< Previous 41 Tabel 11. Daftar Isian 3 Tabel 12. Kualitas Tajuk Pohon i. Pendataan Tingkat Pohon Besar Semua pohon yang hidup dalam plot 20 m x 125 m, dengan diameter (dbh dan dab) mulai dari 35 cm ke atas merupakan tingkat pohon besar dan harus diukur dan dicatat dalam Daftar Isian 4. Data-data yang dikumpulkan adalah: 42 1) Keterangan Masukkan keterangan nomor petak, nomor jalur, nomor regu serta tanggal seperti pada tally sheet TS 1 (Lampiran 2). 2) Nama jenis Tentukan nama jenis dan catat ke dalam tally sheet. 3) Simbol jenis Catat simbol jenis sesuai dengan daftar pada Lampiran 1. 4) Diameter Ukur dan catat diameter setinggi dada (dbh) atau diameter di atas banir seperti pada butir 9.5. 5) Tinggi bebas cabang dan tinggi total Tinggi bebas cabang maupun tinggi total tidak diukur oleh regu inventarisasi melainkan diduga nilainya berdasarkan kurva tinggi. 6) Kualitas log Kualitas Tajuk Pohon: 1 = tajuk bebas dari pemanjat, sehat, kerusakan di bawah 20%. 2 = Kerusakan tajuk 20 – 50%, atau sebagian tajuk di tutupi rotan, tumbuhan pemanjat lain atau berdesakan dengan tajuk pohon lain 3 = Kerusakan tajuk di atas 50%, atau sebagian besar tajuk di tutupi rotan atau tumbuhan pemanjat lain Cacat Batang: 1 = Batang sehat, tidak ada cabang mati, bengkak, retak atau kerusakan kulit lainnya juga tidak berlubang. 2 = Batang memiliki kerusakan pada kulit tetapi dapat pulih kembali dan masih dapat dimanfaatkan 3 = Batang terbakar hingga gubal, growong, banyak mata buaya dan tidak dapat dimanfaatkan 18. 43 Penentuan kualitas log berdasarkan pada seluruh batang bebas cabang yang dapatdimanfaatkan untuk keperluan industri (Tabel 15). Kualitas log dinilai berdasarkan kelurusan dan kerusakan batang sebagaimana tercantum dalam Tabel di halaman berikut: Tabel 13. Kelas kualitas batang (log) berdasarkan kelurusan dan kerusakan Dari beberapa kategori kualitas batang, diperoleh 12 kombinasi kategori kualitas log yang kemudian dapat dikelompokkan berdasarkan ketergunaannya, yaitu log yang dapat dimanfaatkan dan log yang tidak dapat dimanfaatkan. Kategori ketergunaan log adalah sebagai berikut : Dapat dimanfaatkan yang meliputi: a) 15 : lurus dan sehat b) 16 : lurus dan cacat kecil 44 c) 25 : melengkung dan sehat d) 26 : melengkung dan cacat kecil e) 35 : bengkok dan sehat f) 36 : bengkok dan cacat kecil Tidak dapat dimanfaatkan yang meliputi: a) 17 : lurus dan cacat besar b) 27 : melengkung dan cacat besar c) 37 : bengkok dan cacat besar d) 45 : terpilih dan sehat e) 46 : terpilih dan cacat kecil f) 47 : terpilih dan cacat besar Format Data Isian 4 dicantumkan pada halaman berikut: j. Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala DATA TINGKAT POHON BESAR Tabel 14. Daftar Isian 4 DI No. Petak No. Plot No. Regu Tanggal 4 POHON BESAR (PB) Ø > 35 cm Data yang dikumpulkan adalah semua pohon dalam plot 20 x 125 m dengan dbh mulai dari 35 cm. 45 Tabel 15. Data Pohon Besar Ø > 35 cm Kelurusan batang : 1= Batang yang tidak melengkung , bengkong dan terpilin 2= Lebar lengkungan terdalam dari sumbu garis lurus antara ujung dan pangkal batang lebih dari setengah diameter ujung 3= Lebar antara sumbu garis batang lurus dengan sumbu garis batang yang bengkok lebih dari setengah diameter ujung 4= Serat kayu terpilin dari pangkal hingga ujung Kerusakan batang : 1= Batang sehat, tidak ada cabnag mati, bengkak, retak atau kerusakan kulit lainnya juga tidak berlubang 2= Batang mempunyai kerusakan kecil atau besar pada kulit tetapi dapat pulih kembali dan masih dapat dimanfaatkan 3= Batang terbakar hingga gubal, gerowong, banyak mata buaya dan tidak dapat dimanfaatkan. 46 1) Pendataan Pohon Hutan Tanaman a) Pendataan Tanaman Berumur < 4 tahun Semua tanaman utama di dalam plot harus diukur diameternya. Pengukuran diameter pada sebuah tanaman sehat dilakukan dua kali yaitu pada diameter pada ketinggian 1,30 meter dari tanah dan pada ketinggian 0,5 meter dari tanah. Tinggi total diduga berdasarkan kurva tinggi sesuai dengan jenis yang bersangkutan. Teknik pembuatan kurva tinggi akan dijelaskan dalam pedoman lain. Hasil pengukuran dan pendugaan dicatat dalam Daftar Isian 2 untuk hutan tanaman. Cara pengisian Daftar Isian 2 adalah sebagai berikut : Keterangan : Masukkan keterangan nomor petak, nomor jalur, nomor regu serta tanggal Catat nomor pohon sesuai dengan nomor label pohon. Tentukan nama jenis dan catat ke dalam daftar isian. Ukur dan catat diameter batang setinggi dada yaitu 1,3 meter dan diameter pada ketinggian 0,5 meter dari muka tanah. Tinggi total diperoleh dari kurva tinggi untuk jenis yang bersangkutan. Gangguan disi dengan ada (A) atau tidak ada (TA). Bentuk gangguan adalah terbelit liana, patah pucuk, ada bentuk serangan hama atau penyakit atau semua bentuk gangguan yang nampak pada batang dan tajuk. 47 Tabel 16. Daftar Isian 2 (Tingkat Tanaman Muda) b) Pendataan Tanaman Berumur ≥ 4 tahun Pendataan tanaman berumur ≥ 4 tahun hampir sama dengan tanaman muda kecuali ada pendugaan tinggi bebas cabang. Besarnya tinggi bebas cabang dapat mempengaruhi kualitas kayu pulp yang dihasilkan. Tinggi bebas cabang diduga berdasarkan kurva tinggi sesuai dengan jenis yang bersangkutan. Hasil pengukuran dan pendugaan dicatat dalam Daftar Isian 2 untuk hutan tanaman. Format Data Isian 2 (umur ≥ 4 tahun) adalah sebagai berikut: 48 Tabel 17. Daftar Isian 2 (umur ≥ 4 tahun) 2) Penentuan Posisi Pohon yang Diukur di dalam Sub-Plot Pengambilan keputusan tentang penentuan posisi pohon apakah masuk atau tidak di dalam suatu sub-plot terkadang agak menyulitkan/membingungkan. Untuk itu ditetapkan beberapa kriteria. Bagian tengah pohon (inti pohon) sangat menentukan di dalam penentuan “pohon masuk” atau “pohon keluar”, sehingga bila suatu pohon berada di tepi garis plot, inti pohon harus benar-benar diperiksa. Kaidah yang digunakan adalah sebagai berikut: a) Bila inti pohon terletak di dalam plot, maka pohon termasuk di dalam plot. b) Jika inti pohon terletak di luar batas plot maka pohon tidak termasuk dalam plot. 49 c) Jika inti pohon tepat berada pada batas plot maka pohon pertama dengan kondisi demikian adalah termasuk di dalam plot, kemudian pohon kedua dengan kondisi demikian tidak termasuk di dalam plot, begitu seterusnya. Gambar 12. Penentuan posisi "pohon masuk" (.) dan "pohon keluar (x) 3) ALAT BANTU SURVEY a) Kurva tinggi Pengertian Kurva tinggi adalah kurva yang memberikan gambaran tentang hubungan diameter dengan tinggi. Hubungan antara diameter dengan tinggi dibentuk dengan melalui pengukuran diameter dan tinggi sejumlah individu pohon, kemudian menghubungkan ke duanya dengan analisis regresi sehingga bisa dibentuk sebuah persamaan kurva tinggi. Cara lain yang lebih sederhana untuk membentuk kurva tinggi adalah dengan menghitung tinggi rataan tiap-tiap kelas diameter yang kemudian diplotkan dalam sistem kordinat XY. Dengan demikian akan diperoleh sebuah pencaran titik. 50 Tahap berikutnya adalah menarik garis lengkung yang melewati tengah titik-titik tersebut. Teknik ini memang akurat tidak tinggi, tetapi sudah bisa digunakan untuk pengelolaan hutan masyarakat yang banyak membutuhkan teknikteknik sederhana. Untuk hutan tanaman, kurva tinggi yang digunakan adalah kurva tinggi total, yaitu kurva yang menggambarkan hubunga antara diameter dengan tinggi total. Pada hutan ini, kurva tinggi digunakan untuk menduga volume dan menduga kualitas tapak (site quality). Kurva tinggi hutan tanaman disusun berdasarkan kelas umur, seandainya ada 5 kelas umur maka akan ada 5 buah kurva tinggi. Pada hutan alam, kurva tinggi yang digunakan adalah kurva tinggi komersial (merchantable height curve), yaitu kurva yang memberikan hubungan antara diameter dengan tinggi komersial (tinggi yang dapat dimanfaatkan). Karena sampai sekarang kayu yang diambil dalam penebangan hanya sampai pada batas panjang komersial, sisanya ditinggal di hutan. Hutan alam mempunyai jenis pohon yang banyak, jenis-jenis tersebut biasanya digolongkan dalam kelompok-kelompok jenis. Umumnya pengelompokkan jenis di hutan alam masih berdasarkan nilai komersialnya. Sehubungan dengan itu, kurva tinggi yang digunakan di hutan ini adalah kurva tinggi dari berbagai kelompok jenis. Tahap Pengukuran Pohon Pembentukkan kelas diameter Untuk hutan alam bekas tebangan, lakukan pengelompokkan jenis misalnya kelompok meranti, kelompok dipterokarp non meranti, kelompok komersial dan kelompok jenis lainnya. Untuk setiap kelompok jenis buat kelas diameter mulai dari 10 cm dengan interval 5 cm, kelas 10-14,9 cm, 15-19,9 cm, 20-24,9 cm, dan seterusnya. Jumlah sampel dalam kelas diameter 10-14,9 cm Next >