< Previous174Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 2b. Bahan pembuatan saus spaghetti bolognese1) 200 gram daging sapi, giling atau cincang halus2) 4 buah tomat merah, haluskan atau dapat juga potong-potong kecil3) 5 sdm saus tomat kecup4) 1 sdm gula (atau sesuai selera)5) 1 sdm mentega6) 1 sdm garam (atau sesuai selera)7) 1 sdm merica bubuk8) 1 buah bawang bombay, iris tipis9) ¾ sdt sdt daun basil (siap saji)10) ¾ sdt daun oregano (siap saji)11) 200 ml air putihSumber: dokumen kemendikbudGambar 8.7 Bahan-bahan pembuatan saus spaghetti bolognesePrakarya dan Kewirausahaan175Bahan toping spaghetti bolognese• Keju parut secukupnya1. Rebus spaghetti dalam panci sambil taburkan garam di atas spaghetti, tunggu sampai matang dan kenyal. Masukkan minyak ke dalam rebusan air agar spagetthi tidak lengket dan menggumpal. Angkat dan tiriskan2. Selanjutnya kita buat saus spaghettinya, dengan memasukan margarin ke dalam wajan dan tunggu sampai meleleh.3. Lalu masukan bawang bombay yang sudah dipotong halus, aduk dan tunggu sampai wangi.Cara Membuat Spaghetti Saus Bolognese 176Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 24. Masukan daging giling atau daging cincang, kemudian aduk merata, sampai daging berubah warna agak kecoklatan.5. Masukan tomat merah yang sudah dilumatkan, aduk sampai rata.6. Tambahkan 5 sdm saus tomat atau bila kurang bisa anda tambahkan juga, tapi jangan terlalu banyak.7. Setelah itu tambahkan gula pasir, merica dan garam, aduk lagi sampai rasa sausnya sesuai dengan selera.8. Tuangkan air putih yang disediakan, aduk kembali lalu tambahkan daun oregano dan basil yang siap saji, tunggu sampai matang.Prakarya dan Kewirausahaan1779. Angkat saus spaghetti bolognese dan tuangkan diatas spaghetti pasta yang telah disiapkan.10. Tambahkan toping keju dan spaghetti bolognese pun siap untuk disajikan.Membuat Karya1. Buatlah salah satu produk makanan internasional!2. Laporkan dalam bentuk portofolio dari mulai persiapan hingga pelaksanaan!3. Jual produk tersebut kepada teman maupun guru-guru di sekolah, catat hasil penilaian temaun dan gurumu terhadap produk buatanmu pada LK 9!Tugas Kelompok178Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 2Lembar Kerja 9 (LK 9)Kelompok :........................................................................................................Nama Anggota :........................................................................................................Kelas :........................................................................................................Laporan Pembuatan Karya• Perencanaan(Identifikasi kebutuhan, perencanaan fisik, alasan, dan karakteristik bahan)• Persiapan (ide/ gagasan, merancang, mendata bahan dan alat, presentasi rancangan, dan rencana kerja)• Pembuatan(persiapan dan pengemasan)• Evaluasi Produk dan Pemasaran Penyimpanan Produk Masakan Internasional1. Penyimpanan makanan yang belum digoreng:a. Simpanlah makanan ditempat kering dengan suhu ruangan.b. Usahakan simpan makanan ditempat yang tertutup.c. Jangan diletakkan makanan tumpang tindih dengan barang berat karena akan merusak bentuk makanan.2. Penyimpanan makanan yang sudah digoreng:a. Setelah digoreng, keringkan makanan agar minyaknya terpisah. Setelah dingin masukan kedalam toples food grade agar aman. Pastikan kondisi toples tertutup rapat sehingga makanan akan lebih tahan lama.b. Tutuplah makanan dalam kondisi sudah dingin. Makanan yang disimpan dalam kondisi panas akan cepat basi.c. Masukkan makanan dalam tempat yang tertutup rapat. Makanan yang dibiarkan terbuka teksturnya akan lebih mudah menjadi keras.3. Penyimpanan produk makanan basah Simpanlah produk di dalam lemari es karena produk tanpa bahan pengawet buatan, hanya sekitar< 1 hari dapat dinikmati.4. Penyimpanan produk makanan berkuah:a. Pisahkan isi dari kuahnya.b. Panaskan kuah kurang lebih 6 jam sekali.Prakarya dan Kewirausahaan1793. Bahan Kemas Olahan Makanan InternasionalKemasan adalah kegiatan penempatan produksi ke dalam wadah dengan segala jenis material lainnya yang dilakukan oleh produsen untuk disampaikan kepada konsumen. Kemasan yang dibuat haruslah dapat menjaga mutu produk hingga sampai ke tangan konsumen. Banyak faktor yang mempengaruhi mutu produk ketika mencapai konsumen seperti kondisi bahan mentah, metode pengolahan dan kondisi penyimpanan. Fungsi perlindungan produk menjadi perhatian penting bagi wirausahawan makanan internasional ketika menentukan bahan kemasan. Dengan demikian fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/ penumpukan.b. Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar, misalnya perlindungan dari udara panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing, benturan/tekanan mekanis, kontaminasi mikroorganisme.c. Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapatkan perhatian.d. Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan pemesan.e. Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.Dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi kemasan tersebut maka wirausahawan makanan internasional memiliki dasar pertimbangan dalam memilih bahan baku kemasan, desain kemasan dan jenis kemasan. Dalam rangka memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut maka kemasan harus memiliki sifat-sifat :a. Permeabel terhadap udara (oksigen dan gas lainnya).b. Bersifat non toksik dan inert (tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas.c. Kedap air (mampu menahan air atau kelembaban udara sekitarnya).d. Kuat dan tidak mudah bocor.e. Relatif tahan terhadap panas.f. Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah.Cara-cara pengemasan berhubungan erat dengan kondisi produk yang dikemas serta cara transportasinya. Pada prinsipnya pengemas harus memberikan kondisi yang sesuai dan berperan sebagai pelindung bagi kemungkinan perubahan keadaan yang dapat mempengaruhi kualitas isi kemasan maupun bahan kemasan itu sendiri. Kemasan dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal antara lain:180Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 2a. Frekuensi Pemakaian1) Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik es, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.2) Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), seperti beberapa jenis botol minuman (limun, bir) dan botol kecap. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. 3) Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai dan digunakan untuk penyimpanan bahan makanan atau jenis makanan yang lain. b. Struktur sistem kemas berdasarkan letak atau kedudukan suatu bahan kemas di dalam sistem kemasan keseluruhan dapat dibedakan atas :1) Kemasan primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe).2) Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya.3) Kemasan tersier dan kuarterner, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.c. Sifat kekakuan bahan kemas1) Kemasan fleksibel, yaitu bila bahan kemas mudah dilenturkan, misalnya plastik, kertas, foil.2) Kemasan kaku, yaitu bila bahan kemas bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dipaksa dibengkokkan. Misalnya kayu, gelas, dan logam.3) Kemasan semi kaku/semi fleksibel, yaitu bahan kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku, seperti botol plastik (susu, kecap, saus) dan wadah bahan yang berbentuk pasta.d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan1) Kemasan hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, misalnya kaleng dan botol gelas.2) Kemasan tahan cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas, dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi.3) Kemasan tahan suhu tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi.Prakarya dan Kewirausahaan181e. Tingkat kesiapan pakai1) Wadah siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.2) Wadah siap dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.3) Kemasan fleksibel.4. Teknik Pengemasan Makanan InternasionalPengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.Kemasan produk makanan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat setiap harinya. Hampir setiap kegiatan berbelanja pasti menggunankan kemasan. Bahkan untuk menyimpan makanan di rumah pun masyarakat tidak dapat terlepas dengan kemasan. Untuk itulah, hendaknya kita lebih berhati-hati dalam memilih sebuah kemasan produk yang sehat dan aman terutama untuk makanan.Budaya kemasan sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal sistem penyimpanan bahan makanan. Sistem penyimpanan bahan makanan secara tradisional diawali dengan memasukkan bahan makanan ke dalam suatu wadah yang ditemuinya. Dalam perkembangannya sudah banyak inovasi dalam bentuk maupun bahan pengemas. Temuan kemasan baru dan berbagai inovasi selalu dilakukan oleh para produsen kemasan. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu, bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.Seiring dengan berkembangnya berbagai bahan untuk membuat kemasan produk makanan, sekarang ini keamanan kemasan produk mulai diperhatikan oleh konsumen, terlebih lagi sekarang ini gaya hidup sehat telah menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Masyarakat tidak hanya memilih bahan baku yang digunakan untuk membuat menu makanan, namun, kemasan produk sehat dan aman jadi pilihan konsumen. Agar kemasan produk khususnya makanan dapat berfungsi dengan baik, maka bahan membuat kemasan produk makanan seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut:a. Tidak beracun;b. Kedap udara;c. Kedap air;d. Mudah dibuka dan ditutup;e. Anti mikroba;f. Mudah dibuang;g. Mencegah kebocoran produk;182Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 2h. Tidak merusak lingkungan;i. Cocok dengan produk yang dikemas; danj. Memenuhi kebutuhan ukuran, berat dan juga bentuk.Timbulnya kepedulian para konsumen terhadap keamanan kemasan produk tersebut, maka pelaku bisnis yang bergerak di bidang bisnis kuliner atau makanan harus menyediakan serta menggunakan kemasan produk yang sehat dan aman sesuai standar kemasan pangan dari pemerintah. Dengan kepedulian dari konsumen, produsen dan pelaku bisnis kuliner dalam menyediakan dan menggunakan kemasan produk yang sehat dan aman diharapkan bisa menjadi sebuah peningkatan yang baik dalam dunia bisnis kuliner di tanah air. Pelaku bisnis juga harus selalu mengutamakan kesehatan. Jadi dalam menjalankan sebuah bisnis kuliner, pelaku bisnis tidak hanya mementingkan keuntungan dan kualitas produk semata, akan tetapi sisi kesehatan juga perlu diperhatikan. Makanan internasional biasanya menggunakan kemasan yang sudah dibuat secara modern. Fungsi kemasan pun lebih ditekankan pada kenyamanan dan kemudahan untuk dibawa. Bahan yang digunakan biasanya ramah lingkungan namun dapat tahan dalam jangka waktu lama. Namun, di beberapa rumah makan bahan makanan tradisional asli dari negaranya pun banyak digunakan. Bahkan kemasan ini memiliki arti tersendiri sesuai dengan event pembuatannya.Sumber : (1) http://www.mldspot.com (2) http://www.teruskan.com (3) https://wilhusnulk.wordpress.comGambar 8.8 Berbagai bentuk kemasan untuk makanan internasionalPrakarya dan Kewirausahaan183Observasi/ Studi Pustaka1. Kunjungi gerai tempat penjualan masakan internasional!2. Carilah informasi tentang jenis, bahan, dan bentukkemasan produk masakan internasional serta tentang pandangan wirausahawan produk makanan internasional tersebut terhadap kesehatan konsumen, agar terbangun rasa ingin tahu dan peduli lingkungan!3. Bandingkan dengan studi pustaka!4. Buatlah laporan hasil observasi dan telaah informasi studi pustaka yang telah dilakukan!5. Presentasikan dalam pembelajaran (Lihat LK 10)!Tugas KelompokSumber :https://www.ibudanbalita.com, http://javanapackaging.weebly.comhttp://www.suararakyatindonesia.org, http://simplekreasi.blogspot.co.id,www.architecturendesign.netGambar 8.9 Berbagai jenis kemasan modernNext >