< Previous12Buku Guru | Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.3.8 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia serta menunjukan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.4.1 Menyajikan hasil penerapan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan atau bentuk lain. 4.2 Menerapkan konsep perubahan dan keberlanjutan dalam mengkaji peristiwa sejarah4.3 Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Melanosoid, Proto, Deutro, dan Melayu dalam bentuk tulisan 4.4 Menyajikan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat dalam bentuk tulisan 4.5 Mengolah informasi tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia serta pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan13Sejarah Indonesia4.6 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini4.7 Mengolah informasi mengenai teori tentang masuknya dan agama kebudayaan Islam ke Indonesia dengan menerapkan cara berpikir sejarah serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kiniPerlu diketahui, bahwa KD-KD Sejarah Indonesia diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). KI 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI 4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. KI 1, KI 2, dan KI 4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI 3. KI 1 dan KI 2 tidak diajarkan langsung (direct teaching), tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran. Demikian pula dengan KI 3, tidak diajarkan secara teoritis, akan tetapi peserta didik diajak memahami setiap peristiwa sejarah yang berkesinambungan dan melatih peserta didik untuk berpikir logis dalam melihat hubungan sebab akibat dari setiap peristiwa secara multidimensional.14Buku Guru | Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Empat Kompetensi Inti (KI) yang kemudian dijabarkan menjadi 16 Kompetensi Dasar (KD) itu merupakan bahan kajian yang akan ditransformasikan dalam kegiatan pembelajaran selama satu tahun (dua semester) yang terurai dalam 36 pertemuan. Agar kegiatan pembelajaran itu tidak terasa terlalu panjang maka 36 pertemuan itu dibagi menjadi dua semester, semester pertama dan semester kedua. Setiap semester terbagi menjadi 18 pertemuan. Setiap semester yang terdiri atas 18 pertemuan itu dilaksanakan ulangan/kegiatan lain tengah semester dan ulangan akhir semester yang masing-masing diberi waktu 2 jam/pertemuan. Dengan demikian waktu efektif untuk kegiatan pembelajaran mata pelajaran Sejarah Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di SMA/MA dan SMK/MAK disediakan waktu 2 x 45 menit x 32 pertemuan/per tahun (16 pertemuan/semester).Untuk efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan pembelajaran pihak pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku teks pelajaran untuk mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X. Berdasarkan jumlah KD terutama yang terkait dengan penjabaran KI ke-3, buku teks pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X disusun menjadi tiga bab.Bab I : Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan IndonesiaBab II : Pedagang, Penguasa, dan Pujangga pada Masa Klasik (Hindu dan Buddha)Bab III: Islamisasi dan Silang Budaya di Kepulauan IndonesiaC. Strategi dan Model Umum Pembelajaran1. Pengembangan indikatorPenguasaan KD dicapai melalui proses pembelajaran dan pengembangan pengalaman belajar atas dasar indikator yang telah dirumuskan dari setiap KD, terutama KD-KD penjabaran dari KI ke-3. Kompetensi dasar pada KI ke-3 untuk mata pelajaran Sejarah Indonesia dapat dijabarkan menjadi beberapa indikator sebagai berikut.15Sejarah IndonesiaMemahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.3.1.1. Menjelaskan pengertian diakronis dan sinkronis3.1.2. Menerapkan berpikir diakronis dan sinkronis dalam memahami dan merekonstruksi sejarah yang dipelajari3.2.1 Menjelaskan pengertian perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah3.2.2. Menerapkan konsep perubahan dan keberlanjutan dalam mengkaji peristiwa sejarah3.3.1. Menjelaskan pengertian praaksara3.3.2. Menjelaskan proses alam terjadinya Kepulauan Indonesia3.3.3. Mengidentifikasi jenis flora dan fauna di Kepulauan Indonesia3.3.4. Menganalisis jenis manusia praaksaraKOMPETENSI INTIKOMPETENSI DASARINDIKATOR3.1. Memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah.3.2. Memahami konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah.3.3. Menganalisis asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Melanosoid, Proto, Deutero, dan Melayu.16Buku Guru | Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 3.4 Memahami hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat.3.5 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya 3.3.5 Menganalisis corak kehidupan masyarakat praaksara3.3.6 Menjelaskan asal daerah nenek moyang bangsa Indonesia3.3.7 Menganalisis keterkaitan antara rumpun bangsa Proto, Deutero Melayu dan Melanesoid dengan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia.3.4.1 Menganalisis hasil-hasil kebudayaan batu zaman praaksara3.4.2 Menganalisi tradisi megalitik dan kaitannya dengan kepercaayaan masyarakat3.4.3 Mengidentifikasi hasil budaya praaksara yang sekarang masih ditemukan di lingkungannnya3.5.1. Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya 17Sejarah Indonesiaagama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia3.6. Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.3.7. Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia3.5.2 Merumuskan pendapat tentang teori yang paling tepat dari beberapa teori yang ada tentang proses masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia3.6.1 Menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan zaman Hindu-Buddha di Indonesia3.6.2 Menganalisis kehidupan sosial ekonomi masyarakat zaman Hindu-Buddha3.6.3. Menganalisis perkembangan hasil-hasil kebudayaan zaman Hindu-Buddha3.6.4. Menunjukkan bukti-bukti kehidupan dan hasil budaya Hindu-Buddha yang masih ada sampai sekarang3.7.1 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan 18Buku Guru | Kelas X SMA/MA/SMK/MAK agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia3. 8. Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia serta menunjukan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.berkembangnya agama dan kebudayaan Islam Indonesia3.7.2. Merumuskan pendapat tentang teori yang paling tepat dari beberapa teori yang ada tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia3.8.1. Menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan zaman Islam di Indonesia3.8.2. Menganalisis kehidupan sosial ekonomi masyarakat zaman perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia3.8.3 Menganalisis perkembangan hasil-hasil kebudayaan zaman kerajaan-kerajaan Islam3.8.4. Menunjukkan bukti-bukti kehidupan dan hasil budaya Islam yang masih ada sampai sekarang19Sejarah IndonesiaDi samping penjelasan beberapa indikator tersebut yang perlu diingat oleh guru sejarah adalah KD-KD yang terkait dengan KI pertama dan KI kedua yang harus dijadikan perspektif dalam pembelajaran Sejarah Indonesia. Atau dapat dikatakan KD-KD itu sebagai bahan untuk pengembangan nilai dan pendidikan karakter. Sementara untuk melihat kemampuan peserta didik dalam memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis, sinkronik, dalam ruang dan waktu, guru dapat melihat dari kemampuan peserta didik dalam menjelaskan suatu peristiwa sejarah. Dalam hal ini peserta didik tidak perlu dituntut untuk menerangkan istilah diaronik dan sinkronik, karena hal itu memerlukan pemahaman filsafat dan metodologi sejarah yang lebih mendalam. Selanjutnya KD-KD yang merupakan penjabaran KI keempat terkait dengan pengembangan keterampilan dan unjuk kerja bagi peserta didik. Untuk mapel Sejarah Indonesia dapat dikembangkan kegiatan-kegiatan mengobservasi, wawancara, menulis dan mempresentasikan karya sejarah, membuat media sejarah, membuat kliping, dan lain-lain.2. Pengalaman belajarMelalui proses pembelajaran, diharapkan indikator–indikator yang telah dirumuskan di atas dapat tercapai. Tercapainya indikator-indikator itu berarti tercapai pula KD-KD yang telah ditetapkan pada struktur kurikulum pada mapel Sejarah Indonesia itu. Oleh karena itu, dalam kaitan pencapaian indikator, guru perlu juga mengingat pengalaman belajar yang secara umum diperoleh oleh peserta didik sebagaimana dirumuskan dalam KI dan KD. Beberapa pengalaman belajar itu terkait dengan:a. Pengembangan ranah kognitif, atau pengembangan pengetahuan dapat dilakukan dalam bentuk penguasaan materi dan pemberian tugas dengan unjuk kerja; mengetahui, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi;b. Pengembangan ranah afektif atau pengembangan sikap (sikap sosial) dapat dilakukan dengan pemberian tugas belajar dengan beberapa sikap dan unjuk kerja: menerima, menghargai, menghayati, menjalankan dan mengamalkan;20Buku Guru | Kelas X SMA/MA/SMK/MAK c. Pengembangan ranah psikomotorik atau pengembangan keterampilan (skill) melalui tugas belajar dengan beberapa aktivitas mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyaji dan mencipta.Terkait dengan beberapa aspek pengalaman belajar itu maka dalam setiap pembelajaran Sejarah Indonesia di SMA/MA dan SMK/MAK harus diusahakan peserta didik mampu mengembangkan proses kognitif yang lebih tinggi dari pemahaman sampai dengan metakognitif pendalaman pengetahuan dari sumber belajar yang ada. Pembelajaran diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan: menerapkan konsep, prinsip atau prosedur, menganalisis masalah, dan mengevaluasi sesuatu produk atau mengembangkan keterampilan, seperti: mencoba membuat sesuatu atau mengolah informasi, menerapkan prosedur sampai mengamalkan nilai-nilai kesejarahan. 3. Model dan Skenario Pembelajarana. Siswa AktifParadigma belajar bagi peserta didik menurut jiwa Kurikulum 2013 adalah peserta didik aktif mencari bukan lagi peserta didik menerima. Oleh karena itu, pembelajaran harus dikembangkan menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif dan kreatif. Di Indonesia sebenarnya sudah lama dikembangkan pendekatan pembelajaran yang dikenal dengan paikem. Pendekatan ini nampaknya sangat relevan dengan kemauan model pembelajaran untuk mendukung pelaksanakan Kurikulum 2013. Begitu juga pembelajaran Sejarah indonesia sangat cocok dengan pendekatan paikem. Paikem adalah singkatan dari prinsip pembelajaran: Pembelajaran. Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.1) Aktif, maksudnya agar guru berusaha menciptakan suasana sedemikian rupa agar peserta didik aktif melakukan dan mencari pengetahuan, dan pengalamannya sendiri2) Inovatif, pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ada, tidak monoton. Guru selalu mencari model yang kontekstual yang dapat menarik peserta didik21Sejarah Indonesia3) Kreatif, agak mirip dengan inovatif, guru harus mengembangkan kegiatan belajar yang beragam, menciptakan pembelajaran baru yang penuh tantangan, pembelajaran berbasis masalah sehingga mendorong peserta didik untuk merumuskan masalah dan cara pemecahannya 4) Efektif, guru harus secara tepat memilih model dan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi dan situasi sehingga tujuan dapat tercapai dan bermakna bagi peserta didik5) Menyenangkan, guru harus berusaha dan menciptakan proses pembelajaran sejarah Indonesia itu menjadi menyenangkan bagi peserta didik. Kalau suasana menyenangkan maka peserta didik akan memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung.Melalui pendekatan tersebut banyak model pembelajaran yang dapat dikembanglkan, misalnya: STAD (Student Teams-Achievement Divisions) dan TGT (Team-Game-Turnament), TAI (Team-Assisted Individualization), CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition), Group Investigation, Jigsaw, dan lain-lain (selengkapnya baca Robert E. Slavin, Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik).Dalam proses pembelajaran Sejarah Indonesia, untuk kelas X guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:1) Setiap awal suatu pembelajaran, peserta didik harus membaca teks yang tersedia di buku teks pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X.2) Peserta didik dapat diberikan petunjuk penting yang perlu mendapat perhatian seperti istilah, konsep atau kejadian penting sejarah yang pengaruhnya sangat kuat dan luas dalam peristiwa sejarah berikutnya.3) Peserta didik dapat diberikan petunjuk untuk mengamati gambar, foto, peta atau ilustrasi lain yang terdapat dalam bacaan. 4) Guru dapat menyiapkan diri dengan membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. Peserta didik dapat diberikan contoh-contoh yang terkait dengan materi yang ada di buku dengan daerah di sekitarnya, bila di daerah sekitar tidak terdapat pengaruh Hindu-Buddha maka dapat mengambil contoh-contoh dari daerah lain, ataupun lain provinsi. Guru dapat memperkaya materi dengan membandingkan buku teks pelajaran Sejarah Indonesia dengan buku literatur lain yang relevan. Next >