< PreviousDirektorat Pembinaan SMK (2013) 21 KEGIATAN BELAJAR 1 Cobalah jawab pertanyaan di bawah ini tanpa melihat kunci jawaban, lalu cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada.Jika ada yang masih belum dipahami minta bantuan teman atau guru untuk menjelaskannya. 1. Jelaskan dengan bahasamu sendiri mengenai sistem moneter di Indonesia! 2. Jelaskan yang anda ketahui tentang pengertian bank! 3. Ceritakan secara singkat sejarah perbankan di Indonesia! 4. Jelaskan sejarah bank pemerintah di Indonesia! 5. Ceritakan secara singkat kondisi perbankan di Indonesia sebelum dan sesudah deregulasi! ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ e. Tes Formatif Direktorat Pembinaan SMK (2013) 22 Dasar-dasar Perbankan Jilid 1 KEGIATAN BELAJAR 1 Berikut adalah kunci jawaban test formatif untuk Kegiatan Belajar 1 1. Dalam sistem moneter di Indonesia terdapat dua kelompok yang sangat penting, yaitu otoritas moneter dan lembaga keuangan. Otoritas moneter mempunyai peran utama sebagai sumber awal terciptanya uang beredar. Kelompok ini merupakan sumber penawaran uang kartal yang menjadi sumber untuk memenuhi permintaan masyarakat akan uang. Sedangkan Lembaga keuangan dapat berbentuk bank atau bukan bank. Peran utama kelompok ini adalah sebagai sumber penawaran uang giral. 2. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. 3. Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain: De Javasche NV, De Post Poar Bank, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles Maatscappi (NHM), Nationale Handles Bank (NHB), De Escompto Bank NV. Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain: Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI), dan beberapa bank lain. 4. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah, yaitu: Bank Sentral Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dengan UU No 23 Tahun 1999.Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang dinasionalkan di tahun 1951. f. Kunci Jawaban Tes Formatif Direktorat Pembinaan SMK (2013) 23 Dasar-dasar Perbankan Jilid 1 KEGIATAN BELAJAR 1 Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank, kemudian di lebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan expor impor (exim), dipisahkan lagi menjadi: 1. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU No. 21 Tahun 1968. 2. Yang membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi Bank Expor Impor Indonesia. Bank Negara Indonesia (BNI ‟46) Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia ‟46. Bank Dagang Negara(BDN) BDN berasal dari Escompto Bank yang di nasionalisasikan dengan PP No 13 Tahun 1960, namun PP (Peraturan Pemerintah) ini dicabut dengan diganti dengan UU No 18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara.BDN merupakan satu-satunya Bank Pemerintah yang berada diluar Bank Negara Indonesia Unit. Bank Bumi Daya (BBD) BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Hendles Bank, kemudian menjadi Nationale Hendles Bank, selanjutnya bank ini menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan berdasarkan UU No 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukumnya adalah UU No 13 Tahun 1962. Bank Tabungan Negara (BTN) BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun 1950.Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20 Tahun 1968. Bank Mandiri Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Expor Impor Indonesia (Bank Exim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 24 Dasar-dasar Perbankan Jilid 1 KEGIATAN BELAJAR 1 5. Kondisi Perbankan di Indonesia Sebelum dan Sesudah Deregulasi Kondisi Sebelum Deregulasi Tidak adanya peraturan perundangan yang mengatur secara jelas tentang perbankan di Indonesia (UU No.13 Tahun 1968). Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) pada bank-bank tertentu. Bank banyak menanggung program-program pemerintah. Instrumen pasar uang yang terbatas. Jumlah bank swasta yang relatif sedikit. Sulitnya pendirian bank baru. Persaingan antar bank yang tidak ketat. Posisi tawar-menawar bank relatif lebih kuat daripada nasabah. Prosedur berhubungan dengan bank yang rumit Bank bukan merupakan alternatif utama bagi masyarakat luas untuk menyimpan dan meminjam dana. Mobilisasi dana lewat perbankan yang sangat rendah. Kondisi Setelah Deregulasi Setelah adanya deregulasi ini perbankan Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Adapaun ciri perbankan setelah deregulasi diantaranya: Adanya peraturan yang memberikan kepastian hukum. Jumlah bank swasta bertambah banyak. Tingkat persaingan bank yang semakin kuat. Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Kepercayaan masyarakat terhadap bank meningkat. Mobilisasi dana sektor perbankan yang semakin besar. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 25 KEGIATAN BELAJAR 1 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat! 1. Dalam sistem moneter terdapat tiga pelaku, yaitu _________________________________________________________ _________________________________________________________ 2. Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa, yaitu _________________________________________________________ _________________________________________________________ 3. Sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai _________________________________________________________ _________________________________________________________ 4. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ 5. Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu _________________________________________________________ _________________________________________________________ 6. Bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary) maksudnya adalah _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ 7. De Javasche NV saat ini dikenal dengan sebutan _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ 8. Di zaman kemerdekaan beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia, diantaranya _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ 9. Bank Mandiri merupakan hasil merger antara beberapa bank, yaitu _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ 10. Ciri perbankan setelah deregulasi diantaranya _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ g. Lembar Kerja Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMK (2013) 26 Dasar-dasar Perbankan Jilid 1 KEGIATAN BELAJAR 2 Kegiatan Belajar 2 Sejarah Uang Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2 diharapkan Anda mampu untuk : 1. Menjelaskan sejarah adanya uang 2. Menjelaskan pengertian uang 3. Menjelaskan kriteria uang 4. Menjelaskan fungsi uang 5. Menjelaskan jenis-jenis uang 6. Mengevaluasi kendala-kendala dalam sistem barter Kalian mungkin pernah melakukan tukar menukar barang dengan barang lain, misalnya tukar menukar cendera mata dengan teman atau tukar menukar kado saat acara ulang tahun. Ternyata tukar menukar barang sudah lama terjadi. Saat belum ada uang, orang untuk melakukan jual beli dengan cara barter yaitu menukar barang satu dengan barang yang lain. Betapa susahnya seandainya barang yang kita butuhkan berbeda dengan barang punya orang yang ingin menukar dengan barang kita atau sebaliknya 1. Sejarah adanya uang Uang yang kita kenal sekarang ini mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperoleh itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya menghadapkan manusia kepada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya timbul “barter”, a. Tujuan Pembelajaran b. Uraian Materi Direktorat Pembinaan SMK (2013) 27 Dasar-dasar Perbankan Jilid 1 KEGIATAN BELAJAR 2 yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini, di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya; dan kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Kesulitan dalam sistem barter mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted). Benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari. Misalnya, garam oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar, maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam. Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan, sehingga sulit menentukan nilai uang; penyimpanan (storage) dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan; serta timbulnya kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama. Gambar: 2.2 Benda yang dijadikan alat tukar Sumber: http://commons.wikimedia.org/wiki/ Driftwood and SeashellsKemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengan nilai nominalnya (nilai yang Direktorat Pembinaan SMK (2013) 28 Dasar-dasar Perbankan Jilid 1 KEGIATAN BELAJAR 2 tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang menempa uang, melebur, menjual, dan memakainya dan setiap orang mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah, sedangkan jumlah logam mulia (emas dan perak) terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam pengangkutan dan penyimpanan) sehingga lahirlah uang kertas. Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan „kertas-bukti‟ tersebut sebagai alat tukar. 2. Sejarah Uang di Indonesia Indonesia memiliki cerita tersendiri tentang bagaimana uang sebagai alat tukar tercipta, mulai dari uang zaman penjajahan belanda sampai sejarah uang sampai menjadi rupiah. Semuanya membutuhkan proses yang begitu panjang. Keadaan ekonomi di Indonesia pada awal kemerdekaan ditandai dengan hiperinflasi akibat peredaran beberapa mata uang yang tidak terkendali, sementara Pemerintah RI belum memiliki mata uang. Ada tiga mata uang yang dinyatakan berlaku oleh pemerintah RI pada tanggal 1 Oktober 1945, yaitu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank. Diantara ketiga mata uang tersebut yang nilai tukarnya mengalami penurunan tajam adalah mata uang Jepang.Peredarannya mencapai empat milyar sehingga mata uang Jepang tersebut menjadi sumber hiperinflasi. Lapisan masyarakat yang paling menderita adalah petani, karena merekalah yang paling banyak menyimpan mata uang Jepang. Kekacauan ekonomi akibat hiperinflasi diperparah oleh kebijakan Panglima AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) Letjen Sir Montagu Stopford yang pada 6 Maret 1946 mengumumkan pemberlakuan mata uang NICA di seluruh wilayah Indonesia yang telah diduduki oleh pasukan AFNEI. Kebijakan ini diprotes keras oleh pemerintah RI, karena melanggar persetujuan bahwa masing-masing pihak tidak boleh mengeluarkan mata uang baru selama belum adanya penyelesaian politik. Namun protes keras ini diabaikan oleh AFNEI. Mata uang NICA digunakan AFNEI untuk membiayai operasi-operasi militernya di Indonesia dan sekaligus mengacaukan perekonomian nasional, sehingga akan muncul krisis kepercayaan rakyat terhadap kemampuan pemerintah RI dalam mengatasi persoalan ekonomi nasional. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 29 Dasar-dasar Perbankan Jilid 1 KEGIATAN BELAJAR 2 Karena protesnya tidak ditanggapi, maka pemerintah RI mengeluarkan kebijakan yang melarang seluruh rakyat Indonesia menggunakan mata uang NICA sebagai alat tukar. Langkah ini sangat penting karena peredaran mata uang NICA berada di luar kendali pemerintah RI, sehingga menyulitkan perbaikan ekonomi nasional. Oleh karena AFNEI tidak mencabut pemberlakuan mata uang NICA, maka pada tanggal 26 Oktober 1946 pemerintah RI memberlakukan mata uang baru ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai alat tukar yang sah di seluruh wilayah RI. Sejak saat itu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda dan mata uang De Javasche Bank dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan demikian hanya ada dua mata uang yang berlaku yaitu ORI dan NICA.Masing-masing mata uang hanya diakui oleh yang mengeluarkannya. Jadi ORI hanya diakui oleh pemerintah RI dan mata uang NICA hanya diakui oleh AFNEI.Rakyat ternyata lebih banyak memberikan dukungan kepada ORI. Hal ini mempunyai dampak politik bahwa rakyat lebih berpihak kepada pemerintah RI dari pada pemerintah sementara NICA yang hanya didukung AFNEI. Gambar: 2.3 Mata Uang Hindia Belanda Sumber:http://id.wikipedia.org Gulden Hindia Belanda (bahasa Belanda: Nederlands-Indische gulden) adalah mata uang yang digunakan Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Gambar: 2.4 Mata Uang Jepang Direktorat Pembinaan SMK (2013) 30 Dasar-dasar Perbankan Jilid 1 KEGIATAN BELAJAR 2 Untuk mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di Indonesia, pemerintah RI pada tanggal 1 November 1946 mengubah Yayasan Pusat Bank pimpinan Margono Djojohadikusumo menjadi Bank Negara Indonesia (BNI). Beberapa bulan sebelumnya pemerintah juga telah mengubah bank pemerintah pendudukan Jepang Shomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Tyokin Kyoku menjadi Kantor Tabungan Pos (KTP) yang berubah nama pada Juni 1949 menjadi Bank Tabungan Pos dan akhirnya di tahun 1950 menjadi Bank Tabungan Negara (BTN). Semua bank ini berfungsi sebagai bank umum yang dijalankan oleh pemerintah RI. Fungsi utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta pemberi jasa di dalam lalu lintas pembayaran. Pada awalnya di Indonesia, uang dalam hal ini uang kartalditerbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut.Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal.Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi. Gambar: 2.5 Seri ORI I (Djakarta, 17 Oktober 1945) Sumber:http://uang-kuno.com Oeang Republik Indonesia atau ORI adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka Gambar: 2.6 Seri ORI II (Djokjakarta, 1 Djanuari 1947) Sumber:http://uang-kuno.com Gambar: 2.7 Seri ORI III (Djogjakarta, 26 Djuli 1947) Next >