< Previous 115 1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai 2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver 3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang). 4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda! 5. Aturlahfokusdengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus ! 6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar 7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab. revolver hingga bunyi klik. 4) Inkubator Inkubatoradalah alat yang digunakan untuk tumbuh dan memelihara budidaya mikrobiologi atau kultur sel. Inkubator mempertahankan suhu optimal, kelembaban dan kondisi lain seperti karbon dioksida (CO2) dan kandungan oksigen dari atmosfer di dalam. Inkubator sangat penting untuk banyak pekerjaan eksperimental dalam biologi sel, mikrobiologi dan biologi molekuler dan digunakan untuk kultur bakteri baik serta sel eukariotik. Berikut langkah - langkah yang harus diperhatikan dalam penggunaan Inkubator Lab : 116 a) Cara menghidupkan 1. Untuk mengoperasikan inkubator, colokkan kabel inkubator pada sumber daya listrik. 2. Siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak dalam ruang inkubator kemudian tutup pintu incubator. 3. Jika persiapan sampel telah selesai, tekan tombol POWER pada posisi ON, maka alat akan langsung menyala ditandai dengan display menyala b) Cara Penggunaan Siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak dalam ruang inkubator kemudian tutup pintu inkubator 1. Set TIMER dengan memutar tombol TIMER sesuai waktu yang diinginkan, di set awal per 10 jam , jadi jika ingin menginkubasi selama 24 jam putar tombol pada posisi 2 lebih 4 strip 2. Untuk set suhu, tekan tanda < kemudian digit hijau akan berkedip. Naikkan atau turunkan dengan menekan ^/v kemudian tekan MD (enter). Catatan: SV : digit hijau suhu yang diinginkan PV: digit merah, suhu yang ada sekarang c) Cara Mematikan 1. Bila inkubasi telah selesai, matikan alat dengan menekan kembali tombol POWER pada posisi OFF 2. Lepaskan colokan pada sumber daya listrik 118 1. Pre-filter, yang menggunakan saringan pertama terhadap debu-debu dan benda-benda yang kasar. Pori-porinya kira-kira 5mm sehingga efisiensinya dapat mencapai 95mm untuk objek-objek yang >5mm. 2. HEPA filter dengan pori-pori 0.3 m dan terdapat pada bidang keluar udara kearah permukaan tempat kerja. Pre-filter harus sering dibersihkan dengan vacum cleaner dan sebaiknya diganti 1 tahun sekali. Namun HEPA filter diganti setelah melalui pemeriksaan dengan particulate count atau dengan alat yang disebut magnehelic gauge.Laminar air flow cabinet ada yang dilengkapi dengan lampu UV, ada juga yang tidak. Pada laminar air flow cabinet yang tidak dilengkapi dengan lampu UV, blower harus dijalankan terus menerus walaupun laminar air flow cabinet tersebut sedang tidak dipergunakan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan ruang kerja didalam laminar air flow tersebut. Pada laminar air flow yang dilengkapi dengan lampu UV. dianjurkan agar menyalakan lampu UV. minimum 30 menit sebelum laminar air flow digunakan. Ketika laminar air flow sedang digunakan, lampu UV harus dimatikan, sedangkan blower dijalankan. Blower pada laminar air flow cabinet yang dilengkapi dengan lampu UV, hanya dijalankan pada saat laminar air flow sedang digunakan. Gambar 79. Laminar Air Flow 119 Alat-alat yang dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet : 1. Lampu alkohol/Bacti cinerator. 2. Wadah alkohol : botol/gelas piala >250 ml. 3. Pinset, skalpel, gunting dan jarum. 4. Petri-dish steril. 5. Disceting Microscope, bila sedang isolasi meristim. 6. Kertas tissue/kapas. 7. Sprayer berisi alkohol 70% (tidak harus dalam cabinet). Cara mengoperasikan Laminar Air Flow 1. Semprot sekitar meja kerja dengan menggunakan alkohol 70 % atau spritus beberapa kali sampai merata. Setelah itu dibilas dengan menggunakan kertas tissue yang sudah dibasahi alkohol 70 % agar proses pembersihan meja kerja benar-benar merata ke seluruh bagian dalam laminar air flow. 2. Letakan alat dan bahan yang diperlukan dan saat alat dan bahan dimasukkan ke dalam laminar air flow semprot dengan menggunakan alkohol 70 % atau spritus dengan merata ke seluruh permukaan alat. 3. Setelah semua alat dan bahan masuk tutup laminar air flow dan ruangan di dalam laminar air flow yan berisi alat dan bahan disterilisasi secara radiasi menggunakan pancaran sinar UV dari lampu UV. Lampu UV dihidupkan selama 2-3 jam. Sebagai catatan lampu UV yang digunakan menggunakan lampu UV type bakterisidal. Dan ½ jam sebelum laminar air flow akan digunakan hidupkan blower untuk menghisap udara luar dan disaring agar udara yang mengalir di dalam laminar air flow bebas dari partikel debu sehingga udara yang mengalir bebas dari jamur dan bakteri. 120 Dan blower dihidupkan selama kita bekerja di laminar air flow dan baru akan dimatikan setelah proses kerja selesai. 4. Nyalakan lampu Bunsen dan biarkan sebentar. Hal ini dimaksudkan udara panas dari lampu bunsen dapat mensterilkan udara di dalam laminar air flow. 5. Sebelum memulai pekerjaan di dalam laminar air flow, semprot tangan kita dengan alkohol 70 % atau sepritus dan selanjutnya usap ke seluruh permukaan tangan. 6. Setelah itu kita buka dari bungkusnya pinset, skalpel dan petridis yang sudah disterilkan. Pinset dan skalpel dimasukkan dalam larutan alkohol atau sepritus. Petridis juga kita buka dari bungkusnya dan diletakkan di dekat lampu bunsen yang sudah menyala. 7. Buang sisa kertas pembungkus keluar dari laminar air flow agar tidak mengotori bagian dalam dari laminar air flow yang bisa menyebabkan terjadinya kontaminasi saat pekerjaan kultur jaringan tumbuhan dilaksanakan. 8. Sebelum kita mulai bekerja lagi di laminar air flow tangan disemprot dengan alkohol 70 % atau spritus secara merata. Setelah itu diusapkan ke seluruh permukaan tangan. 9. Setiap kali alat yang berupa pinset dan skalpel akan dipakai dicelupkan di dalam larutan alkohol 70 % atau spritus dan lalu dibakar. 10. Untuk Petridis sebelum dipakai untuk meletakkan eksplan dan juga sebagai alas memotong eksplan bagian dalam dari petridis disterilkan secara fisik dengan cara dibakar di lampu bunsen. 11. Sebelum botol diisi dengan eksplan ataupun sesudah diisi eksplan dan akan ditutup dengan plastik wrap atau aluminium foil steril bagian mulut botol disterilkan secara fisik dengan cara dibakar di lampu bunsen. 121 Hal yang perlu diperhatikan : 1) Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan alkohol untukmerendamperalatankultur. 2) Janganmenumpukalat-alat,botol-botolmedia,dan lain-lain benda di depan tempat bekerja sehingga menghalangi aliranudara. 3) Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam alkohol (nyala api alkohol yang terdapat pada alat tanam, tidak terlihat dengan jelasditempatyangterang HATI-HATI!!!). 4) Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru disemprot alkohol atau spiritus. 5) Bersihkan Laminar Air Flow kabinet, setelah selesai bekerja. Jangan meninggalkan botol bekas, kapas bekas, dan sebagainya di dalam LAF 5) Labu Erlenmeyer Erlenmeyer adalah peralatan gelas (Glass ware equipment) yang seringkali di gunakan untuk analisa dalam laboratorium. Bentuknya bulat dan berbentuk kerucut dibagian atasnya. Disalah satu sisi, ada tanda untuk menunjukkan ukuran volume isi, dan memiliki spot yang dapat diberi label dengan pensil leher dan mulut botol yang sempit pada erlenmeyer bertujuan agar mudah di pegang, mengurangi penguapan dan dapat di tutup dengan mudah. Sedangkan dasar permukaan yang rata membuatnya flexsible di letakan dimana saja. Fungsi dan kegunaan Erlenmeyer antara lain adalah: 1. Erlenmeyer berfungsi untuk mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa, 2. Erlenmeyer berfungsi utk menampung larutan, bahan padat ataupun cairan, 123 6) Autoklaf Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal[1]. Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C. Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi. Performa autoklaf diuji dengan indicator biologi, contohnya Bacillus stearothermophilus. Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika untuk pertama kalinya melakukan pemindahan 125 Cara menggunakan autoklaf: Cek air sudah sampai batas atau belum saat akan menggunakan, air yang ditambah bisa air biasa (autoklaf sudah memiliki anti karat) atau dapat lebih baik menggunakan air hasil destilasi, Masukkan peralatan dan atau media misal : tabung reaksi, petridish/cawan petri yang dibungkus kertas steril, media dll. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan agar kestrerilan alat didalamnya terjamin. Tutup autoklaf dengan rapat, pastikan tanda -> bagian atas persis dengan tanda -> juga yang bagian bawah supaya dapat tertutup sempurna, lalu kencangkan baut pengaman (mengencangkan ke arah kanan dan membuka kearah kiri alirannya). lalu klep udara (ada dibagian atas) diposisikan tertidur dari tegak Nyalakan autoklaf (tombol autoklaf dibawah dinaikkan ke atas tuasnya), diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC(suhu optimal dimana mikroba akan terdenaturasi). Tunggu sampai air mendidih (kurang lebih 1 jam) Jika suhu sudah menunjukkan angka 121oC lebih, maka naikkan klep uap/klep udara hingga udara/tekanan keluar semua gunakan alat bantu pencongkelan untuk membantu menaikkan karena uap yang keluar masih pada suhu yang panas. Tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisuregauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati. Turunkan lagi tuas on/off agar dalam posisi off lalu lepas kabelnya, jadi alat/bahan yang steril dari mikroba alat ini juga bisa digunakan untuk mensterilkan alat setelah digunakan pada uji laboratorium mikrobiologi. 126 7) Cawan petri Dalam kegiatan di laboratorium kita sangat membutuhkan alat laboratorium seperti halnya dalam mempelajari mikroorganisme, seperti bakteri dan virus. Kita membutuhkan alat untuk mengisolasi terhadap gangguan spesies lain dan untuk itu kita memerlukan tempat/wadah untuk menempatkan mikroorganisma tersebut. Contoh alat yang paling tepat adalah Cawan petri (petri dish), alat ini berbentuk bulat bisa terbuat dari kaca atau plastik dan memiliki ukuran bervariasi biasanya berdiameter 6 cm, 7.5cm atau 10cm dengan tinggi 1.5cm. Penggunaan Cawan Petri : Ketika cawan petri belum ditemukan biasanya orang memakai wadah lain seperti tabung reaksi untuk menempatkan kultur sel yang sangat kecil dengan cara dimiringkan dan kalau melihat cara tersebut media kultur sel tersebut tidak akan mendapatkan ruang sebanyak yang didapat dengan cawan petri. Selain itu beresiko terkontaminasi setelah beberapa saat walaupun tabung tertutup rapat oleh kapas sedangkan cawan petri tertutup rapat oleh penutupnya dan tutup ini mudah dibuka-tutup untuk melindungi kultur sel dari kontaminasi. 127 Gambar 82. Cawan petri (petri dish) Adapun cara yang benar dalam penggunaan cawan petri adalah sebagai berikut: Beberapa jenis cawan petri ada yang bisa digunakan kembali setelah kita sterilkan dengan Autoclaf.Pensterilan dibutuhkan untuk membunuh mikroorganisma lain yang mungkin ada dalam cawan petri. Setelah pensterilan dilakukan maka kita dapat mengisi cawan petri dengan media agar (alga merah) atau lainnya yang mengandung nutrisi, garam, darah, indikator, antibiotik dan lain lain yang membantu mempercepat pertumbuhan dari bekteri atau mikroorganisma lainnya. Kemudian cawan petri yang mengandung agar ini disimpan dalam kulkas dalam posisi terbalik dan dapat dikeluarkan bila diperlukan.Bila anda ingin mengeluarkannya dari kulkas biarkan hingga mencapai suhu kamar kemudian ambil sampel bakteri atau mikroorganisme lainnya dan tuangkan pada media tersebut atau bisa juga kita gunakan kapas lalu secara zig-zag kita bilas secara perlahan-lahan supaya tidak merusak media. Tutup cawan petri dengan penutupnya secara benar lalu kita simpan pada suhu ruang sekitar 37°C dan memungkinkan untuk tumbuh Next >