< Previous 218 Bagian-bagian bajak putar a. Pisau, berfungsi untuk mencacah tanah pada waktu pengolahan tanah dengan bajak putar dilakukan. Pisau ini juga cukup baik untuk mencacah gulma maupun seresah, namun tidak dapat menutupnya dengan tanah secara baik seperti bila menggunakan bajak singkal maupun bajak piringan. Besar dan jumlah pisau disesuaikan dengan daya penggerak dan keperluannya. Cara pemasangan pisau dalam hubungannya dengan bentuk permukaan dan hasil pengolahan tanah dapat dilihat pada gambar. b. Poros putar, berfungsi untuk memutar rotor-rotor bajak putar. c. Rotor, berfungsi sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar. d. Penutup belakang (rear shield), berfungsi membantu penghancuran tanah. e. Roda dukung (land wheel), berfungsi untuk mengatur kedalaman pengolahan tanah. Garu (harrow) Tanah setelah dibajak pada pengolahan tanah pertama, pada umumnya masih merupakan bongkah-bongkah tanah yang cukup besar, maka untuk lebih menghancurkan dan meratakan permukaan tanah yang terolah dilakukan pengolahan tanah kedua. Alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk melakukan pengolahan tanah kedua adalah alat pengolahan tanah jenis garu (harrow). Penggunaan garu sebagai pengolah tanah kedua, selain bertujuan untuk lebih meghancurkan dan meratakan permukaan tanah hingga lebih baik untuk pertumbuhan benih maupun tanaman, juga bertujuan untuk mengawetkan lengas tanah dan meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan jalan lebih menghancurkan sisa-sisa tanaman dan mencampurnya dengan tanah. 219 Macam-macam garu yang digunakan untuk pengolahan tanah kedua adalah : garu piringan (disk harrow); garu bergigi paku (spikes tooth harrow); garu bergigi per (springs tooth harrow); dan garu-garu untuk pekerjaan khusus (special harrow). Garu piringan (disk harrow) Pada prinsipnya peralatan pengolahan tanah ini hampir menyerupai bajak piringan, khususnya bajak piringan vertikal. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran, kecekungan dan jumlah piringannya. Garu piringan mempunyai ukuran dan kecekungan piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak, hal ini disebabkan pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan tanah pertama. Selanjutnya karena draft penggaruan lebih kecil dari draft pembajakan, maka dengan besar daya penarikan yang sama, lebar kerja garu akan lebih besar dibandingkan dengan lebar kerja bajak, dengan demikian jumlah piringan garu piringan dengan sendirinya akan lebih banyak dibandingkan dengan bajak piringan. Seperti bajak piringan, bagian-bagian utama dari garu piringan terdiri atas: piringan; poros piringan; penggarak piringan; kerangka. Kadang kala dilengkapi pula dengan roda dukung, apabila sistem penggandengan dengan daya penariknya menggunakan sistem hela (trailing). Garu piringan biasanya tidak dilengkapi dengan roda alur penstabil. Beberapa piringan dari garu piringan dirangkai menjadi satu rangkaian dengan menggunakan satu poros, rangkaian-rangkaian ini biasa disebut sebagai rangkaian piringan (disk gang). Konstruksi garu piringan umumnya terdiri atas dua rangkaian piringan atau empat rangkaian piringan. Ditinjau dari proses penghancuran tanah, langkah penggaruan 220 dapat dibedakan atas ; penggaruan satu aksi (single action) dan penggaruan dua aksi (double action). Didasarkan atas uraian di atas, garu piringan dibedakan atas garu piringan dua rangkaian satu aksi (single action two gang disk harrow); garu piringan dua rangkaian dua aksi (double action two gang disk harrow); garu piringan empat rangkaian dua aksi atau biasanya disebut tandem (tandem disk harrow). Gambar 144. Garu Piringan 2) Bagian-Bagian Alat Tanam Penanaman dapat dilakukan dengan menggunakan tangan saja, dengan bantuan alat-alat sederhana ataupun dengan bantuan mesin-mesin penanam. Dalam perkembangan alat dan mesin penanam ini dikenal dari bentuk yang sederhana atau tradisional sampai dalam bentuk yang modern/mekanis. Macam dan jenis alat/me sin penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan, yaitu: 221 a) Alat penanam dengan sumber tenaga manusia b) Alat penanam dengan sumber tenaga hewan c) Alat penanam dengan sumber tenaga traktor Pada umumnya bahwa prinsip dasar kerja dari alat tanam adalah sama, baik jenis yang didorong/ditarik tenaga manusia, ditarik hewan atau traktor. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut: a) Pembukaan alur atau lubang b) Mekanisme penjatuhan benih c) Penutupan alur atau lubang Alat Penanam sistem baris lebar Alat penanam sistem baris lebar telah dirancang untuk menempatkan benih dalam tanah dengan jarak baris tanam satu dengan yang lain cukup lebar, sehingga akan memungkinkan dilakukannya penyiangan dan meningkatkan efisiensi pemasangan. Alat penanam tipe ini banyak digunakan untuk tanaman, jagung, kapas, sorgum dan kacang-kacangan. Alat penanam sistem baris sempit Alat penanam tipe ini adalah dirancang khusus untuk menanam benih-benih kecil atau rumput-rumputan dalam baris dan alur yang sempit serta kedalaman yang seragam. Karena inilah, maka pengoperasian alat-alat mekanis dalam baris kecil sekali kemungkinannya. Alat penanam sistem baris yang sempit ada yang mempunyai corong pemasukan yang hanya untuk benih saja dan adapula yang mempunyai corong yang cukup luas namun terbagi menjadi dua bagian, satu bagian menjadi tempat benih dan bagianlainmenjaditempatpupuk. Bagian-Bagian Alat Tanam Alat tanam terdiri dari beberapa jenis alat, yaitu jenis alat tanam dengan sumber tenaga manusia, semi mekanis dan sumber tenaga traktor. 222 1. Alat penanam dengan sumber tenaga manusia a. Alat penanam tradisional Bagian-bagian utama dari tugal menurut fungsinya adalah sebagai berikut : • Tangkai pegangan • Tempat atau kotak benih • Saluran benih • Pengatur pengeluaran benih b. Alat penanam semi-mekanis Bagian-bagian utama dari alat penanam tipe ini adalah : • Tangkai pendorong • Roda depan • Kotak benih • Pengaturan pengeluaran benih • Saluran benih • Pembuka alur • Penutup alur • Roda belakang 2. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan Bagian-bagian alat penanaman sederhana ini adalah : • Batang tarik • Batang pengendali • Pembuka alur • Corong benih • Saluran benih 3. Alat penanam dengan sumber tenaga traktor a. Alat penanaman sistem baris lebar 223 Pembuka alur Corong benih b. Alat penanaman sistem baris sempit Bagian utama dari alat penanam sistem baris sempit adalah : • Kerangka • Roda-roda • Kotak benih dan pupuk • Pengatur pengeluaran benih • Saluran benih • Pembuka alur • Pengatur kedalaman • Penutup dan penekan alur c. Alat penanaman sistem sebar • Kerangka • Roda-roda • Kotak benih dan pupuk • Pengatur pengeluaran benih • Saluran benih • Pembuka alur • Pengatur kedalaman 3) Bagian-Bagian Alat Pemupukan Alat/mesin penyebar pupuk mempunyai bentuk bermacam-macam. Konstruksi dari alat tersebut tergantung dari macam pupuk yang akan diberikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah pupuk yang diberikan antara lain tanaman yang diusahakan, sifat fisik dan kimia tanah. Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam dan alat pemupuk terdapat beberapa persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya 224 antara lain adanya pembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dan tempat pupuk atau benih. Dengan demikian, untuk beberapa jenis alat pemupuk yang didorong tenaga manusia atau ditarik hewan atau traktor prinsip kerjanya sama dengan alat penanaman. Alat/mesin pemupukan di Indonesia masih belum berkembang. Umumnya pemupukan masih dilakukan secara tradisional oleh para petani. Alat Penyebar Rabuk (pupuk kandang) Fungsi alat membawa pupuk kandang, menghancurkan dan menyebarkannya diatas tanah secara seragam.Dalam operasinya alat tersebut berada dibelakang traktor. Biasanya beroda 2 dan 4 sehingga dapat ditarik traktor dan hewan. Tenaga untuk operasi alat ini berasal dari putaran roda bagian belakang melalui transmisi rantai atau ”Power Take Off” (PTO) traktor. Adapun bagian-bagianalat ini, terdiri dari : Kerangka : berguna untuk menahan beban, pada umumnya rabuk sangat berat sehingga diperlukan suatu kerangka yang kuat, tetapi bahannya sangat ringan sehingga tidak memberikan tambahan beban. Konveyor : berguna untuk mengangkut rabuk ke bagian kotak. Gerakan konveyor antara 2.54 sampai 7.62 cm untuk setiap menit. Kecepatan konveyor dapat diatur melalui pengungkit. Beater : berfungsi menghancurkan bongkahanbongkahan rabuk menjadi bagian-bagian yang lebih halus, dan selanjutnya menyalurkannya ke ”Widespread device”. 225 Widespread device : berfungsi menyebarkan rabuk yang sudah halus kepermukaan tanah secara seragam. Alat ini terletak dibelakang bagian bawah pada kotak. Alat Penyebar Pupuk Butiran Untuk mengurangi biaya operasi, alat pemupukan dapat digandengkan dengan alat penanaman dan penyiangan. Banyak alat penyebar benih dan pupuk menggunakan alat yang sama, dan ini akan menyebabkan kontak antara benih dan pupuk. Kontak antara benih dan pupuk sedapat mungkin dihindarkan, terutama yang berkonsentrasi tinggi, karena dapat terjadi kerusakan akibat garam. Yang perlu diperhatikan• Mudah dibersihkan• Memberikan tingkat pemakaian yang luas• Peka terhadap daya egitasi mekanis• Mempunyai tingkat korosi kecil Bagian-bagian Alat ini, terdiri dari : Corong pemasukan : untuk menyalurkan dari alat ke tanah. Pengatur : untuk mengatur jumlah pupuk yang dikeluarkan/diperlukan Tabung pengeluaran : membawa pupuk yang keluar dari corong pemasukan kedalam tanah. Pembuka alur : membuka tanah yang akan ditempati oleh pupuk. Alat pembuka ini dapat berupa pahat (chisel), pisau ataupun piring. Saluran pupuk : untuk menyalurkan pupuk dan untuk memperoleh ketepatan penjatuhan pupuk diatas tanah 226 Mekanisme pengaturan dan pengeluaranpupuk : Star Wheel : mekanisme pengeluaran pupuk disebabkan putaran roda bintang. Kecepatan pengeluaran tergantung dari kecepatan putaran dan lebar pembukaan. Corong pemasukan biasanya berkapasitas 45.4 kg. Auger : untuk mengatur pupuk pada corong horizontal. Tipe auger sangat menentukan kecepatan pengeluaran pupuk. Feed wheel : digunakan pada corong pemasukan yang panjang 4) Bagian-Bagian Alat Penyiangan Alat penyiang mekanis sebetulnya bukan termasuk alat penggolah tanah dalam artianuntuk persiapan tanam, tetapi lebih mengarah ke alat pemeliharaan tanaman karena padaumumnya peralatan ini digunakan setelah kegiatan penanaman dilakukan. Namun karena arahpemeliharaan tanaman dengan peralatan ini adalah dengan perlakuan pengolahan tanah, dandalam arti yang luas penyiangan dapat dilakukan sebelum dan sesudah tanam. Maka tidak adasalahnya alat penyiang mekanis ini dibicarakan secara singkat pada pembicaraan alat dan mesinpengolah tanah. Penggunaan alat penyiang mekanis ini juga tidak banyak berbeda dengan peralatanpengolah tanah lainnya. Penyiangan dengan peralatan mekanis bertujuan ; memberantas tanamanpengganggu; memperbaiki aerasi tanah mempertahankan kadar lengas tanah; memacu kerjamikroorganisme lebih aktif; mengembangkan penyediaan unsur hara dalam tanah;menggemburkan tanah agar penetrasi akar tanaman pokok lebih mudah. Ada bermacam-macam alat penyiang mekanis yang digerakkan di lapangan pertanianmulai yang kecil yang digunakan dengan tenaga 227 manusia sampai dengan yang besar yangdigerakkan dengan traktor besar dengan kapasitas kerja sampai (30 – 35) ha/hari. Alat penyiangmekanis yang berukuran besar biasanya terdiri atas tiga bagian, dua bagian dipasang di samping,masing-masing sisi satu bagian dan satu bagian lagi dipasang di belakang traktor. Bagian-bagian utama alat penyiang mekanis terdiri atas: 1. Mata pendangir (shovel/sweeper), merupakan bagian yang aktif untuk penyiangan. Yangberbentuk sekop (shovel) lebih berfungsi untuk menggemburkan tanah, sedang yangberbentuk kaki bebek/penyapu (sweeper) lebih berfungsi untuk mematikan gulma. 2. Tangkai pendangir (shank), berfungsi sebagai tempat pemasangan mata pendangir. 3. Batang penempatan, berfungsi sebagai tempat pemasangan tangkai pendangir, jumlahnyatergantung dari jenis dan ukuran dari peralatan penyiang mekanisnya. 4. Kerangka 5) Bagian-Bagian Alat Penyemprot (Sprayer) Bagian-bagian penting dari sprayer tipe hidrolik, yaitu ; pompa (dengan ruang udara, bila diperlukan), tangki tempat cairan/larutan, pengukur tekanan (pressure gauge), saringan, nozle, dan sumber tenaga. a. Pompa : kebanyakan alat penyemprot jenis ini dilengkapi dengan pompa tekan positif yang dapat digerakkan untuk mengatur tekanan sesuai dengan yang diperlukan. Kapasitas pengeluaran (debit) pompa sebanding dengan kecepatannya. b. Tangki : biasanya terbuat dari logam karena lebih mudah untuk membersihkannya dari residu semprotan bila ada perubahan atau Next >