ISBN: 978-602-427-019-3 (jilid lengkap)978-602-427-020-9 (jilid 1)Buku Guru • Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan • Kelas VII SMP/MTsSMP/MTsKELASVIIPendidikan Jasmani,Olahraga, dan KesehatanBuku GuruHETZONA 1ZONA 2ZONA 3ZONA 4ZONA 5Rp27.900Rp29.000Rp30.200Rp32.500Rp41.800KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA2017Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-UndangDisklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.Katalog Dalam Terbitan (KDT)Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan : buku guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. vi, 410 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMP/MTs Kelas VIIISBN 978-602-427-019-3 (jilid lengkap)ISBN 978-602-427-020-9 (jilid 1)1.Olahraga -- Studi dan PengajaranI. Judul II.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan613.7Penulis : Muhajir.Penelaah : Sugito Adi Warsito, Toto Subroto, Suroto dan Taufiq Hidayah.Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.Cetakan Ke-1, 2013 ISBN 978-602-1530-87-0 Jilid 1Cetakan Ke-2, 2014 (Edisi Revisi)ISBN 978-602-282-398-8 Jilid 1Cetakan Ke-3, 2016 (Edisi Revisi)Cetakan Ke-4, 2017 (Edisi Revisi)Disusun dengan huruf Georgia, 11pt.ISBN 978-602-427-020-9 (jilid 1)iiiPendidikan Jasmani, Olahraga, dan KesehataniiiPendidikan Jasmani, Olahraga, dan KesehatanKata PengantarAbad ke 21 sudah kita masuki dengan segala tantangan dan permasalahannya. Dunia di abad 21 ini sungguh telah menampilkan wajah yang amat berbeda dari abad sebelumnya. Kemajuan teknologi dan informasi (IT) yang berhasil dicapai ikut mempengaruhi wajah dunia dan segala interaksinya menjadi lebih praktis, maju, modern serta mengunggulkan kepakaran dan pemahaman penggunaan teknologi tinggi untuk memecahkan persoalan kehidupan sehari-hari. Dalam abad yang semakin mengglobal tersebut, pendidikan perlu didorong untuk mampu membekali anak didik dengan kompetensi yang dibutuhkan dari mulai kemampuan berpikir kritis, kreativitas, keterampilan berkomunikasi dan kemampuan bekerja sama dengan orang lain.Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi, relevan dengan tantangan abad 21 tersebut.Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) merupakan salah satu mata pelajaran pada Kurikulum 2013. PJOK merupakan bagian integral dari program pendidikan nasional, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui pembekalan pengalaman belajar menggunakan aktivitas jasmani terpilih dan dilakukan secara sistematis. Kurikulum 2013 menekankan bahwa mata pelajaran PJOK memiliki konten yang unik untuk memberi warna pada pendidikan karakter bangsa, di samping diarahkan untuk mengembangkan kompetensi gerak dan gaya hidup sehat. Muatan kearifan lokal dari Kurikulum 2013 diharapkan mampu mengembangkan apresiasi terhadap kekhasan multikultural dengan mengenalkan permainan dan olahraga tradisional yang berakar dari budaya suku bangsa Indonesia.Mata Pelajaran PJOK untuk Kelas VII SMP/MTs yang disajikan dalam buku ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. PJOK bukan berisi materi aktivitas yang dirancang hanya untuk mengasah kompetensi keterampilan peserta didik, atau mata pelajaran yang membaginya menjadi pengetahuan tentang kesehatan dan keterampilan berolahraga.Terampil berolahraga bukan berarti peserta didik dituntut untuk menguasai cabang olahraga dan permainan tertentu, melainkan mengutamakan proses perkembangan gerak peserta didik dari waktu ke waktu. Dalam aktivitasnya, peserta didik dibawa dalam suasana gembira, sehingga dapat berekplorasi dan menemukan sesuatu secara tidak langsung. Untuk mengaktualisasikan PJOK seperti ini, peserta didik harus dijadikan sebagai subyek didik.Aktivitasnya dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah jenis gerak jasmani/olahraga dan usaha-usaha menjaga kesehatan yang sesuai untuk peserta didik Kelas VII SMP/MTs. Aktivitas-aktivitas tersebut dirancang untuk membuat peserta didik terbiasa melakukan gerak jasmani dan berolahraga dengan senang hati karena merasa perlu melakukannya dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan jasmani baik melalui gerak jasmani dan olahraga maupun dengan memperhatikan faktor-faktor kesehatan yang mempengaruhinya. Sebagai mata pelajaran yang mengandung unsur muatan lokal, tambahan materi yang digali dari kearifan lokal dan relevan dengan mata pelajaran ini sangat diharapkan untuk ditambahkan sebagai pengayaan dari buku ini.Harapan penulis semoga buku ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan pendidikan, khususnya Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Sekolah Menengah Pertama (SMP/M.Ts). Jakarta, Maret 2016 PenulisivBuku Guru Kelas VII SMP/MTs Daftar IsiKata Pengantar ........................................................................................................................... iiiDaftar Isi ....................................................................................................................................... ivBAB 1 Pendahuluan A. Gambaran Pelaksanaan Pembelajaran Penjasorkes ............................................. 1B. Karakteristik Proses Belajar Mengajar (PBM) yang Efektif ................................. 2C. Strategi Mengajar dan Metode Pembelajaran ....................................................... 6D. Penggunaan Sarana dan Prasana ................................................................................ 9E. Keamanan dan Keselamatan dalam Pembelajaran .............................................. 9E. Penilaian ................................................................................................................................ 9F. Pengorganisasian Kelas (Langkah-langkah Pembelajaran) ............................... 10BAB 2 Aktivitas Permainan Bola Besar A. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................................................................... 13B. Permainan Bola Besar Melalui Permainan Sepak bola ....................................... 15C. Aktivitas Permainan Bola Besar Melalui Permainan Bola Voli ......................... 39D. Aktivitas Permainan Bola Besar Melalui Permainan Bola basket ................... 57E. Penilain Pembelajaran ...................................................................................................... 80BAB 3 Aktivitas Permainan Bola Kecil A. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................................................................... 97B. Aktivitas Permainan Bola Kecil Melalui Permainan Kasti .................................. 98C. Aktivitas Permainan Bola Kecil Melalui Permainan Bulu tangkis ................... 118D. Permainan Bola Kecil Melalui Permainan Tenis Meja ......................................... 130E. Penilaian Pembelajaran ................................................................................................... 144vPendidikan Jasmani, Olahraga, dan KesehatanvPendidikan Jasmani, Olahraga, dan KesehatanBAB 4 Aktivitas AtletikA. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................................................................... 157B. Aktivitas Atletik Melalui Jalan Cepat .......................................................................... 158C. Aktivitas Pembelajaran Atletik Lari Jarak Pendek ................................................. 171D. Pembelajaran Atletik Melalui Lompat Jauh ............................................................ 186E. Aktivitas Pembelajaran Atletik Melalui Tolak Peluru (The Shot Put) ............ 199F. Penilaian Pembelajaran ................................................................................................... 214BAB 5 Aktivitas BeladiriA. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................................................................... 229B. Aktivitas Pembelajaran Beladiri Melalui Pencak Silat .......................................... 230C. Penilaian Pembelajaran ................................................................................................... 251BAB 6 Aktivitas Kebugaran JasmaniA. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................................................................... 257B. Aktivitas Pembelajaran Kebugaran Jasmani ........................................................... 258C. Penilaian Pembelajaran ................................................................................................... 279BAB 7 Aktivitas SenamA. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................................................................... 285B. Aktivitas Senam Lantai .................................................................................................... 286C. Penilaian Pembelajaran ................................................................................................... 302BAB 8 Aktivitas Gerak BeriramaA. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................................................................... 307B. Aktivitas Gerak Berirama ................................................................................................. 308C. Penilaian Pembelajaran ................................................................................................... 327viBuku Guru Kelas VII SMP/MTs BAB 9 Aktivitas AirA. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................................................................... 331B. Aktivitas Renang ................................................................................................................. 323C. Penilaian Pembelajaran ................................................................................................... 350BAB 10 Perkembangan Tubuh RemajaA. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................................................................... 355B. Perkembangan Tubuh Remaja ..................................................................................... 356C. Penilaian Pembelajaran ................................................................................................... 368BAB 11 Pola Makan Sehat, Bergizi, dan SeimbangA. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................................................................... 373B. Pola Makan Sehat, Bergizi Dan Seimbang .............................................................. 374C. Penilaian Pembelajaran ................................................................................................... 392Glosarium .................................................................................................................................... 397Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 404Profil Penulis ............................................................................................................................... 405Profil Penelaah ........................................................................................................................... 407Profil Editor ................................................................................................................................. 410Profil Ilustrator ........................................................................................................................... 4101Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan1PendahuluanA. Gambaran Pelaksanaan Pembelajaran PenjasorkesProses pembelajaran Pendidikan, Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di sekolah-sekolah Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah terbatasnya kemampuan guru PJOK dan sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran PJOK. Kualitas guru PJOK yang ada pada sekolah dasar dan lanjutan pada umumnya kurang memadai. Mereka kurang mampu dalam melaksanakan profesinya secara kompeten. Mereka belum berhasil melaksanakan tanggung jawabnya untuk mendidik siswa secara sistematik melalui pendidikan jasmani. Tampak pendidikan jasmani belum berhasil mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak secara menyeluruh baik fisik. Mental maupun intelektual (Kantor Menpora, 1983). Hal ini benar mengingat bahwa banyak guru PJOK di sekolah adalah bukan guru khusus yang secara normal mempunyai kompetensi dan pengalaman yang terbatas dalam bidang pendidikan jasmani. Mereka banyak adalah guru kelas yang harus mampu mengajar berbagai mata pelajaran yang salah satunya adalah PJOK. Gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktik pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model metode-metode praktik dipusatkan pada guru (Teacher Centered) dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah yang ditentukan oleh guru. Latihan-latihan tersebut hampir tidak pernah dilakukan oleh anak sesuai dengan inisiatif sendiri (Student Centered).Guru PJOK tradisional cenderung menekankan pada penguasaan keterampilan cabang olahraga. Pendekatan yang dilakukan seperti halnya pendekatan pelatihan olahraga. Dalam pendekatan ini, guru menentukan tugas-tugas ajarnya kepada siswa melalui kegiatan fisik tak ubahnya seperti melatih suatu cabang olahraga. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak optimalnya fungsi pengajaran pendidikan jasmani sebagai medium pendidikan dalam rangka pengembangan pribadi anak seutuhnya. 2Buku Guru Kelas VII SMP/MTsDitinjau dari konteks isi kurikulum, pembelajaran yang dilakukan oleh guru PJOK secara praktis tidak tampak adanya kesinambungan. Tugas ajar yang diberikan oleh guru untuk SD, SMP dan SMA pada hakikatnya tidak berbeda. Demikian pula, ketidakjelasan dalam tata urutan dan tingkat kesukaran tugas-tugas ajar tersebut.Penerapan model pembelajaran PJOK tradisional sering mengabaikan tugas-tugas ajar yang sesuai degan taraf perkembangan anak. Mengajar anak-anak SD, SMP disamakan dengan anak-anak SMA. Bentuk-bentuk modifikasi baik dalam peraturan, ukuran lapangan maupun jumlah pemain tidak terperhatikan. Karena tidak dilakukan modifikasi, sering mereka tidak mampu dan gagal untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Sebagai akibat dari kondisi seperti ini, anak dapat menjadi kurang senang terhadap Pelajaran PJOK. Tugas-tugas ajar yang merupakan keterampilan kompleks itu sesungguhnya hanya mampu dilakukan oleh anak-anak yang berbakat dan berminat dalam olahraga serta anak-anak yang memiliki tingkat keterampilan gerak dasar yang tinggi. Tidak ada upaya upaya memodifikasi tugas gerak yang kompleks menjadi tugas gerak yang sederhana, dapat diramalkan tingkat keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas yang harus dipelajari akan tergolong rendah.Untuk itu kebutuhan akan modifikasi olahraga sebagai suatu pendekatan alternatif dalam mengajar PJOK mutlak perlu dilakukan. Guru harus memiliki kemampuan untuk melakukan modifikasi keterampilan yang hendak diajarkan agar sesuai dengan tingkat perkembangan anak.B. Karakteristik Proses Belajar Mengajar (PBM) yang EfektifProses pembelajaran, khususnya pembelajaran PJOK dapat dipandang sebagai seni dan ilmu (art and science). Sebagai seni, pembelajaran hendaknya dipandang sebagai proses yang menuntut intuisi, kreativitas, improviasi, dan ekspresi dari guru. Ini berarti guru memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan dan tindakan proses pembelajaran selama dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan pandangan hidup dan etika yang berlaku. Jadi guru tidak harus selalu terpaku dan terikat formula ilmu mengajar. Pembelajaran dapat disebut sebagai ilmu apabila memenuhi karakteristik sebagai berikut: (1) Memiliki daya ramal dan kontrol terhadap pencapaian prestasi belajar siswa (Gage, 1978 di Brucher, 1983), (2) dapat dievaluasi secara sistematik dan dapat dipecah menjadi rangkaian kegiatan yang dapat dikuasai (Siedentop, 1976), (3) mengandung pemahaman tentang tingkah laku manusia, pengubahan tingkah laku, rancangan pembelajaran, penyampaian dan manajemen (Siedentop, 1976), (4) berkaitan erat dengan prinsip belajar seperti kesiapan, motivasi, latihan, umpan balik, dan kemajuan seta urutan (Siedentop, 1976), dan (5) dimungkinkannya untuk mengkaji pengajaran dari sudut keilmuan (Siedentop, 1976).Menurut Siedentop (di Bucher, 1988:550) pembelajaran dapat dan harus dapat dipelajari dari sisi teori ilmiah untuk mengembangkan teori pembelajaran. Walaupun proses untuk membentuk teori pembelajaran PJOK merupakan perjalanan yang panjang, namun upaya untuk memahami tentang proses pembelajaran merupakan arah yang harus dituju, selama “body of knowledge” tentang pembelajaran belum mapan, atau selama pembelajaran cenderung merupakan seni, maka perilaku guru dalam pengajaran akan menjadi tetap menarik untuk dikaji oleh pengamat tingkah laku setiap saat. 3Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan KesehatanTujuan utama pembelajaran PJOK di sekolah adalah memantau siswa agar meningkatkan keterampilan gerak mereka, disamping agar mereka merasa senang dan mau berpartisipasi dalam berbagai aktivitas. Diharapkan apabila mereka memiliki pondasi pengembangan keterampilan gerak, pemahaman kognitif, dan sikap yang positif terhadap aktivitas jasmani kelak akan menjadi manusia dewasa yang sehat dan segar jasmani dan rohani serta kepribadian yang mantap.Hingga dewasa ini salah satu masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK adalah langkahnya sarana dan sarana penunjang dan bervariasinya kondisi pendidikan jasmani di sekolah. Bagaimana seorang guru (kelas) dapat mengajarkan pendidikan jasmani dengan sukses dalam situasi keterbatasan dan perbedaan kondisi tersebut di atas? Model pengajaran yang tradisional yang sangat bergantung dari tersedianya sarana dan prasarana serta bersifat linier dalam arti tidak leluasa untuk menyesuaikan dengan kondisi setempat saat itu karena tertumpu pada satu acuan pendekatan tradisional. Pengajaran reflektif mencakup pengertian guru yang sukses atau efektif dalam arti tercapainya kepuasan profesional. Pendekatan pengajaran refleksi menekankan pada kreatifitas penumbuhan kondisi pembelajaran yang kondusif melalui penerapan berbagai keterampilan mengajar yang disesuaikan dengan situasi (lingkungan) tertentu. Pengertian pengajaran reflektif tidak menunjuk salah satu metodologi atau model pengajaran tertentu, namun menunjuk pada berbagai keterampilan mengajar yang diadaptasikan secara tepat oleh guru dalam proses belajar mengajar. Guru yang reflektif selalu melakukan penilaian terhadap lingkungan sekitar dalam upaya mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai unsur dan sumber daya yang ada secara optimum dan selanjutnya dijadikan bahan untuk menentukan penilaian dan membuat rencana pembelajaran. Pengajaran reflektif ini berbeda dengan pengajaran tradisional atau pengajaran “invariant” yang diberi ciri dengan penggunaan satu metode dalam berbagai situasi pengajaran. Kategori mengajar yang dikemukakan oleh Mosston (1966), sebagai contoh, dapat diterapkan selama kategori gaya mengajar itu sesuai dengan tuntutan kegiatan-kegiatan dan kebutuhan situasional saat itu. Perbandingan pengajaran reflektif dengan pengajaran tradisional (invariant) dapat dilihat pada tabel berikut ini.TabelKarakteristik Guru Efektif dan Guru TradisionalVariabelGuru EfektifGuru TradisionalPerencanaan Sesuai rencana pelajaran pada kelas dan anak yang berbeda.Gunakan rencana pelajaran yang sama.Kemajuan Didasarkan pada kondisi faktor: (1) irama dan tingkat perkembangan, (2) kebutuhan keterampilan, (3) perhatian dalam topik atau aktivitas.Didasarkan pada faktor seperti: (1) Unit kegiatan 6 minggu, (2) jumlah materi yang telah dicakup dalam satu semester/tahun, (3) rumus yang ditetapkan sebelumnya. Next >