< Previous52Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiSemester I2. Kerajinan tekstil hasil pengembanganKerajinan tekstil dengan fungsi hias dapat pula dibuat dengan memodifikasi bahan dan teknik. Para perajin terkadang membuat inovasi pada produk kerajinan mereka yang dinilai telah usang atau membosankan. Salah satu cara yang dilakukan dengan menambahkan hiasan pada sebagian karya agar terlihat lebih unik dan menarik. Misalnya dengan memadupadankan bahan dasar yang berbeda tekstur atau teknik pembuatannya, namun pada akhirnya menjadi satu kesatuan produk. Cara seperti ini dinilai berhasil untuk dapat meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk yang dimaksud.1. TapestriPara ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan menenun sudah ada sejak 500 SM, terutama di daerah Mesopotamia dan Mesir. Selanjutnya menyebar ke Eropa dan Asia, terutama India, Turki, dan Cina. Oleh sebab itu, wilayah itu sejak dahulu telah dikenal sebagai penghasil permadani yang mendunia, baik dikerjakan dengan manual keterampilan tangan maupun dengan mesin.Saat kita menjelajah Indonesia, terungkap banyak kekayaan tenun menenun, dengan aneka ragam teknik dan prosesnya, serta ragam hias yang beraneka ragam. Tenun yang menggunakan alat tenun seperti Teknik batik pada kain, dipotong-potong kainnya, disusun kembali batik-batik dengan motif dan warna yang beragam menjadi hiasan lukisan batik yang menarik.(Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.14 Produk kerajinan fungsi hias hasil modiÄkasi.53Prakaryagedogan ataupun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dalam pembuatan hiasan tenun serat ini pun mengikuti kebiasaan dalam pembuatan tenun pada umumnya.Menenun bagi orang Indonesia merupakan suatu perwujudan upacara yang dimulai dari tahapan kerja yang jelas, tata tertib yang harus dipatuhi, dan menjelma menjadi suatu kebiasaan. Adat istiadat, agama, dan lingkungan telah mempengaruhi para penenun dalam mengungkapkan jiwa pada selebar kain hasil tenunan mereka. Demikian pula pada pembuatan hiasan tenun serat. Dari proses tersebut terciptalah hiasan tenun serat yang indah, menawan, dan memiliki harmonisasi dari warna dan tekstur.a. Bahan Pembuatan Hiasan TapestriBahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sebagai berikut. » Benang tipis untuk lungsi(Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.15 Aneka hiasan tapestri dengan teknik tenun serat.(Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.16 Benang katun atau nilon tipis.54Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiSemester I » Benang tebal untuk pakanb. Alat Pembuat Hiasan Tapestri Alat yang digunakan dalam pembuatan hiasan tapestri sebagai berikut. » Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi »Batang kayuBentuk batang kayu menyerupai sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan. Dalam tenun atau anyam memiliki dua susunan benang yaitu benang lungsi yang dirakit sebagai dasar bidang tenunan atau anyaman, dan pakan sebagai pembuat warna atau motif terstruktur.(Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.17 Benang katun atau nilon tebal.(Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.18 Alat pembuatan tenun serat.(Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.19 Batang kayu/sumpit.55Prakaryac. Proses Pembuatan Tapestri Pada tahap proses pembuatan kali ini, disajikan pembuatan hiasan tenun sederhana.Dari keterangan di atas mengenai jenis-jenis hiasan tenun serat, apakah kamu telah memahami berbagai cara yang dapat dilakukan dalam membuat produk kerajinan dengan teknik tenun tersebut? Untuk lebih meningkatkan pemahamanmu, lakukanlah pengamatan pada produk kerajinan jahit aplikasi dan kerjakanlah LK-4 di bawah ini.Pembuatan lungsi pada pemidangan tenun Memasukkan benang pakan pada lungsi.Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan.(Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.20 Proses pembuatan Hiasan Tenun Serat.Jika ingin menggunakan teknik ria, caranya demikian. Hiasan tenun serat hasil jadi setelah dilepas dari pemidangan Hiasan tenun serat bentuk lain. 56Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiSemester I2. BatikSejak masa lalu Indonesia telah menggunakan produk batik sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari pakaian hingga kebutuhan ritual budaya. Dalam sejarahnya, secara magis pemilihan teknik rintang warna (resist dyeing) pada batik ditujukan untuk mengundang keterlibatan roh pelindung guna menolak pengaruh roh jahat. Para ahli meneliti berdasarkan lukisan-lukisan yang ada pada dinding goa-goa di Indonesia. Kegiatan merintang warna ini sudah dilakukan oleh manusia purba. Gambar yang paling sering muncul adalah gambar tapak tangan yang dibubuhi pigmen merah. Jadi, dapat digambarkan bahwa teknik perintangan warna pada pembuatan kain batik ini dipengaruhi oleh konsep kepercayaan. Mengobservasi & Wawancara1. Carilah produk jenis-jenis hiasan tenun serat!2. Gambarlah produknya atau tempelkan foto produk.3. Identifikasi jenis bahan yang digunakan, deskripsi produk dan teknik pengerjaannya.(lihat LK-4)Tugas 6Nama Anggota Kelompok : ..................................Kelas : ...................................Mendeskripsikan Jenis-Jenis Hiasan Tenun SeratGambar Produk Bahan yang DigunakanDeskripsi ProdukTeknik PengerjaanUngkapan perasaan : ............................................ ................................................................................. .................................................................................Lembar Kerja 4 (LK-4)57PrakaryaDari teknik perintang warna tersebut, sejak dahulu pula masyarakat Indonesia telah mengenal kain jumputan atau ikat pelangi atau sasirangan atau ikat celup (tie dye). Dalam perkembangannya batik menjadi kegiatan berkarya dengan teknik yang sama yaitu merintang kain. Teknik membatik merupakan media yang dapat mempresentasikan bentuk yang lebih lentur, rinci, rajin, tapi juga mudah. Teknik batik tepat untuk mempresentasikan bentuk-bentuk flora, fauna, serta sifat-sifat bentuk rumit lainnya.Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa. Ragam hias batik merupakan ekspresi yang menyatakan keadaan diri dan lingkungan penciptanya. Ragam hias diciptakan atas dasar imajinasi perorangan ataupun kelompok. Hampir secara keseluruhan, ragam hias batik dapat menceritakan tujuan atau harapan perorangan atau kelompok tadi. Apabila ragam hias yang diciptakan dipakai berulang-ulang dan terus-menerus maka akan menjadi sebuah kebiasan yang lama kelamaan pula akan terbentuk tradisi dari sekelompok masyarakat tertentu. (Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.21 Jejak telapak tangan di gua Leang-leang, Sulawesi Selatan (Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.22 Aneka kain rintang warna.58Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiSemester IBerdasarkan perkembangannya, ragam hias batik sangat dipengaruhi oleh budaya luar sehingga dihasilkan corak batik yang beraneka ragam. Berdasarkan wilayah penyebaran motif pada kain batik dan dilihat juga dari periode perkembangan batik di Indonesia, batik dapat dibagi menjadi dua, yaitu batik pedalaman atau sering disebut dengan klasik dan batik pesisir. Kedua istilah batik ini tidak hanya berlaku pada masa dahulu, tetap berlangsung hingga saat ini. Pembeda kedua istilah batik ini terdapat pada cara pembuatannya dan motif atau corak yang ada pada kain batik tersebut. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.a. Batik Pedalaman (Klasik)Batik pedalaman adalah pengkategorian batik yang berkembang di masa lalu. Dahulu pembatik-pembatik hanya ditemui di daerah pedalaman. Selain itu, juga tidak sembarang orang dapat melakukan proses pembatikan, sehingga jarang dijumpai di lingkungan masyarakat luas. Pada masa kejayaan kerajaan di Indonesia seperti Majapahit, kain batik hanya ditemui di kalangan raja-raja saja dan hanya petinggi kraton yang boleh mengenakan kain batik. Oleh karena itu pembatik hanya dapat dijumpai di lingkungan keraton. Batik keraton adalah batik yang tumbuh dan berkembang di atas dasar-dasar filsafat kebudayaan Jawa yang mengacu pada nilai-nilai spiritual. Batik tersebut terdapat harmonisasi antara alam semesta yang tertib, serasi, dan seimbang. Para pembatik keraton membuat batik dengan cara yang tidak biasa, yaitu menggunakan banyak proses dan ritual pembatikan. Para pembatik kraton ibarat ibadah, suatu seni tinggi yang patuh pada aturan serta arahan arsitokrat Jawa. Istilah-istilah batik pun mulai dikenal sejak jaman ini dan hampir semuanya menggunakan istilah dalam bahasa Jawa. Ragam hias yang diciptakan pun bernuansa kontemplatif, tertib, simetris, bertata warna terbatas seperti hitam, biru Membedakan Teknik Merintang WarnaAmatilah gambar 2.20 ! Mana jumputan? Mana batik? Apa kesan yang kamu dapatkan? Ungkapkan pendapatmu, sampaikan dalam pembelajaran!TUGAS 759Prakaryatua (wedelan), dan soga/coklat. Ragam hias ini memiliki makna simbolik yang beragam. Oleh karena itu batik dikenal masyarakat sebagai kebudayaan nenek moyang dari daerah Jawa. Batik pedalaman sering disebut juga sebagai batik klasik. Hal ini sesuai dengan beberapa alasan di atas. Namun akibat perkembangan masyarakat, maka batik dapat keluar dari kalangan keraton dan menyebar ke seluruh pelosok tanah air, sejalan dengan adanya integrasi budaya.b. Batik PesisirBatik pesisir adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar Pulau Jawa. Selain itu, adanya pengaruh budaya asing seperti Cina dan India, termasuk agama Hindu dan Budha, hal ini menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai corak yang beraneka ragam. Para pembatik daerah pesisir merupakan rakyat jelata yang membatik sebagai pekerjaan sambilan (pengisi waktu luang) yang sangat bebas aturan, tanpa patokan teknis. Oleh sebab itu, ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan, dan kasar dibandingkan dengan batik keraton.Para pembatik pesisir lebih menyukai cara-cara yang dapat mengeksplorasi batik seluas-luasnya sehingga banyak ditemui warna-warna yang tidak pernah dijumpai pada batik pedalaman/klasik. Warna-warna yang digunakan mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis, seperti merah, biru, hijau, kuning, bahkan ada pula yang oranye, ungu, dan warna-warna muda lainnya. Ragam hias pada karya batik Indonesia sangat banyak. Tentunya masing-masing motif memiliki makna sesuai dengan budaya masing-masing daerah. Di bawah ini ditampilkan beberapa motif dengan makna simboliknya.(Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.23 Pedalaman, motif Truntum, Jawa Tengah. 60Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiSemester IMotif trumtum, merupakan lambang cinta kasih yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang (tumaruntum). Motif bunga dan tumbuhan memiliki makna untuk selalu menjaga kelestarian alam.Mengobservasi Motif dan Makna Simbolis1. Carilah motif ragam hias batik pedalaman dan batik pesisir. 2. Gambarlah motifnya dan berilah warna yang sesuai dengan motif aslinya.3. Tuliskan makna simbolik dari masing-masing motif.(lihat LK-4)Tugas 8Nama Anggota Kelompok : ..................................Kelas : ...................................Menginterpretasi Batik Pedalaman dan Batik Pesisir.Gambar MotifNama motif& Jenis Batik Deskripsi Ragam HiasMakna SimbolisUngkapan perasaan : ............................................ ................................................................................. .................................................................................Lembar Kerja 5 (LK-5)(Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.24 Batik Pesisir, Pekalongan. 61Prakaryaa. Bahan Produksi BatikBahan utama yang digunakan dalam membatik adalah kain katun putih, malam, dan zat pewarna sintetis atau alami.1) Kain putihKain katun putih yang biasa digunakan adalah kain primissima, kain prima, kain merses, kain sutra, dan katun doby. Kain katun lebih mudah menyerap zat warna dengan baik dibanding jenis poliester. Di bawah ini beberapa contoh kain katun.2) Malam/LilinLilin yang biasa disebut malam ialah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Sebelum digunakan, lilin atau malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor. Malam yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam atau lilin biasa. Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap, pada kain tidak mudah copot saat pencelupan, tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorotan Lilin malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk merintang warna agar tidak masuk ke dalam serat kain di bagian yang tidak dikehendaki. Bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi malam.Katun Sutra Katun Primissima(Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.25 Aneka kain putih katun untuk batik.Malam nempok atauteknik pecahMalam nyungging(Sumber: Dokumen Kemdikbud)Gambar 2.26 Aneka kain putih katun untuk batik.Next >