< Previous30Pembangkitan Tenaga ListrikPada generator yang memiliki daya di atas 100 MVA, untuk sistempenguatan banyak digunakan generator DC sebagai penguat secara. bertingkat. Ada generator penguat pilot (pilot exciter) dan generator penguat utama (main exciter). Gambar II.7 menunjukkan generatorsebuah PLTU buatan Siemen dengan 2 kutub.Penguat generator utama cenderung berkembang dari generator arus bolak-balik yang dihubungkan ke generator sinkron melalui penyearah yang berputar di poros generator sehingga tidak diperlukan cincin geser.Gambar II.8 menunjukkan potongan memanjang rotor generator sinkron berkutub dua(rotor turbo generator) berkutub dua dan Gambar II.9menunjukkan Rotor generator PLTA Kota Panjang (Riau) berkutubbanyak 57 MW. PLTU dan PLTG memerlukan putaran tinggi, umumnya menggunakangenerator berkutub dua dan PLTA memerlukan putaran rendahmenggunakan generator berkutub banyak.GambarII.8Rotor turbo generator berkutub duaInstalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik 31GambarII.9Rotor generator PLTA Kota Panjang (Riau) berkutub banyak 57 MWGambarII.10Stator dari generator sinkronTitik netral generator tidak ditanahkan dan jika ditanahkan umumnyapemasangannya melalui impedansi untuk membatasi besarya arusgangguan hubung tanah agar cukup mampu untuk menggerakkan relai proteksi.Gambar II.11 menunjukkan diagram generator sinkron dengan aruspenguatan dari generator DC 2400 kW/400V. Dari komutator Generator 32Pembangkitan Tenaga ListrikDC dihubungkan pada 2 (dua) slipring generator utama. Generator utama memiliki kapasitas 500 MW/12 kV/60Hz.GambarII.11Diagram generator sinkron 500 MW denganpenguat generator DC 2400 kWGambar II.12 menunjukkan contoh stator generator sinkron 3 phasa 500 MVA, 15 kV dan 200 rpm dengan jumlah alur atau slot 378GambarII.12Stator generator sinkron 3 phasa 500 MVA, 15 kV, 200 rpm, 378 slots(alur)Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik 33.GambarII.13Statorsteam turbine generator sinkron 722 MVA 3600 rpm 19kVGambar II.14 menunjukkan rotor generator dengan 36kutub, aruspenguatan 2400 A DC dari hasil penyearahan tegangan listrik330 Volt AC.GambarII.14Rotor generator 36 kutub, penguatan 2400 A DChasil penyearahan listrik 330 Volt AC34Pembangkitan Tenaga ListrikGambarII.15Belitan rotor solient-pole (kutub menonjol) generator sinkron 250 MVAGambar II.16 menunjukkan generator sinkron rotor sangkarkutubmenonjol 12 slot dan Gambar II.17 menunjukkan rotor 3 phasa steam-turbine generator 1530 MVA, 1500 rpm, 27 kV, 50 Hz.GambarII.16Generator sinkron rotor sangkar kutub menonjol 12 slotsInstalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik 35GambarII.17Rotor 3 phasa steam-turbine generator 1530 MVA, 1500 rpm, 27 kV, 50 HzGambarII.18Rotor belit 4 kutub,penguatan 11,2 kA 600V DC brushlees36Pembangkitan Tenaga ListrikGambar II.19 menunjukkan sistemexcitacy tipebrushlees exciter systemGambarII.19Type brushlees exciter system4.Contoh proses penguatan generator PLTA daerahMendalanTujuan dari sistem penguatan generator adalah untuk mengendalikan outputdari generator agar tetap stabil pada beban sistem yang berubah-ubah. Sistem excitacy unit I dan II, III dan adalah berbeda yaitu padaletak saklar penguat medan.PLTAMendalan menggunakan generator sinkron 3 Phasa, kumparan jangkarnya terletak pada stator dengan hubungan bintang. Sedangkan kumparan medan terletak pada rotor generator. Bila rotor berputar akan menimbulkan perpotongan antara kumparan medandenganstator winding sehingga menghasilkan Gaya Gerak Listrik (GGL).Pada prosesnya untuk menghasilkan tegangan pada generator utama memerlukan penguatan atau excitacy. Yaitu menggunakantransformatorarus(Current Transformer=CT)/PT (Potential Transformer= Transformator Tegangan) Automatic Voltage Regulator (AVR) sebagai pemberiinput bagi AVR. Selanjutnya perubahan arus dan tegangan yang terukur oleh CT/PT AVR digunakan untuk menggeser tahanan didalamAVR sesuai besar kecilnya perubahan. Perubahan nilai tahanan di AVR berpengaruh pada sistem penguatan atauexcitacy secara keseluruhan sehingga output tegangan generator akan tetap terjaga kestabilannya.Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik 37a.Peralatan pendukung sistem excitacy1)Pilot exciterMerupakan penguat pada generator utama adalah penguat dalam atau penguat sendiri dengan jeniskumparan kompon panjang generator DC, Pemberi penguatan pertama pada main exciter.Magnetnya berasal dari remanent magnet (sisa-sisa magnet) buatan 2)Juster WerstandTahanan geser yang berfungsi untuk mengatur tegangan output pilot exciter agar pada putaran nominal (1.500 rpm) mencapai 110 volt DC3)Shunt regelarTahananshunt untuk mengatur tegangan output AVR sebelum unit paralel.4)AVRSebagai pengendali agar tegangan output generator selalu stabil/ konstan dengan beban yang bervariasi5)VVASebuah kontak penguatan6)Main ExciterSebagai penguat utama bagi generator setelah terlebih dahulu mendapat arus penguatan dari pilot exciter.7)CT/ PPT AVRSebagai pengukur arus dan tegangan output dari generator yangselanjutnya sebagai input bagi AVR bila unit sudah paralel atau sinkron.b.Sistem penguatan generator unit I PLTA MendalanGambarII.20.Penguatan generator unit I PLTA MendalanShuntRegulatorAVRMainExcitacyVVRPilotExcitacyMainGenerator38Pembangkitan Tenaga ListrikPada putaran normal turbin-generator,pilot exciter yang merupakangenerator arus searah penguat dalam (kompon panjang) menghasilkan tegangan dan arus yang dapat diatur oleh tahanan lihat Gambar II.21.Tegangan dan arus searah tersebut pada awalnya dibangkitkan oleh flukresidu (yang tersimpan pada belitan kompon stator pilot exciter) dengan penambahan tingkat kecepatan akan menghasilkan arus-tegangansampai dengan titik kritis pada putaran tertentu.GambarII.21.Gambar pengawatan sistem penguatan generator unit I PLTA di daerah Mendalan Sumber (PLTA Mendalan)Tegangan-arus yang dihasilkan oleh pilot exciter merupakan tegangan penguatan untuk generator main exciter, generator main exciter adalah generator arus searah shunt dengan penguatan terpisah. Penguatanpada generator utama disuplai olehmain exciter melalui saklar penguat medan. Pada awal pengoperasian unit pembangkit,setelah turbin-generator pada putaran nominal (750 Rpm) pengisiantegangan main generator dilakukan dengan memutar penuh hand wheel(shunt regullar) searah jarum jam (menurunkan harga resistansi sampai dengan batas minimum) yang sebelumnya memasukkan saklar penguat medan (VVA).Pada tegangan output generator ± 6 KV, selanjutnya memutar voltageregullardenganarah yang sama dengan shunt regullar sampai dengan Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik 39arah yang sama dengan shunt regullar sampai dengan output generator menunjuk 6 KV. Pada output tegangan generator tersebut merupakan langkah awal untuk persiapan paralel unit dengan jaring-jaring secara manual.c.Pengaturanteganganotomatis Generator sinkron 3 phasaPengaturan Tegangan Otomatis Generator sinkron 3 phasamenggunakan Tipe Elektro Mekanik AVR Brown & Cie ( AVR - BBC ).GambarII.22Prinsip kerja AVR Brown & CieDi PLTA Mendalan Pengaturan tegangan otomatis (AVR) menggunakan tipe elektro mekanik AVR Brown & Cie. AVR ini terdiri dari dua sektorhambatan P yang diperlengkapi alur kontak bentuk lingkaran. Kontak-kontak ini dapat berputar maju dan mundur, sehingga hambatan R dapat diperbesar dan diperkecil. Jikategangan generator naik,maka kopel yang dibangkitkan oleh tromol T menjadi kuat, sehingga P bergerak kekanan dan akibatnya hambatan diperbesar.Dinamo exciter penguatannya diperkecii,sehingga tegangan generator turun ke normal. Bila tegangan generator turun (kurang dari normal), maka terjadi proses sebaliknya.Contoh jenis motor DC ditunjukkan pada GambarII.23 dan II.24. Next >