< Previous 130 Peralatan Kegunaan Gambar Cooler box Penyimpanan sampel air untuk dibawa ke laboratorium Botol sampel plastik Wadah penampungan sampel air Wadah sampel yang digunakan juga dapat terbuat dari berbagai macam bahan, namun ada beberapa persyaratan wadah sampel yang harus diperhatikan antara lain : Terbuat dari bahan gelas atau plastik Dapat ditutup dengan rapat Mudah dicuci dan tidak mudah pecah Wadah untuk pemeriksaan bakteri harus dapat disterilkan Tidak menyerap zat-zat kimia dari sampel Tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam sampel Tidak menimbulkan reaksi antar wadah dan sampel air Waktu pengambilan sampel Untuk pemantauan kualitas air, interval waktu pengambilan sampel diatur pada hari dan jam yang berbeda, sehingga dapat diketahui perbedaan kualitas air setiap hari maupun setiap jam. Sebagai contoh apabila 131 pengambilan sampel pertama dilakukan pada hari Senin jam 06.00, maka pengambilan sampel selanjutnya dilakukan pada hari Selasa jam 07.00, dst Frekwensi pengambilan sampel Frekwensi pengambilan sampel untuk keperluan pemantauan dilakukan berdasarkan keperluan atau apabila belum ditetapkan, maka sebagai pegangan dapat dilakukan sebagai berikut : Untuk sungai/saluran yang tercemar berat, setiap 2 minggu sekali, selama satu tahun; Untuk sungai/saluran yang tercemar ringan sampai sedang, sebulan sekali, selama satu tahun; Untuk air alami yang belum tercemar, setiap 3 bulan sekali selama satu tahun; Untuk air danau/waduk, setiap 2 bulan selama satu tahun; Untuk aliran air tanah, setiap 3 bulan selama satu tahun. Dalam pengambilan sampel, sebaiknya digunakan wadah yang baru. Jika terpaksa menggunakan wadah bekas, wadah diperlakukan dengan perlakuan tertentu terlebih dahulu, yang dapat menjamin bahwa wadah tersebut bebas dari pengaruh sampel sebelumnya. Selain itu, wadah atau peralatan yang dapat bereaksi dengan limbah cair harus dihindarkan, misalnya wadah atau peralatan yang terbuat dari logam yang dapat mengalami korosi oleh air yang bersifat asam. Alat yang digunakan juga harus mudah dicuci atau dibersihkan untuk menghindari kontaminasi, mudah dan aman dibawa ke lokasi sampling. Pengambilan sampel air dapat dilakukan melalui langkah-langkah kerja sebagai berikut: 132 Menyiapkan alat yang telah terkalibrasi untuk pengambilan sampel yang sesuai dengan keadaan sumber air Alat-alat tersebut dibilas sebanyak tiga kali dengan sampel air yang akan diambil Dilakukan pengambilan sampel sesuai dengan keperluan; sampel yang diperoleh dicampur secara merata di dalam penampung sementara atau container yang harus bebas dari kontaminan Jika pengambilan sampel dilakukan pada beberapa titik maka volume sampel dari setiap titik harus sama. Penentuan titik sampling atau lokasi sampling dapat didukung dengan GPS dan kamera Gambar 1 Kegiatan pengambilan sampel f. Teknik penanganan sampel Setelah pengambilan sampel, air sampel sebaiknya segera dianalisis. Jika terpaksa harus disimpan, setiap parameter kualitas air memerlukan 133 perlakuan tertentu terhadap sampel. Selain perlakuan dengan bahan kimia, pengawetan yang paling umum dilakukan adalah pendinginan pada suhu 4ºC selama transportasi dan penyimpanan. Pada suhu tersebut, aktivitas bekteri terhambat. Sampel yang ditunda pengukurannya dan terpaksa harus dilakukan penyimpanan sebaiknya dilakukan labeling pada botol sampel yang digunakan. Pelabelan botol sampel sangat penting dilakukan untuk menghindari kekeliruan saat analisa sampel. Pelabelan minimal meliputi pencatatan data tentang : 1) Jenis air, misalnya air tanah, air limbah, air sungai, air laut 2) Lokasi atau titik pengambilan sampel, disebutkan lokasi yang pasti/jelas dimana sampel diambil 3) Parameter yang akan diperiksa 4) Cuaca saat pengambilan sampel 5) Tanggal dan waktu (jam) pengambilan sampel 6) Nama yang mengambil sampel Frekuensi pengambilan sampel air tergantung pada beberapa faktor, yaitu perubahan beban pencemaran dan debit air, tujuan pemantauan kualitas air, dan kemampuan analisis. Pada prinsipnya hampir semua parameter kimia air dapat dianalisa secara akurat di laboratorium. Tetapi hasil analisa tersebut akan tidak ada manfaatnya apabila cara pengambilan sampelair di lapangantidak sesuai dengan sifat dari beberapa parameter kimia air yang sangat sensitif terhadap kontak langsung dengan udara, maka pengambilan sampel pun harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak air dengan udara dapat dihindari serta air dapat dibawa ke permukaan dan ketika sampai di laboratorium, tidak akan mengalami perubahan sifat (Anonimous, 1992). 134 g. Teknik pengawetan sampel Pengawetan contoh yang sempurna untuk sampel perairan adalah tidak mungkin, mengingat sifat-sifat kestabilan dari masing-masing unsur yang terkandung pada contoh tersebut tidak mungkin dicapai dengan sempurna. Fungsi pengawetan adalah memperlambat proses perubahan kimia dan biologis yang tidak terelakan. Pengawetan sangat sukar karena hampir semua pengawet mengganggu untuk beberapa pengujian. Menyimpan sampel pada suhu rendah (4°C) mungkin merupakan cara terbaik. Untuk mengawetkan contoh sampai hari berikutnya penggunaan reagent pengawet dapat dilakukan selama tidak mengganggu proses analisa dan penambahan ke dalam botol dilakukan sebelum pengisian contoh sehingga contoh dapat diawetkan secepatnya. Tidak ada satu metode pengawetan yang memuaskan karena itu dipilih pengawetan yang sesuai dengan tujuan pemeriksaan. Semua metode pengawetan kemungkinan kurang memadai untuk bahan-bahan tersuspensi. Penggunaan formaldehid tidak dianjurkan karena mempengaruhi sangat banyak pemeriksaan. Metode pengawasan pada umumnya terbatas pada kontrol pH, penambahan zat kimia, pendinginan dan pembekuan. Parameter-parameter tertentu lebih banyak dipengaruhi oleh penyimpanan contoh sebelum dianalisa daripada yang lainnya. Beberapa jenis kation dapat hilang karena diserap oleh dinding wadah gelas seperti alumunium (Al), Kadmium (Kd), Krom (Cr), Tembaga (Cu), Besi (Fe), Timbal (Pb), Mangan (Mn), Perak (Ag) dan Seng (Zn). Sebaiknya untuk parameter-parameter diatas, contoh diambil secara terpisah dan ditampung dalam botol bersih serta diasamkan dengan HCl pekat atau H2SO4 pekat sampai pH 2,0 untuk mengurangi absorbsi pada dinding wadah. Parameter pH, temperatur dan gas terlarut harus segera diperiksa di lapangan karena parameter tersebut mudah sekali berubah dalam waktu singkat. 135 Gambar 25. Melakukan pengawetan sampel air Air sampel yang diperoleh dari lokasi pengambilan sampel sebelum dilakukan pengukuran atau selama penyimpanan memerlukan penanganan seperti disajikan pada Tabel 15. Berikut disajikan rekomendasi penanganan air contoh (water sample) terutama menyangkut preservasi atau pengawetan, jenis wadah dan lamanya penyimpanan. Tabel 16. Pengawet dan wadah yang diperlukan untuk pengawetan air sampel sesuai dengan parameter yang akan diukur. Analisa Parameter Vol. Min Sampel (ml) Wadah Cara Pengawetan Sampel Uji Batas Waktu Maks Penyimpanan W a r n a 500 P , G didinginkan 48 jam / 48 jam Daya Hantar Listrik 500 P , G didinginkan 28 hari / 28 hari B a u 500 G dianalisa segera didinginkan 6 jam / NS R a s a 500 G dianalisa segera didinginkan 24 jam / NS S u h u – P , G dianalisa segera tidak diijinkan disimpan 136 Analisa Parameter Vol. Min Sampel (ml) Wadah Cara Pengawetan Sampel Uji Batas Waktu Maks Penyimpanan Kekeruhan/ Turbidity – P , G dianalisa pada hari itu atau disimpan di tempat gelap s/d 24 jam, didinginkan 24 jam / 48 jam Zat padat – P , G didinginkan 7 hari / 2 – 7 hari pH – P , G dianalisa segera tidak diijinkan disimpan Karbon dioksida ( CO2 ) 100 P , G dianalisa segera 2 jam / tidak diijinkan disimpan Alkalinitas 200 P , G didinginkan 24 jam / 14 hari Asiditas 100 P, G (B) didinginkan 24 Jm / 14 hari Kesadahan 100 P , G ditambah HNO3 6 bulan / 6 bulan Ammonia 500 P , G dianalisa segera atau ditambah H2SO4 sampai pH < 2 , didinginkan 7 hari / 28 hari N i t r i t, NO2– 100 P , G dianalisa segera atau didinginkan none / 48 jam N i t r a t, NO3– 100 P , G dianalisa segera 48 jam / 48 jam (23 hari untuk contoh yang dibubuhi khlor) Nitrat + Nitrit 200 P , G ditambah H2SO4 sampai pH < 2 , didinginkan None / 28 hari Kjedahl Nitrogen 500 P , G didinginkan, ditambah H2SO4 sampai pH < 2 , didinginkan 7 hari / 28 hari B r o m i d a – P , G tidak diperlukan 28 hari / 6 bulan F l u o r i d a 300 P tidak diperlukan 28 hari / 28 hari Sisa Khor 500 P , G dianalisa segera 0,5 jam / tidak diijinkan disimpan 137 Analisa Parameter Vol. Min Sampel (ml) Wadah Cara Pengawetan Sampel Uji Batas Waktu Maks Penyimpanan Sianida ( CN– ) total 500 P , G didinginkan di tempat gelap, ditambah NaOH sampai pH > 12 24 jam / 14 hari : 24 jam jika ada Sulfida I o d i n 500 P , G dianalisa segera 0,5 jam / NS S u l f a t – P , G didinginkan 28 hari / 28 hari B o r o n 100 P tidak diperlukan 28 hari / 6 bulan Bromida – P , G tidak diperlukan 28 hari / 28 hari S u l f i d a 100 P , G didinginkan, ditambah 4 tetes asam asetat 2N per 100 ml ; ditambah NaOH sampai pH > 9 Salinitas 200 G disegel lilin dianalisa segera atau disimpan pada tempat yang disegel lilin 6 bulan / NS S i l i k a – P didinginkan tidak sampai beku 28 hari / 28 hari F o s f a t 100 G ( A ) untuk fosfat terlarut, saring segera, dinginkan 48 jam / NS F e n o l 500 P , G didinginkan , ditambah H2SO4 *) / 28 hari Pestisida – G (S), TFE lined cap didinginkan, jika ada sisa khlor tambah 100 mg/lNa2S2O3 7 hari / 7 hari sampai diekstraksi 40 hari setelah ekstraksi O z o n 1000 G analisa segera 0,5 jam / NS Minyak & Lemak 1000 G,mulut lebar didinginkan, ditambah H2SO4 sampai pH < 2 28 hari / 28 hari BOD 1000 P , G didinginkan 6 jam / 48 jam COD 100 P, G dianalisa segera ; ditambah H2SO4 sampai pH < 2 ; didinginkan. 7 hari / 28 hari 138 Analisa Parameter Vol. Min Sampel (ml) Wadah Cara Pengawetan Sampel Uji Batas Waktu Maks Penyimpanan Oksigen terlarut (DO): Metode Elektrometrik Metode Winkler 300 G, Botol BOD analisa segera, O2 diendapkan di tempat, tambah H2SO4 titrasi dapat ditunda 0,5 jam / tidak diijinkan disimpan titrasi dapat ditunda 8 jam setelah penambahan asam Total organik Karbon ( TOC ) 100 G dianalisa segera, atau didinginkan dan ditambah HCl sampai pH < 2 7 hari / 28 hari Logam ( umum ) – P ( A), G ( A ) untuk logam terlarut segera disaring, ditambah HNO3 sampai pH < 2 6 bulan / 6 bulan Khrom Heksavalen ( Cr6+ ) , dan Cu metode Kolorimetri 300 P (A), G ( A ) didinginkan 24 jam / 24 jam Raksa (Mercury) Hg 500 P (A), G ( A ) ditambah HNO3 sampai pH < 2 ; didinginkan pada 4 oC 139 3. Refleksi Isilah pernyataan berikut ini sebagai refleksi pembelajaran! a Dari hasil kegiatan pembelajaran apa saja yang telah anda peroleh dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap? b Apakah anda merasakan manfaat dari pembelajaran tersebut, jika ya apa manfaat yang anda peroleh? jika tidak mengapa? Eksplorasi Setelah anda mengamati dan membaca informasi tentang pengambilan sampel air, sekarang lakukan kegiatan pengambilan sampel dengan kelompok anda! Ambillah sampel air dibeberapa lokasi sungai, saluran tambak/kolam, kolam/tambak, serta laut. lakukan tahapan-tahapan pengambilan sampel sesuai penjabaran yang telah and abaca mulai dari penentuan titik sampling hingga pengawetan sampel! Mengasosiasi Setelah anda lakukan kegiatan diatas coba anda diskusikan dengan kelompok dan guru tentang kesesuaian pengambilan sampel! Next >