< Previous 139 diatas, yaitu terdiri dari : Thermometer Bola Basah dan Bola Kering. Themometer bola basah dan bola kering ini berfungsi untuk menentukan kelembaban udara, suhu udara, dan titik embun. Alat ini terdiri dari 2 buah thermometer air raksa yang dipasang berdampingan secara vertikal. Bola dari salah satu thermometer dibungkus dengan kain kasa/muslin yang tergantung pada bejana kecil berisi air murni, sehingga bola thermometer selalu basah dan disebut sebagai bola basah, sedangkan yang lain tidak dibungkus disebut sebagai bola kering. Gambar 86. Psychrometer Standard Suhu udara dapat dibaca pada thermometer bola kering, penguapan air dari kain kasa basah menyebabkan suhu bola basah lebih rendah dari pada suhu bola kering. Dari hasil pembacaan bola basah dan bola kering akan dapat diketahui kelembaban udara dan titik embun. Thermometer Maksimum. Thermometer Maksimumberfungsi untuk mengukur suhu udara maksimum. Cairan yang digunakan padathermometer maksimum ini adalah air raksa, adanya penyempitan pada pipa kapileryang berdekatan dengan reservoir merupakan ciri thermometer 142 Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai thermometer pecah karena benda yang diukur terlalu panas,sehingga berada diluar batas maksimal thermometer. Dalam mengukur suhu benda, pastikan tangan kita tidak menyentuh thermometer. Hal ini dapat mempengaruhi pembacaan akhir thermometer.Gunakanalat Bantu seperti penjepit kayu atau penjepit statis. Perlu diingat bahwa setelah mengukur benda panas, thermometer jangan langsung dipakai untuk mengukur benda bersuhu dingin. Hal ini untuk mencegah pecahnya thermometer akan perbedaan suhu yang cukup besar Thermometer Apung Thermometer ini merupakan bagian/kelengkapan dari alat evaporasi panci terbuka. Berfungsi untuk mengetahui suhu permukaan air yang terjadi di permukaan bumi/ tanah. Terdiri dari thermometer maksimum (thermometer air raksa) dan thermometer minimum (thermometer alcohol). Suhu rata-rata air didapat dengan menambahkan suhu makimum dan minimum, kemudian dibagi dua. Letak thermometer harus terapung tepat di permukaan air, sehingga dilengkapi dengan pelampung dibagian depan dan melakang yang terbuat dari bahan yang tahan air/ karat (biasanya almunium). Setelah dilakukan pembacaan, posisi indek pada thermometer minimum harus dikembalikan ke suhu actual dengan memiringkannya. 143 Gambar 89. Thermometer apung 4) Actinograph Radiasi matahari adalah energi yang dikeluarkan, dipancarkan atau diterima berupa gelombang atau partikel-partikel elektromagnetik. Berdasarkan asal / sumbernya radiasi dapat dibedakan kedalam 3 klasifikasi yaitu : 1. Radiasi solar langsung yaitu radiasi yang dikeluarkan oleh matahari. Radiasi yang menembus lapisan terendah atmosfer juga dibedakan dalam beberapa kelas : Radiasi solar langsung yaitu radiasi solar yang datang dari sudut bulat cakram dari matahari Radiasi solar global yatu radiasi solar yang diterima oleh permukan horizontal berupa radiasi solar langsung dan radiasi yang dihamburkan kearah bawah sewaktu melewati lapisan atmosfersky radiasi yaitu radiasi solar yang dihamburkan ke arah bawah oleh lapisan atmosfer (bagian kedua dari radiasi global) 144 Radiasi solar yang dipantulkan yaitu radiasi solar yang dipantulkan ke atas oleh permukaan bumi dan dihamburkan oleh lapisan atmosfer antara permukaan bumi dan titik pengamatan. 2. Radiasi Terrestrial adalah radiasi yang dikeluarkan oleh planet bumi termasuk atmosfernya 3. Radiasi total adalah jumlah radiasi solar dan terrestrial. Dengan banyaknya jenis radiasi matahari yang terdapat dalam atmosphere berarti banyak pula alat- alat yang diperlukan untuk mengukur radiasi,misalnya : Pyrheliometer untuk mengukur radiasi langsung Solarimeter dan Pyranometer dan actinograph untuk radiasi total Pyrgeometer untuk mengukur radiasi bumi Net Pyrradiometer untuk mengetahui radiasi total . Actinograph adalah alat untuk mengukur total intensitas dari radiasi matahari langsung. Maksud dari pengukuran intensitas radiasi matahari ini adalah untuk mengetahui total intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer. Komponen-komponen utama dari actinograph : 1. Sensor, yang terdiri dari masing-masing 2 strip bimetal yang bercat hitam dan putih 2. Glass dome (bulatan bola gelas), mentransmisikan 90% energi elektromagnetik 3. Plat pengatur bimetal 4. Mekanik pembesar 5. Tangkai dan pena pencatat 6. Drum clock / silinder berputar yang dilengkapi dengan kertas pias 7. Pengatur atau perata-rata air 145 8. Kontainer silica gel, menyerap uap air agar tidak terjadi kondensasi pada permukaan glassdome 9. Bagian dasar 10. Penutup atau cover Prinsip kerja alat actinograph adalah perbedaan panjang akibat adanya perbedaan temperatur. Kemudian bimetal diatur sedemikian rupa sehingga bila kedua lempengan logam berada pada temperatur yang sama maka pena akan menunjukkan angka nol. Kemudian jika terdapat radiasi matahari yang mengenai lempengan - lempengan tersebut, lempengan yang berwarna hitam akan menyerap panas lebih banyak sehingga logam hitam tersebut lebih panjang dibandingkan dengan logam berwarna putih yang sifatnya kurang menyerap panas. Diantara lempengan tersebut disambung dengan pena yang apabila terjadi perubahan temperatur menyebabkan perubahan panjang sehingga potongan lempeng logam tersebut akan menggerakkan pena. Pena tersebut bergerak naik turun. Makin besar intensitas radiasi matahari yang mengenai lempengan logam, maka makin besar pula perbedaan temperatur kedua logam tadi. Semakin besar perbedaan temperatur semakin besar pula perbedaan panjang, sehingga pena bergerak semakin tinggi. Sistem pencatatan pena pada pias dilakukan secara mekanis. Pena bergerak naik turun pada pias yang yang digulung pada silinder jam sehingga dapat membuat jejak (grafik) pada kertas pias yang direkatkan pada silinder yang berputar, kertas pias tersebut terdapat skala waktu dan satuan luas. Dari kertas pias tersebut dapat kita peroleh hasil rekaman intensitas radiasi matahari total di suatu tempat selama waktu tertentu ( harian atau mingguan). 146 Gambar 90. Actinograph Instalasi atau pemasangan actinograph: 1. Letakkan actinograph pada permukaan datar/rata-rata ± 150 cm diatas permukaan harus bebas dari pohon maupun bangunan yang menghalangi ke arah alat dan bebas dari bahan-bahan yang dapat memantulkan tanah. Lokasi pemasangan sinar kuat ke arah alat 2. Atur posisi bimetallic persegi panjang searah utara selatan dan kaca jendela ke arah timur. 3. Atur traveling alat melalui kaki-kaki yang dapat diatur/diputar 4. Kebersihan alat harus selalu diperhatikan terutama bagian glassdome 5. Silica gel harus diganti secara periodik sesuai iklim dimana ia ditempatkan 6. Seal karet yang terletak pada bagian dasar secara periodik harus diganti terutama jika sudah kurang elastis/rusak 147 Metode operasi actinograph adalah sebagai berikut : 1. Awal operasi dimulai pada pukul 06.00 waktu setempat (saat matahari belum belum bersinar) 2. Buka cover/penutup alat 3. Lepaskan drumclock dari shafnya 4. pasang kertas pias, sisi pias tepat terhimpit di penjepit drumclock. 5. Hidupkan system drumclock . 6. Pasang drumclock kembali pada tempatnya 7. Putar drumclock agar ujung pena tepat jatuh pada jam dan hari awal pengukuran 8. tutup kembali cover/penutup 9. Setelah matahari terbenam selama 1,5 jam, pias harus diambil 10. Pada hari berikutnya, ulangi langkah 1 s/d 9 5) Barometer Metode barometris prinsipnya adalah mengukur beda tekanan atmosfer suatu ketinggian menggunakan alat barometer yang kemudian direduksi menjadi beda tinggi. Pengukuran dengan barometer relatif mudah dilakukan, tetapi membutuhkan ketelitian pembacaan yang lebih dibandingkan dua metode lainnya, yaitu metode alat sipat datar dan metode trigonometris. Hasil dari pengukuran barometer ini bergantung pada ketinggian permukaan tanah juga bergantung pada temperatur udara, kelembapan, dan kondisi - kondisi cuaca lainnya. Pada prinsipnya menghitung beda tinggi pada suatu wilayah yang relatif sulit dicapai karena kondisi alamnya dengan bantuan pembacaan tekanan udara atau atmosfer menggunakan alat barometer. 148 Dari ketiga metode di atas yang keuntungannya lebih besar ialah alat sipat datar, karena setiap ketinggian berbedabeda dan tekanan berbeda - beda maka hasil pengukurannya pun berbeda - beda. Pengukuran sipat datar KDV maksudnya adalah pembuatan serangkaian titik - titik di lapangan yang diukur ketinggiannya melalui pengukuran beda tinggi untuk pengikatan ketinggian titik - titik lain yang lebih detail dan banyak. Tujuan pengukuran sipat datar KDV adalah untuk memperoleh informasi tinggi yang relatif akurat di lapangan yang sedemikian rupa sehingga informasi tinggi pada daerah yang tercakup layak untuk diolah sebagai informasi yang lebih kompleks. Referensi informasi ketinggian diperoleh melalui suatu pengamatan di tepi pantai yang dikenal dengan nama pengamatan pasut. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana yang bekerja secara mekanis, manual, dan elektronis. Pengukuran sipat datar KDV diawali dengan mengidentifikasi kesalahan sistematis dalam hal ini kesalahan bidik alat sipat datar optis melalui suatu pengukuran sipat datar dalam posisi 2 stand. Gambar 91. Barometer Jenis Anaroid 149 Peristiwa alam menunjukan bahwa semakin tinggi suatu tempat maka semakin kecil tekanannya. Hubungan antara tekanan dan ketinggian bergantung pada temperatur, kelembaban dan percepatan gaya gravitasi. Secara sederhana kita dapat menentukan hubungan antara perubahan tekanan dengan perubahan tinggi. Prosedur pengukuran Ada beberapa metode pengukuran yang dapat dilakukan, namun disini kita akan bahas dua metode, yaitu: Metode pengukuran tunggal (single observation) Metode pengukuran simultan (simultaneous observation) Pengukuran tunggal(single observation) Misalkan titik - titik A, B, C, D akan ditentukan beda - beda tingginya. Alat ukur yang digunakan satu alat barometer dan satu alat thermometer. Gambar 92. Pengukuran Tunggal Misal titik A telah diketahui tingginya. Pertama sekali catat tekanan dan temperatur udara di A. 150 Kemudian kita berjalan menuju titik B, C, D dan kemudian kembali ke C, B, dan A. Pada titik-titik yang dilalui tadi (B, C, D, C, B, A) kita catat pula tekanan dan temperatur udaranya. Dengan pencatatan besaranbesaran tekanan dan temperatur di setiap titik, dengan rumus 8 dapat dihitung beda-beda tingginya. Dan dari ketinggian A dapat dihitung ketinggian B, C, dan D Dalam keadaan atmosfir yang sama idealnya pencatatan di setiap titik dilakukan, namun pada pengukuran tunggal hal ini tidak mungkin dilakukan. Sehingga pencatatan mengandung kesalahan akibat perubahan kondisi atmosfir. Pengukuran simultan (simultaneous observation) Pada metode simultan, pencatatan tekanan dan temperatur udara di dua titik yang ditentukan beda tingginya dilakukan pada saat bersamaan.Maksudnya untuk mengeliminir kesalahan karena perubahan kondisi atmosfir. Alat barometer dan thermometer yang digunakan adalah dua buah. Barometer dan thermometer pertama ditempatkan di titik yang diketahui tingginya sedangkan yang lain dibawa ke titik - titik yang akan diukur. Prosedur pengukuran: Buat jadwal waktu pencatatan. Misalkan t0, t1, t2, t3, t4, t5, t6...dst Alat - alat pertama (I) ditempatkan di A, dan alat-alat kedua (II) berjalan dari A-B-C-D-C-B-A. 1. Pada pukul t0, catat tekanan dan temperatur di A (I) dan A (II) 2. Pada pukul t1, catat tekanan dan temperatur di A (I) dan B (II) 3. Pada pukul t2, catat tekanan dan temperatur di A (I) dan C (II) 4. Pada pukul t3, catat tekanan dan temperatur di A (I) dan D (II) 5. Pada pukul t4, catat tekanan dan temperatur di A (I) dan D (II) Next >