< Previous 78 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi warna. ketiga komponen itu dirubah menjadi sinyal listrik oleh tabung kamera. 1. Metoda pemancaran Sinyal Televisi warna a. Diperlukan tiga saluran transmisi untuk memancarkan sinyal-sinyal warna primer ke penerima. Bila diinginkan untuk mendapatkan gambar dengan kualitas yang sama seperti gambar hitam putih, maka dibutuhkan lebar bidang yang tiga kali lipat dari pada untuk Televisi hitam putih. Sistem ini dinamakan sistem pemancaran paralel. MERAHMERAHHIJAUBIRU Gambar 6.1. Sistem Pemancaran Paralel Televisi warna b. Untuk mengatasi kerugian itu, digunakan sistem pemancaran Televisi warna berurutan. Ketiga komponen warnanya dipancarkan bergantian secara berurutan. Bila ketiga komponen warna diganti berurutan berubah tiap medan gambar, disebut sistem pemancaran medan berurutan. Bila diganti setiap perubahan elemen gambar, disebut sistem pemancaran titik berurutan. Sedang Sistem baku PAL dan NTSC adalah sistem pemancaran titik berurutan. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 79 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi MERAHHIJAUBIRUSaluran transimisi Ganbar 6.2. Sistem Pemancaran Televisi warna berurutan 2. Kompatibilitas Kompatibilitas adalah kemampuan Televisi warna dan hitam putih dalam mereproduksi sinyal gambar warna ataupun hitam putih. Hitam putihHitam putihWarna Gambar 6.3. Persyaratan Kompatibilitas 3. Pembawa Bantu warna Untuk tuntutan kompatibilitas sinyal warna dan sinyal luminansi harus dikirimkan secara terpisah. Mata manusia mempunyai kepekaan yang besar pada hitam putih dan kecerahan berbeda daripada melihat warna. Agar dapat dikirim sinyal luminansi, maka lebar band harus dijaga 5 MHz. Dalam kanal ini dikirim sinyal warna, untuk itu diperlukan satu sisi 80 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi sebesar 1,2 MHz. Untuk dapat memancarkan sinyal warna diperlukan pembawa tambahan. Seperti disebutkan diatas pembawa warna harus terletak didalam kurva laluan. Hal ini mempunyai kelemahan pada pendemodulasian gambar terjadi pencampuran antara pembawa bantu warna dan pembawa gambar yang akan menghasilkan gambar garis-garis pada layar. Untuk mengatasi hal tersebut diberikan jarak 4,43 MHz antara pembawa warna dan pembawa gambar, karena pembawa warna harus diletakkan sejauh mungkin dari pembawa gambar. Dalam cara pemodulasiannya pembawa bantu warna ditekan. Karena keterbatasan penglihatan , maka pemodulasian dilakukan dengan memberikan sisi atas selebar 600 KHz dan sisi bawah 1,2 MHz. Cara ini disebut juga pemodulasian sisi sisa. Dengan demikian ada tiga pembawa dalam satu pemancaran sinyal gambar, yaitu : 1) Pembawa gambar yang sebenarnya dengan modulasi amplitudo sisi sisa. sedangkan spektrum modulasi -1,25 MHz sampai + 5,0 MHz. 2) Pembawa suara bermodulasi frekuensi, dengan spektrum modulasi 50 kHz 3) Pembawa bantu warna dengan modulasi amplitudo sisi sisa dengan spektrum modulasi -1,2 MHz sampai 600 KHz. Kanal Warna Gambar 6.4. Kedudukan sinyal warna dalam kanal televisi hitam putih Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 81 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Pemodulasian dalam sinyal gambar adalah modulasi negatif agar sinyal gangguan yang muncul berada diatas level hitam dan tidak akan mengganggu mata. B. Hubungan Matrik Untuk memenuhi syarat kompatibilitas, maka harus dipancarkan sinyal luminan yang mengatur terangnya gambar ( sama sifatnya dengan sinyal gambar televisi hitam putih ) dan sinyal krominan yang mengatur tingkat warna serta kroma yang dibentuk dari tiga warna primer (merah, hijau dan biru). MerahHijauBiruMATRIK Gambar 6.5. Sistem dasar kamera televisi warna C. Sinyal Luminan Sinyal luminan dibuat dari 3 sinyal warna primer dan dicampur dalam perbandingan warna yang tetap dengan memakai rangkaian matrik. Perbandingan tersebut dibuat berdasarkan kepekaan mata terhadap warna.. Tegangan keluaran kamera mempunyai perbandingan 59% untuk warna hijau, 30% untuk warna merah, dan 11% untuk warna biru. sehingga : UY = 0,299 UR + 0,587 UG + 0,114 UB D. Sinyal perbedaan warna Sinyal perbedaan warna dibentuk dari tiga warna dengan jalan mengurangi dengan sinyal luminan melalui rangkaian matrik. Sinyal perbedaan warna berubah dengan berubahnya tingkat warna dan kroma dari obyek. Proses pembentukan sinyal luminan dan sinyal perbedaan warna : 82 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi UY = 0,299 ER + 0,587 RG + 0,114 EB UR - UY = 0,701 UR - 0,587 UG - 0,114 UB UB - UY = -0,299 UR - 0,587 UG + 0,886 UB UG - UY = -0,299 UR + 0,413 UG - 0,114 UB Pada persamaan diatas sinyal (UG - UY) dibuat dengan mencampur (UR - UY) dan (UB - UY) sebagai berikut : 0,299 UR - 0,587 UG + 0,114 UB - UY = 0 UY dapat dibuktikan : UY = -0,299 UY + 0,587 UY + 0,114 UY. Maka diperoleh : Maka bila rangkaian mencampur 30% (UR - UY) dengan 11% (UB - UY) dan polaritasnya berlawanan diperoleh (UG - UY) sehingga hanya mengirim (UB - UY) dan (UR - UY) dengan mudah diperoleh (UG - UY). Dalam normal PAL sinyal (UB - UY) disebut sinyal U dan (UR - UY) disebut sinyal V. Sinyal tersebut dipancarkan pada bidang frekuensi 5 MHz dan lebar bidang masing-masing adalah 1,3 Mhz. MerahHijauBiruMATRIK Gambar 6.6. Cara mendapatkan sinyal luminan Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 83 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Dengan cara ini maka komponen luminan mempunyai kuat cahaya yang sama seperti sinyal video, televisi hitam putih, dan sinyal ini mempunyai lebar bidang frekuensi 0-5MHz. Gambar 6.7. Luminansi sinyal warna E. Modulasi Pembawa Warna Selama sinyal Y dengan lebar band penuh 5 MHz dikirimkan untuk sinyal perbedaan warna UV dan UU diperlukan suatu lebar band yang kecil. Melalui percobaan diketahui bahwa penglihatan manusia tidak dapat membedakan detail warna lebih kecil dari detail kecerahan (untuk warna s/d 1,3 MHz, dan untuk kecerahan s/d 5 MHz) . Karena ketidak-mampuan mata tadi maka frekuensi batas 1,3 MHz untuk sinyal warna sudah mencukupi tanpa memperjelek kualitas gambar. Sinyal warna diproses melalui rangkaian matrik melalui sinyal UU dan UV ke pembatas frekuensi melalui pelalu frekuensi rendah. Dengan demikian maka 84 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi sinyal warna tersebut menjalani pemindahan, dimana sinyal Y juga ditunda. Kedua sinyal warna dimodulasi seimbang dan dicampurkan dengan sinyal Y untuk dipancarkan bersama-sama. F. Frekuensi Pembawa Warna dan Offset Baris ke empat Teori dari P Mertz dan F Gray mengatakan sinyal kecerahan tidak menempati seluruh frekuensi dalam lebar daerah video. Daerah frekuensi dari sinyal gambar terletak pada harmonisa-harmonisa dari frekuensi horisontal dengan frekuensi-frekuensi sisinya dalam jarak 25 Hz, 50 Hz, 75 Hz, 100 Hz, dan seterusnya. Contoh : 1x15.625 Hz=15.625 Hz, dengan frekuensi sisi 25Hz, 50 Hz, 75 Hz, 100Hz, dst. 2 x 15.625 Hz = 31.250 Hz, dengan frekuensi sisi 25 Hz, 50 Hz, 75 Hz, 100 Hz dan seterusnya. -------------- Sampai 320 x 15.625 Hz = 4,9 Mhz, dengan frekuensi 25 Hz, 50 Hz, 75 Hz, 100 Hz, dan seterusnya. Gambar 6.8. Posisi Frekuensi band sisi dari sinyal luminan dalam band gambar. Karena frekuensi band sisi yang muncul dari frekuensi pembelok vertikal diambil amplitudonya secara cepat, maka banyak bagian yang tertinggal tidak berguna. Pada daerah ini akan diletakkan sinyal krominan yang berisi informasi kejenuhan dan macam warna. Jika pembawa bantu warna terletak pada Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 85 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi daerah energi yang sebenarnya, maka frekuensi band sisinya akan terletak pada daerah yang sebenarnya juga. Gambar 6.9. Distribusi frekuensi energi sinyal luminan dan pembawa bantu warna. Dengan demikian terbentuk sebuah sisip-sisipan frekuensi yang menghubungkan dengan rapat pembawa gambar dan warna dalam pemancar. Pembawa bantu warna dan gambar membentuk superposisi frekuensi gelombang sinus yang akan mengakibatkan timbulnya titik-titik hitam dan putih pada layar gambar. Semakin jauh kedua pembawa tersebut dipisahkan akan semakin tinggi frekuensi sinus hasil superposisi dan semakin halus bintik-bintik terang gelap yang ditampakkan pada layar. Frekuensi dari pembawa bantu warna ditetapkan sedemikian rupa, sehingga perkalian dari 1/4 frekuensi horisontal menggeser pula gangguan dari baris perbaris pada 1/4 periode pembawa warna. Hal itu mengakibatkan garis-garis miring. Pembawa bantu warna akan muncul selama baris ke 283,75. Dimulai baris pertama dengan setengah gelombang positif dan pada akhir baris dilakukan 283,75 periode. Untuk itu sisa 1/4 periode dijalankan pada awal baris ketiga pada baris kelima dari setengah gambar pertama 86 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi gelombang akan terjadi berlawanan dengan baris pertama dengan penggeseran fasa 1800 = periode. Pada baris ke kesembilan kejadian tersebut akan berulang lagi. Gambar 6.10. Bentuk gangguan pada offset seper empat baris Bentuk gangguan tersebut akan terjadi berlawanan fasa pada ke empat dari setengah gambar, dan akan terjadi seperti semula pada ke delapan dari setengah gambar. Dengan demikian bentuk gangguan akan berfrekuensi 6,25 Hz. Bentuk gangguan tersebut harus direduksi dengan cara yang dinamakan offset 1/4 baris. Dengan demikian frekuensi pembawa warna ditetapkan. fT = ( n - 1/4 ) fH + fV fT = frekuensi pembawa warna Dengan n = 320, didapatkan fT = 320 x 15.625 Hz = 4,9 MHz. Dengan demikian pembawa warna terpisah cukup jauh dengan pembawa gambar, tetapi berada dipinggir kurva lawan penguat gambar. Untuk itu terpilih n=284. Sehingga didapatkan: fT = ( 284 - 0,25 ) x 15.625 Hz + 25 Hz = 4,43361875 Hz. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 87 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi G. Sinyal Penyikron Warna Burs Pesan (informasi) warna dipancarkan oleh sinyal sub pembawa warna, tetapi gelombang pembawanya sendiri tidak ikut serta. Pada penerima televisi warna perlu membangkitkan getaran sub pembawa yang digunakan untuk mendemodulasi sinyai-sinyal warna tersebut. Pada pemancar diikut-sertakan sebagian sinyal sub pembawa warna untuk menyerempakkan pembangkitan sinyal sub pembawa warna dipesawat penerima. Getaran ini disebut burs warna. Gambar 6.11. Penyinkron warna burs Burs warna disisipkan pada serambi belakang sinyal sinkronisasi horisontal. Pada burs warna ini dipilih besarnya 1350 dari sumbu (UB - UY) sesuai dengan polaritas ( fasa 1800 ) pemudahan sinyal (UR -UY ). Didalam penerima televisi warna, burs warna berfungsi untuk menyikronkan frekuensi serta fasa osilator 4,43 Mhz. Gambar 6.12. Diagram vektor sinyal warna Next >