< PreviousKELAS XI SMA/MA/SMK/MAK14SEMESTER 13. Tahap IluminasiTahap Iluminasi adalah tahap ketika kita menemukan inspirasi baru dari aktivitas kedua tahap sebelumnya. Ini adalah hasil perpaduan antara kekuatan intelektual, intuisi, dan kepekaan batin dalam mewujudkan desain batik baru dan inovatif. Proses kreasi memodifikasi ini datang bagaikan cahaya yang tiba-tiba (sering disebut ilham) yang memberikan pencerahan pemahaman atau pengertian atas desain batik yang diciptakan. Kemudian, pilihlah satu sketsa yang terbaik, kerjakan di atas kertas gambar menggunakan pensil (sketsa) dan cat air atau akrilik. Kamu juga dapat menggunakan bahan lain yang tersedia di lingkungan belajar atau lingkungan tempat tinggalmu.Sumber: http://www.fibre2fashion.com/industry-lotusGambar 4.3 Motif bunga teratai, contoh desain tekstil hasil modifikasi yang kreatif, dengan menstilasi bentuk.4. Tahap VerifikasiTahap Verifikasi yakni pengujian proses penjabaran ide desain menjadi karya desain secara terperinci. Kita bekerja berdasarkan rujukan-rujukan pendapat pakar, petikan-petikan teks dari para ahli yang kita baca, atau referensi motif batik yang kita kliping dan amati. Perhatikan desain batik hasil modifikasi pada Gambar 4.1, 4.2 dan Gambar 4.3 pada buku ini. Semua aktivitas ini adalah pengalaman kreatif yang mengasyikkan dan mengesankan. Jelasnya: Kita menguji dan meninjau kembali apakah penciptaan desain dengan memodifikasi motif tertentu itu (atau motif lain yang kita pilih) sangat memuaskan, memuaskan, atau kurang memuaskan. Inilah kriteria yang menunjukkan apakah kita berhasil atau kurang berhasil sebagai pendesain yang handal.SENI BUDAYA15BERKARYA SENI RUPATIGA DIMENSI DENGAN MEMODIFIKASI OBJEKBAB5A. Pengertian Seni Rupa Tiga DimensiSeni rupa tiga dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang, dimensi lebar dan dimensi tinggi. Misalnya, patung, relief, keramik, wayang golek yang bebas mengisi ruang, sehingga dapat diamati secara sempurna dari berbagai arah (berkeliling, 360°). Meskipun banyak juga karya-karya yang tidak memperhitungkan daya pandang demikian, misalnya patung-patung yang sifatnya frontal (hanya bagus dilihat dari arah depan) saja.B. Fungsi Seni Rupa Tiga DimensiKarya seni rupa tiga dimensi pada umumnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan karya-karya seni rupa murni (patung, relief, monumen) serta seni rupa terapan (desain dan kriya) seperti desain industri, desain interior, kriya rotan, kriya logam, kriya kayu dan lain sebagainya.C. Memodifikasi ObjekBerkarya dengan memodifikasi objek berarti mencipta berdasarkan bentuk objek tertentu, baik yang sifatnya objek alamiah (ciptaan Tuhan) maupun yang sifatnya objek buatan (ciptaan manusia), baik objek makhluk hidup maupun objek benda mati. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, di sini memodifikasi berarti (memindahkan, membalik, memiringkan, mengubah ukuran, memutar, menghapus, menggabung, memecah, mendistorsi, menyederhanakan) dan lain sebagainya.Sekarang, mari kita amati Gambar 5.1. Catat dan perhatikan dengan saksama bentuk figur. Kemudian, kita tanyakan apakah bentuknya figuratif? Semi figuratif atau nonfiguratif? Bagaimanakah perwujudan patung? Apakah vertikal atau horisontal? Lalu penggambaran sosok patung; Apakah berdiri, duduk, jongkok? Perhatikan bagaimana bentuk tangan menyatu dengan tubuh, karena pematung berkarya dengan menggunakan bahan baku kayu yang bentuknya memanjang, sehingga posisi tangan harus mengikuti bahan baku patung. Selanjutnya coba cermati kostum atau atribut yang dikenakan patung: Apakah hal-hal itu mengandung makna melambangkan sesuatu? Cobalah tafsirkan secara logis dan argumentatif. Jika demikian, apakah gagasan penciptaan patung? Untuk apa patung dibuat? Dan menggunakan teknik apa? Patung yang manakah yang paling artistik dan indah? Dan mengapa? Apakah patung-patung ini termasuk primitif, modern, atau posmodern?KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK16SEMESTER 1Sumber: niasonline.net/patung-patung-nias-kunoGambar 5.1 Objek Karya Seni: Patung Nias, Sumatera Utara.D. Tugas Berkarya Tiga DimensiBerdasarkan hasil pengamatan yang kita lakukan kepada patung-patung pada Gambar 5.1 itu, hanya sekedar model pembelajaran, kita bisa memilih objek patung, baik dari alam maupun objek seni seperti patung-patung warisan budaya bangsa Indonesia di tiap daerah di mana sekolah berada. Semua itu dapat dijadikan objek pembuatan patung dengan memodifikasi, baik gagasan, bentuk, bahan baku, maupun teknik artistik proses kreasinya.Buatlah sebuah patung dengan memilih objek tertentu sebagai model yang akan dimodifikasi. Misalnya, Gambar 5.1 (objek buatan manusia); Gambar 5.2 (objek ciptaan Tuhan); Gambar 5.3 (patung kontemporer); Gambar 5.4 (patung modern); Gambar 5.5 (patung tradisional) dengan ketentuan sebagai berikut: Ukuran patung: tinggi 20cm, lebar 7,5 cm, tebal 6-8 cm. Media: bebas (kesepakatan siswa dengan guru, dan disesuaikan dengan kondisi di mana sekolah berada). Dalam proses kreasi usahakan mengikuti tahapan proses kreasi (pendekatan saintifik) seperti yang telah dipelajari sebelumnya.Menyadari beragamnya kondisi sekolah di Indonesia, maka pembelajaran seni budaya, khususnya untuk seni rupa diperlukan pendekatan yang bijaksana. Jika sarana dan prasarana telah tersedia (misalnya sanggar seni rupa) teknik-teknik pematungan seperti yang menggunakan gips, kayu, semen, fiberglass, resin, bisa diterapkan.Akan tetapi jika kondisi sekolah masih terbatas, pembelajaran mematung bisa menggunakan bahan plastisilin, tanah liat, bubur kertas, atau menggunakan bahan baku barang bekas. Proses pembelajaran mematung juga bisa dilakukan di luar kelas, sepanjang peserta didik dan guru bekerja sama menjaga kebersihan sekolah.SENI BUDAYA17Sumber: www.google.co.id/searchGambar 5.2 Objek hewan, sejumlah rusa dapat digunakan sebagai objek penciptaan karya seni patung. Siswa dapat memilih salah seekor rusa sebagai objek modifikasi menghasilkan karya seni patung. Oleh karena makhluk hidup selalu bergerak, untuk mendapatkan adegan yang paling baik atau artistik bisa dilakukan dengan cara pembuatan sketsa yang sangat cepat secara manual. Dengan demikian, diperoleh sosok hewan untuk dimodifikasi. Cara lain adalah menggunakan kamera, dapat dibuat sejumlah foto yang menarik, kemudian memilih foto terbaik untuk di modifikasi.Sumber: Galeri Nasional IndonesiaGambar 5.3 Arsono, Lingkaran, besi cor, 40 x 63 cm salah satu contoh seni patung kontemporer Indonesia, yang bisa juga dijadikan pemicu timbulnya inspirasi baru penciptaan seni rupa tiga dimensi.KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK18SEMESTER 1Sumber: Apresiasi SeniGambar 5.4 Contoh hasil modifikasi objek hewan.Sumber: www.bluffton.eduGambar 5.5 Reclining Figure, plaster, karya pematung Henry Moore.SENI BUDAYA19Sumber: Buku Apresiasi SeniGambar 5.6 Kiri: Patung Cyladic, hasil modifikasi bentuk manusia dengan penerapan garis yang esensial.Kanan: Patung kontemporer karya G. Sidharta, modifikasi bentuk ornamentik dan menyajikan bahasa rupa simbolik dengan pewarnaan yang populer.KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK20SEMESTER 1BEREKSPRESI DALAMSENI RUPABAB6Pelaksanaan aktivitas kreasi seni lukis adalah kegiatan merealisasikan konsep seni sebagai ekspresi. Konsep yang mendasarkan sumber inspirasi seni dipetik dari kehidupan psikologis pelaku kreatif. Jenis seni ini lebih bersifat subjektif, namun sangat penting dalam membentuk keseimbangan antara kehidupan rohani dan jasmani seseorang (katarsis).A. BerekspresiProses kreatif berekspresi ini antara lain, memerlukan persiapan: kanvas ukuran 60 x 60 cm, palet, cat minyak atau cat acrylic, kuas, cucian kuas, kain lap, dan perlengkapan lain yang dipandang perlu.1. MengamatiSiswa melaksanakan pengamatan terhadap realitas internal kehidupan spiritualnya. Misalnya, memusatkan perhatian pada kehidupan rohaninya, mungkin hal itu berkenaan dengan cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, kepribadian dan pengalaman-pengalaman kejiwaan lain yang sekarang, saat ini, dialami.2. MenanyakanTanyakan kepada diri sendiri, gejala kejiwaan mana yang paling menjadi masalah, yang paling penting untuk diekspresikan lewat kegiatan penciptaan lukisan. Dengan demikian, kehidupan batin kita menjadi lebih tenang, sehat, dan seimbang. Kemudian, tetapkanlah itu sebagai sumber inspirasi atau gagasan kreativitas kamu (penentuan subject matter atau tema).3. MencobaCobalah mereka-reka wujud visual gagasan tersebut dalam imajinasimu, lalu buatlah sketsa-sketsa alternatif bagaimana rupa karya lukisan yang kamu inginkan, apakah figuratif menyerupai bentuk-bentuk alamiah, semi figuratif karena telah mengalami distorsi dari bentuk alamiahnya. Nonfiguratif yang sama sekali tidak melukiskan gejala alamiah lagi, melainkan bentuk-bentuk abstrak. Tidak ada batasan yang perlu mengekang kebebasan kreatif kamu dalam memilih gambaran wujud lukisan. Batasannya adalah pencapaian kepuasan berekspresi, sama dengan terealisasinya gagasan menjadi lukisan.4. MenalarDari sejumlah sketsa yang telah kamu buat itu, analisis kekuatan dan kelemahan setiap sketsa. Baik dari aspek konseptual, visual, dan kemungkinan penggunaan media (bahan baku seni) teknik berkarya yang sesuai, dan tetapkan salah satu sketsa yang paling representatif memenuhi harapan kamu. Kemudian, berekspresilah dengan penuh rasa percaya diri. Tolok ukur lukisan telah selesai atau belum adalah kepuasan yang kamu alami. Jika rasa puas itu SENI BUDAYA21telah hadir, kepuasan mempersepsi wujud lukisan yang diciptakan, maka lukisan itu dapat dibubuhi dengan tanda tangan atau inisial kamu. Sebagai bukti kamulah penciptanya, dan kamu bertanggung jawab penuh atas ciptaan tersebut.5. MenyajikanPengertian penyajian sebuah lukisan, tidak sama dengan penyajian makalah dalam kegiatan diskusi. Jadi, dalam konteks ini siswa mengerjakan pemberian bingkai yang sesuai dengan ukuran, warna, maupun kesesuaian dengan aliran lukisan. Selanjutnya, menulis ringkasan konsep, deskripsi visual, pembuatan label (judul, tahun penciptaan, media yang digunakan, ukuran, dan nama pencipta, serta foto karya lukisan). Semua keterangan ini diprint dan dilekatkan di bagian belakang lukisan. Lukisan itu dikatakan “siap dipamerkan”. Kemudian, lukisan tersebut untuk sementara akan di simpan di ruang koleksi. Penyajian seni lukis yang sesungguhnya akan diselenggarakan dalam bentuk pameran awal tahun berjalan. Pameran diselenggarakan dengan pembentukan panitia pameran yang bekerja-sama dengan pihak-pihak lain, misalnya galeri, kurator, sponsor, donatur, pers, dan lain-lain. Penyajian lukisan akan dibahas secara tersendiri dalam bab Pameran Seni Rupa.B. RangkumanBerekspresi adalah salah satu kebutuhan hidup manusia. Realitas internal kehidupan spiritual siswa membutuhkan penyaluran, agar dapat mencapai keseimbangan kehidupan rohaniah yang sehat. Proses mengamati, menanyakan, mencoba, menalar, dan menyaji adalah aktivitas proses kreasi yang lebih bersifat objektif, dengan memadukan realitas internal yang subjektif melalui pendekatan objektif. Siswa diharapkan mendapatkan pengalaman yang berharga, yakni keharmonisan antar kehidupan batiniah dan kehidupan lahiriah. Dari proses kegiatan berekspresi ini, potensi artistik para siswa akan berkembang. Karya-karya siswa adalah objek-objek real tentang apa yang mereka harapkan, inginkan, dan sudah pasti merupakan dokumen penting bagi kehidupan psikologis mereka.C. RefleksiAktivitas berekspresi dalam penciptaan lukisan menghasilkan karya seni lukis, sebagai benda seni yang mengandung nilai keindahan dan makna seni. Selain itu juga berfungsi sebagai katarsis atau terapi bagi pelaku kreatifnya sendiri. Sedangkan, bagi para psikolog, karya lukisan yang diciptakan para siswa merupakan data kehidupan psikologis yang dapat dipakai sebagai objek penelitian. Misalnya, mengetahui realitas kehidupan emosional, intelektual, imajinasi para siswa kita.D. Uji Kompetensi1. Sikap BerekspresitUraikan antusiasmu ketika berekspresi menciptakan suatu lukisan.tTulis deskripsi dan fungsi seni lukis yang kamu ciptakan.KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK22SEMESTER 1Sumber: Indonesian Art and BeyondGambar 6.1 Lucia Hartini, Breaking through The Limits, 1991, cat minyak pada kanvas, 95 x 100 cm. Contoh lukisan ekspresi dari kehidupan alam bawah sadar seorang pelukis, dikenal sebagai aliran surealis.2. Keterampilan BerekspresitDiamati melalui lembar observasi ketika siswa berkarya (fluensi, fleksibilitas, elaborasi).tDiamati pada lukisan yang dihasilkan siswa (teknik artistik: realisasi gagasan menjadi lukisan, komposisi dan gaya pribadi).3. Pengetahuan Berkreasia. Uraikan dengan ringkas aspek konseptual, aspek visual, dan aspek prosedural kegiatan berekspresi melalui seni lukis, seperti yang sudah kamu lakukan.b. Jelaskan bagaimana proses kegiatan berekspresi dengan pendekatan saintifik, dapat merealisasi gagasan menjadi lukisan.c. Tulis aspek konseptual lukisan yang kamu ciptakan. Kemukakan alasan-alasan logis mengapa kamu memilih bentuk visual seperti itu. Kemudian, uraikan manfaat seni lukis yang kamu ciptakan bagi orang lain (konsumen seni), dan apa pula manfaat aktivitas berekspresi melalui lukisan bagi kehidupan kamu pribadi.SENI BUDAYA23E. Penilaian DiriNo.Deskripsi PernyataanJawabanAlasanYaTidak1Apakah kamu merasa puas dengan lukisan yang dihasilkan? Jika ya, tuliskan alasannya. Jika tidak puas, tuliskan pula alasannya.2Apakah lukisan kamu termasuk lukisan figuratif, semi figuratif, atau nonfiguratif. Jawablah dengan menunjukkan bukti dan fakta visualnya pada lukisan yang kamu ciptakan.3Apakah lukisan kamu telah sesuai dengan “makna” yang ingin diekspresikan.Next >