali kelarutan CaF2 adalah… Diketahui Ksp dari AgCl = 1 x 10-5,Ag2CrO4 = 1,1 x 10-12, dan Ag3AsO4 = 1 x 10-22. urutkanlah ketiga garam tersebut berdasarkan kelarutanya, dimulai dari yang terkecil Perhatikan reaksi keseimbangan berikut ini : CaSO4 ⇄ Ca2+ + SO42- Apabila kita tambahkan larutan H2SO4, maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan berdasarkan asas Le Chatelier. H2SO4 ⇄ 2H+ + SO42- CaSO4 ⇄ Ca2 + SO42- 167 Dari dua reaksi diatas terdapat ion senama yaitu SO42- Jika keseimbangan bergeser ke kiri, bagaimana dengan kelarutan CaSO4? Kelarutan CaSO4 akan berkurang. Begitu pula yang terjadi ketika kita menambahkan suatu basa Ca(OH)2 maka juga akan terjadi pergeseran keseimbangan. Hubungan hasil kali kelarutan dan kelarutan dapat menjelaskan kenyataan bahwa kelarutan akan semakin berkurang jika ditambahkan suatu bahan/reagen yang mengandung ion senama. Contoh soal pengaruh ion senama terhadap kelarutan : Jika diketahui kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni adalah 8,43 x 10-5mol/L pada suhu 25C . Tetukanlah kelarutan Ag2CrO4 (Ksp Ag2CrO4 = 2,4 x 10-12) itu dalam AgNO3 0,1 N Jawab : Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 N Larutan AgNO3 0,1 mengandung 0,1 M ion Ag+ dan 0,1 M ion NO3- Jika ke dalam larutan ditambahkan Ag2CrO4 padat, maka kristal itu akan larut hingga laruta jenuh Misalkan kelarutan Ag2CrO4 = s mol/L maka konsenterasi ion CrO42- yang dihasilkan = s mol/L dan ion Ag+ = 2s mol/L Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq) Jadi konsentrasi total ion Ag+ = 0,1 + 2s mol/L. Oleh karena nilai s relatif kecil, yaitu s <>-5, maka konsenterasi ion Ag+ dapat dianggap = 0,1 mol/L (0,1 +2s ≈ 0,1) dalam larutan jenuh Ag2CrO4 berlaku: Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO42-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10 168 Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. Kira-kira 351 ribu kali lebih kecil dibandingkan dengan kelarutannya dalam air. 11. Pengaruh pH Apa yang akan terjadi bila konsentrasi ion H+ dan ion OH- pelarut air mengalami perubahan? Jika konsentrasi ion H+ atau OH- berubah, maka pH juga akan berubah. Selain itu, pH mempengaruhi tingkat larutnya berbagai zat. Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa. 12. Pengaruh pH terhadap kelarutan basa yang sukar larut Pada umumnya basa mudah larut dalam larutan asam, tetapi sebaliknya akan sukar larut dalam larutan basa. Jika ke dalam larutan basa ditambahkan asam, maka konsentrasi ion H+ akan bertambah dan konsentrasi ion OH- akan berkurang. Jika ion OH- berkurang maka kelarutannya juga akan berkurang. Jika larutan ditambahkan basa, maka konsentasi OH- akan bertambah sehingga kelarutannya juga akan bertambah. 13. Pengaruh pH terhadap garam yang sukar larut Barium karbonat (BaCO3) merupakan salah satu endapan yang sukar larut dalam air, tetapi jika ditambahkan asam klorida (HCl) kepada larutan yang mengandung endapan BaCO3, maka keseimbangan berikut ini akan terjadi dalam larutan. Mula-mula BaCO3 terurai menjadi ion-ionnya : BaCO3(s) ⇄ Ba2+(aq) + CO32-(aq) Ketika ditambahkan asam klorida, maka akan terjadi reaksi antara ion H+ dari HCL dengan ion CO3- dari BaCO3. H+(aq) + CO32-(aq) ⇄ HCO3- 169 (aq). HCO3- yang terbentuk secara berkelanjutan bereaksi dengan ion H+ lagi sehingga terbentuk H2CO3 yang tidak stabil dan terurai menjadi H2O dan CO2. H+(aq) + HCO3-(aq) ⇄ H2CO3(aq) ⇄ H2O(l) + CO2(g). Keseimbangan-keseimbangan pada reaksi di atas dapat dinyatakan dengan hasilkali kelarutan. Ksp = [Ba2+][CO32-] = 8,1.10-9. Harga tetapan ion asam karbonat ada 2 yang diturunkan dari reaksi ion : H2CO3(aq) ⇄ H+(aq) + HCO3-(aq) HCO3-(aq) ⇄ H+(aq) + CO32-(aq) Sehingga : K1 = [H+][CO32-] = 5,61. 10-11 dan K2 = [H+][HCO3-] = 4,31. 10-7, Oleh karena harga K yang rendah dari kedua tetapan ion asam karbonat, maka ion hydrogen akan segera bergabung dengan ion karbonat yang terdapat dalam larutan (hasil peruraian BaCO3) dengan mula-mula terbentuk in hydrogen karbonat kemudian membentuk asam karbonat yang pada akhirnya akan terurai menjadi air dan gas karbondioksida yang biasanya keluar dari system. Jika ion H+ yang ditambahkan cukup banyak, maka keseimbangan akan bergeser kearah kanan dan akhirnya BaCO3 terurai dan melarut. Diskusi : Diskusikanlah permasalahan berikut pada kelompok anda, kemudian presentasikan dikelas hasil diskusi dari kelompok anda. a) Diketahui Ksp AgCl = 1 x 10-10. tentukanlah kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1M dan CaCl2 0,1M b) Kelarutan PbCl2 dalam air sebesar 1,62 x 10-5 mol/L. Tentukanlah Kelarutan PbCl2 dalam larutan HCl 0,1 M 170 Massa PbCl2 yang dapat larut dala 100 ml larutan CaCl2 0,1 M ( ar Cl = 35,5 ; Pb = 206) c). Diketahui Ksp Fe(OH)2 = 8 x 10-16. tentukanlah kelarutan Fe(OH)2 dalam aquades dan Larutan NaOH 0,01 M d). Larutan jenuh M(OH)2 mempunyai pH = 10. tentukanlah kelarutan basa tersebut dalam larutan yang mempunyai pH=13 e). Manakah pelarut yang lebih baik untuk melarutkan Mg(OH)2, aquades atau larutan NaOH ?jelaskan f). ZnS sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam larutan HCl. Mengapa demikian ? 14. Pengaruh suhu Apa yang terjadi jika gula dilarutkan dalam air teh yang dingin dan panas? Gula dalam air panas akan cepat melarut dibandingkan dalam air yang dingin. Dengan demikian, suhu akan mempengaruhi proses melarutnya suatu zat. Jika suhu dinaikan maka kelarutan suatu zat dalm suatu pelarut akan lebih cepat tercapai api atau es 15. Reaksi Pengendapan Suatu ion dapat dipisahkan larutannya melalui reaksi pengendapan. Misalnya, ion Ca2+ yang terdapat di dalam air sadah dapat dipisahkan dengan penambahan Na2CO3. pada penambahan Na2CO3, ion Ca2+ akan bereaksi dengan ion CO32- membentuk CaCO3. CaCO3 adalah garam yang sukar larut dalam air, sehingga mengendap dan dapat dipisahkan, Ca2+(aq) + CO32-(aq) ⇄ CaCO3(s). Contoh lainnya adalah pengendapan ion Cl- dengan penambahan larutan perak nitrat (AgNO3). Ion Cl- akan bergabung dengan ion Ag+ membentuk garam AgCl yang sukar larut dalam air.Cl-(aq) + Ag+(aq) ⇄ AgCl(s) Next >