< Previous x | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi PETA KEDUDUKAN MODUL BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK ELEKTRONIKA PAKET KEAHLIAN : 1. TEKNIK ELEKTRONIKA AUDIO VIDEO (057) 2. TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI (058) 3. TEKNIK MEKATRONIKA INDUSTRI (060) 4. TEKNIK MEKATRONIKA OTOMOTIF (061) 5. TEKNIK ELEKTRONIKA KOMUNIKASI (059) Kelas XI Semester : Genap Materi Ajar : Perekayasaan Sistem Televisi Penerapan Rangkaian Elektronika Perekayasaan Sistem Audio Perekayasaan Sistem Radio & Televisi Perekayasaan Sistem Antena Perencanaan & Instalasi Sistem Audio Perencanaan & Instalasi Sistem Antena Penerima Perbaikan & Perawatan Peralatan Elektronika Kelas XI Kelas XII C3:Teknik Elektronika Komunikasi Teknik Kerja Bengkel Teknik Listrik Teknik Elektronika Teknik Microprosessor Teknik Pemrograman Simulasi Digital Kelas X C2.Dasar Kompetensi Kejuruan Fisika Kimia Gambar Teknik Kelas X, XI C1. Dasar Bidang Kejuruan KELOMPOK C (Kejuruan) Seni Budaya (termasuk muatan lokal) Prakarya dan Kewirausahaan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Kelas X, XI, XI KELOMPOK B (WAJIB) Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| xi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Sejarah Indonesia Bahasa Inggris Kelas X, XI, XI KELOMPOK A (WAJIB) xii | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi GLOSARIUM Antena : alat berupa penghantar untuk menangkap ataupun memancarkan gelombang elektromagnetik Burst : sinyal sub pembawa warna 4,43 MHz Chroma : sinyal warna Degausing : meniadaan efek medan magnit pada tabung gambar Flayback : kumparan pembangkit tegangan ekstra tinggi untuk menggrakkan anoda tabung Luminan : nuansa hitam putih Oscillator : pembangkit gelombang listrik Tuning : penala, memilih sinyal pembawa gambar Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 1 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Buku teks ini membahas tentang sistem penerima televisi warna yang berisi tentang konsep-konsep penerima televisi warna. Pembahasan dimulai dari sejarah ditemukannya televisi, standar televisi yang diberlakukan, bagian-bagian penerima televisi yang dibahas secara konseptual yang mendasarkan teori berisi tentang prinsip-prinsip dasar. Dewasa ini, rangkaian penerima televisi sudah dibuat sangan kompak dan integrated, namun dengan memahami prinsip dasar teknik penerima televisi diharapkan siswa mampu mwmbangun sikap dan ketrampilan sesuai dengan tuntutan dunia kerja. B. Prasyarat Untuk memahami nuku teks ini siswa disyaratkan sudah memahami mata-mata pelajaran sebagai berkut: 1). Teknik Elektronika 2). Teknik Pengukuram 3). Matematika 4). Fisika 5). Agama 6). Kewarganegaraan C. Petunjuk Penggunaan Buku teks ini bisa dibakai sebagai bahan bacaan di rumah, maupun pada saat pelatihan bsgi guru Kelas X , SMK D. Tujuan Akhir Setelah membaca buku teks ini diharpan siswa memahami sejarah televisi, agar pada diri siswa mampu menanamkan sikap spiritual maupun sikap sosial, pengetahuan teknik penerima televisi warna. 2 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI & REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK ELEKTRONIKA PAKET KEAHLIAN : EAV/TEK MATA PELAJARAN :PEREKAYASAAN SISTEM RADIO & TELEVISI KELAS :XI SEMESTER : GENAP KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) KI-1 (RELIGIUS) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1.1. Membangun kebiasaan bersyukur atas limpahan rahmat, karunia dan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. 1.2. Memilikisikap dan perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, jujur, disiplin, sehat, berilmu, cakap, sehinggadihasilkan insan Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang keilmuannya. 1.3. Memiliki sikap saling menghargai (toleran) keberagaman agama, bangsa,suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global KI-2 (SOSIAL) 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan 2.1. Menerapkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; bertanggung jawab; terbuka; peduli lingkungan) sebagai wujud implementasi proses pembelajaran bermakna dan terintegrasi, sehingga dihasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif dan inovatifmelalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 3 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi bangsa dalam pergaulan dunia. apa) sesuai dengan jenjang pengetahuan yang dipelajarinya. 2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan 2.3. Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari selama di kelas, lingkungan sekolah. KI-3 (PENGETAHUAN) 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban,terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 3.1. Menerapkan rangkaian frekuensi radio 3.2. Menerapkan teknologi pemrosesan dan pemodulasian sinyal gambar 3.3. Memahami definisi televisi standar- standard definition television(SDTV) 3.4. Mendeskripsikan High Devinition Television (HDTV) 3.5. Menerapkan Penerima Satelit pada sistem penerima TV digital KI-4 (KETRAMPILAN) 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. 4.1. Menguji sistem penerima dan pemancar radio analog 4.2. Menguji pemrosesan sinyal video sistem penerima televisi analog 4.3. Mendiagramkan standard definition television 4.4. Menggunakan penerima TV High Definition Television Menggunakan sistem penerima satelit 4 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi F. Cek Kemampuan Awal Model pembelajaran saintifik merupakan tuntutan dalam penerapan kurikulum 2013. Untuk itu perlu diterapkan model-model pembelajaran yang menarik untuk merangsang siswa aktif. Sedangkan untuk melakukan cek kemampuan awal siswa, maka guru herus mampu menunjukkan contoh-contoh konkrit tentang antena berdasarkan jenisnya atau model/poster sehingga memancing siswa mengamati dan bertanya secara aktif. Dari pengkondisian awal seperti ini, maka guru akan mampu mengukur kemampuan awal siswa, sehingga guru mempu mengembangkan model pembelajaran yang menarik sesuai dengan karakteristik siswa. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 5 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi II. Pembelajaran A. Deskripsi Buku teks ini berisi tentang teori sistem penerima televisi yang membahas tentang bagian-bagiaan dari sistem penerima televisi beserta analsis perjalanan sinyal dari input antena sampai dengan penampilan gambar dan suara. Di samping itu juga dibahas tentang standarisasi yang diberlakukan bagi sistem penerima televisi baik di Indonesia maupun di negara-negara lain. Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 18 kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada semester genap. B. Kegiatan Belajar Sejarah Televisi a. Tujuan Pembelajaran 1) Peserta didik mampu memahami sejarah penciptaan pesawat televisi 2) Peserta didik mampu memahami manfaat diciptakannya pesawat televisi bagi kehidupan bermasyarakat 3) Peserta didik menghargai para penemu dalam bidang teknologi televisi b. Uraian Materi Coba renungkan dan diskusikan dengan teman di sebelahnya, bagaimana orang jaman dahulu kala berkomunikasi satu dengan yang lain. Bandingkan dengan masyarakat masa kini 6 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi A. Komunikasi Mendongeng adalah media berkomunikasi pada masyarakat jaman dulu. Sepanjang sejarah manusia belajar untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain, cara untuk mengekspresikan dan menyimpan informasi mengalami perubahan. Salah satu perubahan yang terbaru adalah munculnya sistem televisi sebagai "cara untuk melihat kejadian yang ada di tempat yang sangat jauh." Gambar 1.1 Manusia jaman batu Gambar 1.2 Api unggun Pada zaman batu, orang melakukan aktifitas di siang hari menggunakan senjata dan alat-alat untuk berburu. Pada malam hari, mereka duduk di sekitar api unggun sambil bercerita. Gambar 1.3 Manusia modern Gambar 1.4 Ruang keluarga Manusia modern melakukan aktifitas di siang hari dengan peralatan elektronik. Senjata dan alat-alat dari batu telah ditukar dengan komputer dan ponsel dan di malam hari, orang duduk-duduk bersama anggota keluarga menonton televisi yang menyajikan berbagai program acara tontonan yang menarik. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 7 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Evolusi Mendongeng sejak manusia menggunakan bahasa verbal sebagai alat komunikasi, menceritakan dan mendengarkan cerita telah menjadi kegiatan yang paling digemari oleh manusia. Sejak awal budaya, orang-orang duduk di sekitar api unggun setiap malam untuk mendengarkan cerita-cerita yang telah dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pada awalnya, sejarah dan dongeng diingat dan diceritakan kembali dari generasi ke generasi. Beberapa waktu kemudian, manusia mulai mendokumentasikan kisah-kisah dalam gambar di batu dan dinding di gua-gua. Kemudian, kulit dari hewan dan kertas yang digunakan. Warisan intelektual tidak harus bergantung pada memori manusia lagi dan cerita sejarah bisa hidup, tidak berubah, untuk jangka waktu yang panjang. Hal ini penting karena jika otak manusia memiliki kecenderungan terbatas untuk mengingat secara bertahap memiliki keterbatasan untuk menyimpan memori. Pengenalan kata tercetak, berkat Johannes Gutenberg, memungkinkan buku cerita yang akan diproduksi secara massal dan disebarluaskan ke orang banyak. Di abad ke sembilan belas berkumpul di sekitar yang sedang membaca dengan suara keras dari sebuah buku. Untuk waktu yang sangat lama, bercerita terbatas pada kata-kata dan teks lisan. Namun, pada akhir abad ke sembilan belas, Thomas Alva Edison mulai mengubah semua itu. Ia menemukan phonograph, yang memungkinkan untuk merekam suara pada roll berlapis lilin. Pada waktu yang sama, dia juga menciptakan telepon yang memungkinkan bagi seorang untuk berbicara dengan orang ain yang berada pada jarak yang sangat jauh. Perubahan drastis dalam kemudahan dan kedekatan cara berkomunikasi. Penemuan ini keduanya didasarkan pada pengamatan bahwa suara terdiri dari getaran kecil yang merambat melalui udara karena kecil perubahan tekanan udara. Perubahan tekanan udara dapat ditransfer ke membran. Pergerakan membran dapat digunakan untuk membentuk trek di roll lilin berputar atau disk terbuat dari bahan yang sama. Untuk pertama kalinya, ditemukan cara menyimpan suara. Cara lain untuk menggunakan membran adalah untuk mendapatkan kumparan listrik yang bergerak dalam medan magnet. Kemudian sinyal listrik diinduksikan dalam kumparan dan arus listrik dihubungkan ke kumparan pada magnet lain, sehingga membran lain menciptakan suara. Arus bolak dalam kawat tembaga pada sistem telepon adalah salah satu penerapan Next >