< Previous 38 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 tinggi, maka Phosphor akan terbakar terlebih dahulu baru kemudian Karbon. Dengan demikian Kadar P yang dicapai bisa lebih baik, yaitu 0,05%. Besi bekas yang bisa diikutsertakan untuk pembuatan baja hanya 40%. Dapur Listrik Dapur listrik digunakan untuk pembuatan baja dengan bahan baku besi kasar cair dan ditambah dengan baja-baja bekas. Dapur ini mempunyai keuntungan-keuntungan yaitu sebagai berikut : xDalam waktu singkat dapat mencapai temperatur yang tinggi, dan juga temperaturnya mudah untuk diatur. xDapat menghasilkan sumber kalor yang bersih dan tidak mempengaruhi susunan/struktur dari besi. xPraktis tidak ada pengaruh udara luar (oksigen). Sedangkan kekurangannya adalah biaya operasionalnya lebih mahal dan harga perlengkapannya juga lebih mahal. Dapur listrik ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 1. Dapur Listrik Busur Cahaya. 2. Dapur Listrik Induksi. Dapur Listrik Busur Cahaya. Dapur Listrik Busur Cahaya adalah peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan logam / peleburan logam, dimana besi bekas dipanaskan dan dicairkan dengan busur listrik yang berasal dari elektroda ke besi bekas di dalam dapur. Ada dua macam arus listrik yang bisa digunakan dalam proses peleburan baja pada dapur listrik busur cahaya yaitu arus searah (Direct - Current ) dan arus bolak – balik ( Alternating - Current). Dan yang biasa digunakan dalam proses peleburan adalah arus bolak-balik dengan 3 fase menggunakan electroda graphite. 39 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Salah satu kelebihan dapur listrik busur cahaya dari basic oxygen furnance adalah kemampuan dapur listrik busur cahaya untuk mengolah besi kasar menjadi 100 % baja cair. Sedangkan kapasitas porduksi dari dapur listrik busur cahaya bisa mencapai 400 ton. Dapur listrik ini dikembangkan oleh Dr. Paul Heroult ( USA ). Dapur busur listrik Heroult yang pertama dibuat untuk memproduksi baja, dibangun oleh Halcomb steel company di Syracuse, New York pada tahun 1906. Gambar 3.6 Skema penampang dapur busur listrik – arus bolak balik. Dapur Listrik Induksi. Konstruksi dari Dapur ini berbentuk bejana yang disekelilingnya dililiti oleh kawat kumparan dari tembaga yang biasanya disebut dengan lilitan primer. Dapur induksi dapat dibedakan atas dapur induksi frekuensi rendah dan dapur induksi frekuensi tinggi. Pada dapur induksi dibangkitkan suatu arus induksi 40 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 akan lebih cepat putus . Jadi malliabilitinya meningkat dengan naiknya suhu, akan tetapi ductilitynya umumnya berkurang. Adapun pembentukan baja dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu misalnya dengan pengerollan (Rolling), tempa (Forging), penekanan (Extruding), penarikan (Drawing), dan pembengkokan (Bending). Pengerollan (Rolling). Dalam prinsipnya pengerolan itu adalah gabungan dari dua buah roll yang diataranya untuk merubah bentuk dari baja sesuai dengan yang diinginkan. Gambar 3.8 Proses Pengerolan 41 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Tempa (Forging). Tempa dapat dilakukan dengan menumbuk atau menekan benda kerja ke lubang cetakan yang akan diberi bentuk sesuai dengan bentuk cetakannya. Gambar 3.8 Proses Tempa Penekanan (Extruding). Penekana bisa dilaksanakan secara pengerjaan panas atau pengerjaan dingin . Logam-logam yang dapat dikerjakan melalui proses ini yaitu : timah, tembaga, aluminium, magnesium, dan logam-logam paduannya. Gambar 3.9 Prinsip Penekanan 42 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Penarikan (Drawing). Penarikan adalah proses pengerjaan dingin yang khas, karena dibutuhkan ductility dari bahan yang akan ditarik. Batangan kawat dihasilkan dengan tarikan melalui cetakan. Gambar 3.10 Prinsip Drawing Pembengkokan (Bending). Pembengkokan merupakan proses pembentukan secara pengerjaan dingin yang menyebabkan perubahan plastis dari logam disekitar garis sumbunya. Gambar 3.11 Proses Bending 43 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Proses Pembentukan Pipa. Proses pembentukan pipa dapat dilaksanakan dalam dua cara yaitu : 1. Proses pembuatan pipa dengan tanpa di las (Piercing). 2. Proses pembuatan pipa dengan di las (Welded Pipe). Proses pembuatan pipa, tanpa di las (Piercing). Piercing digunakan untuk membentuk tabung berdinding tebal tanpa sambungan (di las) yang dilaksanakan dengan cara pembentukan panas dan dapat dilaksanakan dalam dua cara yaitu : 1. Dengan Proses Pengerolan Mendatar : Dalam proses ini dipergunakan dua roll yang berbetuk drum. Dan jika sebuah balok didorong melalui roll ini , maka akan terjadi sebuah lubang di dalam balok yang di akibat kan dari tusukan sebuah penusuk yang dibuat licin dan bulat. Gambar 3.12 Proses Pengerolan Mendatar 2. Dengan Proses Pengerolan Dorong : Dalam prose ini .balok baja ditempatkan dalam matriks. Dan setelah itu ditekan oleh suatu penusuk ke dalam balok dengan gaya yang besar. Dan dengan menggunakan penusuk tersebut balok di dorong melalui sejumlah roll besar sehingga berbentuk pipa. 44 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gambar 3.13 Proses Pengerolan Dorong Proses Pembentukan Pipa, dengan di Las (Welded Pipe). Proses pembuatan pipa dengan di las ini, dilaksanakan dalam dua sistem yaitu : 1. Pengerolan dengan sistem Fretz Moon : Dalam sistem ini pelat baja dibentuk menjadi bentuk tabung , yang kemudian kedua sisinya di las, yang terlebih dahulu kedua sisinya dipanasi sampai mencapai temperatur pijar. 45 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gambar 3.13 Proses Pengerolan Sistem Fretz Moon 2. Pengerolan dengan sistem las resistansi listrik. Sistem ini biasanya digunakan untuk pembuatan pipa-pipa dengan diamater yang labih besar. Dan dalam sistem ini baja dibentuk terlebih dahulu sampai berbentuk tabung dan kemudian ke dua sisinya di las dengan menggunakan las resistansi titik. Gambar 3.14 Proses Pengerolan Sistem Las Resistansi Listrik b. Rangkuman ¾Proses pembuatan besi dilakukan pada dapur tinggi, yang memproses bijih-bijih besi menjadi besi kasar. Didalam dapur tinggi terdapat 3 (tiga) daerah yaitu: 46 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 xDaerah pemanasan pendahuluan dengan suhu 2000 C – 8000 C. xDaerah reduksi dengan suhu 8000 C – 14000 C. xDaerah pencairan / peleburan dengan suhu 14000 C – 18000 C. Adapun hasil-hasil dari dapur tinggi adalah besi kasar, terak, dan gas dapur tinggi. ¾Besi Tuang (Cast Iron) adalah Besi yang mempunyai kandungan karbon 2.5% – 4%. Ada beberapa jenis Besi Tuang (Cast Iron) yaitu : 1. Besi Tuang Putih 2. Besi Tuang Mampu Tempa 3. Besi Tuang Kelabu 4. Besi Tuang Nodular ¾Proses pembuatan baja dimulai dari dapur tinggi yang menghasilkan besi kasar. Dari dapur tinggi ini kotoran-kotoran yang masih tersisa didalam besi kasar dihilangkan / dibakar hingga menjadi terak kedalam konverter / dapur untuk menghasilkan baja yang diinginkan. Ada beberapa jenis konverter atau dapur pembuatan cairan baja, yaitu: 1. Dapur Bessemer 2. Dapur Siemens – Martin 3. Dapur Oksigen (Linz - Donawitz) 4. Dapur Listrik ¾Proses pembentukan baja dilakukan dengan 2 cara, yaitu;; Pengerjaan panas dan pengerjaan dingin. Contoh proses pembentukan baja dengan pengerjaan panas antara lain;; rolling, forging. Sedangkan contoh proses pembentukan baja dengan pengerjaan dingin antara lain;; bending dan drawing. 47 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 c. Tugas Melalui kerja kelompok, carilah salah satu komponen atau benda disekitar sekolah kalian yang terbuat dari baja. Identifikasikan proses pembuatan komponen yang kalian dapatkan. Tuliskan hasil laporan diskusi kalian kedalam format seperti pada contoh format di lembar kerja. Tunjukkan hasil diskusi kalian kepada guru dan teman kalian cara pembuatan komponen tersebut ! d. Tes Formatif Jawablah soal-soal dibawah ini pada lembar jawaban yang sudah disediakan! 1. Jelaskan secara singkat proses pembuatan besi! 2. Jelaskan jenis dan karakteristik dari besi tuang! 3. Jelaskan secara singkat cara pembuatan baja ! 4. Sebutkan cara-cara pembentukan baja ! e. Lembar Jawaban 1. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Next >