< Previous 162 c. Langkah Kerja 1) Pastikan traktor siap untuk dioperasikan 2) Mintalah pada guru untuk memasang implemen 3) Hidupkan traktor sesuai cara-cara menghidupkan yang benar 4) Mintalah pada guru untuk menjalankan ke lahan praktik 5) Jalankan traktor maju lurus ke depan 6) Hentikan traktor 7) Jalankan traktor mundur lurus ke belakang 8) Cobalah membelokkan traktor ke kiri dan ke kanan 9) Jalankan Traktor melewati rintangan 10) Jalankan traktor lewat tanjakan 11) Jalankan traktor lewat turunan 12) Jalankan traktor di lahan pertanian (khusus untuk implemen) 13) Mintalah pada instruktor untuk memasang trailer 14) Ulangi untuk traktor yang digandeng trailer 5. Tes Formatif 1. Mengapa traktor harus diperiksa sebelum dioperasikan ? 2. Sebelum traktor dihidupkan, poros engkol perlu diputar beberapa kali, mengapa? 3. Jelaskan secara singkat bagaimana pemanas mesin (preheat) pada traktor besar berfungsi dan dapat menghangatkan ruang pembakaran? 4. Gambarkan dan Jelaskan pola pengolahan tanah yang dapat dilakukan saat mengolah tanah dengan traktor tangan? 5. Apabila persneling utama ada 3 kecepatan maju dan 1 mundur, ada berapa kombinasi kecepatan apabila digabung dengan persneling cepat lambat? 6. Pada saat akan menjalankan traktor,kopling dilepas pelan-pelan, apa maksudnya?. 7. Bagaimana cara menghentikan traktor? 163 8. Mengapa pada saat mengganti gigi persneling, traktor harus berhenti? 9. Jelaskan secara singkat, cara mengoperasikan alat panen padi (reaper) 10. Untuk memulai suatu operasi pengolahan tanah, faktor-faktor apa saja (baik dari lahan maupun alat) yang perlu diketahui dan menurut anda faktor apa yang paling dominan ? 11. Jelaskan kelebihan dan kekurangan bajak singkal 12. Jelaskan kelebihan dan kekurangan bajak piring C. Penilaian LEMBAR PENILAIAN SIKAP NO NAMA SISWA PRILAKU YANG DINILAI PADA PEMBELAJARAN Aktivitas Menghargai orang lain Disiplin Kerjasama Komunikasi Skala penilaian dibuat dengan rentangan dari 1 s.d 5 Penafsiran angka : 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Amat baik 164 LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN NO NAMA SISWA ASPEK PENILAIAN JUMLAH SKOR NILAI A B C D Aspek yang dinilai : A. = Keterampilan mengidentifikasi jenis alat B. = Keterampilan mengamati bagian-bagian alat C. = Keterampilan menjelaskan fungsi dari bagian-bagian alat D. = Keterampilan menjelaskan prinsip kerja alat Skala nilai dibuat dengan rentangan dari 1 s.d 5 Penafsiran angka : 1 = 60, 2 = 70, 3 = 80, 4 = 90, 5 = 100 165 Kegiatan Pembelajaran 2. Perawatanalat dan mesin produksi pertanian, laboratorium, klimatologi, penyimpanan dan prosesingsesuaiprosedur. A. Deskripsi Perawatan/pemeliharaan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan dengan sadar untuk menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai, atau tindakan melakukan perbaikan sampai pada kondisi alat dapat berfungsi kembali. Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Pemeliharaan dan perawatan sehari-hari secara rutin terhadap mesin sebetulnya jauh lebih baik dibandingkan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada mesin. Dan kerusakan biasanya terjadi akibat karena kurang atau tidak adanya perawatan yang rutin dan benar pada alat mesin pertanian. Sehingga jika pemeliharaan dilakukan dengan baik berarti umur mesin menjadi panjang dan akan jarang mengalami kerusakan. Oleh karenanya sebelum alat mesin pertanian mengalami kerusakan dan mengeluarkan biaya cukup mahal, maka dilakukan perawatan alat mesin pertanian secara rutin. B. Kegiatan Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari kompetensi ini diharapkan siswa mampu melakukan perawatan alat dan mesin produksi pertanian, alat laboratorium (kultur jaringan dan pengujian benih), jenis alat klimatologi dan jenis alat prosesing, apabila disediakan alat mesin produksi pertanian, alat laboratorium, alat klimatologidan alat prosesing. Apabila disediakan alat dan mesin produksi pertanian, alat laboratorium (kultur jaringan dan pengujian benih), jenis alat klimatologi dan jenis alat prosesing, 166 2. Uraian Materi a. Perawatan Motor bakar diesel Sistem kerja mesin diesel umumnya lebih berat dibandingkan mesin berbahan bakar premium. Sehingga oli harus selalu dalam kondisi bagus karena harus melumasi bagian-bagian mesin yang bergesekan. Lakukan setiap pagi hari sebelum memanaskan mobil dengan menggunakan alat pengecekan yang ada pada mesin mobil. Mengganti Oli mesin Penggantian oli mesin diesel harus selalu tepat waktu karena oli bekerja lebih keras daripada oli mesin bensin. Selain itu karena kerja oli mesin diesel lebih keras , maka filter oli juga harus diganti setiap ganti oli mesin. Mengecek dan mengganti filter bahan bakar Karena bahan bakar solar memiliki kekentalan yang lebih pekat daripada premium dan tangki bahan bakar bisa saja mudah berkerak, sehingga filternya mudah kotor maka sebaiknya harus rajin mengecek dan mengganti filter bahan bakar. Mengecek, membersihkan dan mengganti filter udara Kerja mesin diesel membutuhkan udara bersih untuk pembakaran. Oleh karena itu bila filter udara kotor dan sudah padat menyebabkan putaran mesin menjadi berat. Sehingga mobil menjadi tidak bertenaga dan bahan bakarnya menjadi boros. Oleh karena itu filter udara harus dibersihkan secara rutin setiap minggu atau sebulan sekali dan apabila dirasa sudah jelek dan sudah tidak mampu menyerap udara lagi sebaiknya lekas diganti. 167 Mengecek pompa injeksi secara rutin. Pompa injeksi pada mobil diesel umumnya tidak ada pelumasnya sehingga sangat rentan aus. Oleh karena itu sebaiknya pada saat mengisi solar ditambahkan oli khusus untuk campuran bahan bakar yang berfungsi untuk merawat pompa injeksi. b. Perawatan Traktor tangan 1) Melakukan Penyetelan Pada Traktor Tangan Penyetelan merupakan proses lanjutan setelah dilakukan pemeriksaan. Penyertelan diperlukan apabila dari hasil pemeriksaan ditemukan hal-hal yang tidak standar. Ada beberapa bagian dari traktor yang biasa disetel. Bagian traktor yang dapat disetel adalah : a) Kopling utama Apabila kopling utama terlalu besar atau terlalu kecil gerak bebasnya, sehingga kopling tidak dapat berjalan dengan baik, cara penyetelannya adalah sebagai berikut : Kendurkan mur pengunci seperti yang ditunjukkan pada gambar Turunkan tuas kopling utama pada posisi “ON” Atur mur pengatur sehingga gerak bebas tuas berkisar antara 5 – 10 mm Kencangkan kembali mur pengunci 169 c) Tuas kopling kemudi Traktor tangan tidak dapat berbelok meskipun tuas sudah ditekan, yang berarti kopling kemudi belum terlepas.Atau traktor selalu ingin berbelok, padahal tuas kopling kemudi tidak ditekan, berarti salah satu kopling kemudi bekerja. Cara penyetelannya adalah sebagai berikut : Tuas kopling kemudi pada posisi tidak ditekan Kendurkan mur pengunci seperti yang ditunjukkan pada gambar Atur mur pengatur tuas kopling kemudi, sehingga jarak gerak bebas tuas antara 2 – 3 mm. Setelah penyetelan selesai, kencang-kan lagi murpengu Gambar 98. Penyetelan tuas kopling kemudi 2) Tuas pengatur gas Apabila tuas gas kurang besar, atau motor tidak dapat mati karena tuas gas terlalu besar. Cara penyetelannya adalah sebagai berikut : Tuas gas pada posisi stop 170 Kendurkan mur pengunci pada tuas regulator motorpenggerak Posisikan tuas regulator pada posisi stop Kencangkan mur pengunci Gerakkan tuas gas pada posisi high, amati apakah tuas regulator juga pada posisi high. Gambar 99. Tuas regulator motor penggerak dan tuas gas 3) Ketegangan belt utama Apabila V-belt terlalu kendor, atau terlalu kencang, ketegangan v-belt perlu disetel, cara penyetelannya adalah sebagai berikut: Kendurkan mur pengunci dari baut penyangga pully pengatur tegangan belt, seperti yang ditunjukkan pada gambar Atur baut pengatur kedudukan penyangga pully sehingga ketegangan melentur sekitar 10 – 20 mm, dari kedudukan normal apabila kita tekan dengan ibu jari. Setelah penyetelan selesai, kencangkan lagi murpengunci 171 4) Ketegangan belt radiator Cara penyetelan ketegangan belt radiator adalah sebagai berikut : Kendurkan mur pengunci dari baut penyangga pully pengatur tegangan belt, seperti yang ditunjukkan pada gambar Gambar 100. Penyetelan ketegangan belt radiator Atur baut pengatur kedudukan penyangga pully sehingga ketegangan melentur sekitar 10 – 15 mm, dari kedudukan normal apabila kita tekan dengan jari telunjuk. Setelah penyetelan selesai, kencang-kan lagi murpengunci 5) Posisi stang kemudi Posisi stang kemudi dapat diatur sesuai dengan tinggi tubuh operator dan jenis implemen yang digunakan. Cara penyetelannya adalah sebagai berikut: Lepaskan kedua baut pengatur stang kemudi, sebelah kanan dan kiri Kendurkan kedua baut pengunci 172 Atur ketinggian dari stang kemudi sesuai yang diinginkan Pasang kembali kedua baut pengatur stang kemudi, sebelah kanan dan kiri Keraskan kembali kedua baut pengunci Gambar 101. Penyetelan stang kemudi 6) Posisi kemudi pembantu Posisi kemudi pembantu dapat diatur ketinggiannya dan arah tekukannya. Cara penyetelannya sebagai berikut : Kendurkan kedua baut pengunci Atur posisi kemudi pembantu sesuai keinginan, atau dilepas dan dibalik posisinya Keraskan kembali kedua baut pengunci. Gambar 102. Penyetelan stang pembantu Next >