< Previous62Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1d) Perkembangan Agama KristenPerkembangan agama Kristen di Indonesia secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni Kristen Katolik dan Kristen Protestan. Perkembangan agama Kristen ini tidak dapat dilepaskan dari kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia. Bersamaan gelombang kedatangan bangsa-bangsa Eroapa seperti Portugis, Spanyol datang pula para missionaris untuk menyebarkan agama Kristen di Indonesia.Aktivitas pelayaran dan perdagangan yang dilakukan orang-orang Eropa itu sudah menjangkau ke seluruh wilayah Kepulauan Indonesia. Dalam kenyataannya agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan berkembang di berbagai daerah. Bahkan di daerah Indonesia bagian Timur seperti di Papua, daerah Minahasa, Timor, Nusa Tenggara Timur, juga daerah Tapanuli di Sumatera, agama Kristen menjadi mayoritas. Harus diakui bahwa kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia telah membuka jalan bagi perkembangan agama Kristen di Indonesia. Orang-orang Portugis menyebarkan agama Kristen Katolik (selanjutnya disebut Katolik). Orang-orang Belanda membawa agama Kristen Protestan (selanjutnya disebut Kristen). Telah diterangkan dalam uraian sebelumnya bahwa pada abad ke-16 telah terjadi penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru. Oleh karena itu, periode ini sering disebut The Age of Discovery. Kegiatan penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru itu dipelopori oleh orang-orang Portugis dan Spanyol dengan semboyannya; gold, glory, dan gospel. Dengan motivasi dan semboyan itu maka penyebaran agama Katolik yang dibawa oleh Portugis tidak dapat terlepas dari kepentingan ekonomi dan politik. Minimal secara politik, kegiatan para missionaris dalam menyebarkan agama Kristen menjadi lebih lancar.Setelah menguasai Malaka tahun 1511 Portugis kemudian meluaskan wilayahnya ke Kepulauan Maluku dengan maksud memburu rempah-rempah. Pada tahun 1512 pertama kali kapal Portugis mendarat di Hitu (di Pulau Ambon) Kepulauan Maluku. Pada waktu itu perdagangan di Kepulauan Maluku sudah ramai. Melalui kegiatan peradagangan ini pula Islam sudah berkembang di Maluku. Kemudian datang Portugis untuk menyebarkan agama Katolik. Berkembanglah agama Katolik di beberapa daerah di Kepulauan Maluku. Para penyiar agama Katolik diawali oleh para pastor (dalam bahasa Portugis, padre yang berarti imam). Pastor yang terkenal waktu itu adalah Pastor 63Sejarah IndonesiaFransiscus Xaverius SJ dari ordo Yesuit. Ia aktif mengunjungi desa-desa di sepanjang Pantai Leitimor, Kepulauan Lease, Pulau Ternate, Halmahera Utara dan Kepulauan Morotai. Usaha penyebaran agama Katolik ini kemudian dilanjutkan oleh pastor-pastor yang lain. Kemudian di Nusa Tenggara Timur seperti Flores, Solor, dan Timor agama Katolik berkembang tidak terputus sampai sekarang.Berikutnya juga berkembang agama Kristen di Kepulauan Maluku terutama setelah VOC menguasai Ambon. Pada waktu itu para zendeling aktif menyebarkan agama baru ini dengan semangat piesme, yaitu menekankan pertobatan orang-orang Kristen. Penyebaran agama Kristen ini juga semakin intensif saat Raffles berkuasa. Agama Katolik dan Kristen berkembang pesat di Indonesia bagian timur. Agama Katolik juga berkembang di Minahasa setelah Portugis singgah di tempat itu pada abad ke-16. Penyebaran agama Katolik di daerah Minahasa dipimpin oleh pastor Diogo de Magelhaens dan Pedro de Mascarenhas. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1563, yang dapat dikatakan sebagai tahun masuknya agama Katolik di Sulawesi Utara. Tercatat pada ekspedisi itu sejumlah rakyat dan raja menyatakan masuk agama Katolik dan dibaptis. Misalnya Raja Babontehu bersama 1.500 rakyatnya telah dibaptis oleh Magelhaens. Agama Kristen juga masuk dan berkembang di tanah Minahasa. Sumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dan Perlawanan), 2012.Gambar 1.25 Salah contoh Gereja di Indonesia Timur. 64Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Agama Katolik dan Kristen berkembang di daerah-daerah Papua, wilayah Timur Kepulauan Indonesia pada umumnya, Sulawesi Utara dan tanah Batak di Sumatera. Singkatnya agama Katolik dan Kristen dapat berkembang di berbagai tempat di Indonesia, termasuk di Batavia. Bahkan di Jawa ada sebutan Kristen Jawa.Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan agama Kristen di Indonesia, secara intensif terjadi saat pengaruh kekuasaan orang-orang-orang Barat (Portugis, Belanda dan juga Inggris) semakin kuat. Agama Kristen kemudian berkembang tidak hanya di Indonesia bagian Timur tetapi juga di berbagai wilayah seperti di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi. Bahkan di Jawa ada sebutan Kristen Jawa.Perkembangan Kristen Jawa ini tidak dapat dilepaskan dari peran Kiai Sadrach. Dalam petualangannya mencari keyakinan agama, akhirnya ia memeluk agama Kristen setelah dibaptis pada tahun 1867. Ia kemudian mengembangkan Kristen Protestan dalam kandungan budaya Jawa. Ia bebas mengembangkan agama Kristen Protestan dengan budaya Jawa. Pengikutnya pun semakin banyak. Kiai Sadrach juga tidak mau tunduk dan bahkan kemudian memisahkan diri dari Gereja Protestan Belanda. Ia tinggal dan mengembangkan Kristen Protestan Jawa ini di desa Karangyoso (sebelah selatan Kutoarjo). Banyak pengikut Kristen Jawa ini di Jawa Tengah.» Coba lakukan pengamatan dan buatlah cerita tentang perkembangan agama Katolik atau Kristen di daerahmu. Jika di lingkunganmu ada gereja, kamu bisa menanyakan kepada pengurus gereja, kapan gereja itu didirikan, bagaimana dengan perkembangan umat Kristiani di daerah itu? Nah, itu semua tentu merupakan kekayaan bangsa Indonesia, yang memiliki beragam agama dan bangunan suci masing-masing. Oleh karena itu, kita harus saling menghormati dan menghargai demi kejayaan bersama bangsa Indonesia.Sumber: Indonesia dalam Arus Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dan Perlawanan), 2012.Gambar 1.26 Kiai Sadrach. 65Sejarah Indonesia KESIMPULAN 1. Periode kekuasaan kolonialisme dan imperialisme dapat dipahami melalui dua fase: fase keserakahan atau kezaliman kongsi dagang dan fase dominasi pemerintahan kolonial Belanda. 2. VOC yang bermula sebagai kongsi dagang untuk mencari keuntungan, kemudian berkembang menjadi kekuatan monopoli dan intervensi di bidang politik dan pemerintahan kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara. 3. VOC akhirnya bubar karena problem manajemen, utang, dan korupsi. 4. Pemerintahan Komisaris Jenderal yang mengawali dominasi pemerintahan kolonial Belanda mengambil kebijakan jalan tengah. 5. Pelaksanaan Tanam Paksa di bawah Van den Bosch telah membawa penderitaan rakyat Indonesia yang berkepanjangan. 6. Sistem usaha swasta Belanda telah berhasil mengeruk keuntungan dari bumi Indonesia, sementara rakyat tetap menderita. 7. Seiring dengan datangnya bangsa Barat juga telah membawa pengaruh pada perkembangan agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan di Indonesia.66Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1LATIH UJI KOMPETENSI1. Mengapa pemerintahan Komisaris Jenderal mengambil kebijakan “Jalan tengah” dalam memerintah di Hindia Belanda?2. Tunjukkan bukti-bukti tindakan Raffles di Indonesia yang tidak sesuai dengan pandangannya sebagai seorang liberal, bandingkan dengan Daendels!3. Mengapa pemerintahan Hinda Belanda melaksanakan Tanam Paksa?4. Mengapa pelaksanaan Tanam Paksa menimbulkan pro dan kontra di lingkungan masyarakat di negeri Belanda?5. Jelaskan persamaan dan perbedaan pelaksanaan Tanam Paksa dan pelaksanaan usaha swasta di Hindia Belanda!6. Jelaskan proses masuknya agama Katolik dan Kristen di Indonesia!Tugas1. Buatlah tulisan yang mengulas tentang infrastruktur peninggalan Belanda di sekitar tempat tinggalmu (misalnya pabrik, jalan raya, jalan kereta api, dan sebagainya). Coba cari tokoh/pemuka masyarakat yang sekiranya tahu tentang hal itu. 2. Buatlah poster tentang pertumbuhan kota pada masa Belanda, yang ditandai dengan dibuatnya rel kereta api, pabrik gula dan sebagainya.67Sejarah Indonesia LATIH ULANGAN AKHIR BABJawab dan selesaikan beberapa pertanyaan berikut! 1. Jelaskan bagaimana kondisi Eropa Barat sekitar abad ke-14 sampai abad ke-15, sehingga akhirnya orang-orang Eropa itu mencari dunia baru ke timur? 2. Jelaskan bahwa VOC adalah negara dalam negara! 3. Benarkah J.P. Coen merupakan peletak dasar bagi penerapan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia? 4. Apa yang dimaksud dengan kolonialisme dan imperialisme? Dalam praktik keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan bahkan dikatakan kolonialisme merupakan penguatan dari imperialisme, apa maksudnya? 5. Apakah politik devide et impera? Tunjukkan bukti-bukti bahwa VOC telah menerapkan politik devide et impera! 6.. Jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC! 7. Jelaskan dengan konsep dan prinsip perubahan dan keberlanjutan terkait dengan pemerintahan dan kebijakan Raffles di Indonesia. 8. Cari benang merah kaitan antara VOC, Tanam Paksa, dan Usaha Swasta, yang pada akhirnya membuat kemiskinan dan penderitaan rakyat! 9. Ceritakan kembali proses masuknya agama Kristen ke Indonesia! 10. Tahun 1563, dapat dikatakan sebagai tahun pertumbuhan agama Katolik di tanah Minahasa Sulawesi Utara. Coba jelaskan!68Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Tugas1. Buatlah karya tulis dengan judul “Antara Kolonialisme Dan Kezaliman Kemanusiaan”! 2. Buatlah poster yang menggambarkan pelaksanaan Tanam Paksa di Indonesia!kolonialisme dan imperialisme adalah bencana kemanusiaan69Sejarah IndonesiaBAB 2Perang Melawan Kolonialisme dan Imperialisme Untuk mentjapai kemerdekaan kita, kita harus bersatu, Untuk mentjapai kemerdekaan kita, kita harus membinasakan imperialisme dan kapitalismeH.A. Notosoetardjo -Bung Karno dihadapan Pengadilan Kolonial (1963)Bangsa Indonesia memang cinta perdamaian, tetapi tentu lebih cinta kemerdekaan, karena secara fitrah setiap orang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa memiliki hak kemerdekaan dan kedaulatan. Kedaulatan itu baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, sudah selayaknya sesuai dengan fitrah maka setiap bentuk dominasi asing dan penjajahan harus kita lawan. Jiwa dan semangat untuk melawan setiap bentuk penjajahan ini seharusnya ada pada diri setiap warga Indonesia. Banyak orang mengatakan dalam arti politik secara formal kita sudah merdeka tetapi banyak kritik dilontarkan bahwa kita masih mengalami “penjajahan” dalam bidang ekonomi dan kebudayaan dalam arti kurang memiliki kemandirian. Oleh karena itu, dengan segala upaya kita harus memperjuangkan kemandirian dan kedaulatan di bidang ekonomi dan kebudayaan. Dalam berjuang untuk memperkuat kemandirian itu, kita perlu meneladani atau mencontoh semangat juang para pendahulu kita, misalnya para pahlawan yang telah berjuang melawan penjajahan, keserakahan kolonialisme, dan imperialisme. Pada bab ini kita akan belajar tentang sejarah perjuangan rakyat dan para tokoh pejuang Indonesia pada kurun waktu sekitar abad ke-16 sampai dengan abad ke-20.70Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1PERJUANGAN MELAWAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISMEPerang Melawan Hegemoni dan Keserakahan Kongsi DagangPerang Melawan Penjajahan BelandaBerawal dari Kekejaman penjajah:Praktik diskriminasi dan ketidakadilan, terjadilah penderitaan rakyatPETA KONSEP71Sejarah Indonesia TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari uraian ini, diharapkan kamu dapat: 1. Menganalisis perang melawan keserakahan dan kekuasaan kongsi dagang. 2. Menganalisis perang melawan penjajahan Belanda 3. Menghargai jasa pahlawan di tingkat nasional dan daerah. ARTI PENTING Belajar sejarah perang melawan penjajahan dan kezaliman kolonialisme dan imperialisme ini sangat penting. Dengan menghayati semangat juang rakyat dan para tokoh pendahulu kita dapat mengambil nilai-nilai kejuangan mereka untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Next >