ISBN: 978-602-427-142-8 (Jilid Lengkap)978-602-427-145-9 (Jilid 2a)HETZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 ZONA 4 ZONA 5RpRpRpRpRpSeni Budaya ● SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1Seni BudayaSeni BudayaBuku ini menyajikan pembelajaran aktivitas berapresiasi, berkarya, (berekspresi, bereksperimen) dengan pendekatan saintifik. Di bidang seni rupa menyajikan aspek konseptual, visual, dan operasional dalam pemberdayaan unsur rupa (noktah, garis, warna, tekstur, volume, dan ruang) dengan memperhatikan prinsip estetik seperti keselarasan, keseimbangan, proporsi, irama, penekanan dalam penciptaan seni rupa murni, dan desain sesuai dengan potensi kreatif yang dimiliki masing-masing peserta didik.Pendekatan saintifik di bidang tari menyajikan ragam gerak tari tradisional, analisis, dan pengembangan ragam gerak berdasarkan unsur tenaga (lemah, sedang, kuat), ruang (sempit, sedang, luas), dan waktu (lambat, sedang, cepat) untuk aktivitas upacara, tari untuk penyajian estetis, maupun tari untuk hiburan.Pendekatan saintifik teater mengacu pada lintasan sejarah teater barat (tragedi, komedi, dan satyr) teater tradisional Asia (Cina, India, Jepang) teater tradisional Nusantara (Lenong, Longser, Ketoprak, Ludruk, Arja, Kemidi, Rudat, Kondobuleng, Dulmuluk, Randai, dan Makyong). Persiapan pementasan teater menyajikan masalah aktor, menentukan karakter, bloking, tata rias, tata busana, tata pentas, tata cahaya, tata usaha, dan lain-lain. Pendekatan saintifik bidang musik menyajikan pembelajaran dan latihan kemampuan apresiasif (mendengar, membaca, dan menulis musik) untuk pencapaian kemampuan kreatif ditempuh melalui menggubah musik dan mencipta kembali (rekreatif) melalui aktivitas pementasan musik.SMA/MA/SMK/MAKKELASXISemester 1Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDilindungi Undang-UndangDisklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.Katalog Dalam Terbitan (KDT)Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Seni Budaya / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.vi, 202 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1ISBN 978-602-427-142-8 (KJMJE Mengkap)ISBN 978-602-427-145-9 (KJMJE2a)1.Seni Budaya -- Studi dan PengajaranI. Judul II.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan600Penulis : Sem Cornelyoes Bangun, Siswandi, Tati Narawati, dan Jose Rizal Manua.Penelaah : M. Yoesoef, Bintang Hanggoro Putra, Eko Santoso, Nur Sahid, Rita Milyartini, Dinny Devi Triana, Djohan, Muksin, Widia Pekerti, dan Fortunata Tyasrinestu.Pereview Guru : Drs. YusminartoPenyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, KemFOdikbud.Cetakan Ke-1, 2014*4#/ KJMJEB Cetakan Ke-2, 2017 (Edisi Revisi)Disusun dengan huruf Minion Pro, 10 pt.SENI BUDAYAiiiKata PengantarProses globalisasi yang sedang dan sudah berlangsung dewasa ini secara faktual telah menjangkau kawasan budaya di seluruh dunia sebagai satu kesatuan wilayah hunian manusia dengan kriteria dan ukuran yang relatif sama dan satu. Budaya global yang relatif telah menjadi ukuran dan menandai konstelasi dunia dewasa ini, yaitu karakteristik budaya yang berorientasi pada nilai-nilai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bersumber dari pemikiran rasional silogistis Barat. Proses tersebut mengakibatkan terjadinya tarik menarik antara kekuatan global disatu sisi dan pertahanan lokal di sisi lainnya. Dalam hal ini antara proses globalisasi yang berorientasi dan tunduk pada sistem dan semangat ilmu pengetahuan dan teknologi Barat versus pelokalan yang pada umumnya justru sebaliknya. Batas antara keduanya memang tidak pernah dapat diambil secara tegas hitam-putih. Roberston (1990) menggambarkannya sebagai the global instituationalization of life-world and the localization of globality.Berbagai upaya kompromistis dilakukan agar masyarakat memiliki kekuatan untuk berada di kedua posisi sekaligus untuk berada pada titik keseimbangan antara kedua posisi tersebut. Berbagai upaya dilakukan untuk membangkitkan dan memberdayakan system indigenous knowledge, indigenous technology, indigenous art, indigenous wisdom, yang biasanya kurang atau tidak ilmiah tetapi justru kaya atau kental kandungan nilai etika dan estetika yang berakar pada budaya masyarakat pendukungnya. Pengkajian terhadap pengetahuan lokal secara ilmiah akan memperkaya pengetahuan dengan derajat kandungan nilai-nilai humanitas yang relatif tinggi. Di tengah pusaran pengaruh hegemoni global tersebut, fenomena di bidang pendidikan yang terjadi juga telah membuat lembaga pendidikan serasa kehilangan ruang gerak. Selain itu, juga membuat semakin menipisnya pemahaman peserta didik tentang sejarah lokal serta tradisi budaya di lingkungannya. Padahal, dari perspektif kultural tidak dapat disangkal Indonesia memiliki kekayaan kebudayaan lokal yang luar biasa. Junus Melalatoa (1995) telah mencatat, sekurang-kurangnya 540 suku bangsa di Indonesia yang masing-masing memiliki dan mengembangkan tradisi atau pola kebudayaan lokal yang berbeda. Dalam pola-pola kebudayaan tersebut juga berubah sebagai reaksi terhadap dominannya pengaruh budaya global. Reaksi balik tersebut bukan untuk melawan tetapi mencari titik temu dalam rangka menjaga eksistensi dan identitas kelompok dan kebudayaan lokal mereka. Salah satu upaya untuk menjaga eksistensi dan penguatan budaya, dilaksanakan melalui pendidikan seni yang syarat dengan muatan nilai kearifan lokal dan penguatan karakter bangsa. Sudah tentu sebagai suatu proses pendidikan dilaksanakan secara sistemik yang berlangsung secara bertahap berkesinambungan dalam situasi dan kondisi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh sebab itu, tidaklah salah jika pendidikan merupakan salah satu arah dari Millennium Development Goals (MDGs). (www.unmillenniumproject.org/goals & https://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan)Pendidikan sebagai wahana untuk memanusiakan manusia muda pada dasarnya merupakan aktivitas menyiapkan kehidupan baik perorangan, masyarakat, maupun suatu bangsa menuju kehidupan yang lebih baik. Kehidupan yang lebih baik di era globalisasi dan menyiapkan generasi emas Indonesia di tahun 2040, pendidikan karakter yang berbasis kearifan lokal sebagai penanaman nilai dan ketahanan budaya bangsa sangat diperlukan. Penanaman nilai di kalangan generasi muda saat ini dipandang penting mengingat tantangan yang dihadapi mereka di masa depan sangat berat. Terutama berkaitan dengan pergeseran nilai yang akan, sedang, dan sudah terjadi baik dalam keluarga maupun masyarakat.Terkait hal tersebut, kiranya diperlukan materi bahan ajar yang dapat mengakomodasi kebutuhan pendidikan bagi generasi muda yang sedang mengarungi masa globalisasi, agar memiliki pegangan hidup dalam bermasyarakat dan bernegara dalam lingkungan lokal maupun global. Buku ini menawarkan berbagai contoh metode dan pendekatan pendidikan seni (rupa, musik, tari, teater) Indonesia berbasis Kurtilas. Memang belum sempurna, harapan kami semoga buku ini menjadi pelita di tengah gulita.PenulisTati NarawatiSem Cornelyoes BangunSiswandiJose Rizal ManuaKELAS XI SMA/MA/SMK/MAKivSEMESTER 1Daftar IsiBAB 1BERAPRESIASI SENI RUPA, SENI MUSIK, SENI TARI, SENI TEATER .............. 1A. Pengembangan Sikap Apresiatif Seni Rupa, Musik, Tari, Teater .......................................... 2B. Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan ............................ 3C. Mengamalkan Perilaku Manusia Berbudaya dalam Kehidupan Bermasyarakat ................... 4D. Interaksi dan Komunikasi Efektif dengan Lingkungan Seni Budaya .................................... 5E. Rangkuman ........................................................................................................................... 5F. Refleksi .................................................................................................................................. 5G. Uji Kompetensi ...................................................................................................................... 6BAB 2MENGANALISIS, KONSEP, UNSUR, PRINSIP, BAHAN DANTEKNIK BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI ............................................... 7BAB 4BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI DENGAN MEMODIFIKASI OBJEK ....... 12A. Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi ...................................................................................... 12B. Tujuan Penciptaan ................................................................................................................. 12C. Proses Kreatif ........................................................................................................................ 12A. Konsep ................................................................................................................................... 8B. Unsur ..................................................................................................................................... 8C. Prinsip ................................................................................................................................... 8D. Bahan .................................................................................................................................... 9E. Teknik .................................................................................................................................... 9BAB 3MENGANALISIS JENIS, TEMA, FUNGSI, DAN NILAI ESTETISKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI ................................................................. 10A. Jenis ...................................................................................................................................... 10B. Tema ...................................................................................................................................... 11C. Fungsi .................................................................................................................................... 11D. Nilai Estetis ........................................................................................................................... 11KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iiiDAFTAR ISI ................................................................................................................... ivSENI BUDAYAvBAB 5BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI DENGAN MEMODIFIKASI OBJEK ...... 15A. Pengertian Seni Rupa Tiga Dimensi ...................................................................................... 15B. Fungsi Seni Rupa Tiga Dimensi ............................................................................................ 15C. Memodifikasi Objek ............................................................................................................... 15D. Tugas Berkarya Tiga Dimensi ............................................................................................... 16BAB 6BEREKSPRESI DALAM SENI RUPA ................................................................ 20A. Berekspresi ............................................................................................................................ 20B. Rangkuman ........................................................................................................................... 21C. Refleksi .................................................................................................................................. 21D. Uji Kompetensi ...................................................................................................................... 21E. Penilaian Diri ......................................................................................................................... 23BAB 7BEREKSPERIMEN DALAM SENI RUPA ........................................................... 24A. Seni Rupa Murni ................................................................................................................... 24B. Pengertian Seni Lukis ........................................................................................................... 27C. Penciptaan Desain ................................................................................................................. 35D. Prinsip Desain ....................................................................................................................... 36BAB 8MEMAHAMI KONSEP MUSIK BARAT ............................................................. 38A. Konsep Musik Barat .............................................................................................................. 41B. Pengertian Musik ................................................................................................................... 42C. Menganalisis Musik Barat ..................................................................................................... 44D. Uji Kompetensi ...................................................................................................................... 63BAB 9PERTUNJUKAN MUSIK BARAT ...................................................................... 67A. Jenis Pertunjukan Musik Barat ............................................................................................. 70B. Sejarah Musik Barat .............................................................................................................. 88C. Uji Kompetensi ...................................................................................................................... 102KELAS XI SMA/MA/SMK/MAKviSEMESTER 1BAB 11MENERAPKAN GERAK TARI KREASI (FUNGSI, TEKNIK, BENTUK, JENISDAN NILAI ESTETIS SESUAI IRINGAN) .......................................................... 118A. Fungsi Tari ............................................................................................................................. 119B. Bentuk dan Jenis Tari ........................................................................................................... 121C. Nilai Estetis Tari .................................................................................................................... 121D. Tari Kreasi Berdasarkan Iringan ............................................................................................ 128E. Uji Kompetensi ...................................................................................................................... 134BAB 12KONSEP TEATER MODERN ............................................................................ 136A. Pemeranan Seni Teater Modern ............................................................................................ 1371. Latihan Teknik Pemeranan .............................................................................................. 1382. Improvisasi ...................................................................................................................... 1433. Karakter Tokoh ................................................................................................................ 144BAB 13NASKAH LAKON TEATER MODERN ............................................................... 147A. Naskah Lakon Teater Modern Indonesia ............................................................................... 1471. Penyusunan Naskah Lakon ............................................................................................. 1482. Menginterpretasi Naskah Lakon ...................................................................................... 1493. Mendiskripsikan Naskah Lakon ....................................................................................... 150GLOSARIUM .................................................................................................................. 180DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 182PROFIL PENULIS ........................................................................................................... 186PROFIL PENELAAH ........................................................................................................ 190PROFIL EDITOR ............................................................................................................. 200BAB 10MENERAPKAN: KONSEP, TEKNIK, DAN PROSEDURDALAM BERKARYA TARI KREASI .................................................................. 104A. Konsep Karya Tari Kreasi ...................................................................................................... 105B. Teknik Berkarya Tari Kreasi .................................................................................................. 108C. Prosedur: Merangkai Gerak Tari Kreasi ................................................................................. 112D. Uji Kompetensi ...................................................................................................................... 115SENI BUDAYA1Apresiasi seni rupa adalah aktivitas mengindra karya seni rupa, merasakan, menikmati, menghayati dan menghargai nilai-nilai keindahan dalam karya seni serta menghormati keberagaman konsep dan variasi konvensi artistik eksistensi dunia seni rupa. Secara teoretik menurut Brent G. Wilson dalam bukunya Evaluation of Learning in Art Education; apresiasi seni memiliki tiga domain, yakni: perasaan (feeling), dalam konteks ini terkait dengan perasaan keindahan, penilaian (valuing) terkait dengan nilai seni, dan empati (emphatizing), terkait dengan sikap hormat kepada dunia seni rupa, termasuk kepada profesi seniman, yaitu perupa (pelukis, pematung, penggrafis, pengeramik, pendesain, pengriya, dan lain-lain).Pengalaman personal mengamati karya seni dilakukan dengan melihat lukisan yang dipajang di depan kelas. Siswa diminta untuk mengamati yang dilanjutkan dengan menceritakan hasil pengindraan, respons pribadi, reaksi, analisis, penafsiran, serta evaluasinya secara lisan. Hasil pengamatan didiskusikan di kelas yang dipandu oleh guru yang berperan sebagai moderator. Kemudian, hasil notulis atau rekaman atas kemampuan berapresiasi seni rupa secara lisan dan hasil diskusi itu, disempurnakan oleh siswa dalam bentuk karya tulis dengan bahasa Indonesia yang sistematis, lugas dan komunikatif.Sumber: Buku Apresiasi Seni (lihat Daftar Pustaka)Gambar 1.1 A.D. Pirous, Maka Bertasbihlah dengan Menyebut Nama Tuhanmu Yang Maha Besar. 120 x 145 cm, mod. Paste, acrylic, emas pada kanvas.Guru bersama dengan para siswa mempersiapkan dan melaksanakan aktivitas berapresiasi karya seni rupa murni (seni lukis) sehingga para siswa memiliki sikap merasakan keindahan dan makna seni. Kemudian, menerapkan dan mengamalkan rasa keindahan itu dalam kehidupan kesehariannya.BERAPRESIASI SENI RUPA, SENI MUSIK, SENI TARI, SENI TEATERBAB1KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK2SEMESTER 1A. Pengembangan Sikap Apresiatif Seni Rupa, Seni Musik,Seni Tari, Seni TeaterPada hakikatnya semua manusia dianugerahi oleh Tuhan apa yang disebut “sense of beauty”, rasa keindahan. Meskipun ukurannya tidak sama pada setiap orang, jelas setiap manusia sadar atau tidak menerapkan rasa keindahan ini dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika kita memantas diri dalam berpakaian, memilih dasi, memilih sepatu, dan berdandan (sekedar contoh). Senantiasa rasa keindahan berperan memandu perilaku kita untuk memilih apa yang kita anggap menampilkan citra harmonis yang pada umumnya kita sebut tampan, gagah, cantik, ayu, rapi. Dalam bahasa sehari-hari, yaitu penggunaan kata “lain” menyebut fenomena keindahan.Demikian pula dalam melengkapi kebutuhan hidup, kita selalu dipandu oleh rasa keindahan. Katakanlah dalam menata arsitektur rumah tinggal, memilih perabotan rumah tangga, televisi, kulkas, otomotif, sampai kepada pembelian piring, sendok, garpu, dan segala macam barang yang kita gunakan di kota. Demikian pula pada kehidupan di desa, hampir semua benda yang dibutuhkan memiliki kaitan dengan rasa keindahan dan seni, seperti kain tenun, keris, batik, ornamen, busana, keramik, perhiasan, alat musik, dan banyak lagi.Sumber: Buku Art of IndonesiaGambar 1.2 Desain Tekstil, dengan motif kapal, stilasi manusia, hewan, burung, dan pohon kehidupan, Sumatera Selatan.SENI BUDAYA3Hal yang sama terdapat pula di daerah pedalaman, betapapun sederhana tingkat kehidupan manusia, dalam perlengkapan dan peralatan hidupnya, seperti busana, tata rias, motif ornamen, tari-tarian, musik, dan banyak sekali karya-karya seni etnik yang sangat indah dan mengagumkan. Dengan uraian ini, menjadi jelas bahwa seni terdapat di mana-mana. Itulah sebabnya kesenian secara antropologis ditempatkan sebagai unsur kebudayaan yang universal, sama seperti rasa keindahan yang juga bersifat universal.Tingkat kepekaan perasaan keindahan akan berkembang lewat kegiatan menerima (sikap terbuka) kepada semua manifestasi seni rupa, mengapresiasi aspek keindahan dan maknanya (seni lukis, seni patung, seni grafis, desain, dan kriya) menghargai aspek keindahan dan kegunaannya (desain produk atau industri, desain interior, desain komunikasi visual, desain tekstil, dan berbagai karya kriya (kriya keramik, tekstil, kulit, kayu, logam dan lain-lain). Melalui proses penginderaan, kita mendapatkan pengalaman estetis. Dari proses penghayatan yang intens, kita akan mengamalkan rasa keindahan yang dianugerahkan Tuhan itu dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan mengamati karya seni rupa murni dan seni rupa terapan, dalam arti praksis adalah kemampuan mengklasifikasi, mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan dan mengevaluasi serta menyimpulkan makna karya seni. Aktivitas ini dapat dilatih sebagai kemampuan apresiatif secara lisan maupun tulisan.Aktivitas pendukung, seperti membaca teori seni, termasuk sejarah seni dan reputasi seniman, dialog dengan tokoh seniman serta budayawan, merupakan pelengkap kemampuan berapresiasi, sehingga para siswa dapat menyertakan argumentasi yang logis dalam menyimpulkan makna seni. Secara psikologis pengalaman pengindraan karya seni itu berurutan dari sensasi (reaksi panca indra kita mengamati seni), emosi (rasa keindahan), impresi (kesan pencerapan), interpretasi (penafsiran makna seni), apresiasi (menerima dan menghargai makna seni, dan evaluasi (menyimpulkan nilai seni). Aktivitas ini berlangsung ketika seseorang mengindra karya seni, biasanya sensasi tersebut diikuti dengan aktivitas berasosiasi, melakukan komparasi, analogi, diferensiasi, dan sintesis. Pada umumnya karya seni yang dinilai baik akan memberikan kepuasan spiritual dan intelektual bagi pengamatnya.B. Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan BudayawanApresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, sebagai bagian dari estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas kemampuan mengapresiasi keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.Pengenalan tokoh-tokoh seni budaya, reputasinya, dan kontribusi mereka bagi masyarakat dan bangsa, atau bagi Sumber: Apresiasi SeniGambar 1.3 Dua tokoh Seni Lukis Indonesia.Atas: S. Sudjojono,Bawah: Hendra GunawanNext >