< Previous tanaman agar tanaman tersebut berdiri tegak lurus. Suatu bahan yang terbuat dari bahan yang berupa bilahan, bambu, bambu kecil, , kayu yang sudah dibentuk, besi/ pipa kecil, tali atau rafia, pohon/cabang kayu kecil atau pohon kaso yang tumbuh di pinggir jalan atau diladang belantara. Inilah kekuasaan Tuhan yang tidak terbatas yang perlu kita agungkan dengan kemurahanya kita disediakan banyak plihan untuk menopang tanaman melon agar tanamannya dapat tumbuh subur dan buahnya berkualitas. Pengajiran pada tanaman melon dilakukan agar tanaman bisa tumbuh tegak, tidak roboh apabila ada angin besar dan cabangnya tidak patah, buah melon tidak busuk apabila terjadi pada musim hujan juga warna buah merata, bentuk buah bulat dan tidak benjol-benjul dan gepeng, sehingga menghasilkan buah yang lebat berkualitas dan mempermudah pemanenan a. Jenis dan bahan ajir Jenis-Jenis bahan ajir yang bisa digunakan diantaranya : 1) Bahan yang berasal dari cabang-cabang kayu yang lurus 2) Bahan yang berasal dari bambu 3) Bahan yang berasal dari benang dan kawat Kelebihan dan kekurang jenis-jenis bahan ajir: a. Bahan Yang berasal dari cabang kayu : Bahan ini bisa didapat dari cabang-cabang tanaman penghasil kayu sebagai hasil samping dari pemangkasan cabang yang tidak berguna atau berfungsi atau tidak produktif. Kelemahan dari bahan ini selain mudah diserang rayap juga persediaannya terbatas. Kecuali kalau bahannya dari jenis kayu gelam (dari daerah luar jawa) bisa digunakan berkali-kali. (gambar 4.2) . Gambar 4.2 Cabang Cabang Pohon yang Bisa Digunakan Ajir b. Bahan yang berasal dari Tanaman kaso/Glagah Bahan ini berasah dari tanaman kaso dan biasanya tumbuh di pinggir-pinggir batangnya berbuku mirip tanaman tebu tetapi diameter batangnya relatif kecil-kecil. Biasanya ajir ini sering dilakukan oleh petani untuk berbagai macam tanaman termasuk melon. Harganya relatif mudah dibanding bambu. Kelemahan dari bahan kaso ini mudah patah dan tidak kuat menanggung bahan yang agak berat sehingga mudah rusak dan hanya bisa dipergunakan satu musim saja. dan tanaman yang berumur tidak lebih dari tiga bulan (gambar 4.3) Gambar 4.3 Tanaman Kaso/Glagah c. Bahan yang berasal dari bambu Beberapa jenis bambu yang yang semuanya bisa dipergunaka sebagai bahan ajir, di antaranya : a) Bambu petung yang biasanya dipergunakan untuk material bangunan rumah. Relatif paling kokoh, keras, dengan serat besar. Berdiameter 10-15 cm, tebal 50 mm, jarak antar ruas 40-60 cm, dan panjang batang mencapai 20-25 m, bahkan lebih. Karena relatif paling besar, bambu petung/betung biasa dipakai sebagai elemen struktur bangunan. Dua jenis yang paling sering dipakai, yakni petung hijau dan petung hitam, bambu ini sangat cocok digunakan sebagai bahan ajir. (gambar 4.4) Gambar 4.4 Bambu Petung yang Siap Dijadikan Ajir b) Bambu kuning biasanya banyak orang dipelihara di pekarangan-pekarangan rumah atau di taman-taman sebagai tanaman hias, karena warna kuning sehingga indah di pandang. Untuk bahan ajar lebih bagus yang masih muda karena bentuk bambunya utuh tidak dibelah dan lebih kuat, apalagi yang sudah tua bisa dibelah-belah dan dipotong sesuai kebutuhan ukuran ajir. (gambar 4.5) Gambar 4.5 Bambu Kuning c) Bambu gombong: jenis bambu ini selain diameternya lebih besar dan dagingnya lebih tebal tanamannya lebih tinggi/panjang sehingga banyak dipergunakan orang untuk bahan bangunan dan sangat cocok untuk bahan pembuatan ajir. Bahan ajir dari jenis bambu gombong ini relatif kuat asal pembagianya tidak terlalu kecil. Pembelahannya mudah dan bisa merata. Dan bisa dipergunakan sampai beberapa musim asal penyimpanannya tidak terkena air hujan dan percikan tanah yang akan menimbulkan tumbuhnya rayap. Lebih baik lagi sebelum dipergunakan atau disemprot anti rayap. ( Lihat gambar 4.6) Gambar 4.6. Bambu Gombong Batu Masih banyak jenis bambu yang lainnya seperti bambu apus, wulung, tutul dll yang semuanya bisa digunakan untuk bahan ajir 3) Bahan ajir dari benang atau kawat biasanya digunakan di lingkungan agribisnis hidroponik karena ruangannya tertutup jadi bahan yang relatif rentan rusak bisa dihindari karena bahan ajir tersebut tidak kena langsung mataharian dan terpaan hujan sehingga agak tahan pemakaiannya. (Gambar 4.7) Gambar 4.7 Ajir dari Benang b. Bentuk dan Teknik Pengajiran Pengajiran bertujuan agar tanaman melon dapat menjalar secara vertikal/tegak, sinar matahari secara maksimal menyebar keseluruh area tanaman, proses potosintesis berjalan maksimal sehingga pertumbuhan tanaman baik vegetatif dan generatif menjadi lebih baik. Bentuk pengajiran di tanaman melon yang biasa dilakukan ada 2 macam 1) Sistem ajir miring Sistem ajir miring sesuai dengan namanya, pada sistem ini tanaman ditopang ajir yang ditancapkan miring. Ajir miring ini dipasang satu ajir untuk 1 tanaman. Dalam bentuk ini ada yang ajir sebagai vertikar/miring ada ajir yang dipasang mendatar, Ajir yang dipasang vertikal/miring membentuk sudut 45 dengan batang tanaman. Ukuran ajir vertikal panjang 1,8-2,0 m lebar ± 4 cm, dan tebal 2,5 cm. Untuk ajir yang horisontal bagian bawah dipasang pada ketinggian ± 50 cm dari permukaan bedengan menempel ajir vertikal/miring mempunyai fungsi untuk tumpuan buah. Ajir horisontal kedua dipasang pada ketinggian ± 130 cm dari permukaan bedengan. Gambar 4.8 Ajir Miring 2) Sistem ajir tegak Sistem ajir tegak prinsip pembuatannya sama dengan ajir miring hanya pisisi ajir vertikalnya berdiri tegak, ukuran, posisi kedekatan dengan tanaman, tingginya 2 ajir horisontal, kedalaman masuk kebedengan, hampir sama kecuali tegakan ajir vertikal dalam baris dihubungkan dengan vertikal dalam baris lainnya menggunakan bantuan belahan bambu, sehingga posisinya kokoh. Didalam ajir tegak ini agak boros biayanya karena adanya tambahan belahan bambu penghubung (lihat gambar 4.9). Gambar 4.9 Ajir Tegak Faktor-faktor yang mempengaruhi pengajiran, diantaranya adalah: Jenis tanaman, semua tanaman yang hidupnya merambat hampir dapat dilakukan pengajiran agar pertumbuhan vegetative dan generatifnya dapat hidup optimal. Jenis bahan ajir, makin keras bahan ajir semakin kuat menopang tanaman Cara pengajiran, cara pengajiran yang tepat akan mengurangi kerusakan tanaman. c. Pemasangan Ajir Pemasangan ajir dengan maksud untuk mencegah tanaman yang masih muda roboh. Pemasangan ajir harus dipasang sedini mungkin yaitu dilakukan 3 hari setelah tanam agar tidak mengganggu perkembangan akar, pemasangan ajir yang terlambat akan mengakibatkan akar tanaman rusak, lebih baik kalau pemasangan ajir dilakukan sebelum tanam. Penempatan ajir dekat batang tanaman dengan jarak ± 10 cm apabila dikenhadaki satu tanaman satu batang tetapi kalau satu tanaman menjadi 2 cabang berarti ajir dengan batang utama berjarak ± 30 cm karena posisi tanaman tempatnya ditengah-tengah antara 2 ajir vertikal. Ajir vertikal pada bagian pangkalnya dimasukkan kepermukaan bedengan sedalam 25 cm, bagian atas ajir dipertemukan dan di silangkan dengan ajir yang lainnya sehingga membentuk segitiga (ajir miring) pertemuan ke dua ajir bagian bawah sampai ke permukaan bedengan tingginya ± 130 cm semu. Fungsi ajir horisontal bagian atas adalah tempat tumpuan cabang tanaman terakhir. Untuk ajir horisontal bagian bawah ditempatkan pada ketinggian 50 cm dari permukaan bedengan menempel setiap ajir horisonal sepanjang bedengan, fungsi ajir ini adalah untuk tempat bantuan menggantungnya buah. Setiap pertemuan ajir miring dan horisontal diikat dengan tali rafia atau kawat. Untuk pemasangan bentuk Ajir tegak hampir sama dengan bentuk ajir miring. Keunggulan Ajir miring adalah lebih kokoh dibanding ajir tegak karena ajir satu dengan yang lainnya saling berhubungan erat. Untuk ajir tegak agar dapat kokoh posisinya maka perlu bantuan bambu/kayu penghubung sehingga setiap tegakan ajir dalam baris dihubungkan dengan ajir dalam baris lainnya. Sehingga dalam ajir tegak untuk memperkokoh posisi perlu tambahan material yaitu bambu/kayu penghubung. Keuntungannya dibanding dengan ajir miring adalah semua permukaan daun sedikit sekali ternaungi antar daun, sirkulasi CO2, O2 sinar matahari lebih optimal, sehingga hasil potosintesis lebih optimal. Mengurangi kelembaban didalam kanopi sehingga hama penyakit relatif berkurang. d. Pengikatan tanaman dan buah dengan ajir Pengikatan batang tanaman ke ajir dimulai tanaman bercabang 6-7. dilakukan pada setiap 1-2 ruas tanaman sampai mencapai ujung ajir dengan sistem tali wangsul atau tali mati sehingga posisi nya kokoh/kuat tidak berubah (Gambar 4.10.1), Untuk buah diikatkan pada ajir horisontal setelah buah hasil seleksi sebesar telur, tanaman berumur 32-35 setelah tanam dengan cara mengikat antara tangkai buah dan cabang tanaman (gambar 4. 10.2). Gambar 4. 10 Pengikatan Batang (1), Pengikatan Buah (2) Dengan dilakukan pengikatan pada ajir maka; Pertumbuhan tanaman lebih teratur karena jarak tanaman menjadi lebar, sinar matahari dapat masuk ke sela-sela tanaman, dan sirkulasi udara berjalan lancar; lebih mudah melakukan perawatan dan seleksi bunga/buah; tanaman tidak mudah roboh oleh terpaan angin atau air hujan. Setelah anda mengamati fakta di lapangan dan membaca referensi tentang: Jenis dan bahan ajir, Bentuk dan teknik pengajiran, tujuan pengajiran, faktor-faktor yang mempengaruhi pengajiran, pemasangan ajir, pengikatan tanaman dan buah pada ajir coba identifikasi berdasarkan fakta, konsep, prosedur, metakognitifnya mana saja yang kurang jelas. Cobalah susun hal-hal kurang jelas dalam bentuk pertanyaan- pertanyaan untuk didiskusikan! e. Lembar Kerja 4) Melaksanakan pengajiran dan Pengikatan batang dan buah i. Tujuan setelah mempelajari mata pelajaran ini dan disediakan alat dan bahan peserta didik mampu melakukan kegiatan pengajiran sesuai strandar industri buah ii. Alat dan Bahan 1) Bahan ajir dari batang bambu yang cukup tua 2) Parang 3) Gergaji 4) Pisau 5) Tali rafia/kawat iii. Keselamatan dan Kesehatan kerja 1) Kenakan pakaian praktek yang komplit 2) Hati-hati sewaktu menggunakan peralatan tajam iv. Langkah Kerja Selanjutnya lakukan kegiatan langkah-langah Pengajiran pada tanaman buah melon, pada lembar kerja di bawah ini! Diskusikan dengan teman anda apabila ada permasalahan di lapangan dan cari solusi pemecahannya! Catatlah semua kegiatan yang Anda lakukan dilahan sebagai sumber informasi atau sebagai pengalaman lapangan (dalam bentuk portofolio). 1) Siapkan alat dan bahan! 2) Potong batang bambu sepanjang 2 meter untuk ajir vertical! 3) Belah potongan bambu tersebut dengan ukuran lebar ± 4 cm sejumlah bibit melon yang akan ditanam! 4) Belah untuk ajir horizontal tebal ± 4 cm sepanjang bambu, kebutuhan ajir vertikal 3 batang terdiri dari: bagian bawah 2 batang dan bagian atas satu batang! 5) Haluskan pinggiran belahan bambu-bambu tersebut dengan parang/pisau sehingga tidak tajam lagi! 6) Tajamkan bagian pangkal ajir vertikal karena akan dimasukkan kebedengan! 7) Sebelum ditancapkan ke bedengan tentukan jarak antara tanaman dan ajir kemudian tancapkan dan tekan kepermukaan bedengan sedalam ± 25 cm, sehingga posisinya miring 45 derajat ( kalau ingin membuat ajir tegak, ajir vertikal ditancapkan tegak lurus)! 8) Pertemuan ajir vertikal dengan ajir horizontal dilakukan pengikatan dengan tali rafia atau kawat kecil, sehingga posisi ajir kokoh/kuat! 9) Batang tanaman yang sudah bercabang 6-7 dilakukan pengikatan ke ajir dengan tali rafia, pengikatan batang dilakukan setiap 1-2 ruas sampai ujung ajir paling atas! Cara pengikatannya dengan tali wangsul atau tali mati! 10) Buah hasil seleksi sebesar telur dilakukan pengikatan pada ajir horizontal ( umur tanaman berkisar 31-35 hari setelah tanaman). Cara mengikatnya adalah memasukan tali rafia diantara cabang batang dan tangkai buah di gantungkan ke ajir horizontal! Anda telah melakukan kegiatan pengajiran, pengikatan batang, buah pada ajir dan telah mencatat semua data kegiatan, permasalahan dan solusi-solusinya. Next >