< Previous130Pembangkitan Tenaga ListrikTeknikpanassempit (heat shrink).Isolasi berupa bahan tipis dan fleksibel diselongsongkan padakonduktor kabel yang akandisambung. Selongsong isolasi inikemudian dipanasi dan setelah selesai pemanasan akan menyempit lalumencuramkonduktor kabel bersangkutan. Kemudian sambungan konduktor kabel diletakkan dalam kotak sambungan yang kedap air dan kotak sambung ini berfungsi juga sebagai pelindung mekanis.TeknikSlip-on.Konduktor kabel yang akan disambung dimasukkan ke dalam bahan isolasi yang berlubang sesuai dengan ukuran konduktor kabel, melalui prosesslip-on dimasukkan secara "paksa" sehingga terjadi sambungan yang kedap air. Kotak sambung berfungsi melindungi air, merendam sambungan, dan melindungi sambungan ini terhadap tekanan mekanis.Keempat teknik tersebut di atas dapat diterapkan pada pemasangankotak ujung kabel, yang berfungsi sebagai terminasi kabel.Kotak sambung maupun kotak ujung (terminasi) kabel berisolasi XLPE harus kedap air dan juga harus melindungi isolasi XLPE tersebut dari sinar matahari. Air dan sinar matahari dapat menimbulkan karbonisasi pada isolasi XLPE ini yang dalam bahasa Inggris disebut treeing effect,yaitu timbulnya jalur-jalur berwama hitam (karbon) dalam bahan isolasi XLPE.Kabel untuk pengawatan sekunder maupun untuk keperluan kontrol umumnya menggunakan isolasi protodur atau PVC, dan kabel inisebaiknya diberi macam-macam warna untuk memudahkanidentifikasinya yang berkaitan dengan fungsi kabel tersebut; misalnya kabel untuk tegangan digunakan kabel yang berwama hijau, dan kabel untuk arus digunakan yang berwama merah.Jika suhu ruangan tempat kabel akan dipasang, baik kabel untuk daya maupun kabel pengawatan sekunder dan kontrol, relatif tinggi(misalnya di atas 500C), maka perlu diperhatikan spesifikasi kabel yang akan dipasang berkaitan dengan suhu tersebut. Bila perlu, gunakanlah kabel khusus yang tahan api.Gambar II.111 menunjukkan berbagai macam kabel, baik untuk penyalur daya maupun untuk pengawatan sekunder dan kontrol.Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik 131Berbeda dengan kabel yang digunakan pada jaringan distribusi, kabel penyalur daya pada pusat listrik umumnya kabel satu fasa dan isolasinya dilindungi dengan lapisan PVC saja dan tidak perlu dilindungi pelat baja (steel armouring). Hal ini dapat dilakukan karena di pusat listrik kabel diletakkan dalam saluran kabel yang secara mekanis telah melindungi kabel bersangkutan terhadap benturan mekanis. Pemilihan kabel satu fasa adalah dari pertimbangan fleksibilitas pemasangan, karena jalannya kabel dalam pusat listrik dan dari generator ke rel banyak melaluitikungan bahkan pada tempat-tempat tertentu perlu dimasukkan ke dalam pipa sebagai pelindung mekanisnya di bagian luar saluran kabel.Pada jaringan distribusi yang ditanam dalam tanah, kabel yang tidak banyak melalui tikungan tajam, sehingga ditanam langsung dalam tanah, tanpa saluran dan karenanya kabel yang cocok dipakai adalah kabel tiga fasa tetapi dengan pelindung mekanis berupa pelat baja selain lapisan PVC yang kedap air.Keadaan ini dapat mengganggu seluruh sistem, terutama jikamenyangkut generator yang besar dayanya bagi sistem. Selain itu,keadaan asinkron akan menimbulkan pemanasan yang berlebihan pada Gambar II.111Berbagai macam kabel, baik untuk penyalur daya maupun untukpengawatan sekunder dan kontrol132Pembangkitan Tenaga Listrikrotor generator sinkron sebagai akibat timbulnya arus pusar yangberlebihan yang merupakan hasil induksi medan putar stator yang tidak sinkron terhadap rotor.Karena keadaan asinkron tidak dikehendaki,maka lanjutan dari busur lingkaran BC "dipatahkan" menjadi lengkung CD.Besar tekanan gas hidrogen, makin besar efek pendinginannya sehingga dapat digunakan arus penguat yang lebih besar. Hal ini ditunjukkan olehlengkung yang memungkinkan pembangkitan daya reaktif yang lebih besar.U. Generator AsinkronPada PLTA dengan daya relatif kecil (kurang dari I% terhadap daya yang dibangkitkan sistem) seringkali digunakan generator asinkron, yaitu motor asinkron yang dimasukkan ke dalam sistem kemudian diputar oleh air sehingga motor asinkron ini berputar lebih cepat daripada putaransinkronnya (mempunyai nilai slip). Pengoperasian ini tidak memerlukan proses sinkronisasi sehingga memudahkan otomatisasi, dapat dari jauh, dan tidak memerlukan operator (tidak dijaga). Jika ada gangguan, relaipengaman akan men-trip PMT generator dan memberhentikan turbin airnya. Apa yang terjadi dapat dilihat dari jauh (remote). Setelah dicek dan aman, PLTA dapat dioperasikan kembali dari jauh maupun dekat (setempat).GeneratordijadikanmotorStart pada Turbin GasUntuk men-start turbin gas diperlukan daya mekanis untuk memutarporos turbin dan juga poros dari generator agar didapatkan udara bertekanan yang akan dicampur dengan bahan bakar dalam ruang bakar yang selanjutnya akan dinyalakan agar menghasilkan gas hasilpembakaran penggerak turbin sehingga akhirnya mekanis yangdiperlukan untuk men-start turbin tersebut di atas bisa berasal dari mesin diesel yang akan menggunakan baterai aki atau dari motor listrik yang disediakan kbusus untuk start juga pabrik yang mendesain turbin gas yang menggunakan generator utamanya sebagai motor start.Contoh adalah PLTGU buatan Siemens yang diagram satu garisnyaadalah seperti ditunjukkan oleh generator utama memberikan dayanya kepada rel 150 W. Rel 6,6 kV adalah rel untuk alat-alat bantu penggerak pompa air pendingin dan motor pengisi air ketel. Rel 400 Volt adalah rel untuk sebagai alat bantu seperti: excitacy statis yang diperlukan sewaktustart, adalah frekuensi statis yang diperlukan untuk men-startgeneratorsebagai motorstart, men-start turbin gas dengan cara menjadikanInstalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik 133generator sebagai motorstart, generator tersebut dengan kumparan asinkron kemudian di-startsebagai motor asinkron. Pada proses start ini, diberipasokan 400 volt dengan frekuensi rendah yang diatur oleh SFC. Setelah generator ini dari motor asinkron, frekuensinya secara bertahap dinaikkan sehingga putaran generator terus mendekati putaran sinkron kemudian diberi penguatan oleh SEE sehingga generator iniuntuk paralel dengan sistem. Setelahgenerator ini paralel dengan sistem, langkah selanjutnya adalah menghidupkan pararel tersebut di atas, harus dijaga agar tegangan 150 kV tidak bertabrakan dengan yang dapat dilakukandengan membuka PMT No. 1 terlebih dahulu sebelum PMT No. 21. Rekaman Kerja PMTPada hasil rekaman didapat butir-butir data dan gambar-gambar rekaman dan tanggal serta jam (pukul) rekaman dilakukan. Seperti yang terlihatpada Gambar II.114, perekaman didapatkan pada, tanggal 19 Juli 2002 pukul 19.46.Gambar II.112Diagram satu garis dari PLTGU di mana turbin gas di-startoleh generatornya yang dijadikan motor startKeterangan:PMT=Pemutus Tenaga (CBI Circuit Breaker); SEE = PeralatanExcitacy Statis;FC=Pengubah Frekuensi Statis; ST = GeneratorTurbin Uap; GT=Generator Turbin Gas134Pembangkitan Tenaga ListrikData dan gambar yang didapat adalah:1.Test ldentification DataData yang menyangkut pembuat rekaman kerja PMT dan operator tidak ditampilkan di sini, dengan harapan tidak melanggar etika bisnis.Gambar II.113Fotodari sebuah alat perekam kerja (untuk pengujian)PMT buatan Euro SMC2.Test Configuration DataKeterangan:Operation:C-O-C atau Close-Open-Close. Ini artinya bahwa percobaan dilakukandengan mode tutup'(close), buka. (open), dan tutup (close). Durasi Waktu: 80-80-100-100(milidetik).Gambar II.114Data Hasil Pengujian Pemutus TenagaInstalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik 135Trigger (Pemicu): Operation, artinya hal ini dilakukan oleh alat perekam ini dengan diprogram terlebih dahulu.Record Length: 800miliseconds. Artinya alat perekam ini bisamelakukan perekaman selama 800 milidetik.Rebound Time: 2 miliseconds. Rebound Time adalah waktu antara. berhentinya (menjadi nolnya) arus dalam closing coil (dalam GambarII.114 ditunjukkan dengan Ic yang menjadi nol) saat menutupnya kontak utama PMT, yaitu C3. Dalamkontak utama yang pertama masuk adalah C3, ditunjukkan oleh garis tebal. Ic adalah arus dari closing coil dan 10 adalah arus dari trip coil, dan auxiliary contacts;misalnya kontak K5 dan kontak K6 untuk menyalakan lampu sinyal merah dan lampu sinyal hijau).3.TimingSemua pengukuran waktu dinyatakan dalam milidetik. Ada tabel waktu dari hasil rekaman yang disusun untuk kerjanya ketiga buah kontak utama (dalam milidetik):4. Arus Kumparan (arus searah)5. Tahanan Kontak6. Grafik-grafikAlat perekam kerja PMT ini harus dihubungkan ke closing coil,trip coil,serta kontak-kontak bantu PMT dengan memperhatikan pengawatansekunder PMT.Hasil rekaman kerja PMT ini harus dianalisis dengan mengacu pada buku petunjuk pemeliharaan PMT bersangkutan.Hal-hal yang perludiperhatikan adalah:a.Waktu pembukaan PMT harus secepat mungkin, yaitu sekitar 3 cycleatau 60 milidetik, untuk sistem dengan frekuensi 50 Hz. Dari grafik Gambar II.114, tampak waktu pembukaan PMT adalah kira-kira 50 milidetik, yaitu sejak timbul 10 (arus trip coil) sampai PMT membuka (garis tebal terputus).b.Keserempakan pembukaan ketiga kontak utama; apabila tidakserempak besar kemungkinan ada bagian kontak yangpembukaannya terlambat akibat telah mengalami keausan yangberlebihanPentanahanDalam sebuah instalasi listrik ada empat bagian yang harus ditanahkan atau sering juga disebut dibumikan. Empat bagian dari instalasi listrik ini adalah:136Pembangkitan Tenaga Listrika.Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar listrik) dan dengan mudah bisa disentuh manusia. Hal ini perlu agar potensial dari logam yang mudah disentuh manusia selalu sama denganpotensial tanah (bumi) tempat manusia berpijak sehingga tidakberbahaya bagi manusia yang menyentuhnya.b.Bagian pembuangan muatan listrik (bagian bawah) darilightningarrester. Hal ini diperlukan agarlightning arrester dapat berfungsidengan baik, yaitu membuang muatan listrik yang diterimanya dari petir ke tanah (bumi) dengan lancar.Kawat petir yang ada pada bagian atas saluran transmisi. Kawat petir ini sesungguhnya juga berfungsi sebagai lightning arrester. Karena letaknya yang ada di sepanjang saluran transmisi, maka semua kaki tiang transmisi harus ditanahkan agar petir yang menyambar kawat petirdapat disalurkan ke tanah dengan lancar melalui kaki tiangsaluran transmisi.Titik netral dari transformator atau titik netral dari generator. Hal ini diperlukan dalam kaitan dengan keperluan proteksi khususnya yang menyangkut gangguan hubung tanah.Dalampraktik,diinginkan agar tahanan pentanahan dari titik-titikpentanahan tersebut di atas tidak melebihi 4 ohm.Secara teoretis, tahanan dari tanah atau bumi adalah nol karena luas penampang bumi takterhingga.Tetapi kenyataannya tidak demikian, artinya tahanan pentanahannilainya tidak nol.Hal ini terutamadisebabkan oleh adanya tahanan kontak antara alat pentanahan dengan tanah di mana alat tersebut dipasang (dalam tanah). Alat untukmelakukan pentanahan ditunjukkan oleh Gambar II.115.Batang pentanahan tunggal (single grounding rod).Batang pentanahan ganda(multiple grounding rod). Terdiri dari beberapa batang tunggal yang dihubungkan paralel. Anyaman pentanahan (grounding mesh),merupakan anyaman kawat tembaga. Pelat pentanahan (groundingplate), yaitu pelat tembaga.Tahanan pentanahan selain ditimbulkan oleh tahanan kontak tersebut di atas juga ditimbulkan oleh tahanan sambungan antara alat pentanahan dengan kawat penghubungnya. Unsur lain yang menjadi bagian dari tahanan pentanahan adalah tahanan dari tanah yang ada di sekitar alat pentanahan yang menghambat aliran muatan listrik (arus listrik) yang keluar dari alat pentanahan tersebut. Arus listrik yang keluar dari alat pentanahan ini menghadapibagian-bagian tanah yang berbeda tahananjenisnya. Untuk jenis tanah yang sama, tahanan jenisnya dipengaruhi Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik 137oleh kedalamannya. Makin dalam letaknya, umumnya makinkeciltahanan jenisnya, karena komposisinya makin padat dan umumnya juga lebih basah.Oleh karena itu, dalam memasang batang pentanahan, makin dalampemasangannya akan makin baik hasilnya dalam arti akan didapattahanan pentanahan yang makin rendah.Gambar II.115Empat Alat PentanahanGambar II.116Batang Pentanahan Beserta Aksesorinya138Pembangkitan Tenaga ListrikGambar II.117BatangPentanahan dan Lingkaran PengaruhnyaTabel II.2Tahanan jenis berbagai macam tanah serta tahanan pentanahanTampak bahwa makin dalam letaknya di dalam tanah sampai kedalaman yang sama dengan kedalaman batang pentanahan, dan lingkaranpengaruh ini makin dekat dengan batang pentanahan. Hal ini disebabkan oleh adanya variasi jenis tanah seperti tersebut di atas.Tabel II.2menunjukkan tahanan jenis berbagai macam tanah serta tahananpentanahan dengan berbagai aman dan apabila digunakan pitapentanahan(grounding strip) dengan berbagai ukuran panjang: Untukmemperoleh tahanan pentanahan di humus lembab batangpentanahannya dipancang sedalam 5 m tetapi bila di pasir keringkedalamannya harus 165 m.Cara mengukur tahanan tanah secaraumum adalah seperti yang ditunjukkan oleh Gambar II.118.Pada ini tampak batang pentanahan yang akan diukur tahanan pentanahannya Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik 139ditanam paling kiri. Paling kanan adalah batang pembantu untukmenyuntikkan arus dari alat pengukur tahanan pentanahan. Aruskemudianmengalir kembali ke alat pengukur melalui batang pentanahan dan kabel warna biru (paling kiri). Gambar II.118Cara mengukur tahanan pentanahanPengukuran dilakukan pada konduktor yang menghubungkan batangpentanahan dengan alat yang ditanahkan oleh batang harus dilepas. Alat pengukur ini mengukur tegangan antara batang pembantu yang ada di tengah danbatang pentanahan. Selanjutnya alat pengukur ini akanmenghitung tahanan pentanahan menurut hukum Ohm. Pembukaan dan penutupansaklar rangkaian listrik bisa dilakukan dengan pulsa digital karena hanya memerlukan dua macam posisi, yaitu membuka ataumenutup. Tetapi pembukaan dan penutupan sudu jalan dari air yang dilakukan melalui pengaturan sekunder governor memerlukan gerakan analog sehingga didapat pengaturan yang halus.Gambar II.119Penggunaan Transformator Arus KlemNext >