< Previous 117 DAFTAR NILAI SISWA ASPEK KETERAMPILAN TEKNIK NON TES BENTUK PENUGASAN PROYEK Nama Peserta Didik : ............................................ Kelas : ............................................ Topik : ............................................ Sub Topik : ............................................ Tanggal Pengamatan : ............................................ Pertemuan ke : ............................................ No Nama Siswa Kegiatan Jlh NA Persiapan Pelaksanaan Pelaporan A B A B C A B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 16 dst 118 Kegiatan Pembelajaran 3. Pengelolaan Induk Ikan A. Deskripsi Kompetensi pengelolaan induk ikan ini akan membahas tentang prinsip-prinsip penyediaan calon induk berdasarkan program breeding (selective breeding, outbreeding, inbreeding, hibridisasi), kebutuhan nutrisi dan lingkungan induk ikan, teknik percepatan kematangan gonad, prinsip prinsip seleksi dan aklimatisasi calon induk , pengelolaan Induk Ikan, ciri-ciri induk jantan dan betina, perhitungan kebutuhan induk sesuai komoditas dan proses produksi, tingkat kematangan gonad, ciri-ciri induk siap pijah, penanganan induk hasil seleksi, faktor yang mempengaruhi pemijahan ikan B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari kompetensi pengelolaan wadah dan media pembenihan ikan, anda akan memahami : a. Prinsip-prinsip penyediaan calon induk berdasarkan program breeding (selective breeding, outbreeding, inbreeding, hibridisasi), b. kebutuhan nutrisi dan lingkungan induk ikan, c. Teknik percepatan kematangan gonad, d. Prinsip prinsip seleksi dan aklimatisasi calon induk , e. Pengelolaan Induk Ikan, ciri-ciri induk jantan dan betina, f. Perhitungan kebutuhan induk sesuai komoditas dan proses produksi, g. Tingkat kematangan gonad, ciri-ciri induk siap pijah, h. Penanganan induk hasil seleksi, i. Faktor yang mempengaruhi pemijahan ikan 119 2. Uraian Materi Sebelum anda memproduksi benih ikan dengan kualitas baik, maka anda akan terlebih dahulu mengelola induk ikan. Kualitas induk ikan akan menghasilkan benih ikan yang baik. Selain itu, kuantitas, kualitas dan kontinuitas produksi benih yang akan lakukan sanga tergantung pada keberhasilan anda dalam mengelola induk. Pengelolaan induk bertujuan untuk mengetahui jumlah induk dan calon induk yang dipelihara untuk memenuhi target produksi baik secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Jumlah induk dan calon induk yang dipelihara diawali dari penetapan pendapatan yang akan di dapat target produksi benih yang akan dihasilkan setiap periode tertentu. Untuk mencapai pendapatan yang telah ditetapkan, dihitung jumlah benih yang harus dihasilkan. Selanjutnya untuk mendapatkan jumlah benih ikan sesuai dengan target dibutuhkan di tetapkan frekuensi pemijahan induk setiap periode sehingga akan didapat jumlah induk yang akan dipelihara. a. Seleksi Induk Ikan Mari kita mempelajari bagaiman cara mendapatkan benih ikan yang baik, selanjutnya akan dipelihara menjadi induk. Seleksi ikan merupakan program perbaikan genetik yang bertujuan untuk melakukan pemuliaan. Tujuan utama dari pemuliaan ini adalah menghasilkan benih yang unggul dan diperoleh induk ikan hasil seleksi agar dapat meningkatkan produktivitas. Seleksi induk merupakan tahap awal dalam kegiatan budidaya ikan yang sangat menentukan keberhasilan produksi. Dengan melakukan seleksi induk yang benar akan diperoleh induk yang sesuai dengan kebutuhan sehingga produktivitas usaha budidaya ikan optimal. Seleksi induk ikan budidaya dapat dilakukan secara mudah dengan memperhatikan karakter fenotipenya atau dengan melakukan program breeding untuk meningkatkan nilai pemuliabiakan ikan budidaya. 120 Induk ikan yang unggul akan menghasilkan benih ikan yang unggul. Hal-hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para pembudidaya ikan dalam melakukan seleksi induk agar tidak terjadi penurunan mutu induk antara lain adalah : 1) Mengetahui asal usul induk 2) Melakukan pencatatan data tentang umur induk, masa reproduksi dan waktu pertama kali dilakukan pemijahan sampai usia produktif. 3) Melakukan seleksi induk berdasarkan kaidah genetik 4) Melakukan pemeliharaan calon induk sesuai dengan proses budidaya sehingga kebutuhan nutrisi induk terpenuhi. 5) Mengurangi kemungkinan perkawinan sedarah Untuk meningkatkan mutu induk yang akan digunakan dalam proses budidaya maka induk yang akan digunakan harus dilakukan seleksi. Seleksi ikan bertujuan untuk memperbaiki genetik dari induk ikan yang akan digunakan. Oleh karena itu dengan melakukan seleksi ikan yang benar akan dapat memperbaiki genetik ikan tersebut sehingga dapat melakukan pemuliaan ikan. Tujuan dari pemuliaan ikan ini adalah menghasilkan benih yang unggul dimana benih yang unggul tersebut diperoleh dari induk ikan hasil seleksi agar dapat meningkatkan produktivitas. Dengan melakukan seleksi ikan yang benar diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas ikan pada kegiatan budidaya. Produktivitas dalam budidaya ikan dapat ditingkatkan dengan beberapa cara yaitu : 1) Ekstensifikasi yaitu meningkatkan produktivitas hasil budidaya dengan memperluas lahan budidaya. 2) Intensifikasi yaitu meningkatkan produktivitas hasil dengan meningkatkan hasil persatuan luas dengan melakukan manipulasi terhadap faktor internal dan eksternal. 121 Oleh karena itu agar dapat memperoleh produktivitas yang tinggi dalam budidaya ikan harus dilakukan seleksi terhadap ikan yang akan digunakan. Seleksi menurut Menurut Tave (1986), seleksi fenotipe kualitatif adalah seleksi ikan berdasarkan sifat kualitatif seperti misalnya warna tubuh, tipe sirip, pola sisik ataupun bentuk tubuh dan bentuk punggung dan sebagainya yang diinginkan. Fenotipe kualitatif ini merupakan sifat yang tidak dapat diukur tetapi dapat dibedakan dan dikelompokkan secara tegas. Sifat ini dikendalikan oleh satu atau beberapa gen dan sedikit atau tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sedangkan seleksi fenotipe kuantitatif adalah seleksi terhadap penampakan ikan atau sifat yang dapat diukur, dikendalikan oleh banyak pasang gen dan dipengaruhi oleh lingkungan. Adapun ciri-ciri atau parameter yang dapat diukur antara lain adalah panjang tubuh, bobot, persentase daging, daya hidup, kandungan lemak, protein, fekunditas dan lain sebagainya. Fenotipe adalah bentuk luar atau bagaimana kenyataannya karakter yang dikandung oleh suatu individu atau fenotipe adalah setiap karakteristik yang dapat diukur atau sifat nyata yang dipunyai oleh organisme. Fenotipe merupakan hasil interaksi antara genotipe dan lingkungan serta interaksi antara genotipe dan lingkungan serta merupakan bentuk luar atau sifat-sifat yang tampak. 1) Program Seleksi Ikan Untuk mendapatkan induk ikan yang unggul dilakukan program seleksi dengan menerapkan beberapa program pengembangbiakan antara lain dengan kegiatan selective breeding, hibridisasi/outbreeding/ crossbreeding, inbreeding, monoseks/seks reversal atau kombinasi beberapa program breeding. Dalam modul ini akan dibahas semua program breeding tersebut sehingga dalam budidaya ikan akan diperoleh hasil baik induk dan benih yang unggul. Induk yang unggul akan menghasilkan benih yang unggul sehingga dengan memelihara 122 benih unggul proses budidaya akan menguntungkan dengan melihat laju pertumbuhan ikan yang optimal sehingga produktivitas budidaya ikan akan meningkat. Selective breeding adalah suatu program breeding yang mencoba untuk memperbaiki nilai pemuliabiakkan (breeding value) dari suatu populasi dengan melakukan seleksi dan perkawinan hanya pada ikan-ikan yang terbaik. Hasil yang diperoleh adalah induk ikan yang terseleksi dan mempunyai karakteristik lebih baik dari populasi sebelumnya. Outbreeding adalah perkawinan antara individu-individu yang tidak sekerabat (berbeda induknya), masih dalam satu varietas atau beda varietas. Inbreeding adalah perkawinan antara individu-individu yang sekerabat yaitu berasal dari jantan dan betina yang sama. Inbreeding menghasilkan kehomozigotan yang akan melemahkan individu-individunya terhadap perubahan lingkungan. Hibridisasi pengertiannya hampir sama dengan outbreeding. Sedangkan monoseks atau seks reversal adalah suatu teknologi yang membalikkan arah perkembangan kelamin menjadi berlawanan. Cara ini dapat dilakukan pada saat ikan belum berdiferensiasi secara jelas menjadi jantan atau betina tanpa merubah genotipenya. Untuk memahami lebih jelas untuk setiap program breeding ini anda dapat mempelajarinya pada lembar informasi selanjutnya. Selective breeding adalah suatu program breeding yang mencoba untuk memperbaiki nilai pemuliabiakan (breeding value) dari suatu populasi dengan melakukan seleksi dan perkawinan hanya pada ikan-ikan yang terbaik. Hasil yang akan diperoleh adalah induk yang terseleksi yang mempunyai karakteristik lebih baik dari populasi sebelumnya. Selectif breeding menurut Tave (1995) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : a) Seleksi individu/massa b) Seleksi famili 123 Pada ikan teknik seleksi dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu seleksi massa/individu dan seleksi famili. Seleksi induk secara individu ini disebut juga dengan seleksi massa. Seleksi massa/individu adalah seleksi yang dilakukan dengan memilih individu-individu dengan performan terbaik. Seleksi ini merupakan teknik seleksi yang paling sederhana dengan biaya lebih murah dibandingkan seleksi lainnya. Hal ini dikarenakan pada seleksi individu hanya memerlukan fasilitas dan peralatan sedikit (kolam, jaring, hapa dan lain-lain), pencatatan data lebih singkat sehingga akan lebih mudah dilakukan. Seleksi individu dapat diterapkan pada ikan nila jika nilai heritabilitas ikan nila ini lebih besar dari 0,25, waktu pemijahan harus bersamaan dan culling top 5 – 10% Seleksi famili adalah seleksi dengan mempergunakan performans dari saudaranya baik saudara tiri sebapak (half sib) atau saudara sekandung (full sib). Saudara tiri sebapak adalah keluarga (famili) yang dibentuk oleh sekelompok anak yang berasal dari satu bapak dengan beberapa induk betina (Half sib), karena pada ikan satu induk jantan dapat membuahi lebih dari satu induk betina, maka anak-anak yang dihasilkan dari bapak yang sama dengan induk betina yang berbeda ini disebut dengan saudara tiri sebapak. Sedangkan setiap keluarga/famili yang berasal dari satu bapak dengan satu induk disebut saudara sekandung (full sib), dan pada ikan budidaya ada juga yang melakukan perkawinan dimana satu jantan hanya membuahi satu induk betina. Seleksi famili merupakan alternatif seleksi yang dapat dilakukan apabila pengaruh lingkungan sulit dikontrol. Dalam seleksi famili ada dua jenis seleksi yaitu seleksi dalam famili (within-family) dan seleksi diantara famili (between family). Seleksi within family sebaiknya diterapkan untuk seleksi pertumbuhan pada ikan , karena masing-masing famili dipelihara pada kolam terpisah dan ikan dengan pertumbuhan terbaik 124 dipilih dari masing-masing famili, sehingga semua famili akan terwakili. Cara ini dilakukan merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi adanya perbedaan umur akibat tidak terjadinya proses pemijahan secara serempak. Dari hasil penelitian pada ikan nila, diantara ketiga teknik seleksi yaitu seleksi individu, seleksi within family dan between family, ternyata seleksi within family lebih efisien hasilnya dibandingkan dengan seleksi individu atau between family. 2) Manfaat Selective Breeding Program selective breeding di lakukan untuk memperbaiki karakter fenotipe terutama laju pertumbuhan. Laju pertumbuhan yang tinggi pada populasi ikan budidaya akan meningkatkan produksi ikan yang dibudidayakan dan biasanya berkaitan dengan peningkatan dalam produksi pakan bila ikan yang dibudidayakan mengkonsumsi pakan buatan. Dengan produktivitas yang tinggi dalam budidaya ikan maka pendapatan para pembudidaya ikan akan meningkat. Dengan melakukan seleksi ikan berdasarkan selective breeding ini akan diperoleh individu ikan yang mempunyai karakter fenotipe terbaik sehingga dapat meningkatkan laju pertumbuhan pada saat dibudidayakan. Teknik Seleksi Individu dan Seleksi Famili Prosedur yang harus dilakukan bagi para pembudidaya yang akan melakukan seleksi individu dengan strategi memilih individu yang terbaik dalam suatu populasi adalah sebagai berikut : a) Dalam suatu usaha budidaya ikan jika akan melakukan program seleksi individu minimal harus mempunyai 25 pasang induk yaitu 25 ekor induk jantan dan 25 ekor induk betina. 125 b) Melakukan pemijahan ikan dan mengamati pertumbuhan ikan dari setiap pasangan. Misalnya dari pemijahan satu pasang induk ikan diperoleh benih ikan sebanyak 200 – 300 ekor, maka harus selalu dilakukan pemantauan pertumbuhan benih ikan tersebut. c) Membuat kurva pertumbuhan dari data pertumbuhan benih ikan dan lakukan pemanenan pada individu yang terbaik sebanyak 5–10% dari ukuran populasi yang tertinggi nilai pertumbuhannya. d) Benih ikan yang terpilih pada tahap ketiga tersebut dipelihara secara terpisah sebagai calon induk yang akan digunakan untuk proses pemijahan selanjutnya. Menurut Tave (1995) dalam program seleksi individu akan diperoleh induk yang unggul dengan melakukan perkawinan pada populasi terpilih sebanyak empat generasi. e) Dari calon induk yang dipelihara pada tahap keempat akan diperoleh induk ikan yang dapat digunakan untuk proses pemijahan selanjutnya , dan akan diperoleh larva dan benih ikan. Kemudian proses selanjutnya dilakukan pemeliharaan sampai diperoleh kurva pertumbuhan dan lakukan pemilihan dari populasi individu sebanyak 5 – 10% dari populasi yang terbaik yang mempunyai ukuran tertinggi. Lakukan kegiatan tersebut sampai empat generasi dan akan diperoleh calon induk yang telah terseleksi secara individu Contoh seleksi calon induk pada ikan meliputi beberapa kriteria yaitu : a) Tingkat pertumbuhan ikan, calon induk mempunyai tingkat pertumbuhan yang paling cepat diantara kelompok ikan. b) Warna ikan nila yang masih mempunyai tingkat kemurnian yang baik dapat di identifikasi dengan adanya warna garis hitam tegas dan jelas terletak secara horisontal di bagian tubuh ikan. c) Bentuk badan melebar, mata relatif besar, dan sisik teratur. 126 d) Konversi pakannya baik, yang dapat di identifikasikan dengan pertumbuhan bobot badan 70 % dari jumlah pakan yang diberikan 3 - 5 % perhari dari bobot ikan. e) Waktu matang gonad induk berumur 7 - 8 bulan, dengan berat badan rata-rata 300 gram per ekor untuk jantan dan 250 - 300 gram per ekor untuk betina. f) Produktifitas dalam menghasilkan telur cukup tinggi (induk dengan panjang badan 6 cm dapat menghasilkan 200 telur, sedang induk yang panjang badannya 20 cm menghasilkan 1500 butir telur). Prosedur yang dapat dilakukan oleh para pembudidaya ikan yang akan melakukan seleksi famili adalah sebagai berikut : a) Menyiapkan ikan yang akan dipijahkan dari beberapa famili yang dimiliki, minimal jumlah famili yang harus dikumpulkan adalah 30 famili. Pada ikan nila dimana pemijahan dapat dilakukan dengan perbandingan jantan dan betina adalah 1 : 4 maka dalam perkawinan 8 jantan akan diperoleh famili sebanyak 32 yaitu 1 jantan dapat membuahi 4 betina sehingga satu jantan dapat membuat famili halfsib dan full sib sebanyak 32 famili fullsib dan 8 famili haflsib karena dari satu jantan akan dihasilkan empat keluarga fullsib maka 8 jantan akan ada 32 famili fullsib atau 8 famili halfsib. b) Melakukan pemijahan untuk ke 32 famili tersebut dan lakukan pengamatan intensif dan cermat setiap hari untuk mengamati pasangan-pasangan ikan yang sudah memijah. c) Melakukan pemeliharaan larva ikan pada setiap famili pada hapa yang terpisah dengan memberikan pakan dan pengelolaan kualitas air sesuai prosedur. d) Melakukan pemeliharaan benih ikan pada setiap famili pada waring yang terpisah, hitung jumlah benih yang dihasilkan dari setiap famili. Next >