< Previous45akan membalas kebaikkan kita sehingga tumbuhnya benih jadi lebihbaik dan mudah-mudahan hasil lebih optimal amiin. Persiapatan lahanbertujuan untuk mendapatkan daya hidup tanaman yang maksimal danpertumbuhan awal tanaman yang cepat. (Reni, S.W. 2010). Kegiatanpersipan lahan tersebut meliputi:1)Menghilangkan vegetasi yang tidak diinginkan seperti: membuangtungul, akar dan bebatuan.2)Beberapa perlakuan untuk memfasilitasi pertumbuhan tanamandan memperbaiki kondisi fisik lahan dalam menunjangpertumbuhan dan daya hidup bibit selanjutnya.Persiapan lahan dalam budidaya melon ada beberapa tahapan antaralain; pembersihan lahan, pengukuran pH tanah, pengukuran lahan,pembentukan bedengan, pemupukan dasar, dan pemasangan mulsab.Pembersihan lahanLahan yang banyak sisa-sisa tanaman dari kegiatan produksisebelumnya atau rerumputan dan semak yang tumbuh pada lahantersebut baik lahan darat maupun sawah, pertama kali harusdibersihkan untuk memudahkan kegiatan pengolahan tanah.Pembersihan lahan ini dapat dilakukan dengan pembabatan,penggunaan herbisida , dan pencabutan.Cara pembersihan lahan yang paling cepat adalah dengan caramembabat sisa tanaman, lalu tanaman tersebut dikumpulkandisuatutempat untuk dijadikan kompos, dan kompos tersebut bisadikembalikan ke lahan tersebut dalam bentuk pupuk. Kompos yangdiberikan akan meningkatkan mutu tanah dengan meningkatnyakandungan bahan organik, maka bahaya kerusakan tanah dapatditekan.46c.Pengukuran LahanKegiatan pengukuran lahan ini bisa dilakukan sebelum kegiatanpembersihan lahan maupun sesudahnya. Tujuan dari kegiatan lahan iniadalah untuk memastikan seberapa luas lahan yang digunakan dalamkegiatan agribisnis tersebut. Dengan luasyang sudah diketahui makadapat dibuat perencanaan sesuai peruntukannya antara lain: tempatgudang sarana produksi tanaman (Saprotan), tempat untuk keamanan,tempat pembibitan, yang lebih penting berapa luasan tanaman yangakan ditanam dapat segera diketahui sehingga perencanaan kebutuhantenaga dan saprotannya dapat ditentukan.d.Pengolahan Tanah1)Pengolahan tanah di lihat dari tingkat intensifitasnya ada beberapasistem pengolahan tanah antara lain:a)Pengolahan tanah O (Zero Tillage) sering disebut TanpaOlahTanah (TOT).b)Pengolahan tanah minimum (Mimimum Tillage).c)Pengolahan tanah optimum (Optimum Tillage).d)Pengolahan tanah maksimum (Maximum Tillage). (Penjelasansistem pengolahan dapat lihat pada mata pelajaran AgribisnisBuah Semusim semester 3)Pengolahan tanah pada tanaman melon pada umumnyamenggunakan pengolahan tanah maksimum yaituPengolahansecara intensif seluruh areal pertanahan menjadi gembur danpermukaan tanah menjadi rata.Disebut juga pengolahan lahansecara sempurna yaitu pengolahanlahan yang meliputi seluruhkegiatan pengolahan lahan. Dimulai dari awal pembukaan lahanhingga lahan siap untuk ditanami, meliputi pembajakan (pengolahan47pertama), penggaruan (pengolahan ke dua), pembedengan ataupembuatan saluran drainase, dan pemupukandasar.Pengolahan tanah dapat dilakukan secara mekanis maupun manualtergantung dari luasan dan kemiringan tanah. terutama pada lahanyang memungkinkan, atau dengan alat konvensional untuk lahanyang miring memiliki luas teras sempit.2)Pengolahan tanah bertujuan:a)Menciptakan kondisi fisik, khemis dan biologis tanah menjadilebih baikb)Membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkanc)Menempatkan sisa-sisa tanaman (seresah) pada tempat yangsesuai agar dekomposisi berjalan dengan baik.d)Menurunkan laju erosie)Meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapanganf)Mencampur dan meratakan pupuk dengan tanahg)Mempersiapkan pengaturan irigasi dan drainase3)Pengolahan tanah pertamaDalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong, kemudian dibalikagar sisa tanaman dangulma yang ada dipermukaan tanahterpotong dan terbenam. Kedalaman pemotongan dan pembalikantanah umumnya antara 15 sampai 20 cmAlat pengolahan tanah pertama adalah: bajak singkal (moldboardplow) atau bajak piring (disk plow)Cara pengolahantanahpertama (pembajakan) dengan traktoradalah sebagai berikut :a)Buat batas-batas lahan yang akan diolah dan tempat head landapabila diperlukanb)Traktor dibawa ke lahan dan diletakkan sesuai dengan pola yangdiinginkan48c)Atur gas dan posisi gigi persneling yangdirekomendasikan olehpabrik. Untuk itu sangat disarankan agar operator membacabuku petunjuk pengoperasian (manual)d)Pembajakan dimulai. Kedalaman pembajakan untuk alurpertama (pada saat kedua roda traktor belum masuk ke alur),tidak perlu terlalu dalam.e)Pada saat berbelok, implemen diangkatf)Pembajakan selanjutnya dilakukan dengan cara memasukkansalah satu roda ke alur. Kedalaman pembajakan otomatismenjadi lebih dalam.g)Dua sampai empat alur terakhir (tergantung dari panjangtraktor dan lebar kerja alat bajak),head landmulai dibajak.Untuk pengolahan tanah pertama (pembajakan) dengan traktorkecil (hand traktor), tahapan pengoperasiannya sama dengantraktor besar.Gambar 2.2 Membajak dan hasil pembajakan dengan traktorMengolah tanah pertama dapat juga menggunakan peralatan manualyaitu mengunakan bajak singkal yang digandengkan dengan sumbertenaga penggerak/penariknya dari hewan. Bajak singkal fungsinyasama dengan pengolahan secara mekanik yaitu: untuk memotong,membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisatanaman kedalam tanah.49Gambar 2.3 Pembajakan dengan tenaga hewan pada lahan keringdan lahan basah4)Pengolahan tanah kedua (Menggemburkan tanah)Pengolahantaanahkedua adalah mengubah struktur tanah darikondisi keras, berbongkah-bongkah dan liat menjadi gembur,dengan demikian sirkulasi udara dalam tanah menjadi baik dantanahnya menjadi permiable.Pengolahan tanah kedua, bertujuanmenghancurkan bongkahan tanah hasil pengolahan tanah pertama yangbesar menjad lebih kecil dan sisa tanaman dan gulma yang terbenamdipotong lagi menjadi lebih halus sehingga akan mempercepat prosespembusukan.Pengolahan tanah kedua digunakan alat garu/perata (harrow), garudapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung darifungsinya, sebagai misal, Garu bergigi paku ini digunakan untukmeratakan dan menghaluskan tanah sesudah pengolahan tanahpertama (pembajakan), alat ini lebih cocok digunakan untuk tanahyang mudah hancur. Ukuran alat pengolahan tanah kedua biasanyaakan lebih lebar dari alat pengolahan tanah pertama, hal inidisebabkan pada pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkaldan tidak diperlukan pembalikan tanah seperti pengolahan tanahpertama.a)Cara menggemburkantanah yaitu :Setelah dilakukan pengolahan tanah pertama, kondisi tanahmasih berbentuk bongkahan besar dan keras, maka perludilakukan penggemburan dengan cara :50Melakukan penggemburan tanah dengan bajak rotary yangditarik dengan traktor (apabila pengolahannya menggunakan alatmekanis), dan menggunakan garu atau cangkul apabila dilakukansecara tradisional, adapun langkah-langkah sebagai berikut :(1)Melakukan pencangkulan/pengolahan dengan rotary/garu,pada tanah yang telah dibajak(2)Bongkahan-bongkahan tanah dihancurkan sampai menjadigembur dan halus(3)Pada saat melakukan penggemburan tanah sekaligusmembuang gulma dan seresah-seresah yang tertinggaldengan cara mengambilnya atau membenamkan ke dalamtanah.(4)Setelah tanah digemburkan kemudian diratakan dandibentuk petakan-petakan sehingga memudahkan dalampekerjaan berikutnya.Gambar 2.4Menggaru dan hasil Penggaruan dengan Traktorb)Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengolahtanah kedua, yaitu :(1)Menjaga agar hasil pengolahan tidaktumpang tindih (ovelaping)ataupun melompat. Lebar implemen harus lebih lebar dari traktor.Pada saat mengolah di sebelahnya, pisau garu harus berada di tepihasil garuan sebelahnya (bukan roda traktor yang rapat).(2)Biasanya penggaruan lebih ringan bebannyadibandingpembajakan, sehingga kecepatan jalan traktor dapat ditingkatkan.(3)Mengangkat implemen, apabila implemen menabrak halanganyang menimbulkan beban berat, seperti; batu besar, tanah keras/liat, batang/tunggul pohon besar dan sebagainya. Dengan51mengangkat implemen, beban traktor akan berkurang. Selain itujuga dapat menjaga agar implemen tidak rusak(4)Kedalaman alur hasil pengguludan tidak boleh melebihi kedalamanmesin rotari.(5)Karena tidak menggunakan pola, sebelum melakukan perataan,lebih baik ditentukan dahulu arah perataannya agar bisa lebihefektif dan efisien.Pengolahan tanah pertama dan kedua pada tanah darat yangpengelolaan budidayanya relatif luas biasanya selalu dilakukantetapi untuk ditanah sawah tergantung kondisi tanah.e.Pengukuran pHSebelum pengolahan lahan sebaiknya di lakukan pengukuran pH tanahlebih dulu, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah tanah yang akanditanami tersebut bersifat alkalis, netral, atau masam. Untukpertumbuhan tanaman melon membutuhkan pH tanah berkisar5,8–7,2. (tanah netral), namun tidak sedikit tanah-tanah dalam kondisialkalis seperti pada lahan-lahan yang sering tergenang dan kemudiandigunakan sebagai lahan pertanian, tetapi pada umumnya tanah yangsering digunakan untuk budidaya tanaman relatifkecilkemungkinannya kekurangan belerang. Yang sering menjadi masalahadalah tingkat kemasaman yang rendah sehingga kita harus perlakukankhusus dengan penambahan kapur.Pengapuran bertujuan untuk menaikkan pH tanah yang semula masammenjadi mendekati netral. selain itu, pengapuran juga menambah unsur harakalsium (Ca) maupun unsur magnesium (Mg) yang sangat diperlukantanaman. Kapur pertanian yang beredar di Indonesia pada dasarnya terdiridari kapur kalsit/kaptan (CaC03) dan dolomit (CaC03MgC03). Pemilihan keduajenis kapur pertanian tersebut tergantung keperluan dan ketersediannya disuatu daerah. Apabila pH tanah sangat rendah maka pengapuran sebaiknyamenggunakan kalsit/kaptan. Apabila pH tanah mendekati netral maka dapatdipakai dolomite.Brikut ini disajikan hubungan antara pH tanah, reaksitanah, dosis penggunaan kapur karbonat/kalsit/kaptan, dan dolomit.52Tabel2.1Penggunaan Kapur Kg Per 1 HaDerajatKemasaman (pH)Reaksi TanahKapurCarbonat/Kalsit/KaptanDolomit4.0Paling asam164016104.5Sangat asam150014305.0Asam113010505.5Asam7507206.0Agak asam3803406.5Netral--Sumber: Oiscaf.PembentukanBedenganSalah satu kegiatan persiapan lahan adalah pembedengan. Kegiatanpembedengan dilakukan setelah pelaksanaan penggaruan, tanahdibiarkan Selama 5-7 hari. hal ini bertujuan agar tanah yang lengketakibat digaru menjadihancur karena mengalami prosespengeringan matahari dan penganginan. Selama proses tersebutbeberapa senyawa kimia yang beracun dan merugikan tanaman akanhilang perlahan-lahan. Setelah kering, tanah dibuat petakan dengan talirafia dan ajir untuk membentuk bedengan.Bedengan dibentuk dengan cara mencangkuli tanah menjandi strukturtanah yang lebih remah/gembur. Bila bedengan sudah terbentuk dalambentuk bedengan kasar/setengah jadi bedengan tersebutdikeringanginkan lagi selama seminggu agar terjadi prosesoksidasi/penguapan dari unsur-unsur beracun yang ada didalam tanahsehingga diharapkan hilang. Pada pembentukan bedengan setengahjadi atau pada saat penghalusan bedengan biasanya dilakukanpemberian pupuk dasar maupun penambahan pupuk kapur.53Bedengan dibentuk dengan Ukuran panjang maksimum 15 m; denganmaksud akan memudahkan perawatan tanaman dan mempercepatpembuangan air, terutama di musim hujan, Lebar bedengan antara100-120 cm, tinggi bedengan dibuat sesuai dengan musim dan kondisitanah, pada musim hujan tinggi bedengan 50 cm agar perakarantanaman tidak terendam air jika hujan deras, dan pada musim kemarautinggi bedengan cukup 30 cm, karena untuk memudahkan perawatanpada saat bedengan digenangi. Parit dibuat dengan lebar 50–60 cmadalah untuk memudahkan perawatan pada saat penyemprotan,pemasangan ajir, penalian, maupun pemangkasan. (Lihat gambar 2.5)Gambar 2.5 Ukuran Bedengang.Pemupukan DasarPemupukan Dasar adalah pemberian pupuk pada saat sebelum tanam,tujuannya adalah memberi atau menyiapkan unsurhara atau cadanganunsur hara untuk pertumbuhan dan produksi tanaman melon, yang biasanya adalah:1)Dapat dilakukan pada saat atau bersama-sama kegiatan pengolahantanah (apabila kegiatan budidaya dilakukan dilahan tegalan atau tanahnon sawah, karena pengolahan pertama dan kedua dilakukan)2)Atau pada saat pembuatan bedengan berlangsung atau setelahpembuatan bedengan secara kasar selesai, sehingga pada saatpenghalusan bedengan pupuk sudah ditebarkan.54Penempatan pupuk selain ditebarkan juga bisadiberikan pada tempatcalon tanaman, caranya membuat lubang selebar cangkul ± 20 cm,kedalaman ± 20 cm kemudian pupuk ditebarkan dilubang dan diaduksampai tanah dan pupuk tercampur merata. Pemupukan dasar ini dapatdilakukan baik yang memakai ataupun yang tidak memakai mulsa plastikhitam perak (MPHP). Dosis pemupukan dasar untuk tanaman melonsangat bervariasi dari daerah satu dengan daerah yang lainnya, baik yangmenggunakan MPHP maupun yang tanpa MPHP selain pemberian pupukdasar juga diberikan pupuk susulan secara bertahap.Pupuk dasar yang dipakai adalah pupuk kompos/kandang danpupuk buatan. Pupuk kandang yang digunakan adalah pupukkandang yang berasal dari hewan sapi/kerbau/ayam dan dipilihpupuk kandang yang sudah matang. Pupuk kandang berguna untukmembantu memulihkan kondisi tanah yang kurang subur. Pupukbuatan yang dipakai ZA, Urea, SP 36, KCl. Dosis yang digunakanantara lain: pupuk kompos/kandang 20-30 ton/ha, SP-36 200-250kg/ha, 600 kg NPK (NPK Mutiara 16:16:16), dedak 1000-1500kg/hadan kapur ± 720 kg/ha (penentuan kapur diusahakanberdasarkan hasil nilai pH tanahnya). (Tabel 2.1).Apabila bedengan sudah dilakukan pemupukan dan lahan sudahdirapikan selanjutnya lahan siap dilakukan pemasangan mulsaplastik.Gambar 2.6Pemberian Pupuk DasarNext >