< Previous17 Apabila kita lihat suatu penampang irisan kulit, maka akan terlihat susunan struktur rambut sebagaimana yang ada pada gambar berikut : Gambar. 2.1. Anatomi Rambut (Histologis Microscopis) Sumber : Sonntag, Linda (1992) Keterangan Gambar: 1. Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar, kecil, lurus dan keritingnya rambut. 2. Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis. 3. Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah, papila dan folicle. 4. Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada paling luar. 5. Arector muscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit. 6. Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat. Pada papila setiap rambut mempunyai pembuluh darah yang berbeda, yang bertugas untuk membawa makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel rambut dalam papil. 7. Pigmen (warna rambut). 8. Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut. 9. Pembuluh darah. 10. Akar rambut. 11. Kelenjar keringat. 12. Batang rambut. 13. Penampang akar rambut. B. Susunan Rambut Berdasarkan hal itu bagian-bagian rambut dikenal dengan rambut yang berada di dalam kulit dan berada diluar kulit. Bagian-bagian rambut ini dapat dibagi atas: 18 1. Akar Rambut (Hair Folicle) Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Seperti yang terlihat pada gambar di atas maka akar rambut terbagi: a. Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang membesar, seperti bentuk bola, gunanya untuk melindungi papil rambut. b. Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di dalam bulp atau terletak dibagian terbawah dari folicle rambut. Papil rambut tidak ubahnya seperti piring kecil yang tengahnya melengkung dan menonjol ke arah rambut, lengkungan inilah yang menyebabkan ia disebut papil, berasal dari sel-sel kulit jangat (corium) serta kulit ari (epidermis). Diantara sel-sel papil juga terdapat melanosit. Melanosit menghasilkan pigmen (zat warna), yang akan disebarkan terutama ke dalam contek, kemudian ke dalam medulla rambut. Di samping itu juga terdapat di dalam papil rambut yaitu pembuluh darah dan getah bening, yang berfungsi memberi makanan kepada rambut (memelihara kehidupan rambut), serta terdapat juga saraf yang mensarafi folicle rambut. Itu sebabnya rambut tidak mempunyai saraf perasa. Oleh karenanya kita tidak merasa sakit bila rambut digunting atau dipangkas. c. Folicle rambut ialah kandungan atau kantong rambut tempat tumbuhnya rambut. Kantong rambut terdiri dari 2 lapis. Lapisan dalamnya berasal dari sel-sel epidermis, sedangkan lapisan luarnya berasal dari sel-sel dermis. Rambut yang panjang dan tebal mempunyai folicle berbentuk besar, folicle rambut ini bentuknya menyerupai silinder pipa. Kalau folicle bentuknya lurus, rambut juga lurus dan bila melengkung rambut jadi berombak. Tetapi kalau lengkungannya itu lebih lengkung lagi, maka rambutnya keriting. Di dalam folicle ini bermuara kelenjar lemak (palit). d. Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan rambut halus bulu roma berdiri bila ada sesuatu rangsangan dari luar dan dari dalam tubuh kita. Misalnya merasa seram, kedinginan, kesakitan, kelaparan dan sebagainya. e. Matrix, disebut juga dengan umbi/tombol atau lembaga rambut. Seperti dijelaskan di depan, bahwa di dalam folicle terdapat rambut. Bagian yang berdekatan dengan papil lebih subur daripada bagian yang lebih jauh di atasnya. Bagian yang subur itulah yang disebut matrix atau umbi/tombol atau lembaga rambut. Mengapa pada bagian itu lebih subur ?. Ini disebabkan karena kelompok sel yang terdapat dibagian itu selalu membelah diri, membentuk bagian rambut baru. Diantara sel-sel umbi juga terdapat sel-sel melanosit. Bagian paling dalam atau tengah umbi rambut, sel-selnya berwarna keputih-putihan dan masih lembek (masih muda). Sel-sel ini masih mengandung parakeratin (sel rambut yang warnanya sudah lebih mantap, sudah keras, mengandung keratin). Parakeratin adalah zat pendahulu keratin. Sel-sel rambut yang masih muda ini 19 terdorong ke atas oleh sel-sel yang terjadi kemudian. Makin ke atas makin mengalami proses keratinisasi penandukan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar. Gambar. 2.2. Akar Rambut Sumber : Rostamailis (2005) 2. Lapisan Batang Rambut Batang rambut ialah bagian rambut yang kelihatan di atas permukaan kulit. Seperti yang dijelaskan oleh Yenes (1984:2) bahwa batang rambut ini terbagi pula atas 3 bagian, yakni: a. Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk seperti sisik-sisik ikan dan sangat berfungsi untuk melindungi lapisan rambut (berada paling luar yang merupakan pelindung). Di samping itu ia juga berfungsi untuk menentukan besar kesilnya daya serap zat cair pada rambut seperti air, shampo, conditioner, obat keriting, zat/cat pewarna rambut, bleaching. Pada rambut yang kasar lapisan cuticula nya juga kasar. Sedang pada rambut yang halus lapisan cuticula nya juga halus. b. Cortex atau kulit ari rambut, ialah bagian rambut yang terbesar dan merupakan lapisan di bawah cuticula. Cortex berfungsi sebagai lapisan yang menentukan warna karena pigmen (zat warna rambut dikandung oleh lapisan ini). Misalnya penyerapan zat cair, obat keriting, cat rambut, dan lain-lain. Jadi cortex ini berhubungan dengan sifat elastisitas rambut. c. Medulla atau sum-sum rambut. Medulla ini terdapat dibagian paling tengah. Rambut yang halus sekali ada yang tidak terdapat medulla nya. Agar jelasnya perhatikanlah Gambar di bawah ini, yang menunjukkan penampang dari batang rambut. 20 Gambar. 2.3. Batang Rambut Sumber : Sonntag, Linda (1992) 3. Batang Rambut Berkaitan dengan struktur maka bentuk-bentuk rambut dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting. Biasanya rambut yang lurus dapat memberikan beberapa kemudahan kepada si pemakai misalnya dalam hal tatanan rambut, baik yang dipotong maupun yang disanggul. Mengapa demikian? Karena rambut lurus ini mempunyai folicle yang lurus dan penampangnya bulat. b. Berombak yaitu memperlihatkan gelembung yang besar pada rambut. Hal ini disebabkan karena folicle nya melengkung dan penampangnya lonjong/oval. Rambut ini juga termasuk mudah dalam hal penataan, baik yang disanggul atau disasak maupun yang dipotong pendek. c. Keriting, biasanya rambut yang keriting berbentuk gelombang kecil-kecil atau sedang. Ini adalah karena folicle nya amat melengkung sedangkan penampangnya gepeng. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah struktur rambut pada gambar berikut: Gambar. 2.4. Bentuk Rambut (Lurus, Berombak, dan Keriting) Sumber : Rostamailis (2005) 21 4. Klasifikasi Rambut Bila kita perhatikan, rambut pada kepala dan tubuh, akan nyata sekali terlihat bahwa ada 4 jenis rambut, yaitu: a. Rambut yang panjang dan agak kasar yakni rambut kepala. b. Rambut yang agak kasar tetapi pendek yang berupa alis. c. Rambut yang agak kasar tetapi tidak sepanjang rambut dikepala, contohnya rambut ketiak. d. Rambut yang halus yang terdapat pada pipi, dahi, lengan, perut, punggung dan betis. Hal ini bersamaan pula dengan yang dijelaskan oleh Hermawan (1982:66), bahwa rambut dapat dibagi atas 3 (tiga) tipe sebagai berikut: a. Panjang sebagaimana terdapat pada kepala. b. Pendek dan gemuk misalnya alis dan bulu mata. c. Pendek halus dan tak berwarna terdapat diseluruh badan yang disebut juga dengan lanugo. 5. Siklus Pertumbuhan Rambut Rambut dapat tumbuh dan bertambah panjang. Hal ini disebabkan karena sel-sel daerah matrix/umbi atau tombol rambut secara terus menerus membelah. Rambut mengalami proses pertumbuhan menjadi dewasa dan bertambah panjang lalu rontok dan kemudian terjadi pergantian rambut baru. Inilah yang dinamakan siklus pertumbuhan rambut. Siklus pertumbuhan rambut telah dimulai saat janin berusia 4 bulan di dalam kandungan. Pada usia ini bibit rambut sudah ada dan menyebar rata diseluruh permukaan kulit. Diakhir bulan ke 6 atau awal bulan ke 7 usia kandungan, rambut pertama sudah mulai tumbuh dipermukaan kulit, yaitu berupa rambut lanugo, atau rambut khusus bayi dalam kandungan. Kemudian menjelang bayi lahir atau tidak lama sesudah bayi lahir, rambut bayi ini akan rontok, diganti dengan rambut terminal. Itulah sebabnya ketika bayi lahir, ada yang hanya berambut halus dan ada juga yang sudah berambut kasar dan agak panjang, bahkan kadang-kadang sudah mencapai panjangnya antara 2-3 centimeter. Kecepatan pertumbuhan rambut sekitar 1/3 milimeter per hari atau sekitar 1 centimeter perbulan. Dengan demikian kalau seorang bayi lahir dengan panjang rambut 2 centimeter, berarti pada bulan ke 7 kehamilan, rambut lanugo bayi sudah diganti dengan rambut dewasa terminal. Rambut tidak mengalami pertumbuhan secara terus menerus. Pada waktu-waktu tertentu pertumbuhan rambut itu terhenti dan setelah mengalami istirahat sebentar, rambut akan rontok sampai ke umbi rambutnya. Sementara itu, papil rambut sudah membuat persiapan rambut baru sebagai gantinya. Pertumbuhan rambut mengalami pergantian melalui 3 fase: yaitu fase pertumbuhan (anagen), fase istirahat (katagen) dan fase kerontokan (telogen), baru kemudian dimulai lagi dengan fase anagen yang baru. 22 Lama masing-masing fase pun berbeda-beda, fase anagen lamanya berkisar antara 2-5 tahun dan rata-rata 3 tahun atau 1000 hari. Walaupun kadang-kadang ada yang sampai lebih dari 10 tahun, sehingga rambutnya bisa lebih dari 1 (satu) meter panjangnya. Itulah sebabnya maka jangan heran kalau ada wanita yang rambutnya sampai sepanjang lutut atau mata kaki. Fase katagen singkat saja hanya beberapa minggu. Sedangkan fase telogen rata-rata berkisar 100 hari. Perhatikanlah masing-masing bagian dari pertumbuhan rambut tersebut pada Gambar ini. Gambar. 2.5. Skema Pertumbuhan Rambut Sumber : Rostamailis (2005) Bila kita inginkan agar rambut tidak tumbuh lagi secara permanen, maka papil harus dibunuh secara elektrolisis. Biasanya dari proses pertumbuhan rambut ini akan terlihat rambut yang berwarna hitam dan pirang muda. Bila rambut itu berwarna hitam akan lebih besar dan tebal, tetapi bila rambut pirang/kemerah-merahan akan lebih halus. C. Fungsi Rambut Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan penting. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan berbagai fungsi rambut. Adapun fungsi utama rambut adalah sebagai berikut: 1. Pelindung Ketika nenek moyang manusia masih hidup dihutan belukar dan tinggal di dalam gua-gua, satu-satunya pelindung utama bagi kepala adalah rambutnya. Akibat berbagai benturan dan gesekan dengan kekejaman alam sekitar diperkecil oleh rambut subur yang tumbuh dikepala. Kandung rambut di dalam kulit berhubungan langsung dengan ujung-ujung saraf perasa, dengan cepat mampu mengantar denyut-denyut 23 sinyal ke otak, sehingga manusia segera mampu bereaksi terhadap keadaan yang menjadi penyebabnya. Jika kita mendadak menjadi sangat tegang atau sangat ketakutan, otot penegak rambut yang menempel dikandung rambut dalam kulit akan mengerut dan menjadikan rambut, bulu kuduk, atau bulu roma kita berdiri. Keadaan ini merupakan peringatan dini agar kita segera dapat bereaksi terhadap hal-hal yang secara instingktif perlu kita hindari. 2. Penghangat Selain sebagai penyangga benturan dan alat sensorik, rambut akan memberi kehangatan kepada tubuh manusia. Manusia purba yang hidup dialam terbuka dengan segala kekerasannya. Rambut kepala yang paling dominan pertumbuhan dan ketebalannya, membentuk semacam insulator alami yang menjaga stabilitas suhu kulit kepala dari pengaruh suhu udara disekitarnya. Dinginnya udara sekitar tidak dapat langsung mengenai kulit kepala berhubung adanya insulator udara yang memperoleh pemanasan tetap dari suhu badan kita. Sebaliknya, panasnya udara sekitar akan meningkatkan suhu insulator yang segera merangsang terjadinya perkeringatan. Kulit kepala akan terbasahi oleh keringat. Keringat akan menguap dan untuk menguap membutuhkan panas yang akan diambil dari suhu kulit kepala. Dengan demikian tidak akan terjadi peningkatan suhu kulit kepala. 3. Penambah Kecantikan Namun apabila ditinjau dari sisi estetika, rambut juga memiliki fungsi sebagai berikut: a. Pertanda status sosial Berkembangnya suatu peradaban membawa serta terbentuknya strata sosial. Rambut yang dapat ditata dalam berbagai bentuknya, kemudian dijadikan salah satu tanda status sosial pemiliknya. Manusia primitif menghias rambutnya dengan tulang, manik-manik dari kerang dan bulu burung besar dengan maksud menakut-nakuti musuhnya, sekaligus menunjukkan status kepimpinan atas kaumnya. Dikalangan bangsa Gaul yang dulu berwilayah dari Sungai Rhein dan Pegunungan Alpenia di Timur, Laut Tengah dan Pegunungan Pyrenis di Selatan hingga Samudera Atlantik di Barat Laut, yang sebagian besar bekas wilayahnya kini menjadi negara Prancis, peringkat sosial seseorang diwujudkan dalam kepanjangan rambutnya. Para bangsawan dan jenderal Gaul memiliki rambut sangat panjang. Ketika dalam suatu pertempuran Julius Cesar (100-44 SM) berhasil menaklukan mereka, kaisar Romawi ini pun segera memerintahkan agar mereka memotong rambutnya. Tindakan ini bukannya hanya sekadar suatu penghinaan, melainkan sebagai pertanda penghambaan diri mereka kepada kekaisaran Romawi. Para budak dilingkungan kekaisaran Romawi juga harus mencukur rambutnya. 24 Pada umumnya kaum wanita Mesir Purba, juga mencukur rambutnya, berhubung dengan iklim panas dan alasan kebersihan dan kesehatan. Mereka menggunakan wig sebagai pengganti rambut aslinya. Hanya para pendeta dan para budak saja yang harus mencukur rambutnya tanpa diizinkan memakai wig. Dilingkungan bangsa-bangsa Anglo Saxon, rambut panjang terurai menandakan kegadisan dan kebebasan menikah. Sampai pada usia tertentu, meskipun belum juga menikah, para wanita muda tersebut dapat mengepang rambutnya. Tetapi pada hari pernikahannya, kepang harus dilepas dan rambut harus dibiarkan terurai bebas di atas bahu, sebagai perlambang kegadisannya. Setelah upacara pernikahan usai, rambut harus dipangkas pendek sebagai lambang penghambaan diri kepada suaminya. Di daratan tinggi Skotlandia masih dijumpai kebiasaan, wanita bersuami harus mengikat rambutnya dengan kain linen putih, sesuatu yang sering dipandang lebih penting daripada mengenakan cincin kawin. Sedangkan para janda diharuskan menutup rambut dengan topi hitam bertali penahan didagu. Kesemuanya itu bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui status sosial mereka, pendeta atau budak, status pernikahan mereka, masih gadis, sudah bersuami, atau sudah menjanda. Perlakuan demikian itu sangat diskriminatif terhadap kaum wanita, tetapi memang begitu kenyataannya. b. Identitas profesi Rambut juga lazim digunakan sebagai identitas profesi yang bersangkutan. Di zaman kekaisaran Romawi, ketika para penguasa dan para bangsawan sering membubuhi rambutnya dengan serbuk emas atau perak sebagai pertanda kebangsawaannya, para wanita penjaja seks yang dalam lingkungan kekaisaran Romawi diberi status legal, dilindungi dan dipungut pajak, diharuskan mewarnai kuning rambutnya sebagai identitas profesinya. Pewarnaan dapat menggunakan ramuan pewarna rambut zaman itu, atau menggunakan wig berwarna kuning. Ratu Messalina (circa 48 M) istri kaisar Claudius I (10 SM- 54 M) yang terkenal akan gairah seksualnya, menggunakan wig berwarna kuning agar dapat bebas pergi ke lorong-lorong kota Roma guna mendapatkan kawan berkencan. Tetapi Ratu ini cukup ceroboh dengan sering meninggalkan wig ditempat kencannya. Akibatnya, beberapa hari kemudian selalu ada saja pria berbeda yang mengantarkan wig tersebut ke istana. Ratu yang konon sangat cantik itu kemudian harus mengalami nasib tragis dihukum mati atas perintah suaminya, Kaisar Claudius I. bukan hanya karena penyelewengannya saja, tetapi lebih dikarenakan ketika Kaisar Claudius I berada di luar Roma, Messalina mengumumkan secara terbuka rencana pernikahannya dengan Galius Silius, termasuk niatnya menjadikan pria tersebut sebagai pengganti Kaisar Claudius I. Hingga di zaman modern ini, tata rambut sebagai identitas profesi masih dapat dilihat dilingkungan kerajaan Inggris. Ketua Parlemen, para pejabat peradilan seperti hakim, jaksa dan penasihat hukum harus menggunakan tata rambut tertentu, yang untuk kepraktisannya kini sudah 25 dibentuk sebagai wig desain khusus. Wig itu harus dikenakan saat menjalankan profesinya. Selain itu, dilingkungan kaum pria yang berprofesi seniman, pelukis, pemusik, penulis, penyair dan pemikir, terdapat kebiasaan memelihara panjang rambutnya. Ini bukan berarti ingin tampak eksentrik, melainkan lebih merupakan manifestasi kejiwaan, bahwa mereka adalah kaum penganut azas kebebasan dan kemandirian. Sebab tanpa kebebasan dan kemandirian, karya seni dan temuan ilmiah sulit dilahirkan. Mengapa harus berambut panjang ? Karena rambut pendek apalagi yang pendek sekali sudah terlanjur menjadi simbol pengekangan, pendisiplinan dan hilangnya kebebasan. Hal ini tercermin dari adanya keharusan berambut pendek dilingkungan narapidana, dilingkungan siswa sekolah, dilingkungan biarawan dan biarawati dan dilingkungan anggota angkatan bersenjata. c. Menunjang penampilan Terciptanya mode tata rambut diciptakan hanya untuk lingkungan istana dan kaum bangsawan saja. Tujuan semula adalah untuk membedakan penampilan mereka dengan kaum kebanyakan. Para penata rambut istana membuat beberapa desain tata rambut untuk dipilih dan digunakan Ratu. Desain yang terpilih kemudian juga diikuti istri para bangsawan, terutama oleh para kekasih gelap, yang memandang istri resmi sebagai pesaing utama. Berhubung ketika itu teknologi komunikasi belum berkembang, maka mode yang digunakan kaum kelas atas mampu bertahan sangat lama. Tetapi dengan tumbuhnya masyarakat kelas menengah yang mampu membayar penata rambut dan sejalan dengan sifat manusiawi yang menyukai dirinya dipandang sebagai bagian dari kelas yang berkuasa, maka mode dari tata rambut kaum kelas atas, juga mulai ditiru dimana-mana. Keadaan ini memaksa para penata rambut istana untuk membuat desain tata rambut yang baru lagi. Tidak lama kemudian, mode tersebut juga menyebar ke masyarakat luas, sehingga harus dibuat mode yang baru lagi, begitulah seterusnya. Berkembangnya peradaban dan ketika manusia makin menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka fungsi alami rambut sebagaimana disebut di atas, satu per satu mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan. Untuk itu sangat dibutuhkan pilihan yang jeli, tepat dan sesuai dengan kondisi orang tersebut (status, tujuan, waktu, umur) dan sebagainya. D. Kelainan-kelainan Kulit Kepala dan Rambut Banyak masalah rambut yang dialami oleh manusia pada masa kini, mungkin karena perkembangan zaman yang semakin maju dan terdapat banyaknya alat-alat canggih ataupun bahan-bahan/obat-obatan yang dipergunakan oleh manusia itu sendiri. Sehingga begitu banyak 26 ditemukan permasalahan mengenai rambut yang mungkin hal ini tidak ditemui oleh nenek moyang kita pada masa lalu. Dengan perkembangan teknologi tersebut, baik berupa alat-alat untuk memeriksa atau mengenal maupun penemuan-penemuan berupa bahan-bahan yang dipergunakan untuk pencegahan berbagai penyakit rambut serta pengobatannya, maka jelas dapat membantu setiap orang yang mengalami berbagai masalah rambut tersebut. Setiap orang mengalami berbagai masalah rambut dan kulit kepala, yang sering diistilahkan dengan “Patalogi Rambut”. Dengan demikian patalogi rambut itu adalah suatu ilmu yang mempelajari dan mengetahui keadaan rambut yang tidak sehat. Maksudnya apakah pada pertumbuhan rambut terdapat gangguan yang berupa kelainan-kelainan baik pada kulit kepala ataupun pada rambut itu sendiri. Hal ini tentu akan memudahkan kita dalam memilih bahan-bahan/obat-obatan yang dibutuhkan rambut, alat-alat yang mendukung, serta cara pemakaiannya dengan tepat dan benar. Sehubungan dengan kondisi adanya berbagai kelainan kulit kepala dan rambut, maka bagi penata kecantikan rambut perlu memperhatikan kondisi kulit kepala dan rambut baik untuk diri sendiri maupun bagi pelanggan. 1. Kelainan-kelainan Kulit Kepala Kelainan kulit kepala dapat ditinjau dari penyebabnya. Kelainan kulit kepala dan folicle rambut secara garis besar dapat dikelompokan sesuai dengan faktor penyebabnya, yakni sebagai berikut: a. Bakteri atau mikroba Bakteri atau mikroba dapat menimbulkan peradangan kulit kepala. Kelainan-kelainan yang ditimbulkannya adalah berupa; 1) Bisul (furunkulosis) Kelainan ini adalah merupakan peradangan terbanyak yang disebabkan oleh kuman stafilokokus. Bisul ini sering dimulai dari wujud sebagai peradangan folicle rambut yang kemudian menjalar ke jaringan sekitarnya. Penyerangan kuman-kumannya adalah pada bagian tengah jaringan yang kemudian kuman-kuman tersebut akan mati. Jaringan kulit disekitarnya menjadi lebih padat, yang selanjutnya membentuk dinding. Bisul yang membatasi jaringan sentral yang mati yaitu mata bisul. Folicle rambut dan rambutnya menjadi hancur, sehingga rambut menjadi rontok. 2) Bisul batu (karbunkulosis) Sementara diawali dengan timbulnya peradangan, terutama pada folicle rambut yang berdekatan, sehingga tumbuhlah bisul yang besar dengan mata lebih dari satu. Kelainan ini sering ditemukan pada penderita diabetes mellitus/kencing manis. Apabila kelainan ini mengalami penyembuhan, maka ia akan meninggalkan bekas jaringan parut dan sering berakibat kebotakan yang permanen. Next >