< Previous132 a. Kolaborasi b. Degradasi c. Interpretasi d. Deliniasi e. Deskriptif 43. Berikut tidak termasuk informasi habitat yang diberhubungan dalam kegiatan invenatarisasi adalah : a. Topografi b. Geologi tanah c. Vegetasi d. Iklim e. Jenis burung 44. Berikut yang tidak termasuk fungsi laporan hasil kegiatan adalah : a. Fungsi informatif b. Fungsi pertanggungjawaban c. Fungsi pengawasan d. Fungsi pengambilan keputusan e. Fungsi substitusi 45. Suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka disebut : a. Laporan b. Komunitas c. Populasi d. Deskripsi e. Ringkasan 133 C. Penilaian Penilaian Pencapaian Kompetensi peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. 1. Sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. a. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan b. Pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. c. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. d. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. 134 e. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Contoh format lembar penilaian sikap peserta didik (Tabel 20.) No Nama Siswa Sikap Keterbukaan Kerajinan Kedisiplinan Kerjasama Hormat pada orang tua kejujuran Kepedulian Tanggung jawab Keterangan: Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5. 1 = sangat kurang; 2 = kurang konsisten; 3 = mulai konsisten; 4 = konsisten; dan 5 = selalu konsisten. 2. Pengetahuan Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. a. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. 135 b. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. c. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. d. Berikut rambu-rambu yang dipergunakan untuk menyusun soal tes dengan menggunakan kerangka kisi-kisi soal penilaian pengetahuan (Tabel 21.) 3. Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. a. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. b. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. c. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya Tingkat Kesulitan Keterampilan Intelektual C1/Ingatan (30 %) C2/Pemahaman (40 %) C3/Menjelaskan (30 %) Mudah (30 %) 10 % 10 % 10 % Sedang (40 %) 10 % 20 % 10 % Sukar (30 %) 10 % 10 % 10 % 136 tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. d. Jenis penilaian yang dapat digunakan oleh pendidik untuk menilai kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap adalah penilaian otentik. Penilaian otentik adalah penilaian perilaku peserta didik secara multi-dimensional pada situasi nyata. Penilaian seperti ini tidak hanya menggunakan tes kertas pensil atau tes tertulis saja tetapi juga menggunakan berbagai metode, misalnya tes perbuatan, pemberian tugas, dan portofolio. Hargreaves dan Lorna Earl (2002) menjelaskan bahwa penilaian otentik mampu memotivasi peserta didik untuk lebih bertanggungjawab atas belajar mereka sendiri, membuat penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, mendorong peserta didik untuk lebih berkreasi dan menerapkan pengetahuannya daripada hanya sekedar melatih ingatan. Contoh format penilaian proyek (Tabel 22.) : Matapelajaran : ___________________________________________ Nama Proyek : ___________________________________________ Alokasi Waktu : ___________________________________________ Guru Pembimbing : ___________________________________________ Nama : ___________________________________________ NIS : ___________________________________________ Kelas : ___________________________________________ No Aspek Skor (1-5) 1 2 3 4 5 1 Perencanaan : A. Persiapan B. Rumusan judul 2 Pelaksanaan: A. Sistem penulisan B. Keakuratan sumber data / informasi C. Kuantitas sumber data D. Analisis data E. Penarikan kesimpulan 137 3 Laporan proyek : A. Performans B. Presentasi / penguasaan Total skor Contoh format lembar penilaian unjuk kerja (Tabel 23.) : Unit Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Domain Aspek Penilaian Kondisi Yang Diinginkan Skor Nilai 1. Melakukan persiapan Kegiatan persiapan kerja dapat dilakukan dengan baik Knowledge Kemampuan melakukan persiapan kegiatan a. Tersedianya bahan/alat yang dapat digunakan dengan baik 0-5 b. Tersusunnya langkah-langkah kerja dengan tepat 0-10 c. Tersusunnya pembagian kerja kelompok dengan tepat 0-5 2. Mengumpulkan data/informasi Data/ informasi dapat dikumpulkan dengan benar Knowledge Kemampuan mengumpulkan data/informasi yang dibutuhkan a. Tersedianya waktu kegiatan dengan tepat 0-10 b. Tersedianya data/ informasi yang dibutuhkan dengan benar 0-10 3. Mengolah data/ informasi Data/ informasi dapat di olah dengan benar Knowledge Kemampuan mengolah data/ informasi yang dibutuhkan a. Tersedianya data/ informasi dengan lengkap 0-10 b. Data/ informasi yang telah diolah dapat disimpulkan dengan benar 0-30 138 Unit Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Domain Aspek Penilaian Kondisi Yang Diinginkan Skor Nilai 4. Menyajikan data/informasi Laporan hasil telah tersusun dengan benar Knowledge Kemampuan menyusun laporan kegiatan Tersedianya laporan kegiatan dengan benar 0-20 PENSKORAN DAN PENENTUAN KELULUSAN Setiap kompetensi hasil belajar mencakup kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi sikap, meskipun demikian penilaiannya dilakukan secara terpisah. Penilaian kompetensi ditampilkan dalam dua bentuk, yakni capaian dan deskripsi. Penilaian capaian kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan awalnya dinyatakan dalam bentuk angka (1 – 100) kemudian dikonversi menjadi (1 – 4) menggunakan persamaan: Y = 1/15 X – 2,66 Y = skor hasil konversi (1 – 4) X = skor hasil penilaian (1 – 100) Penilaian capaian kompetensi sikap terdiri dari dua, yakni penilaian sikap pada mata pelajaran tertentu dan penilaian sikap pada semua mata pelajaran. Deskripsi kompetensi dalam mata pelajaran tertentu hanya singkat, yakni: Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K). Sementara itu, deskripsi pada kompetensi sikap antar mata pelajaran merupakan penjelasan bagian kompetensi mana yang sudah dan yang belum dikuasai oleh siswa. Hasil konversi dan keterkaitannya dengan deskripsi dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Konversi nilai dari skor (1 – 100) ke (1 – 4) INTERVAL SKOR HASIL KONVERSI PREDIKAT KRITERIA 96 – 100 4.00 A SB 91 – 95 3.66 A- 86 – 90 3.33 B+ B 81 – 85 3.00 B 139 75 – 80 2.66 B - 70 – 74 2.33 C+ C 65 – 69 2.00 C 60 – 64 1.66 C- 55 – 59 1.33 D+ K < 54 1.00 D a. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif. b. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif. c. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mata pelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan. Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut. a. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66; b. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; c. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66. d. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan orang tua). 140 Kegiatan Pembelajaran 2. Menerapkan dan Menggunakan Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Kepentingan Inventarisasi Fauna (80 jam pelajaran) A. Deskripsi Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis objek-objek dan fenomena di mana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Data yang diperoleh dari kegiatan inventarisasi fauna yang dilindungi kemudian akan diolah lagi menggunakan teknologi SIG, yang nantinya diharapkan akan diperoleh suatu laporan yang baik dan dapat sebagai sumber data yang akurat. Dengan menerapkan teknologi SIG dalam kegiatan inventarisasi fauna ini akan terlihat lokasi-lokasi dimana populasi satwa itu berada, habitat-habitat satwa yang ditinggalin untuk keberlangsungan hidupnya. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Peserta didik setelah mengikuti pembelajarann dapat : a. Mendeskripsikan teknik penentuan unit-unit pengamatan dengan program Sistem Informasi Geografis (SIG), b. Menstransfer data inventarisasi fauna ke dalam program Sistem Informasi Geografis (SIG), c. Mengolah data spasial dan atribut hasil inventarisasi fauna dengan program Sistem Informasi Geografis (SIG), d. Memvisualisasikan hasil inventarisasi fauna dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) 141 2. Uraian Materi a. Teknik Menentukan Unit-Unit Pengamatan dengan SIG Sebelum ke materi ini, apakah Anda masih ingat pengertian dari pemetaan? Pemetaan dapat didefinisikan sebagai suatu proses terpadu yang mencakup pengumpulan, pengolahan dan visualisasi dari data spasial (keruangan). Data spasial umumnya didefinisikan sebagai data keruangan yang terkait dengan permukaan bumi (termasuk dasar laut) serta obyek, fenomena dan proses yang berada, terjadi atau berlangsung di atasnya. Produk suatu proses pemetaan adalah suatu informasi spasial yang dapat divisualisasikan dalam bentuk atlas (kertas maupun elektronis), peta (kertas maupun digital , basis data digital maupun Sistem Informasi Geografis (SIG). Berikutnya, masih ingatkah Anda pengertian dari SIG? Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis objek-objek dan fenomena di mana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian SIG mempunyai 4 (empat) kemampuan dalam menangani data yang bersifat geografi yaitu : (a) pemasukan data, (b) pengelolaan atau manajemen data (penyimpanan dan pengaktifan kembali), (c) analisis dan manipulasi data serta (d) keluaran data yang mana pemasukan data ke Siswa menyimak penjelasan mengenai Sistem Informasi Geografis (SIG) yang disampaikan oleh guru Next >