< Previous 48 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Normalisasi Televisi a. Tujuan Pembelajaran Peserta harus dapat: Mendiskripsikan norma dasar yang ditentukan dalam normalisasi CCIR. Menyebutkan kelebihan dan kekurangan dari normalisasi CCIR. Mendiskripsikan normalisasi PAL. Mendiskripsikan sinyal luminansi dalam sistem PAL. Mendiskripsikan sinyal luminansi dan sinyal perbedaan warna dalam normalisasi SECAM . Mendiskripsikan pemodulasian warna dalam sistim SECAM. Mendiskripsikan Normalisasi NTSC Mendiskripsikan sinyal luminansi dalam sistem NTSC b. Uraian Materi 1. Normalisasi Televisi Terdapat beberapa normalisasi televisi, dan suatu negara menganut salah satu norma yang ada. Penerimaan pemancaran televisi yang dipancarkan dengan norma berbeda-beda tidak mungkin dengan sebuah televisi yang sudah ada. Untuk itu diperlukan sebuah televisi dengan norma yang banyak. Didalam norma ditetapkan : Jenis modulasi dan polaritas modulasi pembawa gambar. Jenis modulasi pembawa suara. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 49 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Jarak frekuensi antar frekuensi pembawa gambar dan frekuensi pembawa suara. Lebar daerah kanal pengiriman. Jumlah baris. Frekuensi antara ( IF ) dari pembawa gambar dan pembawa suara. 2. Normalisasi CCIR ( Standard B, G, H ) Dalam normalisasi CCIR ( Komite Konsultasi Internasional Radio Komunikasi ) getaran pembawa gambar dimodulasi dengan cara modulasi amplitudo ( AM ). Untuk pembawa suara dimodulasi dengan cara modulasi frekuensi ( FM ) . Melalui ini bahaya saling mempengaruhi antara gambar dan suara dalam pesawat sangat kecil. Selain itu daerah sisi bawah getaran pembawa gambar pada modulasi amplitudo dapat ditekan sebagian, sehingga masih terdapat informasi juga dalam daerah sisi atas dengan lengkap. Pada demodulasi timbul cacat pada frekuensi gambar atas (pada frekuensi tinggi). Cacat ini memperburuk mutu gambar tetapi tidak begitu penting. Lebar kanal sebuah kanal televisi ditetapkan 7 MHz dalam band I dan band III dan 8 MHz dalam band IV / V dengan polaritas modulasi negatif yang berarti pada tegangan pembawa tinggi tampil dilayar gambar warna hitam, sebaliknya pada tegangan pembawa yang rendah akan tampil warna putih. 50 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Sehingga puncak tegangan gangguan menimbulkan titik hitam pada layar gambar, yang terkena hanya sedikit. Jarak frekuensi antara getaran pembawa gambar dan getaran pembawa suara ditetapkan 5,5 MHz. Jarak ini tetap dipertahankan didalam pesawat. Frekuensi antara (IF) pembawa gambar (38,9 MHz) dan pembawa suara (33,4 MHz). Dibanding dengan normalisasi yang lain, normalisasi CCIR mempunyai kelebihan. Yaitu perbandingan yang terbaik antara mutu gambar dan teknik yang digunakan. PEMBAGIAN KANAL TELEVISI MENURUT NORMALISASI CCIR Standar televisi yang digunakan oleh berbagai negara. Nama Negara VHF UHF Sistim warna Tegangan jala-jala/Volt Frekuensi jala-jala/Hz Belgia Bulgaria ( NT ) Jerman Barat Cekoslavakia (NT) Denmark Jerman Timur Finlandia Perancis Yunani Inggris Irlandia Italia Yugoslavia Luksemburg Monaco Belanda Norwegia Austria Polandia ( NT ) Portugal C D B D B B B E B A A B B C C B B B D B H - G D G G G L B I I G G L/G L/G G G G D G PAL SECAM ( B ) PAL SECAM ( B ) PAL SECAM ( B ) PAL SECAM ( B ) SECAM ( B ) PAL PAL PAL PAL PAL/SECAM ( B ) SECAM ( B ) / PAL PAL PAL PAL SECAM ( B ) PAL 220 220 220 220 220 220 220 110/220 220 210/240 220 127/220 220 120/220 127/220 220 230 220 220 110/220 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 51 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Rumania ( NT ) Swedia Swiss Spanyol USSR ( NT ) Hongaria ( NT ) USA ( FCC ) Jepang Indonesia D B B B D D M M B - G G G K K - - G SECAM ( B ) PAL PAL PAL SECAM ( B ) SECAM ( B ) NTSC NTSC PAL 220 127/220 220 127/220 127 220 110 110 220 50 50 50 50 50 50 60 50-60 50 Dalam tabel berikut ditunjukkan pembagian kanal menurut normalisasi CCIR. Yang terbagi dalam 4 daerah ; daerah/band I,III (VHF) dan daerah / band IV , V (VHF). Pembagian kanal televisi menurut CCIR Daerah / Band Saluran kanal Daerah frekuensi ( MHz) Frekuensi pembawa gambar ( MHz) Frekuensi pembawa suara ( MHz) I 47-68 MHz 2 3 4 47-54 54-61 61-68 48,25 55,25 62,25 53,75 60,75 67,75 III 174-223 MHz 5 6 7 8 9 10 11 174-181 181-188 188-195 195-202 202-209 209-216 216-223 175,25 182,25 189,25 196,25 203,25 210,25 217,25 180,75 187,75 194,75 201,75 208,75 215,75 222,75 IV 470-223 MHz 21 22 30 37 470-478 478-486 542-550 598-606 471,25 479,25 543,25 599,25 476,75 484,75 548,75 604,75 52 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi V 606-790 MHz 38 60 606-614 782-790 607,25 783,25 612,75 788,75 Contoh Pembagian kanal, dalam kanal 6 dan kanal 22 * VHF band III Kanal 6 * UHF band IV Kanal 22 Keterangan : Pg = Pembawa gambar Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 53 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Ps = Pembawa suara PsT = Pembawa suara dari kanal tetangga PgT = Pembawa gambar dari kanal tetangga Frek. = MHz. Gambar 4.1 Contoh Pembagian kanal, dalam kanal 6 dan kanal 22 3. Normalisasi PAL Normalisasi PAL ditemukan pada tahun 1966 di Jerman sebagai pengembangan dari normalisasi NTSC. SINYAL LUMINANSI DAN PERBEDAAN WARNA Sinyal luminan UY = 0,299 UR + 0,587 UG + 0,114 UB Sinyal perbedaan warna yang dikirim adalah sinyal perbedaan warna biru dan merah atau UR-UY dan UB-UN PEMODULASIAN WARNA Kedua sinyal perbedaan warna dimodulasi dengan sinyal pembawa bantu 4,43361875 Mhz dengan modulator seimbang. Sinyal pembantu warna merah dan biru berbeda fasa 900, dengan pembawa warna merah diputar fasanya 1800 setiap pengulasan horisontal. ooo Gambar 4.2 Hubungan fasa sinyal perbedaan warna biru dan merah. Dengan cara seperti ini cacat warna yang disebabkan cacat fasa pada pengiriman dapat direduksi. 54 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi V Gambar 4.3. Pengkompensasian cacat fasa dengan normalisasi PAL Gambar 4.4. Spektrum warna PAL Burs warna diletakkan dibelakang sinyal sinkronisasai dari bagian sinyal blanking dengan jumlah gelombang anatara 10 sampai 12 buah dengan fasa 135 dari sumbu UB-UY Gambar 5.5 . Letak burs warna Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 55 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 4.6 Kedudukan fasa burs warna 4. Normalisasi SECAM Normalisasi SECAM lahir dengan tujuan yang sama dengan normalisasi PAL. Yaitu menghilangkan kesalahan warna karena proses pengiriman. SECAM ditemukan di Perancis pada tahun 1966. SINYAL LUMINAN DAN SINYAL PERBEDAAN WARNA Sinyal luminan UY = 0,299 UR + 0,587 UG + 0,114 UB. Sinyal perbedaan warna yang dikirim adalah sinyal perbedaan warna biru dan merah. Kedua sinyal tersebut dikirim bergantian setiap satu pengulasan horisontal. Pada penerima, sinyal tersebut ditunda dan dicampurkan . Kedua sinyal perbedaan warna dimodulasi dengan pembawa yang sama secara pemodulasian frekuensi dengan pembawa tidak ditekan. Pada sistim SECAM yang terbaru kedua sinyal perbedaan warna dimodulasi dengan pembawa bantu yang berbeda ( SECAM III atau SECAM B ). Sesuai dengan norma CCIR frekuensi untuk pembawa warna SECAM terletak pada: 56 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi fF = 272 x fH = 4,25 MHz fF = 282 x fH = 4,406250 MHz Sinyal-sinyal perbedaan warna tersebut mempunyai perbandingan besaran sebagai berikut : Uu = 1,5. ( UB - UY ) Uv = -1,9. ( UR - UY ) Pada setiap setengah gambar selama sembilan baris dari blanking vertikal setelah pulsa sinkronisasi vertikal dan pulsa penyama , dikirimkan pulsa identifikasi dalam bentuk pembawa warna termodulasi. Untuk menekan gangguan-gangguan pada pembawa warna, dilakukan penekanan pada frekuensi tengah pembawa warna dengan pre-emphasis. Deviasi frekuensi untuk sinyal ( B - Y ) adalah 230 KHz dan untuk sinyal ( R - Y ) adalah 280 KHz. Lebar daerah untuk pengiriman sinyal pemodulasian warna 1,3 MHz . Hal yang menarik dari kompatibilitas adalah : pada informasi warna yang hanya mempunyai lebar band yang relatip kecil, dengan demikian frekuensi deviasinyapun kecil , itu berarti amplitudo sinyalnya kecil. Dengan begitu sistim SECAM mempunyai kemungkinan gangguan lebih besar dibanding sistim PAL dan NTSC. Gambar 4.7 Letak pembawa bantu warna pada sistim SECAM. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 57 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 5. Normalisasi NTSC Di Amerika dan Jepang sistem TV warna menggunakan normalisasi NTSC. Normalisasi ini mempunyai kompatibilitas yang sama dengan normalisasi PAL. SINYAL LUMINAN DAN SINYAL PERBEDAAN WARNA Sinyal luminan UY = 0,299 UR + 0,587 UG + 0,114 UB Sinyal perbedaan warna yang dikirim adalah sinyal perbedaan warna biru dan merah atau UB-UY dan UR-UY .Kedua sinyal perbedaan warna memodulasi frekuensi pembawa warna 4,4296875 MHz yang pemodulasinya seimbang. PEMBAWA BANTU WARNA Gambar 4.8. Diagram blok sub pembawa warna 0L Gambar 4.9. Kedudukan kedua pembawa bantu warna Next >