< Previous 50 Faktor-faktor alam yang dapat mempengaruhi terjadinya pasang surut antara lain; dasar perairan, letak benua dan pulau serta pengaruh gaya coriolis. Dasar perairan, terutama pada perairan dangkal, memperlambat perambatan gerakan pasang,sehingga suatu tempat dapat mempunyai Lunital Interval yang besar. Tahanan dasar dapat juga meredam energi pasang, sehingga pada perairan tertentu pasang sangat kecil. Pantai atau pulau dapat menyebabkan pematahan (refraksi) atau pemantulan (refleksi) gelombang pasang. Demikian pula gaya coriolis dapat mengubah perambatan pasang (Boyd, 1982). Akibat adanya fenomena peredaman, pematahan dan pemantulan, maka komponen pasang mengalami perubahan tidak sama. Beberapa tempat misalnya hanya mengalami pasang naik satu kali, sedangkan di tempat lain terjadi dua kali pasang dan ada pula kombinasi dari kedua fenomena ini. Dilihat dari pada gerakan permukaan laut, maka pasang surut di Indonesia dibagi menjadi 4 jenis, yaitu; a) Pasang surut harian tunggal (diurnal tide), yaitu terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dalam sehari, misalnya di Selat Karimata. b) Pasang surut harian ganda (semi diurnal), yaitu terjadi dua kali surut dalam sehari, misalnya di Selat Malaka dan Laut Andaman. c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing semi diurnal), yaitu terjadi dua kali surut sehari yang berbeda dalam tinggi dan waktu, misalnya di perairan Indonesia Timur. d) Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (Mixed tide prevailing diurnal), yaitu terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dalam sehari yang sangat berbeda dalam tinggi dan waktunya, misalnya di pantai selatan Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat. 51 Pengetahuan pasang surut dalam dunia pelayaran sangat berguna sekali, terutama jika mengetahui jadwal pasang surut di suatu pelabuhan, maka dengan mudah sebuah kapal dapat masuk dan meninggalkan pelabuhan tersebut. Demikian pula energi yang ditimbulkan oleh arus pasang surut dalam jumlah besar dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik. Sedangkan khusus dalam dunia perikanan, fenomena pasang surut dapat dimanfaatkan untuk menangkap jenis-jenis ikan pantai dengan menggunakan alat perangkap, seperti bubu dan sero. Demikian pula fenomena ini dapat dimanfaatkan dalam melakukan penggantian air di tambak. 13) Berat Jenis Air Berat jenis air pada tempat dan waktu yang berlainan akan berbeda. Perbedaan ini, walaupun sangat kecil, tetapi pengaruhnya sangat penting terhadap organisme didalamair.Pengaruhberat jenis terhadap kehidupan organisme di dalam air adalah adanya kemampuan air tersebut untuk mengapungkan organisme dan benda lainnya. Berat jenis dipengaruhi oleh: 1. Tekanan (pressure). 2. Kadar garam terlarut dalam air. 3. Kadar garam tersuspensi dalam air. 4. Suhu. 52 a) Pengaruh tekanan dan zat tertentu terhadap berat jenis air Tekanan hidrostatik merupakan faktor lingkungan yang penting bagi organisme laut dalam. Semakin dalam perairan semakin tinggi pula tekanan hidrostatiknya. Setiap turun sedalam 10 meter, tekanan hidrostatik meningkat sebesar 1 kg/sentimeter persegi atau 1 atmosfir. Dapat dibayangkan bahwa pada kedalaman 7.000 meter atau daerah hadal dimana setiap hewan yang hidup pada kedalaman tersebut harus mampu menghadapi tekanan yang cukup besar yaitu sebesar kira-kira 700 atmosfir. Suatu tekanan yang luar biasa besarnya. Sudah dapat dipastikan bahwa yang hidup pada Kegiatan Pebelajaran (5M) Buatlah suatu kegiatan berenang bersama kelompok anda! kegiatan berenang yang dilakukan di laut lepas dan berenang di kolam renang!Berdiam dirilah di dalam air tanpa melakukan gerakan (kondisi rileks), dalam kondisi tenang coba rasakan apa yang terjadi pada tubuh anda? Bandingkan kemampuan mengapung antara di laut lepas dan di kolam renang! Setelah kegiatan tersebut, coba diskusikan dan kumpulkan informasi dengan kelompok anda tentang apa yang anda rasakan dan mengapa terjadi perbedaan daya apung pada tubuh anda! Sampaikan dalam kelas apa yang telah anda peroleh! 53 kedalaman tersebut adalah yang telah terbiasa menghadapi keadaan yang ekstrim. Pengaruh tekanan terhadap berat jenis airadalahpadatekanan yang lebih tinggi, berat jenis maksimum berkurang. Kenaikan 10 atmosfir (kira-kira100 m di bawah permukaan) suhu dari berat jenis air maksimum berkurang sebesar kira-kira 0,1ºC.Selanjutnya, pengaruh unsur-unsur tertentu seperti garam-garam terlarut dapat menurunkansuhu dari berat jenis air maksimum. Penurunan suhu oleh garam tersebut adalahsebesar 0,2ºC untuk setiap kenaikan kadar garam 1‰. Jadi di laut yang mempunyai kadar garam 35‰, suhu dari berat jenis maksimum adalah -3,52ºC danhal ini tidak akandicapaipadafasecair pada tekanan normal. b) Pengaruh kadar garam terhadap berat jenis air Berat jenis air akan bertambah dengan bertambahnya kadar garam. Pada Tabel 1 merupakan gambaran tentang perubahan berat jenis air dalam hubungannya dengan kadar garam dalam air. Hal ini disebabkan karena tidak semua perairan mengandung kadar bahan terlarut (bahan tersuspensi) yang sama. Tabel 1. Pengaruh kadar garam(bahan terlarut) terhadapberat jenis air. Kadar garam (‰) Berat Jenis Air (pada suhu 4oC) 0 1,00000 1 1,00850 2 1,00169 3 1,00251 10 1,00818 35 1,02822 54 c) Pengaruh suhu terhadap berat jenis air Perubahan berat jenis air yang disebabkan oleh perubahan suhu merupakan hal yang penting. Air mempunyai sifat bahwa berat jenisnya tidak bertambah dengan menurunnya suhu, tetapi mencapai nilai maksimum pada suhu 4ºC (tepatnya 3,94ºC). Setelah mencapai nilai maksimum pada suhu 4ºC, lalu berkurang sedikit demi sedikit dan tepat pada waktu membeku mengalami penurunan berat jenis secara drastis. Air mempunyai sifat yang khusus diantara zat cair karena molekul-molekulnya cenderung kuat membentuk kelompok (agregasi) karena sifat-sifat listriknya yang sangat tergantung pada suhu. Pengaruh suhu terhadap molekul-molekul air ini menyebabkan terjadinya pemuaian zat cair yangpada akhirnya memberikan grafik suhu dan berat jenis anomaly.Sifat anomaly air ini sangat penting bagi kehidupan organisme air di musim dingin. Hal ini karena perairan hanya membeku pada bagian atas, sedangkan pada bagian bawah air tidak membeku, dan suhu hanya sedikit di bawah 4ºC. Jadi hewan dan tumbuhan yang berada di bawah lapisan es dipengaruhi perubahan suhu yang terkecil daripada di daratan. Oleh karena itu, perubahan suhu tersebut tidak terlalu mempengaruhi kehidupan hewan dan tumbuhan yang berada di bawah lapisan es tersebut. 55 Gambar 14. Pengaruh suhu terhadap berat jenis air Terlepas dari sifat anomaly air, perbedaan berat jenis air yang kecil akibat pengaruh perubahan suhu adalah amat penting bagi kejadian di dalam air. Dengan kata lain, perbedaan jenis air akan mempengaruhi proses kehidupan di dalam suatu perairan. 14) Kekentalan Kekentalan air merupakan sifat fisika air yang tidak boleh diabaikan. Hal ini merupakan akibat dari tahanan gesekanyang ditimbulkan oleh suatu zat cair pada benda bergerak. Besarnya tahanan gesekan ini sebanding dengan: a) Luas permukaan benda yang berhubungan dengan air. b) Kecepatan gerak benda. c) Konstanta yang tergantung pada suhu dan sifat-sifat zat cair. 56 Faktor-faktor yang mempengaruhi kekentalan air, antara lain adalah suhu. Faktor suhu sangatberpengaruh terhadap kekentalan air, jika suhu naik, maka kekentalan air akan menurun,sehingga kekentalan airpadasuhu 0ºC dua kali lebih besar daripada suhu 25ºC pada keadaan faktor lainnya sama (Tabel 2).Jasad plankton pada suhu 25ºC akan tenggelam dua kali lebih cepat daripada 0ºC. Tabel 2. Hubungan antara kekentalan air dengan suhu. Suhu (°C) Kekentalan (%) 0 100,0 5 84,9 10 73,0 15 63,7 20 56,1 25 49,8 30 44,6 Kekentalan air kira-kira 100 kali lebih besardaripadaudara, maka hewan-hewan air harus mengatasi tekanan yang lebih besar jika dibandingkandenganhewan yang hidup di udara. Hal inimenunjukkan bahwakekentalan air dapat menentukan: a) Kebiasaan hidup organisme. b) Bentuk tubuh (morfologi) dari hewan air. c) Penggunaanenergioleh hewan-hewan air. d) Merupakan penghalang besar bagi pergerakannya. 15) Tegangan Permukaan(Buoyancy) Tegangan permukaan air timbul akibat aktivitas molekul-molekul air yang tidak seimbang pada dan di bawah permukaan air.Molekul-molekul air itu mempunyai dayatarik menarik terhadap molekul- 57 molekul tetangganya,walaupun merekamempunyai kecenderungan untuk bergerak sendiri-sendiri. Dalam fase cair, daya tarik-menarik masih cukup besar sehingga molekul-molekul zat cair itu masih tetap ingin berkumpul, yang dinamakan adanya sifat kohesi di dalam cairan tersebut. Pada bagian permukaannya yang berhubungan dengan udara, ada beberapa molekul air yang melepaskan diri dari ikatannya dengan molekul-molekul yang lain yang disebut dengan penguapan. Daya tarik-menarik terhadap tiap-tiap molekul tersebut ke setiap penjuru, rata-rata adalah sama. Hanya terhadap molekul-molekul yang berdekatan pada permukaan sajalah tidak demikian halnya. Di situ hanya ada tarik-menarik yang menuju ke dalam cairan dan yang menuju ke samping saja, dan daya itu menyebabkan suatu tegangan di lapisan permukaan air tersebut. Pada permukaan air ini akan ada suatu tegangan juga yang membentuk semacam “kulit” permukaan. Binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan yang ringan dapat berjalan atau bergerak di atas “kulit” permukaan air ini. Contoh pengaruh tegangan permukaan dapat dilihat pada Gambar 15 Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan air adalah: a) Suhu; pada suhu tinggi tegangan permukaan air berkurang. b) Bahan organik dan garam-garam terlarut. Kenaikan kadar garam menyebabkan kenaikan tegangan permukaan. 58 Gambar 15. Serangga yang dapat bertahan di atas permukaan air akibat tegangan permukaan Eksplorasi Isilah air dalam wadah ember atau baskom, setelah terisi penuh lalu coba anda sobek secarik kertas buat kertas berukuran ±0,5 cm2, 2 cm2, 5 cm2 dan 8 cm2. setelah kertas siap, letakkan masing-masing kertas pada wadah yang telah berisi air tersebut secara bergantian, letakkan kertas secara perlahan-lahan, amati amati yang terjadi! bandingkan masing-masing pada kertas yang berbeda ukuran! Catat dan analisis lah tentang hasil yang anda peroleh, diskusikan di dalam kelas! 59 b. Paremeter Kimia Air tidak pernah terdapat dalam keadaan benar-benar murni. Bahan/unsur yang terdapat di dalam air umumnya berasal dari tanah, udara dan metabolisme jasad air. Unsur-unsur/bahan tersebut dapat dikategorikan dalam tiga golongan yaitu: (1) gas, (2) unsur anorganik, dan (3) organik.Distribusi ketiga golongan unsur/bahan kimia tersebut di atas, sangat menentukan sifat-sifat kimia air. Unsur-unsur/bahan kimia yang terdapat dalam air ada yang dapat larut dan ada yang tidak larut. Pada umumnya unsur anorganik merupakan unsur kimia yang dapat larut, Kegiatan Pembelajaran (5M) Datanglah ke lokasi budidaya perairan misalnya, kolam tanah, kolam beton, tambak, atau karamba jaring apung. Coba amati tingkah laku ikan yang sehat mulai dari gerakannya hingga nafsu makannya! kemudian datanglah ke lokasi budidaya yang ditemukan banyak ikan mati atau sakit, coba amati kondisi perairannya! lakukan pengamatan terhadap kualitas airnya, catat perbedaan kondisi kualitas air serta lakukan wawancara dengan pembudidayanya tentang kondisi perairan! Setelah anda mendapatkan informasi dari hasil wawancara, coba anda bandingkan hasil pengamatan kualitas air yang telah anda lakukan! Diskusikan dengan kelompok anda tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan kematian ikan budidaya tersebut, lalu sampaikan dalam kelas! Next >