< Previous174 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 174 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK b. NamiN Kemal 14-1Namik Kemal dikenal sebagai pemikir terkemuka dari golongan intelegensia Kerajaan Turki Usmani yang banyak menentang ke kuasa an absolut sultan. Go longan intelegensia ini disebut dalam sejarah dengan nama Utsmani Muda (Yeni Usmanlitar-Young Ottoman).Utsmani Muda pada mulanya adalah perkumpulan rahasia yang didirikan pada tahun 1865. Perkumpulan ini bertujuan untuk mengubah pemerintahan absolut Kerajaan Usmani menjadi pemerintahan konstitusional.Namik Kemal berasal dari keluarga yang berkecukupan, sehingga orang tuanya sanggup menyediakan pendidikan khusus baginya di rumah. Selain mempelajari bahasa Arab dan Persia, ia juga menekuni bahasa Perancis. Ketika berusia belasan tahun, ia diangkat menjadi pegawai di kantor penerjemahan, kemudian dipindah menjadi pegawai di istana sultan.Pemikiran-pemikiran Namik Kemal banyak dipengaruhi oleh pemikir an seorang sastrawan kenamaan yang pernah belajar di Perancis, yaitu Ibrahim Sinasi (1826-1871). Sastrawan ini banyak menggunakan istilah-istilah hak rakyat, kebebasan berpendapat, kesadaran nasional, pemerintahan konstitusional, dan istilah lain yang semakna. Ibrahim Sinasi juga menerbitkan surat kabar bernama TasYir-(fkar yang banyak berpengaruh dalam kebangkitan intelektual di Kerajaan Utsmani abad ke-19.Ketika Sinasi pergi ke Paris di tahun 1865, pimpinan Tasvir-'fkar dipegang oleh Namik Kemal sendiri. Namun, tulisan-tulisan Namik Kemal yang kental dengan ide-ide pembaruan membuatnya terpaksa pergi ke 'ropa pada tahun 1867. Ia diperbolehkan kembali ke Istanbul pada tahun 1870, tetapi tiga tahun kemudian ditangkap dan dipenjarakan di Pulau Siprus. Ia dibebaskan dan dapat kembali ke Istanbul setelah kekuasaan Sultan Abdul Aziz runtuh pada pada tahun 1876.Namik Kemal dinilai memiliki jiwa Islam yang baik. Ia tidak menerima ide-ide yang datang dari Barat apa adanya, tetapi memodifikasi secara selektif sehingga sesuai dengan ajaran-ajaran Islam. Namik mengkritik ide-ide Barat yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat Timur.Sumber: www. cetinbayramoglupoetry.wordpress.comGambar 11.16 Namik Kemal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 175 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 175 Namik Kemal menyampaikan analisisnya tentang sebab kemunduran Kerajaan Utsmani dan alternatif solusinya, di antaranya adalah:1. Kondisi ekonomi dan politik Kerajaan Turki Utsmani tidak beres. Solusi yang ditawarkan adalah perubahan sistem pemerintahan absolut menjadi pemerintahan konstitusional.2. Rakyat sebagai warga negara memiliki hak-hak politik yang harus dihormati dan dilindungi negara.3. Pemerintahan demokratis tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sebab negara yang dibentuk dan dipimpin oleh empat khalifah sepeninggal Rasulullah saw. sebenarnya memiliki corak demokrasi. Sistem baiat yang yang terdapat dalam pemerintahan para khalifah pada hakikatnya merupakan kedaulatan rakyat.4. Islam mengajarkan al-maslahat al-ammah. Ajaran ini sebenarnya adalah maslahat (kebaikan) umum. Khalifah tidak boleh bersikap dan bertindak yang bertentangan dengan al-maslahat al-ammah.5. Kepala negara dalam mengurus negara tidak boleh melanggar syariat. Syariat merupakan “konstitusi” yang harus dipatuhi oleh kepala negara.C. Pengaruh Gerakan Pembaruan terhadap Perkembangan Islam di IndonesiaGerakan pembaruan Islam yang muncul di Mesir, India, dan Turki pada abad modern, secara langsung atau tidak langsung, berpengaruh pada gerakan Islam di Asia Tenggara. Para tokoh Islam di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menyerap secara selektif ide-ide pembaruan dari tokoh-tokoh Islam luar negeri yang telah disebutkan sebelumnya.Pengaruh tersebut diakui oleh para tokoh Islam dan intelektual Islam di Indonesia berikutnya dalam bentuk tulisan-tulisan. Misalnya, pada tahun 1961, Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), menulis buku berjudul 3engaruh Muhammad Abduh di Indonesia. Pada tahun 1969, H.A. Mukti Ali, mantan Menteri Agama Repulik Indonesia menulis buku berjudul Alam 3ikiran Islam Modern di Indonesia. Pada tahun 1973, tulisan Deliar Noer diterbitkan oleh Oxford University Press berjudul The Modernist Muslim MoYement in Indonesia 19-1942. Buku tersebut diterbitkan dalam versi Aktivitas Siswa:Bacalah tokoh-tokoh di atas dengan Fermat. %uatlah grafik yang menunMukkan persamaan dan perbedaan ide dari tokoh-tokoh pembaru tersebut.176 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 176 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK bahasa Indonesia pada tahun 1980 berjudul *erakan Modern Islam di Indonesia Tahun 19-1942. Tulisan serupa masih banyak muncul di Indonesia di tahun-tahun berikutnya.Dari buku H.A. Mukti Ali dapat diketahui adanya lima faktor yang mendorong munculnya gerakan pembaruan Islam di Indonesia, yaitu:1. Adanya kenyataan ajaran Islam yang bercampur dengan kebiasaan yang bukan Islam.2. Adanya lembaga-lembaga pendidikan Islam yang kurang efisien.3. Adanya kekuatan misi dari luar Islam yang mempengaruhi gerak dakwah Islam.4. Adanya gejala dari golongan intelegensia tertentu yang merendahkan Islam.5. Adanya kondisi politik, ekonomi, dan sosial Indonesia yang buruk akibat penjajahan.Melihat pada lima realitas tersebut, maka para ulama pembaru Islam melakukan lima gerakan besar pembaruan, yaitu:1. Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam;2. Mereformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern;3. Mereformasi penafsiran-penafsiran terhadap ajaran dan kondisi pendidikan Islam;4. Mempertahankan Islam dari desakan-desakan dan pengaruh kekuatan luar Islam;5. Melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan.Lima gerakan pembaruan tersebut bukan peristiwa yang terjadi begitu saja. Akan tetapi secara langsung atau tidak langsung memiliki akar panjang sejarah dari tokoh pembaru Islam di Mesir, India, dan Turki. Pengaruh tersebut berlangsung melalui proses pendidikan dan bahan bacaan (surat kabar/majalah).Pada akhir abad ke-19 ada banyak kaum muslim muda Indonesia yang belajar ke Mekkah dan Mesir. Di sana mereka bersentuhan dengan ide-ide pembaruan. Mereka membaca majalah-majalah yang diterbitkan khusus untuk misi pembaruan Islam, seperti majalah Al-8rwat Al-:u£qa dan Al-Manar yang terbit di Mesir.Misi pembaruan melalui media majalah kemudian ditiru oleh para ulama pembaru di beberapa tempat di Asia Tenggara. Di Singapura, terbit sebuah majalah dengan nama Majalah Al-Imam (terbit pada tahun 1908). Di Minangkabau dengan nama Majalah Al-Munir (terbit tahun 1911), dan di Yogyakarta dengan nama Suara Muhammadiyah.Ada banyak tokoh Islam di Indonesia yang sepaham dengan misi pembaruan tersebut, tetapi dalam buku teks ini tidak disebut semuanya. Di antara mereka adalah:1. Syeikh Muhammad Tahir Jalaluddin asal Padang yang hijrah Ke Singapura. Tokoh ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap gerakan pembaruan di Asia Tenggara. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 177 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 177 2. Haji Abdullah Ahmad dan Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA). Kedua tokoh ini dipandang penting sebab keduanya menjadi pelopor pembaruan Islam di Minangkabau.3. K.H. Ahmad Dahlan, pendiri organisasi atau Persyarikatan Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta.4. K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) pada tanggal 31 Januari 1926. di Jombang Jawa Timur.K.H. Ahmad Dahlan adalah teman seperguruan dengan tokoh Islam pendiri Jam’iyyah Nahdhatul Ulama (NU), yaitu K.H. Hasyim Asy’ari. NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926. K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari berguru pada guru yang sama ketika belajar di Mekkah, yaitu Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi dan Syeikh Nawawi Al-Bantani.Menerapkan Perilaku MuliaK.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari memang mendirikan organisasi Islam yang berbeda. Di antara keduanya pun terdapat pendapat yang berbeda tentang keislaman. Namun, pendapat yang berbeda tersebut tidak sampai menyentuh pada akar dasar ajaran Islam dan tujuan dakwah Islam. Dasar Islam yang dipegang tetap sama, yaitu al-Qur’±n dan Al-Hadis. Keduanya juga menghargai ijtihad para ulama sebelumnya dengan caranya masing-masing.Setelah kita membaca sejarah tokoh-tokoh pembaru Islam di atas, kita dapat banyak menarik pelajaran dari mereka. Pelajaran tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:1. Di sepanjang sejarah Islam senantiasa muncul tokoh-tokoh besar Islam yang gigih mengawal fondasi ajaran-ajaran Islam agar tetap tegak berdiri di tengah- tengah umat Islam yang memiliki budaya lokal.2. Di sepanjang sejarah Islam senantiasa muncul tokoh-tokoh besar Islam yang gigih mengawal agama Islam melalui lembaga-lembaga pendidikan yang lebih modern dan berkualitas.3. Di sepanjang sejarah Islam senantiasa muncul tokoh-tokoh besar Islam yang gigih melawan segala bentuk penjajahan demi tegaknya keimanan, kemerdekaan, persatuan, kedaulatan, kedilan, dan kemakmuran bangsanya.4. Di era awal abad ke-20, di saat teknologi informatika masih sangat terbatas, ternyata telah terjalin komunikasi dan ukhuwah antarumat Islam di berbagai belahan dunia. Ada proses saling memberi dan menyerap ide-ide kreatif antartokoh Islam untuk memperjuangkan agama di tengah pusaran kolonialisme dan kekuatan-kekuatan misi lain di luar Islam. Saat ini merupakan zaman merdeka dan sarat teknologi informasi, maka komunikasi dan ukhuwah islamiyah tentu lebih mudah dijalin secara intensif.178 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 178 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 5. Dalam proses menyerap ide-ide tentang keislaman dari luar negeri, para tokoh Islam di Indonesia mengambil sikap dan cara yang selektif dan evolutif.Rangkuman1. Perkembangan Islam pada masa modern dimulai dari tahun 1800 dan berlangsung sampai sekarang yang ditandai dengan gerakan pembaruan dalam berbagai bidang. 2. Tokoh-tokoh yang memelopori gerakan pembaruan Islam, antara lain; Muhammad bin Abdul Wahab, Syah Waliyullah, Muhammad Ali Pasya, Al-Tahtawi, Jamaludin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Rida, Sayyid Ahmad Khan, dan Sultan Mahmud II.3. Saat Islam mengalami kemunduran, bangsa 'ropa justru mengalami kemajuan luar biasa dalam lapangan kebudayaan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Sementara kondisi dunia Islam berada di bawah pengaruh kolonialisme dan imperialisme 'ropa.EvaluasiA. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling tepat!1. Di antara faktor yang melatarbelakangi bangkitnya umat Islam pada abad ke- 18 adalah ...a. tidak adanya misi Islamb. benturan antara kekuatan Barat dan kekuatan Islamc. kekuatan Islam yang semakin meningkatd. kekuatan 'ropa sudah mulai melemahe. lemahnya umat Islam dalam beribadahAktivitas Siswa:Di zaman modern ini, umat Islam di Indonesia juga memiliki banyak tokoh cendekiawan yang memiliki pemikiran-pemikiran maju. Telusurilah berbagai pustaka untuk menemukan tokoh-tokoh tersebut. Apa tanggapan kalian terhadap pemiran-pemikiran mereka? Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 179 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 179 2. Cara untuk mengubah pola pikir umat Islam dari keterbelakangan adalah pendidikan. Hal ini secara jelas dikemukakan oleh...a. Al-Tahtawib. Rasyid Ridhac. Syah Ahmad Khand. Muhammad Ali Pasyae. Jamaludin Al-Afgani3. Jamaludin Al-Afghani adalah tokoh pembaru Islam dari negara ...a. Pakistanb. Afganistanc. Turkistand. Turkie. Arab Saudi4. “Kekuasaan raja yang absolut harus dibatasi oleh syariat, raja harus bermusyawarah dengan ulama dan intelektual”. Gagasan ini dimunculkan oleh ...a. Al-Tahtawib. Rasyid Ridhac. Syah Waliyullahd. Muhammad Ali Pasyae. Jamaludin Al-Afgani5. Ijtihad merupakan dasar penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam. Hal ini secara jelas dikemukakan oleh ...a. Al-Tahtawib. Rasyid Ridhac. Syah Waliyullahd. Muhammad Abduhe. Jamaludin Al-AfganiB. Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan singkat dan tepat!1. Apa alasan bangsa 'ropa menjajah negara-negara Islam atau negara berpenduduk mayoritas Islam?2. Bagaimanakah pemikiran pembaruan yang digagas oleh Jamaluddin Al- Afghani?3. Apa saja usaha-usaha yang dilakukan oleh Sayyid Ahmad Khan untuk memajukan umat Islam India di bidang iptek?4. Apa hikmah mempelajari perkembangan Islam pada masa modern?5. Seperti apakah contoh peristiwa perkembangan Islam di bidang ilmu pengetahuan pada masa modern?180 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 180 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK C. Isilah kolom berikut dengan benar! Isilah kolom keterangan dengan memberikan alasan secara jujur!No.PerilakuKeterangan1.Setiap bentuk imperialisme atau penjajahan harus ditolak.2.Mempelajari dan menguasai ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum sama pentingnya.3.Saya menolak segala ilmu modern, apalagi berasal dari dunia Barat.4.Ijtihad tidak perlu saya lakukan, saya lebih utama bertaklid pada pendapat keagamaan masa lalu saja.5.Kekuasaan absolut harus dibatasi dengan syariat.Tanggapan Orang Tua tentang Implementasi Materi IniSikapPengetahuanKeterampilanParaf Orang Tua Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 181 Toleransi sebagai Alat Pemersatu BangsaBab 117oleransi sebaJai Alat PemersatX BanJsaTerbiasa Toleran dan Menghindari Tindak KekerasanMenganalisis Perilaku Toleransi dan Tindak Kekerasan dengan Dokrin AgamaPerilaku ToleransiMenghindarkan Diri dari Tindak KekerasanPeta Konsep182 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 182 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Sumber: www.stubehemat.blogspot.co.idGambar 11.1 Saling bersahabatSumber: www.cdn.klimg.comGambar 11.2 Suasana idul fitri Sumber: www.promojateng-pemprovjateng.comGambar 11.3 Makan bersama sebagai bentuk kerukunanAktivitas Siswa:Setelah kamu mengamati gambar di atas, coba berikan tanggapanmu tentang pesan-pesan yang ada pada gambar tersebut. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 183 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 183 Salah satu agenda besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah menjaga persatuan dan ke-satuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tantangan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa tersebut salah satunya adalah masalah kerukunan umat beragama dan kerukunan bangsa. Kerukunan intern beragama, kerukunan antar-umat beragama, dan kerukunan antar umat beragama dengan pe-merin tah. Kerukunan itu bukan ba-rang gratis. Ada penggalan sejarah kelam di mana kerukunan pernah terkoyak di negeri ini.Bukan hanya harta benda yang hilang atau terbakar, tetapi banyak nyawa manusia tak bersalah juga ikut menjadi korban. Kita sebagai masyarakat harus berperan serta secara aktif dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. Kita juga harus menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berpartisipasi dalam menjaga kerukunan, di mana saja kita berada dan kapan saja waktunya.Artinya: “Dari Anas ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, “Demi (Allah) yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga dia menFintai tetangganya sebagaimana dia menFintai dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari Muslim)Melalui hadis di atas, Rasulullah saw. mengajak kepada umat Islam untuk saling menghargai, saling menghormati, dan saling mencintai di antara sesama. Membuka Relung HatiSumber: doc. KemdikbudGambar 11.4 Pentingnya bersilaturrahmi Next >