< Previous94 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK b. Hukum TajwidLafalHukum TajwidLafalHukum TajwidMad Jāiz MunfaśilIdgām Mutama¡¡ilainAlif Lam SyamsiyahIkhfa’ SyafawiTemukanlah hukum tajwid lainnya yang terkandung di dalam ayat di atas. Baik itu berupa mad, i§h±r, ikhfa’, iqlab, Idg±m bigunnah, Idg±m bilagunnah, i§h±r syafawi, ikhfa’ syafawi, Idg±m mutama¡¡ilain, dan lainnya.Aktivitas 42. Q.S. al-�ujurāt/49:10a. Lafal Ayat dan Artinya“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikan lah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”1. Bacalah ayat di atas dengan tartil sesuai dengan kaidah tajwid yang benar.Lakukan bersama teman-teman sekelasmu secara berpasangan dan bergantian.2. Hafalkan ayat tersebut untuk memperkaya perbendaharaan hafalan ayat dengan menggunakan bantuan alat perekam ataupun saling memperdengarkan dengan sesama teman di kelas.3. Hafalkan arti ayat di atas agar makin bertambahnya kecintaan kepada al-Qur’±n dan bertambah keimanannya kepada Allah Swt.4. Carilah ayat lain yang berhubungan dengan perilaku persaudaraan.Aktivitas 5 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 95 b. Hukum TajwidLafalHukum TajwidLafalHukum TajwidAlif Lam SyamsiyahI§hār SyafawiIkhfa’Tafkh³mTemukan hukum tajwid lainnya yang terkandung di dalam ayat di atas. Baik itu berupa mad, i§h±r, ikhfa’, iqlab, Idg±m bigunnah, Idg±m bilagunnah, i§h±r syafawi, ikhfa’ syafawi, Idg±m mutama¡¡ilain, dan lainnya.Aktivitas 6c. Kandungan AyatPada ayat di atas Allah Swt. menegaskan ada dua hal pokok yang perlu diketahui. Pertama, bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Kedua, jika terdapat perselisihan antarsaudara, kita diperintahkan oleh Allah Swt. untuk melakukan iślah (upaya perbaikan atau perdamaian).Apakah indikasi dari suatu persaudaraan? Rasulullah saw. bersabda, “Demi Allah yang menguasai diriku! Seseorang di antara kalian tidak dianggap beriman kecuali jika dia menyayangi saudaranya sesama mukmin sama seperti dia menyayangi dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari)Selain itu Rasulullah saw. juga menegaskan, “Seorang muslim adalah orang yang lidah dan tangannya tidak menyakiti muslim lain, dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan semua larangan Allah.” (H.R. Bukhari)Diskusikan dengan sesama temanmu. Bagaimana cara yang harus dilakukan jika di kelasmu ada teman yang sedang “marahan” sehingga antara teman yang satu dan yang lainnya tidak saling bertegur sapa dan berinteraksi?Aktivitas 796 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK C. Hadis tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan1. Hadis tentang Pengendalian DiriDiriwayatkan dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:“Orang yang perkasa bukanlah orang yang menang dalam perkelahian, tetapi orang yang perkasa adalah orang yang mengendalikan dirinya ketika marah.” (H.R. Bukhari dan Muslim)2. Hadis tentang Prasangka BaikRasulullah saw. bersabda:“Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta.” (H.R. Bukhari)3. Hadis tentang PersaudaraanDiriwayatkan dari Nu’man bin Basyir ra. bahwa Rasulullah saw. Bersabda: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi, seperti satu tubuh. Apabila satu organ tubuh merasa sakit, akan menjalar kepada semua organ tubuh, yaitu tidak dapat tidur dan merasa demam.” (H.R. Muslim)Hafalkan ketiga hadis atau salah satu hadis di atas berikut artinya. Tuliskan hadis yang kamu hafalkan dan laporkan kepada gurumu.Aktivitas 8 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 97 Pesan-Pesan MuliaSimaklah kisah berikut. Kemudian cermati secara saksama pelajaran yang terkandung di dalamnya.Kisah Habil dan Qabil Qabil adalah salah seorang anak Nabi Adam as. yang bersaudara kembar dengan Iqlima. Sementara Habil adalah anak Nabi Adam as. yang bersaudara kembar dengan Labuda. Iqlima terlahir dengan paras yang cantik, sementara Labuda tidak secantik Iqlima. Semua keturunan Nabi Adam as. hidup damai sampai mereka dewasa.Kemudian, turun perintah Allah Swt. agar Nabi Adam as. menikahkan anak-anaknya. Allah Swt. memerintahkan agar anak yang terlahir sebagai saudara kembar harus dinikahkan dengan anak kembar yang lain. Dengan ketentuan tersebut, Qabil harus menikah dengan Labuda, dan Habil harus menikah dengan Iqlima. Ketika Nabi Adam as. menyampaikan perintah tersebut, Qabil tidak menyetujuinya. Pasalnya, sudah lama Qabil menyukai Iqlima. Dia menolak menikahi Labuda, dan tetap akan menikahi Iqlima. Dengan bijak, Nabi Adam as. mengingatkan Qabil bahwa ketentuan Allah Swt. harus ditaati. Namun, Qabil tetap pada kehendaknya untuk menikahi Iqlima, saudara kembarnya yang lebih cantik. Akhirnya, dengan memohon petunjuk Allah Swt. dengan bijaksana Nabi Adam as. memerintahkan Qabil dan Habil untuk berkurban. Siapa pun yang kurbannya diterima oleh Allah Swt., segala kebutuhan dan keinginannya akan dikabulkan oleh Allah Swt., termasuk keinginan Qabil untuk menikahi Iqlima. Setelah semuanya dirasa siap, Qabil dan Habil pun mempersembahkan kurbannya masing-masing di atas bukit dengan disaksikan oleh semua anggota keluarga. Qabil mempersembahkan hasil pertaniannya. Ia sengaja memilih gandum dari jenis yang jelek. Habil mempersembahkan seekor kambing terbaik dan yang paling ia sayangi. Kemudian, dengan perasaan berdebar-debar, mereka menyaksikan dari jauh. Tak lama berselang, tampak api besar menyambar kambing persembahan Habil, sedangkan gandum persembahan Qabil tetap utuh yang berarti kurban Habillah yang diterima.Melihat kenyataan tersebut, Qabil yang berperangai tidak baik dan terpengaruh hasutan iblis, menaruh dendam kepada Habil. Terpikir olehnya, agar keinginannya menikahi Iqlima, tidak ada cara lain kecuali membunuh Habil. Ketika terdapat kesempatan untuk melaksanakan niat jahatnya tersebut, Qabil benarbenar melaksanakannya. Ketika Habil sedang seorang diri, Qabil datang menghampirinya dengan niat untuk membunuh saudaranya itu. Mengetahui hal tersebut, Habil mengingatkan Qabil agar senantiasa mengingat Allah Swt. 98 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK dan hendaklah takut kepada-Nya. Habil berkata kepada Qabil, “Sungguh jika kamu menggerakkan tanganmu untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.” (Q.S. al-Mā’idah/5:28)Setelah Habil terbunuh, Qabil merasa bingung. Diguncang-guncangkan tubuh saudaranya itu, namun tetap tidak bergerak. Lalu jenazah Habil dibawa ke sanakemari dengan perasaan kacau, tak tahu apa yang harus dilakukannya. Ia merasa sangat menyesal sehingga air matanya berlinang membasahi pipinya. Dalam kebingungannya, Allah Swt. menurunkan ilham melalui dua ekor burung gagak yang bertarung untuk memperebutkan daging mayat Habil. Salah seekor dari burung gagak itu tewas dalam pertarungan tersebut. Kemudian, burung gagak yang masih hidup menggali tanah, menarik gagak yang telah menjadi bangkai untuk dimasukkan ke dalam tanah yang telah digali dengan cakarnya, kemudian menimbunnya dengan tanah. Demikianlah, Qabil meniru perbuatan burung gagak itu. Ia menggali tanah dan menguburkan mayat Habil dan menimbunnya dengan tanah. Menyadari dirinya telah melakukan kesalahan yang sangat besar, Qabil pun merasa ketakutan. Ia kemudian tidak berani untuk pulang ke rumah, bahkan pergi meninggalkan kedua orang tua dan saudarasaudaranya. Ia benarbenar tidak kembali lagi, pergi masuk hutan keluar hutan, menaiki gunung, dan menuruni lembah tak jelas arah dan tujuan. Disarikan dari berbagai sumberSetelah membaca kisah di atas, bagaimana perasaanmu? Tentu prihatin, bukan?Diskusikan dan kemukakan kepada gurumu, hubungan sifat pengendalian diri, ¥usnu¡¡an, dan persaudaraan sesuai dengan kisah di atas.Aktivitas 8 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 99 Menerapkan Perilaku MuliaAmati kisah pendek berikut ini. Tulislah analisismu mengenai halhal penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap mulianya.Aku Ingin Satu Angka LagiSemua orang pasti mengetahui siapakah Rudi Hartono itu? Dia adalah legendaris badminton yang saat itu telah tujuh kali menjadi juara pertandingan bulu tangkis All England di Wimbledon, Inggris. Tetapi belum banyak orang yang mengetahui bahwa suatu ketika pahlawan bulu tangkis ini berada pada keadaan yang amat sangat terjepit.Kala itu Rudi Hartono harus mem pertahankan gelarnya sebagai juara dunia. Ia harus menghadapi Strue Johnson, juara bulu tangkis dari Swedia. Ini adalah lawan sekaligus musuh bebuyutannya. Stadion Wimbledon pun riuh-rendah sesaat sebelum keduanya memulai pertandingan. Sementara itu, rakyat Indonesia deg-degan mendengarkan siaran langsung pertandingan melalui Radio Republik Indonesia (RRI).Pertandingan pun dimulai. Adu pukul shuttel-cock pun cepat memanas. Sialnya, pada set pertama Rudi Hartono kalah. Set kedua dimulai, adu pukul dan adu smash pun makin mengharu-biru semua penonton. Kali ini benar-benar celaka, di ujung set kedua Rudi Hartono tertinggal angka dalam posisi 014. Seluruh pendengar RRI (waktu itu masih sangat sedikit penduduk Indonesia yang memiliki TV) yang mengikuti pertandingan itu menjadi tegang. Jika salah pukul, pasti Rudi Hartono akan kalah.Untung, Strue Johnson melakukan kesalahan. Shuttel-cock pun berpindah ke tangan Rudi. Nah, ketika akan memukul shuttel-cock itulah Rudi Hartono berkata dalam hati kecilnya, “Aku ingin satu angka saja!” Lalu ia pun memukulnya ke arah lawan. Masuk! Strue Johson tak mampu menahan shuttel-cock. Satu angka untuk Rudi, jadilah 114. Rudi pun kembali memukul shuttel-cock. Seperti tadi, kali ini hati kecilnya kembali berkata, “Aku ingin satu angka saja!”Demikianlah, satu demi satu angka direbut oleh Rudi Hartono. Posisi angka pun berubah drastis menjadi 1414. Strue Johnson tercengang tak habishabis, mengapa dirinya sampai terkejar begitu cepat oleh lawannya. Inilah yang menyebabkan mentalnya jatuh. Set kedua pun dimenangkan Rudi Hartono dengan amat sangat sulit.Di set ketiga, Strue Johnson kehabisan napas seiring dengan mentalnya yang melorot. Dengan mudah set ketiga dimenangkan Rudi Hartono. Inilah yang kemudian mengantar Rudi Hartono menjadi juara dunia bulu tangkis kedelapan kali!Disarikan dari berbagai sumber100 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Sekarang analisis beberapa contoh perilaku yang mencerminkan sikap pengendalian diri, ĥusnużżan, dan persaudaraan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga masyarakat dunia.A. Pengendalian Diri (Mujāhadah an-Nafs) 1. Bersabar dengan tidak membalas terhadap ejekan atau cemoohan teman yang tidak suka terhadap kamu.2. Memaafkan kesalahan teman dan orang lain yang berbuat “aniaya” kepada kita.3. Ikhlas terhadap segala bentuk cobaan dan musibah yang menimpa, dengan terus berupaya memperbaiki diri dan lingkungan.4. Menjauhi sifat dengki atau iri hati kepada orang lain dengan tidak membalas kedengkian mereka kepada kita.5. Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah Swt. kepada kita, seta tidak merusak nikmat tersebut. Seperti menjaga lingkungan agar selalu bersih, menjaga tubuh dengan merawatnya, berolahraga, mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal, dan sebagainya. B. Prasangka Baik (¦usnużżan)1. Memberikan apresiasi atas prestasi yang dicapai oleh teman atau orang lain dalam bentuk ucapan atau pemberian hadiah.2. Menerima dan menghargai pendapat teman/orang lain meskipun pendapat tersebut berlawanan dengan keinginan kita.3. Memberi sumbangan sesuai kemampuan kepada peminta-minta yang datang ke rumah kita.4. Turut serta dalam kegiatankegiatan sosial baik di lingkungan rumah, sekolah, ataupun masyarakat.5. Mengerjakan tugastugas yang diberikan kepada kita dengan penuh tanggung jawab.Sumber: Dok. KemendikbudGambar 6.5Mentaati tata tertib di mana saja berada merupakan perilaku mulia.Sumber: Dok. KemendikbudGambar 6.6Bersalam-salaman sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 101 C. Persaudaraan (Ukhuwwah)1. Menjenguk/mendoakan/membantu teman/orang lain yang sedang sakit atau terkena musibah.2. Mendamaikan teman atau saudara yang berselisih agar mereka sadar dan kembali bersatu.3. Bergaul dengan orang lain dengan tidak memandang suku, bahasa, budaya, dan agama yang dianutnya.4. Menghindari segala bentuk permusuhan, tawuran, ataupun kegiatan yang dapat merugikan orang lain.5. Menghargai perbedaan suku, bangsa, agama, dan budaya teman/orang lain.Rangkuman1. Pengendalian diri (mujāhadah an-nafs) adalah perilaku sebagai upaya untuk tetap berada dalam setiap kebaikan dan terhindar dari sifatsifat yang dapat membinasakan dirinya, orang lain, maupun lingkungan.2. Berbaik sangka (ĥusnużżan) adalah sifat di mana orang lain dipandang sebagai sesuatu yang baik dan harus diperlakukan dengan baik, kecuali jika diketahui dengan fakta bahwa orang tersebut harus diwaspadai dan diperingati.3. Dalam Q.S. al-Ḥujurāt/49:10 kita diperintahkan oleh Allah Swt. agar senantiasa menjaga dan menciptakan perdamaian, memberikan nasihat kebaikan, dan mendamaikan perselisihan saudara dengan saudara yang lain. 4. Dalam Q.S. al-Ḥujurāt/49:12 dijelaskan perintah agar berprasangka baik (ĥusnużżan) kepada setiap orang, kita pun diperintahkan menghindari dan menjauhkan diri dari berburuk sangka kepada sesama saudara kita, karena berburuk sangka akan merusak keimanan dan merusak persaudaraan.102 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK EvaluasiA. Uji Penerapan 1. Untuk memberikan penilaian terhadap kemampuan membaca al-Qur’ān, carilah teman sekelasmu. Kemudian, mintalah temanmu untuk memberikan penilaian dengan memberikan tanda checklist () pada kolom di bawah ini dengan jujur. Lakukan secara bergantian.No.Nama SiswaTartilCukup TartilKurang TartilTidak Tartil1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.Skala nilai:Tartil : 91 – 100 Cukup tartil : 81 – 90 Kurang tartil : 71 – 80 Tidak tartil : 61 – 70 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 103 2. Tulislah kata/kalimat yang mengandung hukum tajwid pada Q.S. al- Ḥujurāt/49:10 dan 12 pada kolom di bawah ini.No.Lafal/KataHukum Bacaan1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.B. Uji Pemahaman Jawablah petanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas.1. Setiap muslim diperintahkan untuk melakukan mujāhadah an-nafs supaya hidupnya bahagia. Bagaimana cara menerapkan mujāhadah an-nafs dalam kehidupan sehari-hari? 2. Apa yang akan kamu lakukan jika mengetahui ada dua orang mukmin sedang berselisih pendapat?3. Q.S. al-Ḥujurāt/49:10 mengandung pesan-pesan yang mulia. Jelaskan kandungan Q.S. al-Ḥujurāt/49:10 tersebut.4. Seseorang yang terbiasa ĥusnużżan akan memperoleh banyak manfaat dan hikmah. Sebutkan manfaat dan hikmah orang yang berĥusnużżan.5. Sebutkan hukum bacaan ikhfa’, iżhār, dan Idgām bigunnah yang terdapat dalam Q.S. al-Ḥujurāt/49:12.Next >