< Previousiv SINOPSIS Memberikan pengetahuan tentang kecantikan, anatomi dan fisiologi rambut, kosmetika rambut dan efek sampingnya, prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di bidang tata kecantikan rambut, mengikuti etika jabatan pada usaha salon kecantikan rambut, etika konsultasi dan komunikasi. Trampil mencuci rambut, creambath, mengeringkan rambut, merawat hair piece, merawat kulit kepala dan rambut, pratata, penataan dan menata sanggul (up-style dan daerah). Memangkas rambut, mewarnai rambut, mengeriting dan meluruskan rambut. Mampu mengaplikasikan penjualan produk dan jasa kecantikan rambut. v DESKRIPSI KONSEP PENULISAN Buku Tata Kecantikan Rambut ini memberikan pengetahuan tentang konsep dasar tata kecantikan rambut yang meliputi pengertian kecantikan secara umum dan kecantikan rambut khususnya. Pengetahuan anatomi dan fisiologi rambut beserta penerapannya terhadap pencapaian kesehatan kulit kepala dan rambut, kosmetika rambut dan efek sampingnya, yang dilengkapi dengan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di bidang tata kecantikan rambut. Trampil melakukan perawatan kulit kepala dan rambut (mencuci rambut dan creambath secara tepat dan benar), merawat kulit kepala dan rambut secara kering, merawat dan membentuk hair piece, melakukan pratata dan penataan, pemangkasan, pengeritingan dan meluruskan rambut, pewarnaan sesuai dengan perkembangan trend/mode dan permintaan pelanggan. Menjaga etika konsultasi dan komunikasi serta mengikuti etika jabatan pada usaha salon kecantikan. Mampu mengaplikasikannya dalam bentuk produk dan jasa kecantikan rambut. vi PETA KOMPETENSI BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Tata Kecantikan Rambut B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecantikan Rambut C. Cara Mempertahankan Kecantikan Rambut BAB II Kode : WRBCS 408 A Anatomi Dan Fisiologi Rambut BAB III Kode : KEC. TK. 01.001.01 Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Bidang Tata Kecantikan Rambut BAB IV Kode : WRBCS 412 A Kosmetika Rambut Dan Efek Sampingnya BAB V Kode : KEC. TR. 02.002.01 Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut Kode : KEC. TR. 02.001.01 Mencuci Rambut Kode : KEC. TR. 02.003.01 Mengeringkan Rambut Dengan Alat Pengering Kode : KEC. TR. 02.008.01 Merawat Dan Membentuk Hair Piece BAB VI Kode : KEC. TR. 02.005.01 Pratata Kode : KEC. TR. 02.006.01 Penataan Rambut (Styling) BAB VII Kode : KEC. TR. 02.009.01 Menata Sanggul (Up-style) Kode : KEC. TR. 02.010.01 Menata Sanggul Daerah BAB VIII Kode : KEC. TR. 02.004.01 Memangkas Rambut Kode : KEC. TR. 02.011.01 Memangkas Rambut Teknik Barber BAB IX Kode : KEC. TR. 02.007.01 Pengeritingan Kode : KEC. TR. 02.013.01 Meluruskan Rambut (Smoothing) Kode : KEC. TR. 02.014.01 Meluruskan Rambut (Rebonding) BAB X Kode : KEC. TR. 02.012.01 Pewarnaan Rambut BAB XI Kode : KEC. TR. 02.001.01 Menjual Produk Dan Jasa Kecantikan Rambut vii Kode : KEC. TR. 02.007.01 Mengkoordinasikan Tugas-Tugas Di Industri/Usaha Salon Kode : KEC. TR. 02.008.01 Mengkoordinasikan Kelompok Kerja Di Industri/Usaha Salon Kode : KEC. TR. 02.006.01 Mengelola Keuangan Kode : KEC. TR. 02.012.01 Merekrut Dan Memilih Staf 1 BAB I PENDAHULUAN Cantik merupakan hak yang telah dianugerahkan Allah (Tuhan Yang Maha Esa) kepada setiap wanita. Tidak ada wanita di dunia ini yang tidak cantik, kecuali mereka yang tidak mensyukuri nikmat yang diberikan kepadanya. Karena itu cantik merupakan anugerah terindah yang hanya dimiliki oleh kaum wanita saja tidak ada yang lain. Sayangnya tidak semua wanita memahami hal tersebut. Bagaimanapun adanya bentuk tubuh anda berpikirlah positif, jangan sekali-kali berpikir bahwa anda tidak cantik. Bila anda menilai diri anda tidak cantik, berarti anda tidak bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Cantik tidak berarti bahwa seorang wanita itu harus memiliki hidung yang mancung, bertubuh seksi, mata seperti bintang kejora, bibir yang tipis, dagu seperti lebah tergantung dan sebagainya atau memiliki bentuk wajah yang normal, sama sekali tidak. Namun cantik lebih cenderung pada perpaduan beberapa unsur yang tepat dan serasi, baik bentuk, corak, maupun rupa yang bernilai tinggi dan mengandung unsur daya tarik. Hal ini dapat diperumpamakan pada sebuah meubel bisa disebut cantik, bila perpaduan antara bentuk, warna dan desainnya memang tepat dan serasi. Demikian pula halnya dengan seorang wanita, wanita tersebut dapat dikatakan cantik bila perpaduan antara penampilan fisik dan jiwa benar-benar tepat dan serasi. Artinya ketika seorang wanita telah mengenakan pakaiannya dengan model yang terindah, tetapi ia memperlihatkan tingkah laku, hati, sikap yang kurang baik, tentu saja ini akan dinilai oleh banyak orang dengan julukan “tidak cantik”. Wanita tersebut akan mendapat julukan atau disebut sebagai barang bagus bernilai ”rendah” dan sama sekali tidak memberi daya tarik pada orang lain. Jadi kecantikan wanita tidak akan lepas dari 2 dimensi yakni dimensi lahir dan dimensi batin. Setiap wanita secara prinsip telah memiliki modal fisik yang cantik, namun yang perlu diperhatikan dan ditindak lanjuti adalah bagaimana wanita tersebut mengolah batin dan jiwanya agar terlihat cantik luar dan dalam. Cara terbaik dan merupakan langkah awal adalah “melihat apa yang paling menarik dari diri anda baru kemudian mulai menikmati segala kekurangan/kelemahan”. Wanita yang jeli dengan hal ini akan berkonsentrasi untuk melengkapi segala kekurangan dan menonjolkan kelebihan yang dimilikinya. Misalnya: bila kulit anda hitam, 2 maka anda tidak perlu merasa kecil hati, sebab tidak semua orang menyukai kulit putih dan membenci kulit hitam. Begitu juga tidak semua orang menyukai rambut yang indah, hitam dan berkilau. Karena sesuai dengan perkembangan dunia kecantikan, yang terdiri dari berbagai macam bentuk, model serta warna rambut yang diinginkan seiring dengan trend mode. Di sinilah letak keadilan dari Tuhan Yang Maha Esa, masing-masing diciptakan berbeda-beda, namun yang terpenting adalah bagaimana anda selanjutnya memadukan dan menyempurnakan warna kulit dan trend rambut sehingga orang melihat anda secara utuh lahir dan batin. Sementara kecantikan fisik, pada dasarnya setiap wanita bisa mensiasatinya dengan berbagai macam cara dari yang tradisional sampai ke modern. Tapi ada sesuatu hal yang harus diingat bahwa kecantikan fisik hanyalah bagian terkecil dari kecantikan yang hakiki. Contoh, ada orang secara fisik cantik namun dalam kesehariannya ia dikenal tidak jujur, suka memfitnah atau pemarah dan sebagainya, maka ia akan dinilai tidak cantik apalagi mempesona. Dalam kehidupan manusia, kecantikan memainkan peran yang sangat besar. Untuk itu manusialah makhluk yang utama diberi kemampuan merasakan, menguasai sekaligus menikmati kecantikan. A. Pengertian Tata Kecantikan Rambut 1. Kecantikan Secara Umum Wanita yang bagaimanakah yang dikatakan cantik? Hal ini merupakan masalah penting baik bagi wanita sendiri maupun bagi seorang ahli kecantikan. Karena kecantikan tersebut juga butuh tentang hal-hal yang berhubungan dengan perawatan tubuh secara menyeluruh. Namun sebenarnya cantik itu tidaklah sama penilaiannya untuk setiap orang atau sangat relatif. Sampai saat ini tidak ada rumus yang baku tentang pengertian cantik, sehingga menimbulkan versi yang berbeda-beda. Misalnya Si A menilai kecantikan seseorang hanya pada bentuk wajah saja, sementara Si B menilai tentang sikap atau bisa saja seseorang mengatakan bibir yang tipis itu adalah cantik, sedangkan disisi lain hidung mancunglah yang termasuk kategori cantik. Pandangan cantik yang biasa dianut orang adalah bila wajah memiliki keseimbangan harmoni dan simetris antara bagian-bagiannya. Namun keadaan itu tidak dapat diukur secara konkret matematik. 2. Tata Kecantikan Rambut Berbicara tentang tata kecantikan rambut dapat ditinjau dari asal katanya, seperti yang dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1991 bahwa; tata adalah sama dengan aturan, teknik atau susunan. Jadi tata merupakan kaidah seperti; mengatur, menyusun, memperbaiki dari kondisi yang ada menjadi lebih baik dan 3 indah. Sedangkan kecantikan adalah keelokan baik wajah maupun tubuh secara menyeluruh.dengan demikian kecantikan adalah sesuatu yang indah, memiliki keseimbangan/keserasian harmoni dan simetris antara bagian tubuh lainnya sementara rambut adalah mahkota bagi pemiliknya, yang merupakan salah satu unsur penilaian penampilan seseorang. Dengan demikian pengertian tata kecantikan rambut adalah; suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengatur atau memperbaiki tatanan rambut, kondisi rambut yang dibentuk sedemikian rupa, dari yang ada menjadi lebih baik, indah dan mempesona, memiliki keseimbangan/keserasian dan simetris antara bagian-bagian tubuh lainnya. Untuk itu buku ini akan membahas tentang Tata Kecantikan Rambut yang mencakup hal-hal mengenai kepribadian, penampilan, kecantikan rambut yang meliputi anatomi dan fisiologi rambut, kosmetika rambut, perawatan rambut, penataan/styling, pemangkasan, pewarnaan, pengeritingan, meluruskan rambut (smoothing dan rebonding) serta menjual produk dan jasa kecantikan rambut. B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecantikan Rambut 1. Faktor-faktor Umum Cantik itu indah dan sesuatu yang indah senantiasa mendatangkan suka cita. Oleh karena itu kecantikan yang sempurna merupakan dambaan setiap orang, khususnya kaum wanita, berbagai cara dilakukan untuk mempertahankan kecantikan. Kecantikan seseorang tidak hanya didasarkan pada bentuk lahiriah, melainkan juga kesehatan, watak serta pikiran yang jernih. Betapapun indah dan menarik rupa atau wajah seseorang, kalau tidak ditunjang dengan kondisi rambut yang sehat dan tataan yang sesuai dengan pemiliknya maka kecantikan tersebut akan sirna. Untuk itu ada beberapa hal yang mempengaruhi kecantikan diantaranya kesehatan psikis (jiwa) dan kesehatan fisik (tubuh). a. Kesehatan psikis Kesehatan psikis yang dimaksud disini adalah kesehatan yang berhubungan dengan keimanan dan sikap mental dalam mengembangkan kepribadian, sehingga tercipta kecantikan yang sempurna. Sikap mental seseorang akan tercermin dalam kepribadiannya. 1) Kepribadian Sebagai manusia kita dilahirkan dengan banyak kekurangan dan kelebihan baik lahir maupun batin dalam menempuh kesejahteraan hidup. Betapa kita kewalahan dalam menanggulangi segala problema hidup yang rumit setiap hari. Kesulitan-kesulitan hidup yang mengkhawatirkan, kecewa dan kegalauan yang menderitakan hati, 4 dimana mungkin disebabkan oleh etika pribadi atau etika jabatan yang tidak diperhatikan pelaksanaannya dengan baik, sehingga menimbulkan ketegangan atau hubungan yang tidak serasi antar sesama manusia, antar keluarga, teman-teman dan masyarakat. Kepribadian itu mempunyai nilai tersendiri yang lebih berisi dibandingkan dengan kecantikan. Kecantikan itu memang suatu hal yang menonjol pada diri seseorang, namun perlu disadari bahwa hal tersebut tidak akan selamanya. Sedangkan kepribadian akan bertambah matang dengan bertambahnya usia. Sehingga kepribadian ini akan mengambil alih fungsi dari daya tarik kecantikan apalagi setelah seseorang tidak cantik lagi. Adapun kesan yang timbul dari seorang wanita yang mempunyai kepribadian: x Adanya daya tarik yang memancar dari orang tersebut. x Tindakannya memberikan kepercayaan pada orang lain dan juga dapat percaya pada diri sendiri. x Didalam pergaulan dapat menguasai emosinya dengan baik. x Dimuka umum tidak terlihat canggung dan malu. Kelihatannya untuk mencapai hal demikian tidak begitu sulit, tetapi untuk mencapai pada taraf seperti di atas, seseorang terutama wanita, perlu menelaah dirinya terlebih dahulu dalam banyak hal, dimulai dari yang kecil sampai yang besar. Benarkah dirinya telah mengetahui fungsi kepribadian itu dengan sejelas-jelasnya. Kebanyakan mereka hanya tahu namun dalam suatu “situasi” semuanya terlupakan. Ada 3 faktor yang mendukung untuk mencapai hal yang menyangkut kepribadian, yakni sebagai berikut: a) Faktor sifat Sifat yang dimaksud secara umum adalah seseorang yang mencerminkan tingkah laku atau kualitetnya melalui sifat-sifat yang dipunyainya. Misalnya seorang wanita yang begitu cantik dari luarnya, tetapi memendam sifat yang tidak baik dihatinya, sehingga menyebabkan ia disisihkan dari pergaulan atau dicemoohkan orang lain. Dalam hal ini ada beberapa sifat tidak baik yang dipunyai seseorang terutama wanita, antara lain: x Sombong dan angkuh. Sifat ini hanya akan mendatangkan kebencian orang banyak dan sama sekali tidak berguna. x Banyak mencela. Ada pribahasa mengatakan bahwa: orang yang banyak mencela berarti ada kekurangan di dalam dirinya. Sedangkan dalam khayalnya ia merasa seorang yang sangat pintar, padahal kepintarannya itu tidak ada gunanya sama sekali tanpa diiringi dengan kerja. Akhirnya perbuatan mencela ini akan mendatangkan rasa tidak simpatik terhadap orang lain. 5 x Galak merupakan suatu sifat yang tidak pada tempatnya dilakukan dalam pergaulan hidup. Ini hampir sama dengan sombong atau angkuh, karena hal ini menunjukkan orang yang berjiwa sempit dan kurang luwes ketika dalam pergaulan. x Ceroboh, biasanya orang yang begini kurang memikirkan dengan baik sesuatu pekerjaan yang akan dilakukan terlebih dahulu, sehingga sifat ini dapat dikatakan telah kehilangan fungsinya dengan baik. b) Faktor pendidikan Ada pengetahuan dalam diri seseorang sudah tentu merupakan hal yang positif, demikian juga pada diri wanita. Problem-problem dalam hidup biasanya dipecahkan oleh adanya pengetahuan. Hal-hal yang bersifat pendidikan antara lain: x Percaya pada diri sendiri, sehingga pada setiap tindakan yang dilakukan memberikan kenyakinan. Penyelidikan secara ilmu jiwa memberikan keterangan bahwa adanya kepercayaan pada diri sendiri dapat membuat seorang wanita menjadi lebih menarik lagi. x Memahami pergaulan, merupakan suatu hal yang demikian penting tetapi kadang-kadang dilupakan oleh para wanita. Adalah hal yang janggal bila seorang wanita kedatangan tamu dirumahnya, mendapat kritikan-kritikan dari orang lain. Biasanya orang yang begini menjadi emosi (egonya akan muncul). Padahal kalau saja mau berfikir sejenak biasanya dibalik kritikan tersebut terdapat sesuatu hal yang membangun dan tak ada salahnya kalau kita menerima segala kritikan yang merupakan suatu tanda adanya jiwa bijaksana. x Secara terbuka mau mengakui kesalahan dan meminta maaf atas perbuatan yang keliru. Hal ini akan membuat orang lain menjadi senang. Kita harus menyadari bahwa tidak selamanya maksud baik mendatangkan kebaikan. Juga kita harus maklum bahwa penilaian manusia satu sama lain berbeda dan berubah-ubah menurut keadaan. x Selalu luwes dimanapun kita berada baik dirumah, dikantor ataupun sedang berbelanja. x Tidak mudah terbawa arus, selalu menjaga keseimbangan pikiran dan perasaan sehingga tidak mudah terbawa kesan-kesan negatif dari orang lain. x Mau belajar dari orang lain atau dari buku-buku, untuk menambah/mengoreksi kekurangan diri pribadi dan bukannya membanding-bandingkan segi kecantikannya. x Dapat bekerja dengan metode yang tepat, bukannya asal bekerja saja. 6 c) Faktor pergaulan Pergaulan sangat erat hubungannya dengan kecantikan. Bila seseorang yang cantik tapi hanya disimpan atau berdiam diri dirumah tanpa bergaul, jelas pemunculannya didepan umum akan kaku. Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri bergaul dengan baik, sopan, atau selalu bersikap luwes, pandai mengendalikan emosi dan sebagainya. Jadi, didalam pergaulan bukan pakaian yang bagus atau make-up yang menarik, akan tetapi bukan itu saja yang menjadi ukuran, melainkan cara/sikap yang simpatik dari orang tersebut. Hal ini dituntut dari suatu kebiasaan sejak dini yang dimulai dari rumah tangga (orang tuanya), di sekolah atau di kantor, lingkungan dimana ia tinggal ataupun banyak belajar dari pengalaman, buku dan sebagainya. Apabila emosi tidak terkontrol dalam pergaulan, seperti terucap kata-kata yang buruk, akan mewujudkan iklim jiwa kita. Hal ini akan mengakibatkan rentetan yang panjang dalam hidup ini. Sekali kata-kata yang terucap dari mulut maka tidak sepatah katapun yang dapat dicabut lagi, apakah kata-kata ini menyenangkan atau menyakitkan hati orang yang mendengarnya. Setiap kata yang terucap dari mulut kita, menyatakan isi dan cara berfikir yang mencerminkan kepribadian kita. Perkataan dan tindakan yang tidak terkontrol, merupakan penghalang bagi tercapainya keberhasilan, sehingga menyebabkan kegagalan yang sangat menyakitkan ataupun tidak menyenangkan. Kegagalan yang berulang-ulang akan membuat kita menderita tekanan batin yang hebat. Apabila tekanan ini dibiarkan berlarut-larut, dapat menyebabkan gangguan dan kelainan jiwa. Untuk mencapai hal tersebut maka kita hendaknya memperkuat keimanan sebagai dasar kesehatan psikis. 2) Keimanan Kadar iman atau sikap mental terhadap Tuhan Yang Maha Esa, akan membentuk sikap mental dan kepribadian ataupun rasa manusiawi yang disalurkan melalui etika terhadap sesama manusia/ masyarakat dalam kehidupan sehari-hari apakah jelek, baik atau luhur. Iman merupakan kemampuan jiwa (mental, psikis, rohani, batin). Untuk mempercayai “Kemampuan Yang Maha Luhur”, agar mampu melaksanakan fungsinya/keinginannya dengan luhur, bagaimana mendidik dan membudayakan keluhuran pribadinya agar selalu berada dalam keadaan prima, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan angan-angannya, perasaan, tekad, reaksi, kemauan bekerja, kemampuan toleransi, kemampuan dalam mencapai citra dan cita hidup sejahtera. Sifat luhur merupakan sikap yang baik, indah dan cantik, sedangkan yang baik dan cantik berarti sehat. Dengan demikian penampilan yang cantik dan sehat berasal dari psikis/jiwa yang sehat. Next >